Chp 18 : Ancaman?

Setelah penyihir tua itu mati, Klaus yang tak sadarkan diri dengan tangan kanannya yang sudah hancur akibat menggunakan teknik terlarang dari watanabe swordmanship pun secara otomatis kembali ke tempat asal bersama dengan mayat mage tua yang telah penyet hingga tak dikenali lagi.

Untungnya Klaus ditemukan oleh para Ksatria yang mencarinya karena ia tiba-tiba hilang. Jika yang menemukannya adalah seorang mage mungkin ia benar-benar akan berakhir.

Dan saat ditemukannya Klaus ia masih dilapisi oleh sebuah armor es hijau seperti emerald, bersama mayat seorang mage yang tak dikenali lagi, namun ada sebuah lencana emas yang merupakan lencana milik para tetua kelompok mage.

Sejak saat itulah Klaus dikenal sebagai Ksatria Emerald yang telah membunuh salah satu tetua kelompok mage dalam perang salju berdarah.

"Yah, begitulah kira-kira kenapa bapak bisa memiliki julukan itu, namun sayangnya setelah pertempuran itu bapak sudah tak bisa terjun ke medan perang, itu karena tangan kanan bapak yang tak bisa dipulihkan lagi, sehingga kekuatan tempur bapak turun drastis.

Dan karena itulah kenapa bapak bisa menjadi seorang guru sekarang."

Para murid yang mendengar cerita dari pak Klaus pun hanya melongo mendengarkan cerita dari pak Klaus, dan ada sedikit rasa hormat kepadanya karena tak mengira guru mereka adalah tokoh yang berpengaruh di peperangan puluhan tahun yang lalu.

"Jadi, apa yang bisa kalian pelajari dari cerita bapak tadi?"

"..."

Para murid hanya diam, tak ada satupun yang berbicara.

"Hahh, intinya kalian harus waspada siapapun orang yang menjadi lawan kalian, jika tetua mage tersebut dari awal serius untuk benar-benar membunuh bapak dengan cepat, maka bapak tak memiliki kesempatan untuk menang.

Karena mage tersebut terus-terusan mengulur waktu, membuat bapak bisa mencapai tahap evolusi dan berhasil mengalahkannya.

Ada lagi, kalian tak boleh menggunakan teknik terlarang, kenapa? Itu karena efek dari penggunaan teknik tersebut terlalu berat, dan bisa membunuh kita sendiri, itulah kenapa ada ada teknik terlarang."

Setelah itu, pak Klaus pun mengajari beberapa teori mengenai elemen-elemen yang Zen sudah tahu. Dari mulai elemen dasar, secondary elemen hingga spesial elemen.

Spesial elemen yang dimaksud adalah elemen seperti es hijau milik Klaus, dan Api biru milik Zen, itu disebut elemen spesial, karena tak sembarang orang bisa membangkitkan elemen ketingkat yang lebih tinggi seperti itu.

Kecuali orang tersebut dalam keadaan ekstrim seperti kejadian Klaus, atau pengetahuan untuk membuat elemen seperti Zen.

***

Setelah pelajaran selesai, Zen pun mengajak Rina menuju ke kantin untuk makan, saat ia mau bergegas menuju kekantin, ia melihat anak yang disebut nomer 1 diakademi angkatan tahun ini.

Ya, dia adalah Raizen, anak yang memiliki tubuh ramping setinggi 150cm, namun terlihat kuat, ia memiliki mata tajam namun tenang berwarna hitam juga rambut pendek berwarna biru gelap.

Ia terlihat tak memiliki teman, padahal banyak anak yang mendekati dirinya karena ia adalah no-1 namun ia malah marah-marah dan mengusir mereka semua.

'jadi dia kah rank 1.'

Zen pun menggunakan mata kebenaran padanya.

[Ding, gagal melihat status karena terdapat kemampuan ketahanan psikis yang kuat.]

Saat Zen mencoba untuk melihat statusnya dan gagal, tiba-tiba Raizen menatap balik Zen dengan tatapan permusuhan yang tak mengenakkan, Saat ditatap tajam oleh Raizen, ia seperti ditatap oleh sesuatu yang berbeda hingga bulu kuduknya berdiri.

'Hm? Kenapa saat dia menatapku aku seperti terintimidasi hingga bulu kudukku berdiri? Disaat yang bersamaan terasa seperti kosong. Entahlah, aku benar-benar tak bisa mendeskripsikan dia itu seperti apa, yang pasti dia itu aneh dan bukan murid biasa.' batin Zen dan ia pun segera pergi ke kantin bersama Rina.

Saat dikantin, Zen juga bertemu dengan Aaron dan Alicia, jadi mereka pun makan bersama.

Saat makan, Zen menanyakan persoalan Raizen kepada teman-temannya.

"Hey, apa kalian tahu mengenai Raizen?"

"Ah, anak peringkat 1? Memangnya kenapa?" Jawab Rina.

"Bukankah ia terlihat aneh? Seperti berbeda dengan anak-anak lainnya."

"Hmm, yah aku dari tadi tak melihat dia berbicara sekalipun, ia seperti seorang introvert akut."

"Kalian mungkin tak tahu, namun ia memiliki masa lalu yang cukup sedih." Ucap Aaron.

"Sedih?"

"Ya, saat ia berumur 4 tahun, semua keluarganya dihukum masal oleh para warga dikotanya, ibu dan ayahnya disiksa dan berakhir digantung ditengah kota, karena dituduh melakukan ritual sesat.

Raizen sendiri juga disiksa oleh warga kota, hingga 1 hari kemudian terjadi bencana dikota tersebut yang menyebabkan seluruh kota hancur lebur dan tak ada yang berhasil hidup.

Tak ada yang tahu mengenai apa yang melanda kota tersebut, kecuali orang yang selamat saat peristiwa itu. Dan satu-satunya orang yang selamat dikota itu hanyalah Raizen seorang.

Dan ia pun dirawat di panti asuhan, dan karena ia memiliki bakat yang sangat hebat diusianya, ia pun masuk ke akademi ini lewat jalur dalam atau tidak mengikuti tes masuk."

"Ia mengalami kejadian seperti itu? Pantas saja ia bersikap sangat dingin. Mungkin ia mengalami trauma mendalam dikeramaian."

"Mungin itu benar, saat itu banyak desas desus bahwa tuduhan pada orang tua Raizen itu palsu, dan kota tersebut menerima murka dari dewa karena menyiksa dan membunuh orang yang tak bersalah.

Ada juga yang mengatakan kalau orang tua Raizen adalah petinggi suatu sekte sesat, dan saat para anggota sekte tersebut mengetahui kalau petinggi mereka dibunuh mereka pun marah dan menghancurkan kota itu.

Teori ini juga diperkuat bahwa Raizen yang merupakan anak dari suami istri yang dibunuh tak mengalami luka apapun selain bekas dari siksaan para warga." Jelas Aaron.

"Woah, kau sepertinya tahu banyak mengenai seluk-beluk kerajaan ini, bagaimana kau yang dari luar mengetahui semua ini, padahal aku yang asli dari kerajaan ini pun tak tahu mengenai hal itu."

"Ahahaha... Nggak begitu juga kok, aku hanya dengar cerita dari anak-anak sekelas."

Waktu sekolah berlalu dengan cepat, hingga waktu pulang akhirnya tiba.

"Zen! Jangan lupa nanti malam aku ikut berlatih bersamamu."

"Ah, iya-iya tenang saja."

Zen pun pergi dari kelas, dan menuju kekamarnya. Saat ia sedang berjalan santai, tiba-tiba ada seseorang yang menariknya.

Sringg!

Zen dibekap dari belakang dan ada sebuah belati yang diarahkan kelehernya.

"Siapa kau!?"

"Shhhh, jangan berisik jika tak mau lehermu terpotong. Diam dan jawab pertanyaanku. Sebenarnya siapa kau? Kenapa aku selama ini tak pernah menemukanmu? Apa kau anak buah 'dia' huh?"

"Aku? Tentu saja aku Zen Arai Apa yang kau maksud? aku tak tahu apa-apa..."

"Jangan berbohong, apa kau mengincar Rina karena tak bisa menyingkirkanku?"

"Rina? Dia hanyalah temanku. Dan aku temannya."

