Chp 9 : Time Space Mage

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya pukul 12 siang atau waktu istirahat telah tiba, Zen pun buru-buru ingin pergi kekantin untuk makan apa yang telah ia pesankan kepada Aaron dan Alisia karena ia sudah sangat lapar sekarang.

Saat Zen hendak pergi kekantin, tiba-tiba ada sekelompok anak sekelasnya yang menghampirinya diantara mereka juga ada Hans.

"Hey, kau Zen kan? Mari bergabung denganku aku akan membuat kelompok anti bully dikelas kita agar para murid dari kelas atas tidak berani membully murid kelas kita seperti yang dilakukan kepada Hans beberapa waktu yang lalu."

"Aku menolak."

"Eh? Kenapa? Bukannya kau yang menolong Hans kemarin?"

"Memang benar, namun aku melakukannya bukan karena aku ingin menolongnya, aku hanya jengkel saja mendengar anak-anak itu mengoceh.

Dan juga tak ada untungnya bagiku mengikuti kelompok ini, toh aku bisa menjaga diriku sendiri."

Setelah mengatakan hal itu, Zen pun pergi dari kelas, dan menuju kekantin untuk bertemu dengan Aaron dan Alisia.

Didalam kelas setelah Zen meninggalkan ruangan.

"Sialan Zen itu, mentang-mentang ia berhasil menolong Hans ia sudah sok kuat. Dari dulu saat ia masuk, aku sudah tak suka dengan dia." Kata pemimpin kelompok tersebut yang bernama Ardan.

"Iya benar mari beri pelajaran si Zen itu, biar dia menyadari posisi dia. Bukankah begitu Ardan?"

"Kalian kenapa seperti ini? Bukankah kita membuat kelompok untuk menghindari pembulian bukan untuk menyerang orang lain." Kata Hans.

"Apa kau membela dia Hans? Dia juga sudah mengatakan kalau dia tak berniat menolongmu kan? Ia hanya mementingkan dirinya sendiri. Dia tak pantas untuk dibela," Ucap Ardan mengompori anak-anak lain juga Hans.

"Iya dia harus diberi paham." Salah satu anak yang tadinya agak ragu sekarang ikut-ikutan.

Dan disusul oleh yang lain hingga hanya Hans yang tak setuju dengan usulan Ardan.

Namun mau tak mau Hans juga harus setuju karena Ardan lah pemimpin kelompok ini, dan Hans juga salah satu pembuat kelompok.

Dikantin Zen sedang mencari Aaron dan Alisia.

'Dimana mereka ini? Kenapa sama sekali tak tercium batang idung mereka? Apa aku samperin ke kelasnya saja ya?'

"Hahh, demi steak."

Zen pun pergi menuju ke kelas Aaron dan Alisia dikelas Mage Upper. Entah mengapa Aaron yang memiliki Job Ksatria malah berada dikelas Mage.

Beberapa saat kemudian, Zen pun sampai di pintu masuk kelas mage upper, namun saat ia masuk, tak ada seorang pun yang berada disana, saat ia menanyakan kepada murid disekitar sana, katanya mereka sedang praktek latihan sihir diruang bertarung.

Zen pun bertanya dimana tempat ruang bertarung dan ia pun segera pergi kesana.

"Huft, untungnya tempatnya tak terlalu jauh, jadi ini ya fighting room."

Zen melihat ke arah sebuah gedung sebesar lapangan, yang merupakan fighting room.

"Sepertinya dari pada ruang bertarung lebih cocok jika disebut gedung pertarungan."

Zen pun masuk kedalam bangunan tersebut. Dan tampak semua murid tengah bertarung battle royal yan menyerang satu sama lain.

Jumlah 1 kelas upper itu sekitar 100 orang, jadi disini terdapat sekitar 100 murid yang tengah bertarung.

Tentu Zen bingung untuk mencari dimana Aaron dan Alisia karena terlalu banyak orang, jumlah orang yang ada dikelas Zen pun hanya 50 orang setengah dari jumlah mereka.

Tiba-tiba dari samping ada orang yang berbicara padanya.

"Hey nak, apa kau tersesat?"

"Ehh, siapa anda?" Zen kaget karena disampingnya sudah ada seorang pria tua berambut putih yang entah mengapa Zen sama sekali tak bisa merasakan hawa keberadaanya sama sekali.

"Hohoho, aku adalah wali kelas dari mage upper ini sekaligus wakil kepala akademi, namaku Albert Einstein."

"Wa-wakil kepala akademi?"

"Jadi siapa kamu? Dan kenapa kamu disini?"

"Ah, saya Zen dari kelas ksatria normal, saya disini mau mencari Aaron dan Alisia."

"Ho, apa hubunganmu dengan mereka?"

"Kami berteman."

"Begitu kah? Namun aku tak bisa memanggilnya karena mereka sedang bertarung kan? Jadi kenapa tidak kamu cari saja dia kesana."

"Eh, tapi-

Wungg!

Tiba-tiba Zen terbang dengan sedirinya dan terhempas menuju ketengah-tengah pertarungan.

'Pak tua sialan!'

Bugh! Zen terjatuh dalam posisi terbaring.

"Cih, seenaknya saja. Yah karena sudah begini mari cari Aaron dan Alisia."

Tiba-tiba ada sebuah tombak api yang mengarah pada Zen.

Stab!

Zen berhasil menghindari tombak api itu, dan saat Zen melihat siapa yang menyerangnya, ia adalah si botak yang mengikuti Elizabeth.

"Ah, ternyata kamu si botak."

"Bagaimana kamu bisa disini? Ternyata aku memang ditakdirkan untuk menghajarmu."

"Heh, coba saja."

Si botak pun kembali menyerang Zen dengan tombak-tombak api yang jauh lebih banyak.

Zen yang menggunakan skill acceleration bisa menghindari serangan tersebut dengan cukup mudah.

Sekarang giliranku, Zen menciptakan granat apinya, dan melemparnya ke arah si botak.

"Hahaha, bola kecil apa itu? Seperti yang diharapkan pada kelas ksatria nor-

"Meledak."

Boom!!

"Ughk-Ughk, sialan!"

Asap mengebul karena ledakan barusan, dan saat si botak keluar dari asap, ia sudah melihat 5 granat api sudah berada di sekitarnya.

"Mati aku."

BOOMM!

Zen sudah menyesuaikan daya ledak kecilsaat membuat granat api sehingga hanya akan membuat orang yang terkena ledakan tersebut, hanya mengalami luka bakar ringan yang bisa dengan mudah disembuhkan.

Setelah itu dibelakangnya muncul Aaron yang menepuk pundaknya.

"Hey! Zen, kenapa kau berada disini?"

"Oh, aron akhirnya aku menemukanmu, kau tak lupa dengan yang aku pesan kan? Aku sekarang sudah sangat lapar, jadi ayo pergi kekantin."

"Tapi aku masih-

"Tenang saja, aku sudah bilang pada pak tua itu."

"Pak tua?"

"Dimana Alisia? Apa dia tak ikut?"

"Oh, soal Alicia ia sedang berada ruang perawatan, tadi ia duel dengan anak bernama Elizabeth dan berakhir kalah."

"Ah, begitu ya, Elizabeth itu memang kuat, jadi tak perlu sedih."

"Ya, aku tahu kok."

Setelah itu, Zen dan Aaron pun pergi ke luar arena bertarung. Dan menghampiri Wakil kepala Alberth Einstein.

"Wakil kepala, ini anak yang ingin saya bawa," kata Zen.

"Tapi dia masih-

"Tunggu dulu pak, sebelumnya anda dengan egoisnya melempar saya ketengah-tengah pertarungan itu untuk mencari dia, setelah aku berhasil menemukan dia anda ingin aku mengembalikan dia lagi? Apa anda sedang bercanda?"

"..."

Aaron hanya diam membeku sambil menunduk mendengar Zen berkata seperti itu.

"Hahahaha, kau anak yang menarik, aku hanya bercanda kalian bisa pergi."

Setelah mendapat persetujuan dari wakil kepala, Zen dan Aaron pun pergi dari ruang bertarung dan menuju kekantin.

Saat perjalanan, Aaron hanya diam dan sesekali menggaruk kepalanya seakan-akan ia mencemaskan sesuatu.

Setibanya mereka di kantin, Zen dan Aaron pun mengambil makanan dan mencari tempat untuk makan. Setelah mendapat tempat untuk makan, Zen pun menanyakan kepada Aaron kenapa ia begitu cemas.

"Hey Aron kenapa mukamu begitu cemas? Ada yang salah? Apa kau menghawatirkan adikmu? Tenang saja perawat diakademi ini sangat handal, aku memecahkan telur pengawas saja bisa dengan mudah disembuhkan tanpa cacat sedikitpun."

"Bukan itu masalahnya, tapi dengan siapa kau berbicara tadi?"

"Oh aku tahu kok, dia wakil kepala akademi kan?"

"Ya, itu benar, namun itu hanya sementara, ia menggantikan wakil kepala akademi yang asli, karena ia mau melihat potensi dari para murid-murid baru tahun ini."

"Eh? Jadi siapa dia? Kenapa kau lebih tahu daripada aku yang lebih dulu masuk ke akademi ini?"

"Itu karena kau berada dikelas normal. Namun kedatangan beliau hanya diketahui oleh anak kelas upper khususnya mage. Karena orang itu adalah mage terkuat di kerajaan dan orang terkuat nomer 35 di benua."

"Nomer 35 terkuat di benua? Apa kau serius?"

"Tentu saja, ia memiliki julukan 'Time Space Mage' Alberth Einstein."

Bersambung>>

Terpopuler

Comments

Muhammad Mk

Muhammad Mk

no way bro ke dunia lain dan menjadi penyihir yg op💀🗿

2024-07-25

1

Muhammad Mk

Muhammad Mk

seperti ini lah rupa manusia berpikir bisa menyelesaikan segalanya padahal semua juga ngikut buat masalah kan gk ad beda tuh

2024-07-25

0

Nino Ndut

Nino Ndut

ah elah..sejauh ini mc nya kayak bocah g ada didikan, egois n bersumbu pendek..smoga bisa lebih baik n cool mc nya

2023-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2 Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3 Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4 Chp 4 : Menantang Pengawas
5 Chp 5 : Makhluk Misterius
6 Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7 Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8 Chp 8 : Dua Rekan Baru
9 Chp 9 : Time Space Mage
10 Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11 Chp 11 : Sakit
12 Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13 Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14 Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15 Chp 15 : Babak Kedua
16 Chp 16 : Zen Vs Rina
17 Chp 17 : Ksatria Emerald
18 Chp 18 : Ancaman?
19 Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20 Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21 Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22 Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23 Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24 Chp 24 : Time Skip
25 Chp 25 : Perpisahan
26 Chp 26 : Ujian Kelulusan
27 Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28 Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29 Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30 Chp 30 : Poin Tertinggi
31 Chp 31 : Efek Samping?
32 Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33 Chp 33 : Perekrutan
34 Chp 34 : Duel Langit Bumi
35 Chp 35 : Rencana Pulang
36 Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37 Chp 37 : Sekte Sesat
38 Chp 38 : Pulang
39 Chp 39 : Raid Sarang Semut
40 Chp 40 : Sosok Bertudung
41 Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42 Chp 42 : Berkumpul
43 Chp 43 : Tes Singkat
44 Chp 34 : Divisi ke-10
45 Chp 45 : Tingkat SSS
46 Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47 Chp 47 : System Upgrade
48 Chp 48 : Natural Skill
49 Chp 49 : Misi Penting
50 Chp 50 : Perang Dimulai
51 Chp 51 : Evolusi Rina
52 Chp 52 : Alter Ego
53 Chp 53 : Ring Of Immunity
54 Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55 Chp 55 : Desa Kabut Malam
56 Chp 56 : Kejanggalan
57 Chp 57 : Jack
58 Chp 58 : Lake Demon
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2
Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3
Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4
Chp 4 : Menantang Pengawas
5
Chp 5 : Makhluk Misterius
6
Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7
Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8
Chp 8 : Dua Rekan Baru
9
Chp 9 : Time Space Mage
10
Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11
Chp 11 : Sakit
12
Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13
Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14
Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15
Chp 15 : Babak Kedua
16
Chp 16 : Zen Vs Rina
17
Chp 17 : Ksatria Emerald
18
Chp 18 : Ancaman?
19
Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20
Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21
Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22
Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23
Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24
Chp 24 : Time Skip
25
Chp 25 : Perpisahan
26
Chp 26 : Ujian Kelulusan
27
Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28
Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29
Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30
Chp 30 : Poin Tertinggi
31
Chp 31 : Efek Samping?
32
Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33
Chp 33 : Perekrutan
34
Chp 34 : Duel Langit Bumi
35
Chp 35 : Rencana Pulang
36
Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37
Chp 37 : Sekte Sesat
38
Chp 38 : Pulang
39
Chp 39 : Raid Sarang Semut
40
Chp 40 : Sosok Bertudung
41
Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42
Chp 42 : Berkumpul
43
Chp 43 : Tes Singkat
44
Chp 34 : Divisi ke-10
45
Chp 45 : Tingkat SSS
46
Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47
Chp 47 : System Upgrade
48
Chp 48 : Natural Skill
49
Chp 49 : Misi Penting
50
Chp 50 : Perang Dimulai
51
Chp 51 : Evolusi Rina
52
Chp 52 : Alter Ego
53
Chp 53 : Ring Of Immunity
54
Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55
Chp 55 : Desa Kabut Malam
56
Chp 56 : Kejanggalan
57
Chp 57 : Jack
58
Chp 58 : Lake Demon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!