Part 10

Tiga pesan yang karin ketik, 3 pesan itu juga yang di hapusnya kembali. Setelah pertemuan nya hari ini dengan kedua mertua nya membuat karin semakin bimbang. Apakah keputusan nya ini tepat atau tidak. Tapi karin sudah tidak bisa bertahan lebih lama lagi, sudah cukup dia merasa menjadi pajangan suami nya selama 10 tahun ini.

Karin mengingat 10 tahun lalu, kejadian saat diri nya tiba tiba di jodohkan oleh sang kakek.

💮

🍀Flashback On..

10 tahun lalu, tanggal 09 April, Hari ulang tahun karin sekaligus hari pernikahan Karin dan Raga.

Mereka menikah karena di jodohkan. Kakek karin dan juga Kakek raga adalah teman yang sangat dekat. Dan saat kakek raga akan menghembuskan nafas terakhirnya, dia meminta pada kedua orang tua raga untuk menjodohkan putra mereka dengan cucu dari sahabatnya.

Awalnya kedua orang tua raga menolak terutama sang ibu. Karena tentu saja mereka ingin raga menikah dengan wanita yang setidaknya setara dengan keluarga mereka itu

Tapi kakek nya itu mengatakan bahwa raga tidak boleh menikah kecuali menikah dengan cucu dari sahabatnya.

Akhirnya mau tidak mau raga menikah dengan gadis yang tidak di kenalnya. Mereka berdua pun menikah di rumah sakit tempat kakek menghembuskan nafas terakhirnya.

Karina, 10 tahun lalu dia masih berumur 20 tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya.

Setelah pemakaman sang kakek, dan mengikuti pesan mendiang kakek, keluarga raga langsung mendatangi rumah kakek dan nenek Karin untuk mengadakan pesta pernikahan.

💮

🍀Di rumah kakek dan nenek Karina

Ada seorang gadis yang menangis di dalam kamar nya.

"Sudah nak, jangan menangis lagi. Mungkin ini memang jalan takdir yang harus kamu lalui..!!" nenek karin terus menenangkan sang cucu. Karena setelah pulang dari pemakaman, karin terus saja menangis. Padahal di luar sana, ada suami beserta keluarga nya yang datang untuk melamar karin secara resmi. Meskipun sebenarnya mereka sudah menikah.

"Tapi nek, karin belum mau menikah. Karin masih mau melanjutkan kuliah karin.. hiks..hiks.." jawab karin dengan tangisan yang semakin pilu

"Kamu tetap bisa melanjutkan pendidikan kamu meskipun sudah menikah. Kamu hanya perlu meminta izin dari suami mu, seperti kamu minta izin pada kakek dan nenek, sayang.." Nenek terus memberikan pengertian pada cucu nya, bahwa menikah bukanlah suatu hambatan untuk karin menggapai cita cita nya.

"Tapi karin nggak kenal sama dia nek. Karin gak mau menikah dengan laki laki yang sama sekali tidak karin cinta..!!"

Nenek mengusap kepala karin.. "Cinta itu akan tumbuh seiring berjalan nya waktu. Nenek dan kakek akan selalu mendoakan semoga kamu bahagia dengan pernikahan mu ini.." kata nenek lagi yang juga tanpa sadar meneteskan air mata nya.

Memang kakek dari raga sudah sejak lama meminta karin untuk menikah dengan cucu nya. Kakek dan nenek karin awalnya menolak karena takut karin tidak setuju dengan perjodohan ini.

Tapi naas nya, perjodohan karin tetap di laksanakan karena kakek dari raga yang tiba tiba kritis karena penyakit yang di derita nya selama ini.

Akhirnya, dengan berat hati kakek dan nenek karin pun menyetujui perjodohan tersebut. Terlebih mendiang kakek mengatakan bahwa dia hanya menginginkan karina yang menjadi cucu menantu nya. Tidak boleh ada wanita lain selain karina yang menjadi anggota baru di keluarga nya. Karina memang dekat dengan mendiang kakek, karena mendiang kakek setiap akhir pekan selalu datang kerumah nya untuk sekedar memancing menghilangkan penat bersama sahabatnya yang tidak lain adalah kakek karin.

Setelah berdandan ala kadarnya, akhirnya karin pun keluar dari kamar nya untuk bertemu dengan calon suami yang sudah menjadi suami nya.

Melihat wajah wanita yang akan menjadi istri nya sendu dan terlihat tidak bahagia, raga pun seolah sadar bahwa pernikahan ini juga tidak di inginkan oleh wanita itu.

Raga menatap datar tanpa ekspresi. Karin duduk di samping suami nya. Acara pun di mulai, raga kembali mengucapkan janji suci di depan seluruh anggota keluarga mereka termasuk para tetangga karin. Jadi total hari ini raga sudah 2 kali mengucapkan ijab qobul nya, pertama di depan alm mendiang kakeknya saat di rumah sakit dan hanya di hadiri oleh karin, nenek dan kakek nya, juga kedua orang tuanya saja.

Untuk pertama kalinya, karin mencium tangan sang suami yang baru 2 kali di temui nya ini.

Mereka pun kompak menyambut ucapan selamat dari para tamu dengan wajah datar tanpa ekspresi. Tak ada obrolan apapun dari keduanya. Mereka sibuk dengan pikiran nya masing masing.

Setelah acara selesai, keluarga besar raga lebih dulu pulang meninggalkan kediaman karin. Sementara raga, dia masih berada di rumah itu karena karin yang masih berat meninggalkan kakek dan neneknya.

Saat ini bahkan karin meninggalkan sang suami yang berada di kamar nya seorang diri. Sementara dia lebih memilih untuk berada di kamar kakek dan nenek nya..

"Kamu tidak boleh seperti ini nak, pergilah ke kamar mu. Suami mu pasti sudah menunggu sejak tadi.." ucap sang nenek mengusap bahu cucu nya yang sudah naik turun.

Karin terus menangis setelah acara hari ini selesai. Dia sedih harus meninggalkan kakek dan neneknya untuk pertama kali. Dada nya sesak, hati nya hancur, merasa masa depan nya tidak lagi secerah dulu. Menikah dengan lelaki yang tidak pernah dia temui bahkan sama sekali tidak di kenal nya. Lelaki yang wajahnya datar, dingin dan galak. Karin takut, apalagi karin baru tahu usia mereka ternyata terpaut 8 tahun.

"Nanti kakek dan nenek akan sering mengunjungi mu disana. Kamu jangan terlalu sedih, tidak baik di hari bahagia ini, kamu terus menangis seperti itu.." sambung kakek dengan menghapus air mata cucu nya..

"Janji ya, nanti nenek dan kakek jengukin karin disana..?"

Kakek dan nenek pun mengangguk cepat, dan setelah tenang nenek mengantarkan karin ke depan pintu kamar nya.

"Masuklah. Kasihan suami mu sudah menunggu.."

Ceklek..

Dengan ragu ragu karin membuka pintu kamar nya. Terlihat sang suami duduk di sisi ranjang dengan pakaian yang masih lengkap.

"Darimana ?" tanya lelaki itu dengan ketus nya..

"Dari luar.." jawab karin dengan perasaan tidak menentu karena mendapatkan tatapan tidak bersahabat dari lelaki di depan nya

"Siapkan pakaian ganti ku..!!"

Karun mengerutkan keningnya.. "hah ?"

"Kamu pasti tidak tuli kan ? Aku tidak akan mengulangi ucapan ku..!!" ketus nya lagi..

"Astaga.. galak banget sih..!!"

Karin pun berjalan ke sisi kasurnya di mana koper milik sang suami berada. Karin membuka perlahan koper tersebut dan mengambil pakaian ganti untuk suami nya itu.

"Ini.." ucap karin sambil memberikan setelan piyama berikut dalaman nya pada lelaki itu..

"Dimana kamar mandi nya..??" tanya raga karena tidak melihat ada pintu lain di dalam kamar istri nya..

"Di luar.." jawab karin singkat..

"Apa ? Di luar ? Jadi kamu bulak balik memakai handuk keluar masuk kamar begitu ??" kembali raga memekik menanyakan sesuatu yang menurut karin tidak penting..

"Ck, kamar mandi nya tepat di sebelah kamar ku. Tidak perlu berlebihan, tidak ada siapapun di sini kecuali kakek dan nenek.." kata karin berjalan kembali menuju koper sang suami. Dan menaruhnya lagi di sisi tempat tidur nya.

"Memang kakek mu seorang wanita ??" seru raga sambil berlalu meninggalkan kamar istri nya menuju kamar mandi yang katanya berada di luar kamar tersebut..

"Dih, kenapa dia..? Gak jelas banget.."

Tidak butuh waktu lama, raga sudah kembali dengan setelan piyama berbahan satin berwarna hitam yang pas melekat di tubuh nya.

Sementara karin, dia sudah berbaring lebih dulu dengan posisi miring membelakangi pintu kamar nya.

"Bangun! Jangan pura pura tidur, ada yang ingin aku bicarakan dengan mu..!!" kata raga duduk di sisi kasur yang lain..

"Besok saja. Aku lelah.." kata karin menimpali

"Tidak bisa!"

Karin pun bangun dengan malas, dia lalu duduk di pinggir kasur dan kini posisi mereka saling membelakangi.

"Apa kamu sudah memiliki kekasih ?" tanya raga tiba tiba membuat karin terkejut. "Kalau kau diam, artinya kamu sudah memiliki nya.." sambung raga membuat karin mengerutkan kening nya.

"Mendiang kakek ku mengatakan aku harus memiliki anak dari mu. Apa kamu bersedia ?"

Deg

"Pertanyaan macam apa itu ? Tentu saja aku tidak mau."

"Cukup berikan keturunan untuk ku. Setelah itu, kamu bisa melanjutkan kehidupan mu."

"Apa maksud kamu ??" tanya karin memberanikan diri berbalik menatap punggung suami nya.

"Cukup satu anak. Apa kamu tidak mengerti maksud ucapan ku ??"

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

owalaahhh gitu toh 🤔

2024-09-04

1

Uthie

Uthie

Ooohhh... jadi gtu ceritanya yaa 🤨🤨

2023-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99 (menuju ending)
100 Part 100 TAMAT
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99 (menuju ending)
100
Part 100 TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!