"Jadi kau tak mau mengaku huh? Mulai sekarang jauhi Rina, jika aku melihat gerak-gerik mencurigakan padamu, maka aku akan langsung menyingkirkanmu. Kau tahu kan, aku bisa mengulang kapanpun."

Setelah sosok tersebut berkata seperti itu, ia pun dalam sekejap hilang.

"Sialan! Siapa tadi itu? Aku mencoba untuk melepaskan dia namun aku bahkan tak bisa menggerakkan satu pun jarinya."

Menyadari bahwa kejadian ini sepertinya bukan hanya hal sepele, Zen pun buru-buru pergi kekamarnya, dan mencari sebuah kertas.

"Huhh, ini dia." Kata Zen sambil menyobek kertas kosong tersebut.

Bersambung>>

Episodes
1 Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2 Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3 Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4 Chp 4 : Menantang Pengawas
5 Chp 5 : Makhluk Misterius
6 Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7 Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8 Chp 8 : Dua Rekan Baru
9 Chp 9 : Time Space Mage
10 Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11 Chp 11 : Sakit
12 Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13 Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14 Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15 Chp 15 : Babak Kedua
16 Chp 16 : Zen Vs Rina
17 Chp 17 : Ksatria Emerald
18 Chp 18 : Ancaman?
19 Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20 Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21 Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22 Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23 Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24 Chp 24 : Time Skip
25 Chp 25 : Perpisahan
26 Chp 26 : Ujian Kelulusan
27 Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28 Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29 Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30 Chp 30 : Poin Tertinggi
31 Chp 31 : Efek Samping?
32 Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33 Chp 33 : Perekrutan
34 Chp 34 : Duel Langit Bumi
35 Chp 35 : Rencana Pulang
36 Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37 Chp 37 : Sekte Sesat
38 Chp 38 : Pulang
39 Chp 39 : Raid Sarang Semut
40 Chp 40 : Sosok Bertudung
41 Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42 Chp 42 : Berkumpul
43 Chp 43 : Tes Singkat
44 Chp 34 : Divisi ke-10
45 Chp 45 : Tingkat SSS
46 Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47 Chp 47 : System Upgrade
48 Chp 48 : Natural Skill
49 Chp 49 : Misi Penting
50 Chp 50 : Perang Dimulai
51 Chp 51 : Evolusi Rina
52 Chp 52 : Alter Ego
53 Chp 53 : Ring Of Immunity
54 Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55 Chp 55 : Desa Kabut Malam
56 Chp 56 : Kejanggalan
57 Chp 57 : Jack
58 Chp 58 : Lake Demon
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2
Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3
Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4
Chp 4 : Menantang Pengawas
5
Chp 5 : Makhluk Misterius
6
Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7
Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8
Chp 8 : Dua Rekan Baru
9
Chp 9 : Time Space Mage
10
Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11
Chp 11 : Sakit
12
Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13
Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14
Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15
Chp 15 : Babak Kedua
16
Chp 16 : Zen Vs Rina
17
Chp 17 : Ksatria Emerald
18
Chp 18 : Ancaman?
19
Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20
Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21
Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22
Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23
Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24
Chp 24 : Time Skip
25
Chp 25 : Perpisahan
26
Chp 26 : Ujian Kelulusan
27
Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28
Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29
Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30
Chp 30 : Poin Tertinggi
31
Chp 31 : Efek Samping?
32
Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33
Chp 33 : Perekrutan
34
Chp 34 : Duel Langit Bumi
35
Chp 35 : Rencana Pulang
36
Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37
Chp 37 : Sekte Sesat
38
Chp 38 : Pulang
39
Chp 39 : Raid Sarang Semut
40
Chp 40 : Sosok Bertudung
41
Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42
Chp 42 : Berkumpul
43
Chp 43 : Tes Singkat
44
Chp 34 : Divisi ke-10
45
Chp 45 : Tingkat SSS
46
Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47
Chp 47 : System Upgrade
48
Chp 48 : Natural Skill
49
Chp 49 : Misi Penting
50
Chp 50 : Perang Dimulai
51
Chp 51 : Evolusi Rina
52
Chp 52 : Alter Ego
53
Chp 53 : Ring Of Immunity
54
Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55
Chp 55 : Desa Kabut Malam
56
Chp 56 : Kejanggalan
57
Chp 57 : Jack
58
Chp 58 : Lake Demon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!