Chp 15 : Babak Kedua

Zen pun langsung mengecek status dari gadis tersebut, dan hasilnya cukup mengejutkan. Kekuatan wanita tersebut hampir sama dengan Zen hanya saja Int miliknya yang rendah.

_________

[Nama] : Rina Mahendra(Protagonis)

[STR 20 AGI 20 INT 10 VIT 19]

[Class] : Sword Master(Biru)

[Skill] : Elemen angin(C), Elemen Api(C), Elemen Cahaya(B), Elemen Bayangan(C) Moon Swordmanship(S).

[Spesial Ability] : Auto Block

__________

'Woahh, apa-apaan itu? Protagonis? Apakah dia pemeran utama didunia ini? Yah, tak aneh sih, dibumi dulu juga ada yang namannya protagonis, sudah pasti protagonis yang ada dibumi itu salah satu orang terkaya didunia.

Namun bagaimana ia muncul dikelas normal walaupun kemampuannya begini? Dan juga ia memiliki Spesial ability yang tak pernah kutemukan di status orang lain selain diriku sendiri. Juga skill rank S dan 4 elemen.' batin Zen melihat status milik Rina.

Zen sangat ingin mencopy skill milik Rina, namun ia ingat sesuatu.

'Gobl*k!! Kenapa harus terblokir kemampuan menyalinku, ini semua gara-gara kejadian beberapa bulan yang lalu.' Batin Zen sambil mengingat 1 bulan yang lalu.

1 bulan yang lalu, Zen mendapatkan sebuah misi dari system yang menyuruhnya untuk membunuh suatu makhluk yang ada di lorong selokan bawah akademi.

Namun bahkan Zen mencari kemana-mana libang selokan itu tetap tak menemukan jalan untuk pergi kesana, ia sudah bertanya kepada banyak orang, dari murid, bahkan guru sekalipun, namun mereka juga tak tahu.

Mereka bilang kalau urusan selokan akademi, pusatnya ada di organisasi bernama Zeff Pup, yang merupakan organisasi yang menyediakan layanan untuk membangun jalur selokan yang ada di ibukota.

Jadi selokan milik akademi juga dibangun oleh organisasi tersebut yang jalan masuknya juga jauh dari akademi, karena hal itu Zen sempat mengalami stress berlebih, karena tak mungkin anak kecil sepertinya diperbolehkan mengobrak-abrik selokan yang telah mereka buat.

Juga misi tersebut ada batasan waktu sekitar 1 minggu, dan jika gagal, maka skill Mata kebenaran milik Zen kemampuan copy nya akan disegel selama 6 tahun.

Karena hal itulah Zen sangat marah, karena ia gagal di misi tersebut bukan karena ia tak mampu, tapi karena ia bahkan tak dapat melakukan apa-apa untuk dapat menyelesaikan misi.

Juga hukuman dari misi tersebut sangat besar, hingga kemampuan mencopy skill orang lain harus disegel selama 6 tahun atau hingga Zen lulus dari akademi ini. Yang dimana, diakademi ini adalah tempat sempurna untuk bertemu anak-anak berbakat dari seluruh kerajaan yang bisa Zen copy skillnya.

Hingga saat ini Zen masih tak mengerti mengapa hukuman dari misi itu bisa sangat berat, padahal jika misi sejenisnya hukumannya cukup ringan.

Setelah itu 30 menit pun berlalu, dan para murid pun disuruh untuk mengumpulkan lencana mereka, alhasil.

Peringkat 1 : Rina Mahendra(80 lencana)

Peringkat 2 : Zen Arai(70 lencana)

Peringkat 3 : Ariel Safir(40 lencana)

Peringkat 4 : Farzi Bahal(30 lencana)

Peringkat 5 : Civic Turbo(25 lencana)

Hanya 5 anak yang masih berdiri dan anak lainnya telah tumbang dan tak dapat melanjutkan pengujian.

Alhasil hanya 5 orang dari jumlah asal 20 orang yang lolos ke babak selanjutnya. Namun 5 orang ini sudah dapat dipastikan naik ke kelas yang lebih atas. Dan sekarang adalah perebutan slot untuk pergi ke kelas upper. Dan hanya peringkat 1 dan 2 yang bisa masuk kedalam kelas upper.

Dan pengujian kali ini adalah duel. Dimana peringkat 5 menghadapi peringkat 4, dan peringkat tiga menghadapi peringkat 2, dan selanjutnya pemenang dari dua duel tersebut akan berlawanan. Dan pemenangnya adan melawan peringkat 1 yaitu Rina Mahendra.

Dan karena Zen peringkat 2, maka ia akan menghadapi Ariel yang merupakan peringkat tiga.

