"Baiklah bu, nanti sore sepulang dari kantor raga akan membawa karin untuk tinggal dirumah bersama ayah dan ibu." ucap raga membuat ayah dan ibu nya tersenyum lega, sementara karin wajah nya datar tanpa ekspresi.
"Kalau begitu, ayah dan ibu pulang dulu." kata ayah seraya bangun dari duduk nya dan diikuti oleh sang istri
"Awas ya mas, ibu tunggu loh.." sambung ibu sambil melihat ke arah raga dan juga ke arah sang menantu.
Raga mengangguk setelah itu dia dan karin pun mencium punggung tangan ayah dan ibu bergantian.
"Apa baju baju mu sudah kamu keluarkan dari koper ??" tanya raga ketika kedua orang tua nya sudah pergi
Karin menggeleng,
"Bagus! Nanti aku akan menghubungi mu saat sudah di lobby apartemen. Jadi kamu jangan kemana mana, karena aku tidak suka menunggu.!!" ucap raga, tapi karin tidak menjawabnya, karena saat ini pikiran gadis itu masih di penuhi bayang bayang bagaimana nanti saat dia tinggal bersama mertua nya.
"Hei. Kamu dengar tidak ?" tanya raga menyadarkan karin dari lamunan nya.
"Iya. Dengar!" jawab karin singkat.
"Pasti dia sedang memikirkan kekasih nya itu.."
"Ya sudah, aku berangkat dulu. Ingat! Jangan kemana mana. Kalau kamu lapar pesan saja online.."
"hem.." jawab karin malas saat mengingat kejadian semalam..
Setelah di tinggal raga berangkat bekerja, karin terduduk lemas di ruang tamu. Di pikiran karin sekarang, bagaimana cara nya agar dia tidak tinggal bersama dengan mertua nya.
Karin menghela nafas panjang. Percuma saja memikirkan cara ini dan itu, karena karin yakin pasti raga akan tetap membawa nya untuk tinggal bersama kedua orang tua nya itu.
💮
🍀Di kantor tepat nya di ruangan Raga
"Tuan, sore ini kita ada meeting dengan Tuan Kevin dari perusahaan Land Pratama Property.." kata ivan mengingatkan bos nya.
"Undur saja van, hari ini aku berniat pulang lebih awal." balas raga tanpa mengalihkan pandangan nya dari dokumen dokumen yang sedang di periksanya.
"Tapi tuan, meeting ini sangat penting. Karena menyangkut perpanjangan kontrak kerjasama perusahaan kita.."
Raga terdiam sejenak. Dia memang ingin pulang cepat, karena tidak mau sampai karin menunggu di apartemen terlalu lama.
Pria itu pun menarik nafas panjangnya. "Bagaimana kalau kau saja yang pergi.." kata raga seraya mengangkat kepalanya menatap ivan
Ivan membeku di tatap dengan tatapan tajam oleh bos nya tersebut.
"Astaga, bagaimana ini ? Mendiang tuan Mahendra saja kalau meeting dengan perusahaan itu pasti pembicaraan nya akan lama dan alot. alamat balik tengah malam.."
"Bagaimana ??" tanya raga lagi..
"Tuan, seperti nya tetap harus anda yang meeting karena belum pernah sekalipun mendiang tuan mahendra mengirim siapapun selain diri nya untuk meeting dengan perusahaan Land Pratama Property tersebut tuan.."
Sebenarnya raga pun tahu itu, alm kakeknya pernah mengatakan bahwa perusahaan tersebut adalah salah satu perusahaan yang membesarkan perusahaan miliknya. Dan sebab itu pula lah yang membuat alm kakek mahendra selalu menyempatkan diri jika ada jadwal meeting dengan perusahaan tersebut.
Raga memandangi jam dengan logo Crown yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya.
"Baiklah." kata raga setelah memastikan masih cukup waktu jika dia berangkat untuk meeting sore nanti.
Ivan menyunggingkan senyumnya. Akhirnya ivan bisa bernafas lega, karena dia tidak harus menghadiri meeting itu seorang diri.
🍀Sore hari nya..
Raga sudah berada di ruang meeting perusahaan Land Pratama Property.
"Berapa lama lagi saya harus menunggu ??" ketus raga pada salah seorang staf karena pemilik perusahaan tersebut belum juga datang ke ruang meeting.
"Van, batalkan saja kerjasama dengan perusahaan ini..!! Aku tidak mau bekerjasama dengan orang yang tidak tepat waktu..!!" raga bangun dari duduknya,
Ivan pun bingung, pasalnya baru 5 menit mereka ada di dalam ruangan tersebut.
Ceklek..
Pintu ruangan itu terbuka..
Semua mata langsung tertuju ke arah pintu termasuk raga dengan wajah nya yang sudah tidak bersahabat..
"Mari kita mulai meeting nya.." ucap seorang pria muda yang raga yakini usia nya pasti tidak jauh beda dari dirinya..
Pria itu pun berjalan memasuki ruangan meeting, tapi belum sempat pria itu menghampiri raga, raga sudah lebih dulu berjalan melewatinya begitu saja.
"Ada apa ini ?" tanya pria itu tanpa rasa bersalah..
"Maaf tuan, sepertinya tuan raga tidak akan memperpanjang kontrak dengan perusahaan anda.." jawab ivan dengan wajah yang juga kesal. Ivan pun merasa pria ini tidak menghargai bosnya, bahkan kata maaf pun tidak terlontar dari mulut pria itu.
"Apa maksud mu ??" tanya pria itu lagi dengan wajah yang sangat terkejut. Sebenarnya bukan perusahaan raga yang membutuhkan dukungan dari perusahaan nya, tapi perusahaan nya lah yang kini sangat membutuhkan kerjasama dengan perusahaan raga.
"Permisi tuan.." kata ivan pamit, dia enggan untuk menjelaskan lebih detail lagi pada pria itu
🍀Di mobil..
"Van, langsung ke apartemen.." kata raga sambil memejamkan mata nya duduk di kursi belakang
"Baik tuan.."
Karena jalanan tidak begitu macet, mobil raga pun sudah tiba di apartemen nya.
Raga buru buru turun menuju lobby..
"Astaga, sudah ku bilang tunggu di lobby.." raga melihat ke kanan dan kiri mencari seseorang yang sejak tadi tidak di lihat nya.
Karena ponselnya tertinggal di mobil, akhirnya raga memutuskan menyusul sang istri di unit apartemen nya.
Setelah pintu lift yang membawa nya terbuka, raga segera melangkahkan kaki nya menuju ke apartemen nya.
Dia menekan tombol di depan pintu.
"Karin.." panggil raga setelah pintu terbuka..
Raga menghentikan langkah kaki nya saat melihat sang istri tengah duduk di sofa dengan memeluk kopernya tapi kedua mata nya terpejam..
"Astaga, kenapa dia tidur dengan posisi seperti itu.." gumam raga sambil menggelengkan kepala nya.
Raga pun berjalan mendekat,
Deg!
Jantung raga tiba tiba berdegup cepat saat melihat wajah karin yang sedang tertidur pulas.
"Cantik!"
Lagi, tanpa sadar raga memuji betapa cantiknya wajah karin yang sama sekali belum terkontaminasi dengan berbagai skincare perawatan para wanita.
eughhh..
lenguhan karin tiba tiba menyadarkan raga dari lamunan nya..
"Mas raga.." kata karin seraya merapikan rambut nya yang sedikit berantakan
"Aku sudah menunggu mu satu jam di lobby, kenapa belum juga turun!" kata raga berbohong, dia hanya ingin membuat karin merasa tidak enak
"Lah, ngapain nunggu satu jam. Kan mas raga bisa telepon hape karin. Lagian mas raga juga kan yang tadi pagi bilang akan menghubungi karin." kata nya membalas ucapan raga..
"Sudahlah. Ayo." ketus raga yang malah jadi bete karena jawaban karin yang tidak sesuai dengan jawaban yang di inginkan nya
"Dih, aneh banget!" karin pun bangun lalu menyeret kopernya berjalan di belakang raga.
"eh mas tunggu!" ucap karin setelah keluar dari apartemen raga
"Kenapa ?"
"Mas raga nggak bawa baju ?" tanya nya polos.
"Kita akan pindah ke rumah ku. Tentu saja disana ada baju baju ku, jadi untuk apa aku membawa baju lagi.."
"oh.."
"Bisa tidak sih dia itu kalau bicara nada nya nggak jutek.."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Uthie
tapi gitu-gitu sebenarnya si Raga sangat memperhatikan Karin yaa....
2023-06-04
1