Zen pun melesat kedepan berniat meninju dengan pukulan hook kewajah pengawas.
Wushh!
Saat pukulannya mau diblokir, Zen melakukan fake dan melakukan upper cut dengan tangan kiri.
Pakk!
"Heh, terlalu mudah dibaca." Pengawas tersebut dengan mudah menahan upper cut Zen.
Tak berhenti dari situ, Zen melakukan low kick, saat pengawas mencoba untuk menahannya, Zen merubah low kick menjadi tendangan lutut yang langsung menuju ke dagu pengawas.
Zen memprediksi bahwa serangannya itu juga akan berhasil diblokir oleh pengawas pun melakukan fake sekali lagi dari posisi tendangan lutut menjadi spinning elbow.
Bukk!
Combo fake milik Zen berhasil memukul pengawas dengan sikunya. Yang membuat pengawas tersebut sedikit merasa terhina karena berhasil dipukul oleh siswa yang bahkan tidak lulus.
"Itu sudah serangan yang ketiga bocah, sekarang coba tahan seranganku."
Pengawas tersebut mulai memasang kuda-kudanya. Dan Zen pun mundur untuk bersiap menerima serangan.
Pengawas tersebut pun melesat menuju Zen, dengan sikap mau melakukan pukulan lurus ke Zen.
Zen yang tak mungkin menghindar karena perbedaan kecepatan pun hanya menahan dengan posisi guard atau menutup wajah dan dadanya menggunakan lengan.
Saat serangan tersebut akan masuk, pengawas tersebut memutar tubuhnya dan merubah serangan pukulan lurus dengan spinning elbow yang tadi dilakukan oleh Zen.
Zen yang tak sempat bereaksi dengan fake pengawas pun menerima langsung serangan tersebut dipipinya.
Buakk!
Zen pun terpental kesamping dengan keras.
"Ada apa nak? Bagaimana rasanya terpukul oleh strategimu sendiri? Jangan tumbang dulu, masih ada 2 serangan lagi."
"Cih." Decah Zen yang menyadari kalau pandangannya mulai tak stabil yang juga mempengaruhi keseimbangan tubuhnya.
'Jika aku menerima serangannya lagi, sudah dipastikan akan kalah. Aku harus menciptakan celah sendiri, meskipun harus sedikit nekat.'
"Aku datang bocah."
Pengawas tersebut mulai melesat kembali kearah Zen. Dan kali ini ia melakukan tendangan yang langsung lurus keperut Zen.
Zen yang sudah menyiapkan mentalnya untuk sedikit nekat pun bukannya menghindar malah menunduk dan menghampiri tendangan tersebut.
Yang awalnya pengawas ingin menargetkan perut Zen, ia malah menuju ke wajahnya karena Zen menunduk.
Pengawas yang menyadari perilaku Zen yang ekstrim pun mencoba menghentikan tendangan namun Zen sudah terlalu dekat.
Pengawas yang mencoba menghentikan tendangannya malah sedikit kehilangan keseimbangan. Zen yang melihat celah tersebut pun langsung memutar tubuhnya, untuk menghindari tendangan tersebut dan masuk ke selang*angan pengawas.
Alhasil sekarang Zen berada dibelakang pengawas, sedangkan lawannya sedang kehilangan keseimbangan.
Zen pun tak menyia-nyiakan momen tersebut dan langsung menggunakan teknik terlarangnya.
"RASAKAN INI! TENDANGAN PENGHANCUR MASA DEPAN."
Zen langsung menendang dengan sekuat tenaga kearah dua telur pengawas.
Krakkk!
"Ughhh!" Mulut pengawas langsung berbusa dan ia langsung tak sadarkan diri.
"Hahh-hahh~ hampir saja, jika terkena tendangannya tepat di mukaku aku pasti mati."
Siswa-siswa lain yang menonton Zen pun bersorak ramai atas kemenangan Zen. Dan wasit pun mengumumkan pemenangnya adalah Zen.
Juga terdengar notifikasi dibenak Zen.
[Ding berhasil menyelesaikan misi dengan mengalahkan pengawas, stat INT bertambah 5, 200 coin akan dimasukkan ke layar status.]
[Ding, syarat penyalinan telah terpenuhi, menyalin secara acak karena tingkatan lawan terlalu tinggi.]
[Berhasil menyalin keterampilan Acceleration(C)]
Setelah mengalahkan pengawas, Zen didatangi oleh pengawas berambut merah.
"Hey nak, yang kau lakukan tadi terlalu berbahaya, kau tahu itukan?"
"Saya tahu, namun perkiraanku benar, walaupun pengawas marah, ia tak akan mencoba untuk membunuhku. Disitulah akan terjadi celah yang aku bisa manfaatkan. Jadi, apa saya lulus?"
Pengawas rambut merah tersebut tersenyum dan berkata, "Kamu anak yang menarik. Aku akan mengawasimu untuk kedepannya."
"Terima Kasih." Ucap Zen sambil sedikit menunduk.
Setelah itu pengawas yang tak sadarkan diri karena Zen pun dibawa menuju ketempat perawatan, dan diobati oleh healer akademi. Untung saja tak ada efek samping dan bisa sembuh sepenuhnya.
Setelah semua seleksi selesai, para siswa yang lolos pun diperbolehkan untuk kembali kekamarnya, dan pelajaran akademi akan dimulai esok hari.
Dikamar Zen...
Terlihat Zen yang tengah melihat skill-skill baru yang ia dapatkan, terutama Acceleration yang cukup berguna.
[Acceleration]
Rincian : meningkatkan kecepatan gerakan(jika mencapai tingkat tinggi, memungkinkan untuk melambatkan waktu, namun mengkonsumsi banyak mana)
[Pelapisan Qi]
Rincian : Dapat menyelimuti senjata menggunakan Qi untuk memperkuatnya(jika mencapai tahap selanjutnya, Qi dapat diubah menjadi elemen yang dikuasai pengguna untuk menyelimuti senjata)
_________
[Nama] : Zen Arai
[STR 9 AGI 7 INT 5 VIT 10]
[Class] : -
[Skill] : Mata Kebenaran(EX), Elemen api(C), Pelapisan Qi(D), Acceleration(C)
[Spesial ability] : Body Refinement(1%)
[Coin] : 200
[Shop]
[Inventory]
_________
"Hahh, hari ini cukup berat, namun hasilnya sepadan. Aku mendapatkan 3 skill baru dan stat 5 int."
Bertambahnya stat Int pada Zen membuatnya sudah bisa merasakan mana, yang membuatnya sudah bisa menggunakan skill yang menggunakan mana seperti skill yang barusan ia dapatkan. Zen juga membelanjakan 200 coin nya di shop.
Ia sebuah pedang yang bernama Pedang api(D), dengan coin segitu sayangnya ia hanya bisa membeli 1 barang saja. Namun ia masih bersyukur karena dapat membeli senjata, mengingat ia adalah seorang yang mempelajari ilmu pedang saat di bumi, membuatnya cukup senang bisa memegang pedang asli.
Keesokan paginya...
Setelah melakukan persiapan seperti mandi, sarapan dan lain sebagainya. Zen pun segera berangkat ke kelasnya.
Ia menempati kelas normal, meskipun Zen berhasil mengalahkan pengawas, hal itu tetap tak mengubah bahwa kekuatan Zen saat diukur berwarna putih transparan.
Walaupun begitu, sekarang nama Zen menjadi terkenal dikalangan siswa baru karena berani menantang pengawas dan dapat menumbangkannya. Meskipun hanya beberapa yang berfikir positif tentang dirinya.
Saat perjalanan menuju ke kelasnya, banyak anak-anak lain yang membicarakannya mengenai perkara kemarin, ada yang secara diam-diam, ada juga yang membicarakan hal buruk tentang dirinya secara terbuka.
Zen dibenci karena mereka berfikir bahwa yang Zen lakukan saat duel kemarin itu hanya beruntung belaka, dan mereka juga mempermasalahkan mengenai pengetesan Zen yang tidak berwarna putih sepenuhnya.
Zen diam saja dan berpura-pura tidak mendengar, namun dihatinya, ia bersumpah akan menghajar orang yang menjadi pencetus dirinya yang beruntung saat melawan pengawas, karena ia saat itu mempertaruhkan nyawa saat proses duel.
Saat Zen sedang menuju ke kelasnya, ia bertemu dengan Hans yang langsung berteriak kearah nya.
"Zen! Kau kemarin keren sekali, bagaimana kau bisa berani menantang pengawas? Kau tahu kan kalau pengawas itu minimal ada ditingkat biru?"
"Hey, jangan berteriak seperti itu, apa kau tidak malu? Hahh, untuk yang kemarin itu aku hanya taruhan saja, dan kebetulan taruhanku berhasil."
"He? Tak mungkin sesimpel itu kan, jika hanya begitu aku pun bisa melakukannya."
"Yah, jika kau yang melakukannya mungkin kau sekarang sedang terbaring ditempat perawatan menggantikan pengawas."
Bersambung>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments