Keesokan paginya...
"Hoamm ... Hahh, segarnya sudah lama aku tak tidur senyenyak ini, mungkin karena kemarin aku berlatih."
Saat Zen melihat jam yang ada di kamarnya, ia langsung panik. Karena saat ini sudah jam 7 lebih dan ia bahkan masih baru bangun tidur.
Zen pun tak makan, mandi, dan hanya ganti pakaian saja, dan ia pun berlari menuju ke kelasnya. Sesampainya di kelas.
"Maafkan aku pak!"
"Tidak-tidak, bagaimana kamu bisa datang jam setengah delapan padahal kau tinggal 1 bangunan dengan akademi?"
"Kalau begitu bapak hukum kamu membersihkan halaman akademi."
"Eh, t-tapi pak, halaman akademi kan sangat luas."
"Saya tidak mau tahu, itu salah kamu karena telat."
Dihalaman akademi.
Srukk! Srukk! Srukk!
Terlihat sosok Zen yang tengah menyapu halaman akademi dengan wajah sedikit kesal.
"Duh! Kapan aku selesainya jika halaman akademi saja ratusan meter sialan!"
Saat Zen sedang marah-marah tidak jelas, ada sebuah kereta kuda yang berhenti di depan akademi.
Dan saat pintu kereta kuda dibuka, keluar dua anak laki-laki dan perempuan yang mirip, terlihat dari warna rambut yang berwarna kuning keemasan, juga pupil mata yang berwarna hampir sama seperti Zen yaitu warna emas, namun milik mereka lebih gelap.
"Hahh, akhirnya kita sampai, kita terlambat cukup lama, apakah kita masih bisa mengikuti tesnya?"
Beberapa saat kemudian...
"Ini salah kakak, kalau kakak tidak mampir sana sini kita pasti tidak akan menyapu halaman seperti ini!"
"Hey, bukankan kamu juga menikmatinya, itu bukan sepenuhnya salahku."
"...."
Zen hanya diam saja melihat mereka berdua bertengkar dan dalam benaknya ia berkata,
'Sudah kuduga.'
Zen pun kembali melanjutkan menyapu, namun kejadian yang tak terduga terjadi.
Swoshhh!
Tiba-tiba dari arah dua anak tadi muncul hembusan angin yang lama kelamaan semakin membesar dan membentuk sebuah topan mini.
Krek!
Zen mengepalkan tangannya mematahkan sapu ditangannya, melihat sampah-sampah yang dengan susah payah ia saou dari tadi kembali berserakan.
Zen pun langsung mengaktifkan Acceleration dan melesat menuju kedua anak tersebut.
"KALIAN BERDUA HENTIKAN SEKARANG JUGA!!!"
Ctasss! Ctasss!
Zen menyentil dahi mereka berdua dengan kuat.
"S-siapa kau?"
"Kalian masih punya keberanian untuk bicara setelah apa yang kalian perbuat? CEPAT BERSIHKAN SEMUA SAMPAH YANG ADA DI HALAMAN INI DENGAN ELEMEN ANGINMU ITU DENGAN CEPAT, SEBELUM KU BAKAR KEPALA KALIAN!" Ucap Zen sambil mengeluarkan api ditangannya.
5 menit kemudian...
"Bagus, ini terlihat lebih baik," kata Zen melihat halaman akademi telah bersih.
"J-jadi siapa kamu?" Kata anak laki-laki.
"Aku? Tentu saja murid sama seperti kalian."
"Ada dikelas mana kau?" Kata anak satunya.
"Kelas Ksatria normal."
"Apa? Ksatria? Dan juga kelas Normal?"
"Berani-beraninya kau memerintah kami seperti itu, padahal lebih lemah."
"HA? LEBIH LEMAH KATAMU?"
Perlahan tubuh Zen mulai terbakar dengan api, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Hanya menyisakan mata emas yang bersinar diantara kobaran api, ia juga mengeluarkan pedang apinya, yang membuat dirinya terlihat seperti sesosok monster api.
"Bagaimana sekarang, apakah aku terlihat le-mah?"
"T-tidak, maafkan kami." Kata kedua anak tersebut yang merasakan panas api dari Zen.
Setelah itu, Zen pun menghilangkan apinya dan terlihat bahwa tak ada tanda-tanda bajunya terbakar atau apapun, dan memasukkan pedangnya kedalam inventori kembali.
"Emm, kau sangat kuat tapi kenapa malah masuk dikelas normal, kami saja berada dikelas upper. Kita juga masuk Top 10 tahun ini."
"Aku memang sengaja masuk dikelas normal, bukan berarti aku lebih lemah dari kalian. Tapi rahasiakan ini, jangan beritahu siapapun, jika kalian ketahuan cepu, kalian tahu sendiri kan kepala siapa yang akan matang?"
"Kami mengerti!" Jawab langsung mereka berdua.
Setelah itu, Zen mengecek status mereka berdua.
_________
[Nama] : Alyssia Alerathla(Elf)
[STR 14 AGI 13 INT 20 VIT 14]
[Class] : Mage(Orange)
[Skill] : Elemen angin(C), Elemen air(C), Spirit blassing(B+)
__________
[Nama] : Aaron Alerathla(Elf)
[STR 16 AGI 17 INT 17 VIT 15]
[Class] : Ksatria(Orange)
[Skill] : Elemen angin(C), Fighting Spirit(B), Spirit blassing(B+)
___________
[Syarat menyalin keterampilan]
Jadikan mereka berdua rekan.
___________
'Status mereka berdua cukup bagus, hampir semua statnya berada diatasku, meskipun aku lebih kuat dari mereka kerena bisa memanfaatkan kekuatanku dengan efisien. Juga persyaratan penyalinannya cukup menguntungkanku.'
"Ehem-ehem."
"Ada apa?"
"Sebenarnya aku tahu rahasia terbesar kalian berdua. Kalian berdua itu sebenarnya seorang elf kan..." Kata Zen lirih.
"Eh, bagaimana kau tahu?" Kata anak laki-laki sambil memasang kuda-kuda bertarung.
"Tenang lah, aku tak berniat bertarung dengan kalian, bagaimana jika kalian jadi rekanku? Begini-begini aku mungkin salah satu murid terkuat angkatan tahun ini lho."
"Memangnya bagaimana kami bisa percaya padamu?"
"Yah, kalian juga memegang rahasiaku kan? Mengenai kekuatanku? Bisa dibilang kita saling menjaga rahasia. Selama kalian tak memiliki tujuan buruk diakademi ini aku tak akan mempermasalahkan mau kalian manusia, elf, ataupun dwarf aku tak akan memusuhi kalian."
"Benarkah yang kamu katakan itu?"
"Emm, apa untungnya aku berbohong, tapi aku ada 1 syarat tambahan."
"Sudah kuduga kau mengincar sesuatu dari kami." Kata anak laki-laki elf.
"Tak susah kok, cuman saat jam istirahat, aku mau salah satu dari kalian mengambil 2 porsi makanan, 1 untuk aku makan."
"..."
"Cuma itu?"
"Ya! Makanan untuk kelas normal begitu membosankan, jika dibandingkan kalian para ranker."
"Kalau cuma itu kami setuju. Perkenalkan aku aaron, dan adikku alisia."
"Salam kenal aku Zen. Mulai sekarang kita akan menjadi teman."
[Ding, syarat penyalinan telah terpenuhi, silahkan pilih 1 keterampilan dari masing-masing diantara mereka]
'Aku memilih elemen angin, dan Spirit blassing.'
[Ding, berhasil menyalin skill Elemen angin(C), dan Spirit blassing(B+)]
"Ok aron dan alisa, karena hukuman kita juga sudah selesai, maka aku akan kembali ke kelasku, sampai jumpa nanti jam istirahat, jangan lupa makanannya."
"Baiklah sampai jumpa nanti."
Setelah itu mereka pun kembali ke kelasnya masing-masing. Dalam perjalanan menuju kelas yang lumayan jauh dari halaman, Zen membuka statusnya dan mengecek mengenai skill Spirit blessing yang barusan ia dapatkan.
___________
[Spirit Blessing]
Rincian : Skill bawaan dari seorang elf. Secara otomatis afinitas dengan berbagai elemen akan meningkat, sehingga latihan sihir akan jauh lebih cepat berkembang. Para roh juga akan menyukaimu sehingga mengikat kontrak dengan suatu roh akan lebih mudah.
___________
'Bisa meningkatkan perkembangan saat berlatih sihir? Bukankah ini akan menjadi luar biasa, dengan perkembanganku yang sedari awal memang sangat cepat, jika di tambah dengan skill ini bisa jadi seberapa cepat?' batin Zen yang tak sabar menguji apa yang ia dapat nanti sepulang sekolah.
Beberapa saat kemudian, Zen pun tiba dikelas, dan ia pun duduk dikursinya seperti biasa dan mencatat apa yang ia bisa catat sambil menunggu jam istirahat tiba.
Bersambung>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Riss.
hmm udh mendingan lah
2023-04-26
0