Sebatas Menikahi
Sebelumnya aku mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri buat temen temen yang merayakan nya 😇
Dan Selamat datang juga di Novel Ketiga ku
🥰
...****DI MOHON UNTUK LIKE DAN KOMENTARNYA YA****.....
Happy Reading 😘
...****************...
Karina Dewi Winata, wanita dewasa yang usia nya sudah masuk kepala tiga itu kini sedang menangis pilu seorang diri di dalam kamar nya.
Tepat hari ini tanggal 09 April dia berulang tahun. Tapi seperti ulang tahun dia sebelumnya, tidak ada yang berbeda dan spesial. Setiap malam di hari itu karina akan masuk ke dalam kamar menyendiri dan menangisi takdir nya.
Menikah dengan seorang putra mahkota sama sekali tidak membuatnya bahagia. Justru sebaliknya. Pernikahan yang sudah di jalani nya selama 10 tahun ini hanya menyisakan luka yang menganga lebar di hati terdalam nya.
"Hidup seperti apa yang kau jalani sebenarnya Rin..?? Sampai kapan kau terus diam seperti ini..?? Kau sudah menggadaikan masa muda mu hanya untuk menikah dengan pria yang tidak pernah menganggap mu ada..!!"
Karin terus mengingat ucapan Lira, sahabat sejak masa kuliahnya. Hanya lira lah yang tahu semua yang karin rasakan selama ini. Berkali kali lira meminta karin untuk menyerah dalam pernikahan nya, tapi hingga 10 tahun lamanya wanita itu masih terus bertahan menjalani hari hari nya dengan penuh luka dan air mata.
Tak segampang itu bagi karin untuk minta berpisah dari suaminya. Akan banyak hati yang terluka jika perceraian itu sampai terjadi, kedua mertua nya, kakek dan neneknya, dan terutama anak semata wayang mereka.
Kenan Putra Mahendra, putra yang selalu membuatnya tersenyum, membuat hati nya hangat, membuat nya mampu bertahan sampai sejauh ini.
Kedua mertuanya, Ibu Wina Mahendra dan Ayah Rudi Mahendra yang selalu baik pada nya, menganggap nya bukan sebagai menantu, tapi menganggap karin seperti anak kandung mereka sendiri. Semenjak menikah, karin tidak lagi merasa dirinya sebagai yatim piatu. Kehadiran kedua mertua nya sangat berharga bagi karin. Mereka mampu menjadi sosok orang tua yang selalu di impikan karin.
Namun kedua mertua karin itu bukan nya tidak tahu pernikahan apa yang di jalani karin dan putra nya, tapi berkali kali mereka memohon dan meminta karin untuk tidak meninggalkan putra mereka. Karena kedua mertua karin sangat menyayangi wanita itu, mereka tidak mau kehilangan sosok menantu sebaik dan selembut karin.
💮
Hiks..Hiks..
Air mata karin terus mengalir membasahi kedua pipinya.
Di tangan nya ada amplop besar berwarna coklat. Karin membuka perlahan amplop itu, dia lalu mengeluarkan selembar kertas di dalam nya..
"SURAT GUGATAN PERCERAIAN"
Karin memeluk kertas itu dengan tangisan yang semakin pilu. Akhirnya setelah sekian lama, wanita itu menyerah juga dengan pernikahan nya.
"Maafkan mama sayang, mama tidak bisa bertahan lebih lama lagi.."
"Maafkan karin, ayah, ibu, karin lelah.."
Di masukkan nya kembali kertas itu kedalam amplop tadi. Dan karin meletakkan amplop tersebut di atas meja rias nya.
Wanita itu lalu berjalan menuju balkon nya dengan sebotol minuman haram yang selalu menemani nya setiap malam.
Dengan memakai gaun tidur tipis karin menikmati setiap hembusan angin yang masuk sampai ke tulang nya.
glek
glek
Karin terus meneguk sebotol minuman itu sampai habis tak tersisa.
Air mata karin seolah enggan untuk berhenti.
"Mas, apa tidak ada cinta untuk ku sedikit saja ??"
Tiba tiba..
Swooshh.. Craang!!
Karin mengayunkan botol wine di tangan nya lalu memecahkan botol kaca itu ke tiang besar di balkon nya. Pipi karin sampai tergores terkena serpihan kaca yang terlempar dari botol yang pecah tersebut.
Dengan tangan yang gemetar, karin mengambil satu serpihan yang ukuran nya cukup besar dengan ujung nya yang juga lumayan lancip.
Dia memegang kuat serpihan itu sampai tangan nya terluka dan mengeluarkan darah segar.
Karin mengulurkan tangan kirinya, mengarahkan serpihan itu ke atas pergelangan tangannya. Sungguh sudah sejak lama wanita itu ingin mengakhiri hidup nya.
TokTokTok..
Tiba tiba suara ketukan pintu menghentikan karin dari niat buruk nya itu..
Tapi pergelangan tangan nya sudah terlanjur terluka meski tidak terlalu dalam..
TokTokTok..
Kembali pintu kamar karin di ketuk dari luar
"Mama.. buka ma.."
deg
Karin melemparkan kaca itu..
"Astaga.. Apa yang aku lakukan ??" gumam karin seolah tidak sadar tadi dia hampir saja memutus urat nadi nya sendiri..
"Iya nak, sebentar sayang.." dengan jalan yang sedikit sempoyongan karin masuk kembali ke dalam kamarnya..
Luka yang ada di telapak tangannya, membuat darah yang keluar menetes di lantai..
Ceklek..
Setelah merapikan rambut dan menghapus air mata nya, karin pun membuka pintu kamar nya sedikit,
Karin mengembangkan senyum nya.. "Ada apa sayang ? Kenapa belum tidur ?" tanya karin dengan hanya mengeluarkan sedikit kepalanya saja dari celah pintu kamar nya tersebut..
"Ken tadi udah tidur ma, tapi tiba tiba ken denger suara seperti ada sesuatu yang pecah.." jawab kenan dengan mata yang penuh tanya karena mama nya sama sekali tidak keluar dari balik pintu kamar nya
Karin tersenyum lagi, "Maaf sayang, tadi mama nggak sengaja memecahkan botol parfum mama.." jawab karin berbohong
"Oh, kirain ken suara apa soalnya kenceng banget ma suara nya. Ken sampai kaget..." lanjut ken lagi menjelaskan..
"Gak apa apa sayang, itu cuma botol parfum aja ko. Sekarang kamu tidur lagi ya, besok kan sekolah.."
"Ma, pipi mama.." kata ken menyadari saat pipi sebelah kiri ibu nya berdarah seperti tergores benda tajam..
Karin buru buru mengusap pipi nya, "oh ini, tadi pipi mama nggak sengaja kena pecahan parfum mama itu sayang. Kamu gak usah khawatir ya, nanti mama olesi salep biar cepat sembuh.."
Kenan mengangguk, "Yaudah, ken ke kamar lagi ya ma. Mama hati hati jangan sampai terluka lagi.."
deg
Hati karin kembali menghangat mendengar ucapan sang putra..
Karin mengangguk seraya tersenyum cerah..
Setelah itu kenan pun naik kembali ke lantai 2 dimana kamar nya berada.
"Maafin mama sayang, mama hampir melakukan hal bodoh seperti ini..!!" Batin karin menyesali perbuatan nya tadi.
Bagaimana kalau sampai hal buruk tadi terjadi ? Apakah keadaan ken akan baik baik saja jika tahu mama nya mati karena bunuh diri..?
Waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari..
Karin masuk ke dalam kamar mandi nya,
Di bawah guyuran shower karin kembali menangis. Darah yang tadi mengalir pun larut bersama air yang mengalir ke seluruh bagian tubuh wanita itu.
"Setelah malam ini, aku tidak akan menangis lagi..!!"
💮
🍀Di lain tempat..
"Tuan, bukan kah hari ini ulang tahun istri anda ??" tanya Ivan asisten pribadi Raga, yang selalu mengikuti kemana pun tuan nya itu pergi.
Seperti hari ini, Ivan dengan setia menemani raga di salah satu club malam di kota J. Club yang hanya bisa di masuki oleh orang orang dari kalangan atas.
"Biarkan saja. Selama ini juga dia tidak pernah mengharapkan kehadiran ku..!!" jawab Raga setengah sadar karena sudah terlalu banyak minum
"Tapi Tuan. Ulang tahun nya ini bertepatan dengan ulang tahun pernikahan anda juga. Apakah anda tidak mau merayakan hari jadi pernikahan yang sudah 10 tahun ini ??"
deg
Ya, hari ulang tahun istrinya adalah hari dimana pernikahan mereka berlangsung.
"Jangan di bahas lagi..!!" Ucap raga menatap tajam sang asisten nya,
"Tuangkan lagi minuman untuk ku..!!" pinta raga dengan menggeser seloki kosong bekas minum nya pada ivan..
"Tapi tuan, anda sudah banyak minum, lebih baik kita pulang sekarang.."
"TIDAK..!! aku belum selesai.." bentak raga menyingkirkan tangan ivan yang mencoba membantu tuan nya itu untuk bangun
Brug..
Tiba tiba raga menjatuhkan wajahnya di atas meja..
"Astaga.. selalu seperti ini setiap tahun. Kenapa kau menyiksa diri mu sendiri tuan ??"
Ivan membantu raga untuk berdiri, dia memapah tuan nya sampai masuk ke dalam mobil.
huh..hah..huh..hah
Nafas ivan sampai tersengal karena kelelahan membawa tuan nya yang bertubuh sedikit lebih besar dari nya itu dari dalam club sampai ke parkiran mobil nya.
Ivan pun masuk ke dalam mobil, dia lalu melajukan mobil tersebut menuju ke rumah utama milik tuan nya.
Dia melihat dari kaca spion mobil dalamnya, ada air mata yang mengalir dari sudut mata tuan nya tersebut..
"Sampai kapan kau membohongi hati mu sendiri tuan..???"
Hanya butuh waktu 30 menit, mobil yang membawa raga sudah tiba di rumah besarnya..
Kembali ivan memapah tubuh sang tuan untuk masuk ke dalam setelah pintu itu di buka oleh salah seorang asisten rumah tangga yang bekerja di sana.
"Mas ivan, tuan mau di bawa kemana ?" tanya seorang pembantu itu saat melihat ivan berjalan ke arah kamar nyonya besar nya.
"Tenang bi. Bibi kembali saja ke dalam. Biar saya yang mengurus tuan.." kata ivan menghentikan langkah nya sebentar.
"Tapi mas, nyonya pasti tidak suka jika tuan di bawa ke kamar nya.." kata bibi itu lagi khawatir takut ada keributan yang terjadi jika hal itu sampai terjadi. Meskipun selama dia bekerja, bibi tidak pernah sekalipun melihat kedua majikan nya itu ribut bahkan berdebat.
"Tidak apa apa bi, biar saya yang tanggung jawab. Sekarang bibi kembali saja ke dalam.." kata ivan lagi membuat bi yanti tidak bisa berbuat apa apa lagi. Dan akhirnya wanita itu pun masuk ke dalam membiarkan ivan membawa tuan nya menuju kamar sang nyonya besar.
💮
TokTokTok
Ivan mengetuk pintu kamar nyonya besar nya..
Karin yang baru selesai mandi pun langsung membuka pintu kamar nya tanpa terlebih dulu memakai baju, saat ini karin hanya mengenakan handuk kimono tebal yang panjang nya sampai ke lutut dengan handuk kecil yang melilit di atas kepalanya.
Karin melangkah dengan cepat karena takut kalau putra nya ken lah yang mengetuk pintu itu..
Ceklek..
Karin membeku melihat siapa yang ada di hadapan nya..
"Maaf nyonya, seperti nya tuan sangat mabuk.." kata ivan tanpa di tanya
"Lalu kenapa kamu membawa nya ke kamar ku.?" tanya karin dengan tatapan mata yang sulit di jelaskan..
"Sepertinya anda yang harus menjaga nya malam ini, karena saya masih ada urusan nyonya.."
