Part 19

Mobil raga sudah berada di parkiran rumah utama. Tapi sejak tadi dia masih belum turun.

"Kenapa lo sepengecut ini sih ga, lo tuh suami karin yang sah. Jadi seharusnya bukan masalah kalau lo minta hak lo pada karin.."

Batin raga menguatkan hati nya sendiri. Setelah itu, raga pun memberanikan diri masuk ke dalam rumah.

"Kamu udah pulang mas..?" ibu menyambut putra nya pulang bekerja, pasal nya moment ini sudah lama sekali tidak terjadi karena semenjak bekerja di perusahaan raga memutuskan untuk mandiri dan tinggal di apartemen nya.

Raga mencium punggung tangan ibu. "Ayah mana ??" tanya raga

"Ayah sudah tidur. Dia kelelahan karena menemani ibu belanja seharian.."

Raga tersenyum kecil, "emm, kalau begitu raga masuk dulu ya bu.." katanya lagi

Lalu dengan terus mengatur nafasnya, raga pun masuk ke dalam kamar nya..

Ceklek..

Pintu kamar raga buka pelan pelan..

Perlahan dia mulai melangkahkan kaki nya, mengendap endap seperti seorang pencuri.

Tapi ada yang mengganjal, di dalam kamarnya itu tidak terlihat adanya manusia selain diri nya.

Langkah raga semakin cepat, dia berjalan ke arah lemari besarnya lalu membuka lemari itu..

"Syukurlah. Koper ya masih ada.." gumam raga saat melihat koper merah muda karin masih berdiri sempurna di dalam lemari nya.

"Tapi kemana dia ??" gumamnya lagi sambil matanya terus menyapu ruangan mencari keberadaan sang istri..

Raga pun kembali keluar dari kamarnya.

"Bu, karin mana ?" tanya nya

"Memang karin tidak menghubungi kamu ??" tanya ibu

Raga menggeleng..

"Dia pergi kerumah nenek dan kakeknya tadi selepas makan malam. Katanya kakek karin kesehatan nya menurun. Ibu dan ayah juga akan kesana besok pagi.." ucap ibu menjelaskan. Tadi saat makan malam ponsel karin terus berbunyi, ternyata yang menghubungi nya adalah nenek. Dia meminta karin untuk datang malam ini juga. Dengan panik, karin meminta izin ayah dan ibu untuk pulang ke rumah kakek dan neneknya.

Karena keadaan yang darurat, akhirnya ayah dan ibu mengizinkan, tapi dengan catatan dia harus meminta izin raga dulu.

"Karin bilang dia sudah mengirim pesan padamu.."

Raga lalu berlari menuju kamarnya, mencari ponsel yang masih berada di saku jas dalam nya..

Raga pun mulai membuka pesan di benda pipih tersebut.

"Mas, aku minta izin pulang kerumah nenek dan kakek ku."

Begitulah kira kira isi pesan singkat yang karin kirim padaa suami nya.

Raga buru buru menghubungi nomor karin yang belum dia simpan di kontak nya itu.

Beberapa kali raga coba menghubungi nomor itu, tapi karin tidak mengangkatnya..

"Astaga. Kemana sih dia ??" gumam raga sambil berjalan kembali keluar kamar yang kali ini dengan wajah khawatir..

Tok! Tok! Tok!

"Bu.." Raga memanggil ibu nya dari luar pintu kamar kedua orang tua nya..

Ceklek..

"Bu, karin pergi sama siapa ?"

"Sama Pak Yono.."

"Bu, raga mau nyusul karin.."

"Tapi kan kamu baru pulang nak. Istirahat dulu, lagi pula jarak rumah kakek nenek karin kan lumayan jauh di luar kota." kata ibu mengingatkan

"Tidak apa apa bu. Kalau gitu raga may mandi dulu, terus langsung berangkat ya. Ibu istirahat saja.."

Setelah mengatakan itu raga kembali ke kamar nya untuk membersihkan diri dan bersiap berangkat lagi menuju kerumah kakek dan nenek karin.

Entah kenapa perasaan nya tidak enak.

💮

🍀Sementara itu..

"Pak, bisa cepat sedikit ??" tanya karin pada sang supir, sejak tadi dia begitu cemas memikirkan keadaan kakeknya.

Biasanya yang sering sakit sakitan adalah nenek nya. Makanya karin sangat khawatir mendapat kabar bahwa kesehatan kakek nya tiba tiba menurun. Padahal karin belum ada satu minggu meninggalkan rumah kakek dan nenek nya itu.

Meskipun sudah malam, tapi jalanan masih terlihat ramai dan sedikit macet, membuat perjalanan menuju rumah nya menjadi sedikit lebih lama.

Tangan karin sampai gemetar. Kaki nya pun bergerak gerak terus sejak masuk ke dalam mobil.

Ponselnya pun kehabisan baterai dan sudah mati setelah dia mengirim pesan pada suami nya itu.

Akhirnya setelah perjalanan panjang dan melelahkan mobil yang membawa karin pun sudah sampai di depan rumah nya..

Deg!

Nafas karin memburu, kakinya pun menjadi lemas tidak kuat untuk berjalan ketika melihat rumah kakek dan neneknya sudah di penuhi warga sekitar..

"Karin.." seseorang memanggil karin

"Bi, ada apa ini ?? Kenapa ramai sekali.." tanya karin pada seorang wanita yang dia panggil bibi itu

"Kakek rin.. kakek.." katanya sambil menahan air mata

"Kakek kenapa bi, kenapa ??"

"Kakek udah nggak ada rin. Kakek meninggal.."

Deg!

Tubuh karin tiba tiba lemas. Bahkan kedua kaki nya pun tidak bisa lagi menopang berat badan nya.

Karin terduduk di tanah..

Setelah itu, karun pun dipapah oleh kedua bibi nya untuk masuk ke dalam rumah..

Saking sedih nya, entah kenapa air mata karin tidak bisa keluar. Hanya tubuh nya saja yang menunjukkan betapa terluka nya karin melihat orang yang paling dia sayangi terbujur kaku.

"Rin, nenek tadi pingsan. Lihatlah keadaan nya.." kata kerabat karin yang lain..

Gadis itu pun segera melangkah menuju kamar nenek nya.

Disana nenek sedang di periksa oleh seorang tenaga kesehatan.

"Nek.." panggil karin lirih

Nenek yang sudah siuman sejak tadi pun langsung merentangkan kedua tangan nya,

Seketika itu juga karin memeluk tubuh renta itu dengan erat..

Tapi ajaib nya lagi, air mata karin tidak jatuh setetes pun. Hanya isakan tangis dari sang nenek lah yang terdengar pilu di dalam kamar tersebut..

Setelah beberapa saat nenek pun mulai tenang.

"Nak, beberapa jam yang lalu sebelum kakek pergi, dia menitipkan ini pada nenek. Katanya ini untuk mu.." ucap nenek seraya mengambil secarik kertas di dalam laci kamar nya

Karin menerima kertas tersebut, lalu memasukkan nya ke dalam saku celana. Dia belum mau membaca surat tersebut. Entah kenapa dia takut akan isi surat itu..

"Nanti karin baca nek. Nenek istirahat dulu ya, karin mau ke depan.." ucap nya lalu membantu nenek untuk kembali berbaring..

"Bi, tolong jaga nenek ya. Karin ke depan dulu.." ucap karin pada salah satu bibi nya.

Gadis itu pun segera keluar dari kamar nenek nya, lalu berjalan masuk menuju kamar nya untuk berganti baju.

Karin memakai baju serba hitam, menandakan diri nya sedang berkabung atas kepergian nya sang kakek.

Tok! Tok! Tok!

"Rin.." suara yang tidak asing di telinga karin, mengetuk pintu dari luar kamar nya..

Ceklek!

Karin pun dengan cepat membuka pintu itu..

"Ra.." ucap karin lalu berpelukan dengan seseorang itu

"Yang sabar ya rin.." ucap wanita di hadapan karin sambil melepaskan pelukan nya dengan perlahan

"Makasih ra..." jawab karin pada lira, sahabatnya.

"Rin, di depan ada kak fajar.."

Deg!

"Kak fajar..??" beo karin

Lira mengangguk cepat..

"Biarkan saja ra.." kata karin datar

"Jangan seperti itu rin. Dia datang kesini untuk berbelasungkawa. Lagi pula dia datang dengan teman teman yang lain juga.."

Sebenarnya lira tahu, karin takut goyah jika melihat fajar, cinta pertama sekaligus cinta bertepuk sebelah tangan nya itu.

Tapi apapun itu, keadaan nya sekarang berbeda. Fajar datang dengan niat baik nya, untuk mengucapkan duka cita atas meninggalnya kakek dari sahabat nya itu.

Setelah mendengar ucapan lira tadi, karin pun berjalan keluar untuk menemui teman teman nya termasuk Fajar.

"Rin.." ucap fajar dengan suara berat nya menyebut nama karin

"Aku turut berduka rin.." kata fajar menatap sendu kedua mata karin

"Terimakasih kak.." jawab karin dengan dingin nya..

"Maaf kak, aku tidak bisa menemani kakak dan teman teman yang lain.." ucap karin menundukkan pandangannya karena rasanya tidak sanggup menatap lama lama kedua manik mata indah pria itu.

"Tidak apa apa rin. Aku dan teman teman mengerti.." ucap fajar sambil memegang bahu karin, seolah menyalurkan energi agar karin kembali bersemangat seperti sebelum nya

Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99 (menuju ending)
100 Part 100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99 (menuju ending)
100
Part 100 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!