Part 17

Di dalam kamar mandi..

"Bodoh! Bodoh!.." gumam raga merutuki kebodohan nya..

"Kenapa lo perawanin karin. Padahal kan lo sama sekali nggak cinta sama dia.."

Raga terus membatin. Sungguh pria itu merasa sangat bersalah. Padahal dia sama sekali tidak ada niat untuk melakukan itu pada karin. Meskipun status karin sudah menjadi istri nya.

"Maafkan aku rin. Aku janji tidak akan menyentuh mu lagi sampai cinta itu tumbuh di hati ku.." ucap raga dalam hati sambil memandangi diri nya sendiri di cermin kamar mandi.

💮

🍀Di dalam mobil..

Hiks..hiks..

"Nyonya kenapa ??" tanya pak supir saat karin sang majikan yang sudah di tunggu nya sedari pagi tiba tiba menangis saat keluar dari apartemen

Karin tidak menjawab. Wanita itu terus menangis dan semakin membuat pak wardi kebingungan. Pasalnya tangisan karin terdengar pilu dan sangat menyakitkan.

Cukup lama mobil yang di tumpangi karin berada di parkiran apartemen. Karena pak wardi tidak berani pulang mengingat pesan nyonya besar nya tadi sebelum berangkat.

"Nyonya muda, sekarang kita mau kemana ?" tanya pak wardi setelah mendengar karin sudah tidak menangis seperti tadi

"Kita pulang saja pak. Pasti ibu sudah lama menunggu.." kata karin mencoba menetralkan lagi hati dan pikiran nya

"Pa, apa ada minum ?" tanya karin di sela sela perjalanan mereka menuju rumah utama

"Ada nyonya muda.." ucap pak supir lalu memberikan botol air mineral ukuran 330 ml pada karin

"Makasih pak.." ucap karin menerima botol air mineral tersebut dan dia pun langsung menenggak air itu sampai habis..

"Mau lagi nyonya muda ??" tanya pak supir yang melihat botol itu sudah kosong.

Karin menggeleng dengan senyuman kecil.

Dia memang sangat haus dan lelah.

Selama perjalanan karin hanya memejamkan kedua mata nya saja. Hati nya masih terasa sakit mengingat ucapan raga tadi.

"Aku pun berjanji tidak akan membiarkan tubuh ini di sentuh lagi oleh mu, mas.!!"

💮

🍀Di apartemen..

Saat membuka pintu kamar mandi raga tidak melihat sosok karin lagi di atas tempat tidurnya. Dengan cepat pria itu keluar kamar dengan masih memakai handuk.

"Karin!!" panggil raga

"Apa dia di kamar mandi..??" gumam raga sambil menuju kamar mandi di ruang tamu apartemen nya

Tok! Tok!

"Karin, kamu di dalam ??" tanya raga sambil mengetuk pintu

Tapi tidak ada jawaban dan tidak terdengar juga suara air dari dalam kamar mandi..

Raga memberanikan diri mencoba membuka pintu kamar mandi itu..

Ceklek!!

Kosong. Tidak ada siapapun disana.

"Astaga! Kamu kemana ??" gumam raga cemas

Dia pun kembali ke kamar nya untuk memakai pakaian..

Deg!

Mata raga membulat saat melihat bercak merah di seprei putih nya.

"Maaf kan aku rin.." gumam raga semakin merasa bersalah.

Setelah selesai memakai pakaian, raga pun bergegas keluar apartemen menuju ke rumah utama nya. Karena dia yakin karin pasti ada disana mengingat tidak ada siapapun di kota ini yang karin kenal.

🍀Di rumah utama..

Setelah tiba karin langsung menuju ke kamar raga untuk membersihkan diri nya. Beruntung kedua mertua nya itu sedang pergi keluar.

Di dalam kamar mandi tangis karin kembali pecah. Sakit di tubuh nya tidak lebih sakit di banding dengan sakit di hati nya.

Hiks! Hiks!

"Kamu jahat mas!!" gumam karin di bawah percikan air shower..

Setelah di rasa cukup, karin pun keluar dari kamar mandi itu dan mulai mencari baju nya yang masih berada di dalam koper. Karena kemarin dia belum sempat mengeluarkan isi kopernya.

Setelah itu karin pun memilih untuk tidur karena tubuhnya benar benar merasa lelah. Dan tanpa karin sadari dia tidur di atas tempat tidur raga.

Belum satu jam karin tertidur, raga dengan terburu buru membuka pintu kamar nya.

Huh!

Raga akhirnya bisa bernafas dengan lega ketika melihat istrinya ada di dalam kamar.

"Karin..bangun..!!" ucap raga mencoba membangunkan karin

Dia tahu karin kelelahan, dia ingin mengajak karin makan siang dulu baru setelah itu karin melanjutkan lagi istirahat nya

"Rin, bangun !!" raga kembali membangunkan karin dengan menggoyangkan tubuh istrinya pelan..

"Ada apa sih ??" tanya karin seraya membuka matanya

"Oh.." ucap nya lagi, lalu bangun dan berjalan ke arah sofa dan sedetik kemudian karin membaringkan tubuhnya lagi di atas sofa tersebut..

Raga hanya melihat karin dengan bingung. Sementara di pikiran karin, suami nya itu memintanya untuk pindah.

Karin kembali menutup kedua matanya.

"Hei!! Bangun!!" Pekik raga sedikit kesal