Part 14

"Baiklah bu, nanti sore sepulang dari kantor raga akan membawa karin untuk tinggal dirumah bersama ayah dan ibu." ucap raga membuat ayah dan ibu nya tersenyum lega, sementara karin wajah nya datar tanpa ekspresi.

"Kalau begitu, ayah dan ibu pulang dulu." kata ayah seraya bangun dari duduk nya dan diikuti oleh sang istri

"Awas ya mas, ibu tunggu loh.." sambung ibu sambil melihat ke arah raga dan juga ke arah sang menantu.

Raga mengangguk setelah itu dia dan karin pun mencium punggung tangan ayah dan ibu bergantian.

"Apa baju baju mu sudah kamu keluarkan dari koper ??" tanya raga ketika kedua orang tua nya sudah pergi

Karin menggeleng,

"Bagus! Nanti aku akan menghubungi mu saat sudah di lobby apartemen. Jadi kamu jangan kemana mana, karena aku tidak suka menunggu.!!" ucap raga, tapi karin tidak menjawabnya, karena saat ini pikiran gadis itu masih di penuhi bayang bayang bagaimana nanti saat dia tinggal bersama mertua nya.

"Hei. Kamu dengar tidak ?" tanya raga menyadarkan karin dari lamunan nya.

"Iya. Dengar!" jawab karin singkat.

"Pasti dia sedang memikirkan kekasih nya itu.."

"Ya sudah, aku berangkat dulu. Ingat! Jangan kemana mana. Kalau kamu lapar pesan saja online.."

"hem.." jawab karin malas saat mengingat kejadian semalam..

Setelah di tinggal raga berangkat bekerja, karin terduduk lemas di ruang tamu. Di pikiran karin sekarang, bagaimana cara nya agar dia tidak tinggal bersama dengan mertua nya.

Karin menghela nafas panjang. Percuma saja memikirkan cara ini dan itu, karena karin yakin pasti raga akan tetap membawa nya untuk tinggal bersama kedua orang tua nya itu.

💮

🍀Di kantor tepat nya di ruangan Raga

"Tuan, sore ini kita ada meeting dengan Tuan Kevin dari perusahaan Land Pratama Property.." kata ivan mengingatkan bos nya.

"Undur saja van, hari ini aku berniat pulang lebih awal." balas raga tanpa mengalihkan pandangan nya dari dokumen dokumen yang sedang di periksanya.

"Tapi tuan, meeting ini sangat penting. Karena menyangkut perpanjangan kontrak kerjasama perusahaan kita.."

Raga terdiam sejenak. Dia memang ingin pulang cepat, karena tidak mau sampai karin menunggu di apartemen terlalu lama.

Pria itu pun menarik nafas panjangnya. "Bagaimana kalau kau saja yang pergi.." kata raga seraya mengangkat kepalanya menatap ivan

Ivan membeku di tatap dengan tatapan tajam oleh bos nya tersebut.

"Astaga, bagaimana ini ? Mendiang tuan Mahendra saja kalau meeting dengan perusahaan itu pasti pembicaraan nya akan lama dan alot. alamat balik tengah malam.."

"Bagaimana ??" tanya raga lagi..

"Tuan, seperti nya tetap harus anda yang meeting karena belum pernah sekalipun mendiang tuan mahendra mengirim siapapun selain diri nya untuk meeting dengan perusahaan Land Pratama Property tersebut tuan.."

Sebenarnya raga pun tahu itu, alm kakeknya pernah mengatakan bahwa perusahaan tersebut adalah salah satu perusahaan yang membesarkan perusahaan miliknya. Dan sebab itu pula lah yang membuat alm kakek mahendra selalu menyempatkan diri jika ada jadwal meeting dengan perusahaan tersebut.

Raga memandangi jam dengan logo Crown yang melingkar di pergelangan tangan kiri nya.

"Baiklah." kata raga setelah memastikan masih cukup waktu jika dia berangkat untuk meeting sore nanti.

Ivan menyunggingkan senyumnya. Akhirnya ivan bisa bernafas lega, karena dia tidak harus menghadiri meeting itu seorang diri.

🍀Sore hari nya..

Raga sudah berada di ruang meeting perusahaan Land Pratama Property.

"Berapa lama lagi saya harus menunggu ??" ketus raga pada salah seorang staf karena pemilik perusahaan tersebut belum juga datang ke ruang meeting.