Singkat saja, Zen pun berhadapan dengan Ariel dengan menggunakan belati miliknya, namun tiba-tiba belati milik Zen dengan cepat berkarat, dan retak.

"Hm? Bagaimana bisa?"

_________

[Nama] : Ariel Safir

[STR 13 AGI 12 INT 15 VIT 12]

[Class] : Black mage(Kuning)

[Skill] : Elemen Bayangan(C)

__________

Melihat status milik Ariel, Zen cukup tertarik karena ia tak pernah melawan orang yang terlahir dengan elemen bayangan / kegelapan sebelumnya. Sekedar info, setiap orang didunia ini, tak bisa mempelajari elemen, mereka hanya bisa mengembangkan elemen yang telah ia bawa setelah lahir.

Didunia ini, setiap orang lahir dengan elemennya masing-masing, ada yang terlahir dengan 1 elemen, ada yang terlahir dengan 2 elemen, dan yang paling langkah terlahir dengan 3 elemen. Juga ada yang terlahir tanpa elemen seperti Hans.

Rata-rata anak berbakat memiliki 2 elemen, itu pun saling berhubungan, contohnya Elizabeth, ia memiliki 2 elemen yaitu air dan angin yang tentunya saling berhubungan yang dapat membangkitkan secondary elemen yaitu Es atau Frost.

Elemen yang dimaksud adalah elemen utama magic yang ada 6, api, air, angin, tanah, bayangan, dan cahaya. Untuk elemen selain itu dinamakan Secondary elemen atau elemen yang terbentuk karena gabungan dari elemen utama.

Contohnya Zen memiliki 2 elemen utama yaitu api dan angin, ia berhasil membangkitkan secondary elemen miliknya menggunakan fusion yaitu elemen petir, hasil dari penggabungan elemen api dan angin.

Dan jika ada orang yang terlahir dengan 3 atau bahkan 4 elemen, ia sudah dipastikan akan masuk ke jajaran seratus orang terkuat jika di didik dengan baik. Karena mungkin ia bisa membangkitkan lebih dari 2 secondary elemen.

Melihat senjatanya yang berkarat akibat efek korosif dari elemen milik Ariel, Zen pun membuang belati tersebut dan berpindah ke tangan kosong.

Ia pun segera maju, dan Ariel pun juga tak tinggal diam ia mengeluarkan beberapa bola hitam dan menembakkannya kearah Zen.

Namun Zen dengan agility miliknya yang telah mencapai 20 poin dengan mudah menghindari bola-bola hitam milik Ariel, dan Zen pun berhasil mendekati Ariel dan menendangnya.

Bukk!

Zen menendang Ariel namun malah kakinya yang sakit, saat ia melihat lebih cermat, disekitar Ariel terdapat sebuah pelindung atau barrier yang terbuat dari elemen kegelapan.

'Sepertinya memang tak akan semudah itu.'

Zen pun melapisi tangannya menggunakan elemen anginnya. Dan ia pun langsung melesat kearah Ariel.

"Kamu masih mau mendekati ku?"

"Heh! Kali ini berbeda."

Tiba-tiba elemen angin tersebut tiba-tiba berubah menjadi elemen petir.

"Tembuslah!"

Plarrr!

"Kughkk!"

Zen berhasil menembus barrier milik Ariel, hal itu dikarenakan elemen petir yang Zen dapat setelah melakukan Fusion antara elemen api dan angin memiliki daya rusak yang menjalar dan rata, contohnya jika Zen memukul tembok menggunakan elemen ini, maka seluruh sisi tembok yang ia pukul akan terkena elemen petir secara rata.

Melihat Ariel yang jatuh sambil kesakitan, Zen pun mencengkram kerah Ariel.

"Masih mau lanjut?" Kata Zen sambil menyiapkan tinjunya.

"A-aku menyerah."

Zen pun memenangkan Duel, dan akan melawan pemenang duel antara peringkat 4 atau 5.

Dan singkat cerita, Farzi berhasil menang melawan Civic dengan hasil yang tipis. Dan juga Farzi mengalami luka yang lumayan, dan ia pun menyerah dengan suka rela, toh tujuan dia naik kelas juga sudah pasti, ia juga tak berfikir bisa mengalahkan Zen setelah melihatnya dibabak sebelumnya.

Alhasil Zen langsung maju melawan Rina, saat berada dihadapan Rina, Zen cukup gugup, karena ia melawan protagonis dari dunia ini, yang entah seberapa kuat dia saat seumuran dengannya. Disaat yang bersamaan, ia juga bersemangat karena ia bisa menguji semua kekuatannya disini.

Bersambung>>

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***