Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan

Zen pun pergi ke kantin akademi untuk makan siang, dan sedikit bersantai menikmati makanan. Saat Zen pergi ke kantin akademi, tiba-tiba dari belakang terdengar suara Hans berteriak.

"Zen!! Aku ikut."

"Eh!"

"Hai."

"Hai bapakmu! Bisakah kau berhenti berteriak setiap kita bertemu? Apa kau mau aku mati kena serangan jantung?"

"E? Sori," ucap Hans dengan wajah tanpa rasa bersalah sambil mengangkat satu tangannya setinggi muka.

"Juga berhenti mengikuti ku kemanapun aku pergi oke? Aku bukan ibumu yang bisa kau buntuti setiap saat."

"Yah, aku melakukan itu karena cuma kau temanku disini, kau juga sama kan?"

"Ugh, dengar ya, aku tak punya teman karena aku tak menginginkannya bukan berarti aku tak bisa."

Kemudian Zen pun pergi meninggalkan Hans dibelakang dan menuju ke kantin dengan cepat.

Sesampainya Zen di kantin, Dia pun segera mengambil makanan yang telah disediakan oleh pihak kantin.

Dan ia cukup terkejut, ia kira kalau makanan yang ada di kantin akan cukup lezat seperti yang ada dirumahnya, namun ternyata sangat berbeda.

Makanan yang Zen terima hanya berisi semangkok nasi, 1 telur rebus, dan sayur bening.

"Em, bibi, apa tak ada makanan lain selain ini?"

"Tak ada, perharinya memang sudah ada jatah, dan semuanya sama."

"Hahh, mau bagaimana lagi, mari nikmati saja."

Saat Zen hendak pergi mencari meja untuk makan, tiba-tiba dari belakang ia ditarik menjauh dan didorong kesamping hingga makanan Zen hampir tumpah.

"Minggir," ucap anak yang menarik Zen dari belakang.

Saat Zen melihat siapa yang menariknya, ternyata ia ditarik oleh seorang anak laki-laki botak bertinggi 120cm.

'Apa masalah si botak ini, apa kau mau botak mu kugosok sampai terbakar?' batin Zen sambil melototi anak botak tersebut dari belakang.

Kalau diperhatikan ada 2 anak lagi yang bersama si botak, dan diantara 2 anak itu ditengah-tengah mereka ada seorang anak perempuan yang cukup cantik dengan rambut pirangnya yang diikat kebelakang.

Dan dari lagaknya, sepertinya si botak dan anak laki satu lagi seperti sedang mengawal anak perempuan ini.

Saat anak perempuan ini mengambil makanannya di kantin, makanan yang diberikan padanya jauh lebih mewah daripada milik Zen.

Perempuan tersebut diberi semangkok nasi dengan daging steak diatasnya, bukan hanya itu, ia juga diberi sebuah jus dan es cream.

"Hey bibi, bukannya ini curang, tadi kau bilang tak ada makanan lain tapi kenapa makanan dia jauh lebih mewah daripada punyaku?"

Saat Zen berkata seperti itu, secara otomatis banyak orang termasuk ketiga orang yang mengambil makanan tadi menoleh kearah Zen.

"Heh? Ada apa dengan si lemah ini? Nona Elizabeth adalah seorang ranker di tahun ini, jangan bandingkan dia dengan orang lemah sepertimu, yang hanya karena beruntung menang duel dengan pengawas." Kata si botak dengan arogannya.

"Hah? Jaga ucapanmu botak! Moodku lagi buruk hari ini, karena banyak kejadian menjengkelkan terjadi."

"Memangnya apa hubungannya denganku?"

"Hentikan itu Heimdal!"

"Em? Baik nona."

"Maaf sebelumnya, namun kamu pasti belum tahu karena kamu dari kelas normal. Di akademi ini ada sistem yang disebut Rank.

Rank merupakan tingkatan 100 murid terkuat, dan mereka diberikan banyak privilege atau hak istimewa, dan salah satunya makanan ini. Kalau kau mau kamu bisa ambil saja, aku bisa mengambilnya lagi."

"Benarkah? Makasih, aku kira kau sama buruknya dengan si botak itu, ternyata kau cukup baik, aku akan membalasnya nanti," Kata Zen yang langsung mengambil makanan yang ada ditangan elizabeth dan langsung pergi mencari tempat untuk makan.

Swoshh~ Swoshh~ (hembusan angin)

'na~nana~nana, hehe, meskipun cukup menjengkelkan namun steak ini sepadan dari pada telur rebus ini. Akhirnya aku bisa makan dan menikmati suasana ini dengan tenang.'

Saat Zen baru mendapat tempat untuk makan dan mau menikmati makanannya, ia melihat kalau Hanz sedang berlutut dihadapan beberapa anak lain yang sepertinya dari kelas lain.

Namun Zen mencoba untuk mengabaikannya, Yah, dari dulu Zen memang egois dan sifat itu mungkin masih ikut dalam dirinya bahkan didunia lain.

Karena hal itu tiba-tiba ia memperoleh sebuah notifikasi jendela di depannya.

[Ding, misi terdeteksi]

__________

Misi : Beri pelajaran pada anak yang merudung Hans

Hadiah : +5 Int

Note : Jika gagal atau tak dilakukan, maka semua skill atau status yang pengguna dapatkan saat ini akan disegel selama 1 bulan penuh.

___________

"...."

'Brakk!' Zen menggebrak meja.

'Sialan! Seumur hidup aku hidup dibumi hingga sekarang tak pernah aku sekesal ini. Bahkan ketika mati pun aku tak sekesal ini, aku hanya ingin menikmati makananku dengan tenang, kenapa selalu ada variabel yang terus menggangguku sialan!' batin Zen.

"Hey, ada apa denganmu, apa kau stress?" Kata salah satu anak yang sedang membully Hans.

"Haahahaha! Iya, dia pasti sudah gila tiba-tiba menggebrak meja." Tawa anak yang lain.

"Zen?" Kata Hans.

"Apa? Kau mengenalnya? Pantas saja dia aneh, satu spesies dengan mu ternyata. Hahah-

Pakkk!

"Ughkk!"

"Hey Bang*at, kau bisa diam tidak, aku benar-benar kesal hari ini. Cepat pergi atau kubunuh kau." Kata Zen sambil mencengkram kerah anak tersebut.

"Hiii! Maaafff." Teriak anak tersebut sambil lari terbirit-birit disusul teman-temannya.

[Misi Beri pelajaran pada anak yang merudung Hans berhasil diselesaikan, stat Int bertambah 5]

"Zen!! Aku tahu kalau kau memang sahabatku."

"Kau ini-

Beberapa saat kemudian...

"Hmm, jadi kau memukul dia Zen?"

"Iya pak."

'Sialan, aku tak mengira akan sampai sejauh ini, hingga bertemu dengan pengawas rambut merah ini lagi.'

"Kenapa kau memukulnya."

"Saya melihat mereka membully murid sekelas saya."

"Jika memang seperti itu bukankah kau tak perlu sampai memukulnya? Tetap saja aku tak bisa membenarkan kelakuanmu Zen, untung saja disana ada seorang saksi mata yang bersedia menjadi penjelas."

"Saksi mata?"

"Ya, masuklah."

Sesaat masuklah seorang anak perempuan yang tak asing dimata Zen.

"Eh! gadis steak!"

"Steak? Maksudmu elizabeth?" Tanya pengawas rambut merah.

"Eh, tidak pak."

"Jadi elizabeth, kamu mau mengatakan kalau Zen tak bersalah disini?"

"Iya pak, saya tadi melihat dia dengan dua orang temannya merudung murid lain yang mungkin teman Zen."

"Hmm, begitu ya, kalau kau mengatakan hal itu maka kemungkinan besar memang benar."

'Eh, dia langsung percaya?' batin Zen.

"Seperti yang diharapkan dari top tiga angkatan tahun ini."

"Terima kasih pak. Kalau begitu saya dan Zen bisa pergi dari sini?"

"Oh tentu, pergilah."

Kemudian Zen dan Elizabeth pun keluar dari ruangan pengawas rambut merah.

'anak ini top 3? Aku jadi penasaran bagaimana stat miliknya.' batin Zen sambil menggunakan mata kebenaran kepada Elizabeth.

_________

[Nama] : Elizabeth Arabella Aurora

[STR 19 AGI 15 INT ?? VIT 20]

[Class] : Mage(Orange)

[Skill] : Elemen air(C), Elemen angin(C), Elemen frost(B+), Endless mana(A)

__________

[Syarat menyalin keterampilan]

Cium Elizabeth layaknya seorang kekasih.

___________

Bersambung>>

Terpopuler

Comments

mario82

mario82

Nani,, endless mana harus ciuman 😘

2023-06-10

0

Taaku

Taaku

meskipun telat buat komentar, tapi kata sorry kyk nya gk cocok deh, apa lagi kn ini genre nye dunia fantasi. ✌

2023-05-29

2

Riss.

Riss.

tubuh kuat tapi cuma badan doang yang gede agak kecewa berat

2023-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2 Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3 Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4 Chp 4 : Menantang Pengawas
5 Chp 5 : Makhluk Misterius
6 Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7 Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8 Chp 8 : Dua Rekan Baru
9 Chp 9 : Time Space Mage
10 Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11 Chp 11 : Sakit
12 Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13 Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14 Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15 Chp 15 : Babak Kedua
16 Chp 16 : Zen Vs Rina
17 Chp 17 : Ksatria Emerald
18 Chp 18 : Ancaman?
19 Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20 Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21 Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22 Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23 Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24 Chp 24 : Time Skip
25 Chp 25 : Perpisahan
26 Chp 26 : Ujian Kelulusan
27 Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28 Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29 Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30 Chp 30 : Poin Tertinggi
31 Chp 31 : Efek Samping?
32 Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33 Chp 33 : Perekrutan
34 Chp 34 : Duel Langit Bumi
35 Chp 35 : Rencana Pulang
36 Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37 Chp 37 : Sekte Sesat
38 Chp 38 : Pulang
39 Chp 39 : Raid Sarang Semut
40 Chp 40 : Sosok Bertudung
41 Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42 Chp 42 : Berkumpul
43 Chp 43 : Tes Singkat
44 Chp 34 : Divisi ke-10
45 Chp 45 : Tingkat SSS
46 Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47 Chp 47 : System Upgrade
48 Chp 48 : Natural Skill
49 Chp 49 : Misi Penting
50 Chp 50 : Perang Dimulai
51 Chp 51 : Evolusi Rina
52 Chp 52 : Alter Ego
53 Chp 53 : Ring Of Immunity
54 Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55 Chp 55 : Desa Kabut Malam
56 Chp 56 : Kejanggalan
57 Chp 57 : Jack
58 Chp 58 : Lake Demon
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2
Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3
Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4
Chp 4 : Menantang Pengawas
5
Chp 5 : Makhluk Misterius
6
Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7
Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8
Chp 8 : Dua Rekan Baru
9
Chp 9 : Time Space Mage
10
Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11
Chp 11 : Sakit
12
Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13
Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14
Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15
Chp 15 : Babak Kedua
16
Chp 16 : Zen Vs Rina
17
Chp 17 : Ksatria Emerald
18
Chp 18 : Ancaman?
19
Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20
Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21
Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22
Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23
Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24
Chp 24 : Time Skip
25
Chp 25 : Perpisahan
26
Chp 26 : Ujian Kelulusan
27
Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28
Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29
Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30
Chp 30 : Poin Tertinggi
31
Chp 31 : Efek Samping?
32
Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33
Chp 33 : Perekrutan
34
Chp 34 : Duel Langit Bumi
35
Chp 35 : Rencana Pulang
36
Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37
Chp 37 : Sekte Sesat
38
Chp 38 : Pulang
39
Chp 39 : Raid Sarang Semut
40
Chp 40 : Sosok Bertudung
41
Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42
Chp 42 : Berkumpul
43
Chp 43 : Tes Singkat
44
Chp 34 : Divisi ke-10
45
Chp 45 : Tingkat SSS
46
Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47
Chp 47 : System Upgrade
48
Chp 48 : Natural Skill
49
Chp 49 : Misi Penting
50
Chp 50 : Perang Dimulai
51
Chp 51 : Evolusi Rina
52
Chp 52 : Alter Ego
53
Chp 53 : Ring Of Immunity
54
Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55
Chp 55 : Desa Kabut Malam
56
Chp 56 : Kejanggalan
57
Chp 57 : Jack
58
Chp 58 : Lake Demon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!