"Van, batalkan saja kerjasama dengan perusahaan ini..!! Aku tidak mau bekerjasama dengan orang yang tidak tepat waktu..!!" raga bangun dari duduknya,

Ivan pun bingung, pasalnya baru 5 menit mereka ada di dalam ruangan tersebut.

Ceklek..

Pintu ruangan itu terbuka..

Semua mata langsung tertuju ke arah pintu termasuk raga dengan wajah nya yang sudah tidak bersahabat..

"Mari kita mulai meeting nya.." ucap seorang pria muda yang raga yakini usia nya pasti tidak jauh beda dari dirinya..

Pria itu pun berjalan memasuki ruangan meeting, tapi belum sempat pria itu menghampiri raga, raga sudah lebih dulu berjalan melewatinya begitu saja.

"Ada apa ini ?" tanya pria itu tanpa rasa bersalah..

"Maaf tuan, sepertinya tuan raga tidak akan memperpanjang kontrak dengan perusahaan anda.." jawab ivan dengan wajah yang juga kesal. Ivan pun merasa pria ini tidak menghargai bosnya, bahkan kata maaf pun tidak terlontar dari mulut pria itu.

"Apa maksud mu ??" tanya pria itu lagi dengan wajah yang sangat terkejut. Sebenarnya bukan perusahaan raga yang membutuhkan dukungan dari perusahaan nya, tapi perusahaan nya lah yang kini sangat membutuhkan kerjasama dengan perusahaan raga.

"Permisi tuan.." kata ivan pamit, dia enggan untuk menjelaskan lebih detail lagi pada pria itu

🍀Di mobil..

"Van, langsung ke apartemen.." kata raga sambil memejamkan mata nya duduk di kursi belakang

"Baik tuan.."

Karena jalanan tidak begitu macet, mobil raga pun sudah tiba di apartemen nya.

Raga buru buru turun menuju lobby..

"Astaga, sudah ku bilang tunggu di lobby.." raga melihat ke kanan dan kiri mencari seseorang yang sejak tadi tidak di lihat nya.

Karena ponselnya tertinggal di mobil, akhirnya raga memutuskan menyusul sang istri di unit apartemen nya.

Setelah pintu lift yang membawa nya terbuka, raga segera melangkahkan kaki nya menuju ke apartemen nya.

Dia menekan tombol di depan pintu.

"Karin.." panggil raga setelah pintu terbuka..

Raga menghentikan langkah kaki nya saat melihat sang istri tengah duduk di sofa dengan memeluk kopernya tapi kedua mata nya terpejam..

"Astaga, kenapa dia tidur dengan posisi seperti itu.." gumam raga sambil menggelengkan kepala nya.

Raga pun berjalan mendekat,

Deg!

Jantung raga tiba tiba berdegup cepat saat melihat wajah karin yang sedang tertidur pulas.

"Cantik!"

Lagi, tanpa sadar raga memuji betapa cantiknya wajah karin yang sama sekali belum terkontaminasi dengan berbagai skincare perawatan para wanita.

eughhh..

lenguhan karin tiba tiba menyadarkan raga dari lamunan nya..

"Mas raga.." kata karin seraya merapikan rambut nya yang sedikit berantakan

"Aku sudah menunggu mu satu jam di lobby, kenapa belum juga turun!" kata raga berbohong, dia hanya ingin membuat karin merasa tidak enak

"Lah, ngapain nunggu satu jam. Kan mas raga bisa telepon hape karin. Lagian mas raga juga kan yang tadi pagi bilang akan menghubungi karin." kata nya membalas ucapan raga..

"Sudahlah. Ayo." ketus raga yang malah jadi bete karena jawaban karin yang tidak sesuai dengan jawaban yang di inginkan nya

"Dih, aneh banget!" karin pun bangun lalu menyeret kopernya berjalan di belakang raga.

"eh mas tunggu!" ucap karin setelah keluar dari apartemen raga

"Kenapa ?"

"Mas raga nggak bawa baju ?" tanya nya polos.

"Kita akan pindah ke rumah ku. Tentu saja disana ada baju baju ku, jadi untuk apa aku membawa baju lagi.."

"oh.."

"Bisa tidak sih dia itu kalau bicara nada nya nggak jutek.."

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

tapi gitu-gitu sebenarnya si Raga sangat memperhatikan Karin yaa....

2023-06-04

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99 (menuju ending)
100 Part 100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99 (menuju ending)
100
Part 100 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!