Part 13

Sekedar informasi gengs..

Beberapa episode ke depan aku akan terus menceritakan kisah karin dan raga di awal pernikahan mereka ya..

Semoga kalian nggak bosen, aku pengen kalian tahu apa yang terjadi di masa lalu mereka..

Happy reading sayang sayang aku 🤗

Jangan lupa komentar dan like nya ya ☕🌹

💜

...****************...

Karin lalu berjalan kembali keluar dari kamar,

Karin membuka bungkusan makanan yang di beli nya tadi lewat online. Gadis itu sengaja membeli dua porsi untuk di makan nya berdua dengan suami nya.

"Kalau tahu dia tidak perduli, aku sudah makan ini dari tadi.." kata karin seraya meletakkan sepiring nasi goreng di meja..

Karin pun mulai memasukkan sendok demi sendok nasi goreng dingin tersebut ke dalam mulut nya.

Setelah selesai makan, karin kembali berbaring di atas sofa tadi..

Dia memainkan ponsel nya,

"Kak fajar.." gumam karin saat tidak sengaja melihat foto yang di posting oleh cinta bertepuk sebelah tangan nya..

Fajar, lelaki tampan yang hobi nya mendaki gunung itu adalah kakak senior karin di kampus nya

Karin pertama kali mengenal fajar saat ospek dulu. Fajar juga dulu menjadi penyelamat karin saat KKN (Kuliah Kerja Nyata), karena fajar lah yang memberikan ide lokasi untuk karin dan teman teman nya melakukan kkn tersebut.

Dan dari situlah karin dan fajar semakin dekat. Apalagi desa tempat karin melakukan KKN selama 30 hari tersebut adalah kampung halaman fajar yang artinya karin dan fajar hampir setiap hari selalu bertemu.

Karin tanpa sadar terus menscroll media sosial fajar sampai di titik dimana ada foto wanita cantik yang di peluk oleh fajar dari belakang..

"Pasti ini pacar nya kak fajar.." gumam karin sedih,

Sementara tanpa karin sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan gerak gerik karin.

Ya, dia adalah raga, suami nya. Laki laki itu terbangun dari tidur nya saat alam bawah sadarnya mengatakan dia melupakan sesuatu.

Raga langsung membuka kedua matanya ketika menyadari istri nya masih berada di sofa depan. Karena kelelahan dia sampai lupa untuk membangunkan dan mengajak istri nya itu tidur di dalam kamar.

Tapi saat raga membuka pintu, dia melihat sang istri tengah memandangi foto pria lain dari layar ponsel nya.

Entah kenapa itu tiba tiba membuat perasaan raga menjadi tidak nyaman. Memang benar pernikahan mereka hanya karena perjodohan, tapi tetap saja rasanya ini tidak benar jika terus membiarkan istrinya berhubungan dengan pria lain sementara statusnya sudah menjadi istri nya yang sah di mata hukum dan agama.

Tapi raga memilih untuk diam dan kembali masuk lagi ke dalam kamar nya.

💮

🍀Pagi hari nya..

Karin sudah bangun dan mandi. Seperti biasa, gadis itu tidak pernah bangun siang. Bahkan saat tinggal bersama kakek dan neneknya pun karin lah yang selalu terbangun lebih dulu. Itu sudah menjadi kebiasaan karin sejak kecil.

Ting Tong!

Suara bel apartemen yang tiba tiba terdengar membuat karin sedikit terkejut.

"Siapa sih yang datang pagi pagi ? Perasaan aku nggak pesen apa apa deh.." gumam nya sambil berjalan ke arah pintu depan.

Karin pun langsung membuka pintu..

"Ibu!" ucap karin terkejut ketika melihat siapa yang datang

"Mana raga ?" tanya ibu sedikit jutek. Karena memang ibu mertua nya ini belum sepenuh nya menerima karin sebagai menantu mereka. Berbeda dengan ayah mertua nya, meskipun belum mengenal karin sepenuh nya, tapi ayah sudah jatuh hati pada sosok karin yang lembut dan penyayang. Dari mana ayah tahu, tentu saja saat pernikahan mereka kemarin, menantu nya itu begitu lembut dan halus memperlakukan nenek dan kakeknya. Bahkan karin sama sekali tidak meninggikan suara nya ketika berbicara dengan kedua orang tua tersebut.

"Mas raga masih tidur bu.." jawab karin sedikit takut

Alis ibu bertaut, "Ya ampun, ini sudah jam berapa ? Memang nya dia tidak ke kantor ?" tanya ibu lagi..

"Cepat bangunkan suami mu..!!" perintah ibu pada karin

"Baik bu.." jawab karin singkat lalu dengan langkah panjang nya karin masuk kembali ke dalam kamar suami nya..

"Mas..Mas.." karin menggoyangkan tubuh raga pelan..

"hemm??" tanpa sadar raga menjawab

"Itu, di depan ada ayah sama ibu.." jawab karin pelan takut terdengar kedua mertua nya yang ada di luar..

Dengan menahan kantuk nya, raga mulai perlahan membuka kelopak matanya..

"Nggak usah bisik bisik, ruangan ini kedap suara!" ucap raga yang lalu bangun meninggalkan karin menuju kamar mandi..

"Bangun tidur aja udah jutek.."

Karin kembali keluar kamar. wanita itu menuju dapur untuk sekedar membuatkan kopi atau teh untuk kedua mertua nya.

Wanita itu mengedarkan pandangannya mencari dimana raga meletakkan kopi dan teh. Hampir 5 menit karin berada di sana, tapi tak ada satupun yang karin temukan.

"Ya ampun, kenapa tidak ada apa apa di sini.." gumam karin heran, pasal nya apartemen yang di miliki raga bukan apartemen sembarangan, tapi hanya sekedar teh atau kopi saja suami nya tidak punya.

Terpaksa karin hanya membawa 2 gelas yang berisikan air putih untuk di suguhkan kepada kedua mertua nya ..

"Maaf ayah, ibu. Cuma ada ini.." kata karin seraya menyajikan dua gelas minuman itu di atas meja..

"Iya nak, tidak apa apa.." kata ayah menjawab

Sementara ibu, wanita itu tidak berniat untuk menjawab ucapan menantu baru nya. Dia malah sibuk bermain ponsel, entah apa yang sedang di lihatnya di layar ponsel nya tersebut..

Tidak lama, raga pun keluar sudah rapi dengan setelan jas kerja nya. Dia lalu menghampiri ayah dan ibu nya. Raga mencium tangan mereka bergantian.

"Mas, kenapa kamu membawa istri mu ke apartemen bukan nya ke rumah ??" tanya ibu to the point karena memang sejak semalam wanita itu menunggu kedatangan anak dan menantu nya tersebut.

"Kemarin raga buru buru ke kantor bu, jarak paling deket dari rumah karin kan apartemen raga.."

"Ibu tidak mau tahu mas, hari ini juga ibu ingin kalian pindah dan tinggal di rumah utama bersama kami.."

"Tapi bu, bukankah lebih baik kalau sudah menikah kita tinggal terpisah dari orang tua ??"

Ayah membenarkan ucapan putra nya, tapi tidak dengan sang istri. Dengan tegas ibu meminta raga dan karin tinggal di rumah nya.

"Pliss..pliss..jangan bilang iya mas.."

Karin berdoa dalam hati nya, berharap raga tidak mengiyakan permintaan ibunya. Jujur, setelah merasakan ketidakramahan yang di terima nya 2 hari ini membuat karin enggan untuk tinggal bersama sang mertua.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***