Ya, biasanya memang ivan selalu membawa tuan nya itu langsung ke dalam kamar raga. Tapi malam ini, ivan merubah pikiran nya. Dia sudah tidak tahan melihat sang tuan terus menyakiti diri nya sendiri.
Karin buru buru menggeleng, "Tidak. kau bawa saja dia ke kamarnya..!!" ucap karin menolak sambil mencoba untuk menutup pintu kamar nya lagi.
Ivan menahan dan sedikit mendorong pintu itu dengan kaki nya
"Maaf nyonya, tapi aku sudah tidak kuat lagi..!!" kata ivan seraya memberikan tubuh tuan nya pada karin
"Astaga.. Lalu apa menurut mu aku kuat mengangkat tubuh nya yang besar ini ??" pekik karin seraya melingkarkan tangan nya di tubuh sang suami, menahan tubuh besar itu agar tidak jatuh..
"Jangan di angkat nyonya, pasti anda tidak kuat karena saya pun sama. Lebih baik di seret saja, jatuhkan tubuhnya di lantai lalu tarik kedua tangan nya, anggap saja anda sedang menyeret sekarung beras.." ucap ivan dengan santai nya..
"Astaga ivan..!! Kau benar benar..!!" pekik karin lagi tidak habis fikri dengan ucapan asisten pribadi suami nya itu..
"Maaf nyonya, saya harus pergi. Selamat berjuang..!!" kata ivan seraya mengepalkan tangannya seolah memberi semangat pada karin..
"IVAN ASTAGA..TUNGGU IVAAAN..!!" Karin setengah berteriak saat ivan melangkahkan kaki nya pergi meninggalkan nya begitu saja dengan posisi mereka yang seintens ini..
Karin tidak punya pilihan, jika dia membawa raga ke kamarnya pasti dia tidak akan sanggup karena jarak kamar raga dan dirinya yang tidak terlalu dekat. Akhirnya mau tidak mau karin membawa lelaki itu masuk ke dalam kamar nya.
Dengan susah payah, akhirnya tubuh raga sudah berbaring sempurna di atas kasurnya..
"Kenapa kamu semabuk ini mas ??" tanya karin pelan seraya membuka sepatu suami nya itu..
Setelah itu karin membuka jas yang masih menempel sempurna di tubuh sang suami.
huh
Karin membuang nafasnya kasar.
Ini adalah kali pertama mereka sedekat ini setelah 10 tahun lamanya. Ini juga kali pertama karin memegang tubuh sang suami.
Setelah selesai, karin memilih untuk segera memakai piyama tidur nya.
Karin kembali duduk di meja rias nya, dia mulai mengobati luka luka nya itu seorang sendiri. Pipi kiri nya, pergelangan tangan kiri nya, dan juga telapak tangan kanan nya yang sedikit ada luka robek akibat kuatnya karin memegang pecahan kaca tadi.
Deg!!
Mata karin kembali berlinang saat melihat pantulan wajah sang suami di cermin meja rias nya..
"Kita jalani hidup kita masing masing ya mas. kamu dengan hidup mu, aku dengan takdir ku. Semoga setelah ini tidak ada lagi yang terluka di antara kita.."
Karin buru buru menghapus air matanya saat air mata itu menetes di pipi nya. Dia sudah berjanji untuk tidak menangis lagi.
Setelah selesai berpakaian dan mengobati luka luka nya tersebut, karin memilih untuk keluar dari kamar dan tidur di kamar tamu.
💮
🍀Pagi hari nya..
eughhh..
Raga mulai terbangun,
"Ah.." ucap nya seraya memegang kepala nya yang sakit akibat minum terlalu banyak semalam..
deg!!
Mata raga langsung terbuka sempurna saat melihat sekeliling kamar itu..
"Kenapa aku bisa di sini ??" gumam raga sambil buru buru bangun untuk segera keluar dari kamar itu..
Tapi baru raga menurunkan kaki nya, dia melihat ada bercak darah yang mengalir sampai depan pintu kamar..
"Astaga, apa ini ??" tanya raga seraya berjongkok dan menempelkan ujung jari nya di atas bercak darah yang sudah kering itu..
"Darah..?? Tapi darah siapa ??" tanya raga pada diri nya sendiri. Laki laki itu lalu mengecek seluruh anggota tubuhnya, mungkin saja darah itu milik nya. Tapi raga menyadari, di tubuhnya sama sekali tidak ada luka sedikit pun.
Raga lalu melangkahkan kaki nya menyusuri dari mana darah itu berasal..
Laki laki itu kembali di kejutkan dengan pemandangan mengerikan di balkon kamar istri nya..
Botol wine pecah berkeping keping, dan ada darah yang bersimbah di lantai nya..
Ceklek..
Tiba tiba pintu kamar terbuka..
Raga dengan langkah yang cepat langsung berjalan ke sumber suara..
"APA INI ??" tanya raga dengan penuh penekanan dengan membawa pecahan botol besar di tangan nya..
"SEJAK KAPAN KAMU MEMINUM MINUMAN SEPERTI INI, HAH ??" Tanya raga dengan nada tinggi
deg!!
Karina membeku di tempatnya. Setelah sekian lama suami nya itu baru bicara lagi pada nya.
"Apa perduli mu ??" tanya karin menantang
deg
tiba tiba karin melontarkan pertanyaan yang menusuk ke hati raga..
Raga mengerutkan keningnya saat menyadari ada luka di wajah sang istri. Dia lalu melangkah maju menghampiri istri nya..
Pria itu pun mengangkat tangannya untuk memeriksa luka tersebut, tapi tanpa di duga nya karina langsung memalingkan wajah..
"Jangan sentuh aku mas..!!" ucap karina dengan nada pelan tapi menyakitkan
"Aku suami mu !! Aku berhak menyentuh mu di bagian mana pun yang aku mau..!!" seketika itu jawaban raga langsung membuat karin tersenyum getir
Karina menoleh dengan mata berkaca kaca..
"Sejak kapan kamu menjadi suami ku ?? Bukan kah kamu hanya sekedar menikahi ku untuk mendapat kan keturunan..!!"
deg
Raga kini yang membeku mendengar ucapan istrinya..
Tanpa menunggu jawaban sang suami, karina melangkah menuju meja rias nya. Di ambil nya amplop coklat yang semalam dia tangisi,
Hwooshh..
Dengan kasar karina meletakkan amplop coklat itu di dada suami nya..
Raga hanya diam menerima amplop tersebut..
Sementara karina memilih untuk duduk di sisi ranjang nya,
Raga membuka amplop coklat itu..
deg
Mata nya terbuka lebar, raga melotot membaca setiap kata yang tertera di selembar kertas putih itu..
Raga kemudian berbalik menatap sang istri, sementara karina lagi lagi memalingkan wajahnya..
Raga menatap istrinya dengan tatapan yang sulit di artikan, dan sekali lagi raga melihat luka di kedua tangan karin. Dada nya sesak melihat luka luka itu.
Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa istrinya bisa begitu banyak memiliki luka di tangan nya..
"Aku tidak mau bercerai..!!" ucap raga membuat karina langsung mengangkat kepala nya dan menoleh dengan tatapan tajam
"Kenapa ? Bukan kah selama 10 tahun ini kita juga bukan pasangan suami istri..?" tanya karina dengan posisi berdiri..
"TIDAK..!! SAMPAI MATI PUN AKU TIDAK AKAN PERNAH MENCERAIKAN MU..!!" Ucap raga sambil merobek kertas itu tepat di depan karin dan membuang potongan kertas tersebut ke lantai. dia lalu keluar dari kamar karin dengan membanting pintu kamar tersebut..
Karin terduduk di lantai sambil menangis, "Kenapa mas ? Kenapa kamu terus menyulitkan ku ??" tanya karin seorang diri di sela sela tangisan nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Zieya🖤
hai thor...
izin baca...
bab 1 aku terus suka, semoga ceritanya seru😊😊
2024-10-21
0
Alivaaaa
Hai Thor, aku kesini nih 🥰
2024-09-04
1
Hilmiya Kasinji
mampir ya...sepertinya bagus...semangat kak
2024-06-21
1