Sore hari nya..
Karin baru keluar dari kamar nya pukul 4 sore. Dan beruntungnya karin, kedua mertua nya baru pulang ke rumah utama itu.
"Selamat sore bu.." kata karin yang duduk seorang diri di sofa ruang keluarga
"Sore. Kamu sudah makan ??" tanya ibu
Karin menggeleng. "Belum bu. Tadi karin nunggu ibu dan ayah untuk makan siang bareng eh karena ayah dan ibu belum pulang juga, karin malah ketiduran.."
Hati ibu terasa hangat mendengar jawaban karin. Karena selama ini jika pergi kemana pun tidak ada yang menunggu mereka pulang.
Ibu tersenyum.. "Ini ibu bawakan pizza untuk kamu.." kata ibu sambil memberikan sekotak pizza ukuran besar pada menantunya itu..
"Asiik!! Terimakasih bu. Ibu tahu aja karin laper.." kata karin dengan mata yang berbinar
"eh bu. Ayah mana ?" tanya karin melihat ke belakang ibu nya mencari sosok ayah mertua nya
"Ayah di depan sedang bicara dengan pak supir.." jawab ibu.. "Kalau gitu ibu ke kamar dulu ya. Kamu makan pizza nya. Hitung hitung mengganjal sebelum makan malam.." ucap ibu seraya mengusap pucuk kepala karin..
Mata karin berkaca kaca. Sangat bahagia di perlakukan layak nya anak sendiri oleh mertua nya itu.
💮
🍀Di kantor..
"Aku sudah membuat kesalahan van.." ucap raga tak bersemangat
Ivan mengerutkan kening nya.
"Aku sudah mengambil hak ku pada karin. Padahal aku belum mencintai nya.."
Deg!!
"Jangan jangan si bos..."
Ivan tidak berani melanjutkan kalimat nya. Padahal itu hanya gumaman nya dalam hati.
"Tapi seperti nya dia pun menyesal telah memberikan keperawanan nya padaku.."
"Astaga!! Kenapa dia begitu vulgar. Apa si bos masih mabuk ??"
"Aku harus bagaimana van ??" tanya raga mengangkat kepala nya menatap sang asisten pribadi yang tepat berdiri di depan meja kerja nya..
Ivan terdiam sejenak. Ini masalah yang sangat sensitif. Lagi pun dia sama sekali tidak punya pengalaman di bidang ini. Boro boro menikah, hidupnya saja dia dedikasikan untuk terus bekerja karena dia harus membiayai pengobatan pemegang kunci surga nya.
"Tuan. Menurut saya anda harus meminta maaf pada istri anda. Karena bagaimana pun anda harus menghargai nya sebagai seorang istri. Meskipun menurut saya anda tidak juga sepenuh nya bersalah.."
"Anda berhak mendapatkan hak anda sebagai seorang suami meskipun belum ada cinta di antara kalian."
Raga menyimak dan mendengarkan pendapat ivan. Dan raga pun berniat untuk meminta maaf pada karin nanti sepulang kerja.
"Van, bagaimana perkembangan kasus penyelewengan dana itu ??"
"Tuan baskoro akan di panggil polisi besok tuan. Dan sepertinya ini akan menjadi bulan bulanan media. Karena anda tahu sendiri betapa berpengaruh nya perusahaan dan keluarga Mahendra di negara kita ini, tuan.."
Raga memejamkan kedua matanya beberapa detik. Pria itu yakin pasti kedua orang tua dan keluarga besar nya akan sangat terkejut besok saat melihat penangkapan paman nya tersebut.
"Barang bukti nya, apa kamu sudah berikan semua pada polisi ??" tanya raga
Ivan mengangguk cepat..
"Lalu apa sudah di duplikat semua bukti itu ??" tanya raga lagi memastikan, karena kemarin dia sempat meminta ivan untuk menduplikat bukti bukti tersebut. Dia akan menyerahkan bukti itu pada sang ayah nanti malam. Raga tidak ingin sampai ayah nya shock ketik melihat berita besok pagi.
"Sudah tuan. Saya sudah melakukan semua yang anda perintahkan.." jawab ivan. Raga mengangguk mengerti,
"Baiklah. Lanjutkan pekerjaan mu.."
Di sisi lain yang membuat pikiran raga lebih berat adalah masalah nya dengan karin. Dia bingung harus bagaimana bersikap selanjutnya pada sang istri. Dia saja belum mengenal apapun tentang istri nya itu. Bisa bisa nya dia hilang kendali dan melakukan hal yang sebenarnya tidak ingin dia lakukan.
Tepat pukul 7 malam, raga pun akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Percuma saja mengulur waktu untuk menghindar, toh pasti dia pun akan tetap bertemu dengan karin.
"Kenapa kau belum pulang ?" tanya raga pada sang asisten pribadi yang ternyata sedang menunggu nya di depan ruangan raga "Bukan kaj tadi aku sudah menyuruh mu untuk pulang lebih dulu ??" sambung raga lagi..
"Iya tuan. Tapi saya tidak bisa pulang sebelum anda pulang lebih dulu..!!" jawab ivan menunduk hormat
"Baiklah. Kalau begitu sekarang kau pulang saja. Aku juga akan pulang..!!" jawab raga dan langsung melangkah meninggalkan ivan lebih dulu
Ivan pun berjalan di belakang sang tuan.
"Van, tolong cek schedule ku beberapa hari ke depan. Apa ada jadwal kunjungan atau meeting ke luar kota atau ke luar negeri ??" tanya raga ketika dia dan ivan masuk ke dalam lift
"Baik tuan. Sebentar.."
Ivan pun mulai membuka ponselnya mencari schedule bos nya itu yang sudah dia susun untuk beberapa 3 bulan ke depan.
"Ada tuan. Tanggal 15 anda ada meeting dengan salah satu perusahaan besar di surabaya, dan 20 anda di undang untuk menghadiri pernikahan putra tuan anderson di Bali. Untuk jadwal pertemuan ke luar negeri masih belum pasti tanggal nya, karena ada beberapa kendala termasuk cuaca yang sangat ekstrem beberapa hari terakhir ini, tuan.."
Raga tak bergeming. Dia mendengarkan tapi tidak merespon.
"Astaga, padahal rasanya aku ingin sekali pergi detik ini juga.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments