"Jangan mengatakan seolah kamu yang paling tersakiti mas. Kamu tahu pasti pernikahan kita bukanlah pernikahan seperti pada umumnya. Kamu jelas jelas hanya sebatas menikahi ku..!!"
Karin melepaskan tangan raga yang melingkar di perutnya. Wanita itu lalu berjalan menuju kasur dan duduk di sisi ranjang berukuran king size tersebut..
"Aku lelah mas. 10 tahun sudah aku bertahan. Sekarang biarkan aku memilih jalan hidupku yang lain..!!" sambung karin..
Raga menggeleng cepat, lalu berlutut tepat di depan kedua lutut karin. Raga memegang kedua tangan karin yang masih ada bekas luka seminggu yang lalu..
"Nggak rin, aku gak mau kita bercerai. Aku mohon maafkan aku rin. Beri aku satu kesempatan lagi. Kita perbaiki semuanya dari awal rin.!!" kata raga dengan kedua mata nya yang menggambarkan kesedihan.
"Tidak ada kesempatan lagi mas. Tidak ada perbaikan apapun. Semua sudah terlambat bagiku. Aku ingin memikirkan diri ku sendiri mulai sekarang.." kata karin memalingkan wajah nya..
Tes..
Raga meneteskan air mata nya di hadapan sang istri untuk pertama kali nya.
"Aku akan mengirim kembali surat yang kemarin. Tolong kamu segera tanda tangani.." ucap karin, setelah itu dia bangun dari duduk nya tadi berniat untuk keluar dari kamar Raga..
grep
Raga setengah berlari langsung menarik karin dan membawa karin ke dalam pelukan nya.
Plak
Plak
Karin memberontak dan memukul dada bidang suami nya beberapa kali..
"Lepaskan mas..!!" pekik karin, sementara raga seolah tuli, dia malah semakin mengeratkan pelukan nya..
Setelah beberapa menit, akhirnya karin pasrah. Dia membiarkan sang suami terus memeluknya hingga beberapa saat..
Hiks..hiks..
Terdengar suara isakan tangis dari raga. Karin membeku di tempatnya. Ingin rasanya karin membalas pelukan itu, tapi akal nya melarang karin untuk melakukan hal tersebut.
Raga perlahan melepaskan pelukan nya. Karin reflek menatap wajah sang suami yang mata nya sudah terlihat sayu dan memerah akibat menangis seperti tadi.
Melihat itu, sungguh hati karin sakit. Untuk pertama kali nya karin melihat raga serapuh ini.
Tiba tiba karin mengangkat tangan nya lalu menghapus jejak air mata di pipi sang suami.
deg
Saat kesadaran kembali muncul, karin langsung menarik tangan nya kembali dengan cepat. Tapi sebelum tangan itu turun sempurna, raga sudah menahan nya.
Cupp..
Tiba tiba raga menempelkan bibirnya tepat di bibir karin dengan satu tangannya yang masih memegang tangan karin. Wanita itu membelalakkan matanya terkejut. Bibir basah dan hangat itu menempel sempurna di bibir karin.
Raga mencium nya. Jantung karin sampai berdebar lebih kencang, seolah akan keluar dari tempatnya.
sementara raga, dia memejamkan kedua matanya seolah ingin menyimpan memori ini untuk jangka waktu yang lama. Laki laki itu benar benar menunjukkan sisi rapuh nya saat ini. Sisi yang siapapun belum pernah melihatnya.
Karin kembali tersadar, dia lalu mendorong tubuh suami nya hingga membuat tubuh raga sedikit menjauh..
"Kenapa kamu baru menyentuh ku sekarang saat kita akan bercerai mas...?? Kenapa selama ini kamu tidak melakukan nya ?? Aku ini sebenarnya siapa bagi mu, hah ???" bentak karin dengan nada tinggi
"Kamu sadar nggak sih mas, selama ini kamu selalu mengabaikan ku..!! Tidak pernah berbicara padaku..!! Kamu juga selalu menghindar dariku..!! Apa menurutmu ini tidak menyakitkan bagi ku ??" sambung karin lagi
Karin lalu menutup kedua mata nya, bahu nya terlihat naik turun.
deg
Karin menangis..!!
Hati raga seperti teriris melihat karin menangis pilu tepat di hadapan nya.
Karin melepaskan kedua tangan nya, dia menghapus air mata nya sendiri. Wanita itu lalu berbalik dan melangkahkan kaki nya menuju pintu kamar.
Raga membeku di tempatnya. Sementara karin sudah lebih dulu keluar dari kamar tersebut.
"KARIN..!!" panggil ibu saat karin melewati nya begitu saja..
Karin lalu menghentikan langkah kaki nya,
"Maaf bu, karin harus pergi. Karin titip kenan hari ini ya bu, nanti karin akan minta pak supir untuk menjemput kenan di sini..!!" ucap karin tanpa melihat ke arah mertua nya..
"Karin permisi bu.."
Ibu yang sejak tadi menunggu karin dan raga keluar dari kamar merasa sedih karena untuk pertama kali nya hari ini sang menantu berbicara tidak melihat ke arah nya.
Karin langsung mengendarai mobilnya meninggalkan kediaman mertua nya..
💮
🍀Di mobil..
Karin menghentikan laju mobilnya saat merasa air mata nya sudah sangat menghalangi pandangan nya.
Hiks..hiks..
Tangis karin pecah saat itu juga. Dia tidak bisa lagi menahan sesak di dada nya. Tidak ada memori indah yang suami nya ukir selama 10 tahun pernikahan mereka.
Karin memegang bibirnya.
"Kenapa kamu baru menyentuhku sekarang saat kita akan bercerai..??"
Sekali lagi, pertanyaan itu yang terus muncul di benak karin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Uthie
Nahh.... Karin benar itu 👍😡
2023-06-04
1