Chp 16 : Zen Vs Rina

Saat ini Zen menggunakan pedang api miliknya karena belati yang ia gunakan sebelumnya sudah rusak.

Saat pertarungan dimulai, tak tanggung-tanggung Zen langsung menggunakan Acceleration, dan menyalurkan elemen api biru kepedangnya.

Wushh!

Api biru membara di pedang tersebut dengan ganas karena kecocokannya memang tinggi.

Zen pun langsung melesat maju dengan sangat cepat ke arah Rina.

Woshhh! Klangg!

Serangan Zen berhasil di tangkis oleh Rina dengan mudah. Zen pun kembali menebasnya secara horizontal.

Klangg!

Lagi-lagi serangan Zen berhasil ditangkis dengan mudah, bahkan Rina tak terlihat berkedip sedikitpun saat melihat serangan Zen.

'Cih, seperti yang diharapkan, ia memang kuat.'

Setelah Zen berulang kali menyerang Rina, akhirnya Rina membuat pergerakan, ia membuat kuda-kuda yang sama seperti yang ia lakukan saat babak sebelumnya.

'Heh, ini dia, serangan super cepat.' batin Zen sambil bersiap.

Sedetik kemudian...

Blasss! Klangg!

Ekspresi terkejut muncul di wajah Rina mengetahui Zen berhasil menangkis serangannya barusan.

"Heh, seranganmu sangat mudah dibaca nona," ucap Zen yang sudah tahu kalau Rina akan menebas secara horizontal dari kuda-kuda yang ia tunjukkan.

"Sekarang giliranku." Zen pun bersiap seperti seorang atlit lari sprint, dan ia pun mendorong tubuhnya sekuat tenaga.

Brakk!

Lantai yang dipijak Zen hancur, dan Zen pun melesat dengan sangat cepat menuju ke Rina. Saat sudah berada tak jauh didepan Rina, Zen langsung mengayunkan pedangnya sekuat tenaga.

"HAAAA!"

KLANGG! BRAKKK!

Meskipun Rina berhasil menangkis serangan tersebut, ia terpental jauh hingga menabrak tembok-tembok aula hingga hancur.

'Heh, rasakan itu dasar protagonis curang.'

Saat ini Zen berhasil menyadari kemampuan spesial ability milik Rina yaitu Auto Block yang merupakan kemampuan untuk menangkis semua serangan yang masuk secara otomatis, bahkan jika orang tersebut tak bisa melihat, tak menyadari, dan tak bisa merespon serangan tersebut.

Singkatnya auto block adalah kemampuan spesial yang merujuk pada absolut reflek, dimana pengguna akan merespon semua serangan yang mengarah kedirinya, dan membloknya secara otomatis.

Karena tadi saat Zen menyerang Rina dengan sangat cepat, mata Rina bahkan tak bisa mengikuti pergerakan Zen atau tahu dimana ia akan menyerang. Namun Rina tetap bisa memblokir serangan Zen meskipun ia masih terpental dan menabrak dinding aula.

"Lumayan juga kau. Baru pertama kali ada seseorang seumuran ku yang bisa menangkis tebasan cepat milikku. Aku mengakui bakatmu, jadi aku akan menunjukkan sedikit teknik pedangku yang sebenarnya," ucap Rina sambil mengusap darah diujung bibirnya.

Zen pun kembali bersiap, melihat Rina memasang kuda-kuda lagi, namun sesaat tubuh Rina bercahaya yang membuat mata Zen seperti terkena flashbang.

Dan saat Zen sadar dan bisa melihat, Rina sudah membelakanginya dan di dada Zen ada 2 tebasan yang cukup besar dan dalam membentuk huruf X.

"Ughk." Zen memuntahkan seteguk darah.

'S-sialan.' Dan ia pun pingsan.

Saat Zen bangun, ia sudah terbaring di ruang perawatan dengan tubuhnya yang telah diperban. Dan disampingnya ada Aaron dan Alisia yang menemaninya.

"Zen, kau sudah sadar?"

"Ah, aku kalah ya," kata Zen sambil memegang kepalanya.

"Namamu Zen ya." Terdengar suara seorang gadis yang ketika Zen melihat kearah suaranya, terlihat sosok Rina yang duduk diruang perawatan.

"Rina? Kenapa kau disini?"

"Aku minta maaf, aku terbawa suasana dan malah menyerangmu secara berlebihan. Baru kali ini aku merasakan ada anak seumuranku yang bisa melawanku hingga seperti itu."

"Ah, tenang saja, bukan masalah besar. Kita akan sekelas bukan dikelas upper, jadi mari berteman dengan baik."

"B-berteman? Apa boleh?"

"Kenapa nggak boleh?"

"Ah, aku kan baru saja melukaimu hingga seperti itu,"

"Sudah kubilang bukan masalah bukan? Jadi bagaimana mau berman denganku dan teman-temanku atau tidak?"

"Jika memang boleh aku akan menerimanya."

"Bagus, kalau begitu aku akan memperkenalkan diriku lagi. Aku Zen Arai seorang ksatria, dan mereka berdua adalah temanku, Aaron dan Alisia yang merupakan seorang mage."

"Aku Rina Mahendra, dari keluarga ahli pedang terhebat Mahendra, salam kenal."

"Emm, are you from earth?"

"???"

"Ah tak perlu dipikirkan, aku hanya memastikan sesuatu."

'Ah, ternyata dia bukan dari bumi seperti aku.'

Setelah itu, mereka pun bercerita banyak mengenai apa yang terjadi, dikelas mereka sebelumnya.

Untuk kasus Rina yang ada dikelas normal, hal itu karena ia juga telat seperti Aaron dan Alicia, namun Rina baru datang 3 bulan yang lalu, jadi para guru memutuskan untuk memasukkannya di kelas normal dan akan mengujinya nanti saat pemindahan kelas ini.

Jadi pemindahan kelas ini merupakan panggung untuk Rina menunjukkan kekuatannya. Dan sudah pasti menurut Zen bahwa Rina pasti akan memasuki ranker dan menempati nomer 1.

Keesokan paginya...

Saat ini Zen telah dipindah ke kelas upper, jadi hari ini ia tidak akan berada dikelas normal lagi. Jadi ia pun langsung menuju ke kelas upper berada.

Saat ini Zen berada di kelas upper, suasana begitu ramai, dengan suara murid lain yang bermain atau berbincang. Dan saat Zen melihat-lihat kelas untuk mencari kursi yang kosong, Rina yang telah sampai disana memanggilnya.

"Zen kemari!"

Mendengar suara Rina yang memanggilnya, Zen pun berjalan kearah Rina, dan Rina pun menunjukkan kursi kosong tepat disampingnya.

"Kamu berangkat cukup siang ya Zen?"

"Ah, iya itu karena aku selalu berlatih saat malam hari, jadi saat pagi aku selalu seperti ini, toh guru juga belum datang."

"Wow, kamu berlatih saat malam hari? Apa kamu berlatih bersama Aaron dan Alisia?"

"Tentu tidak, aku berlatih sendirian."

"Dimana kamu berlatih?"

"Emm, biasanya aku berlatih di lapangan akademi, namun karena kebetulan aku sedang terluka, jadi aku hanya berlatih menggunakan qi dikamar."

"Ah, masih sakit ya?"

"Yah, sedikit karena sebagian sudah disembuhkan oleh sihir penyembuhan milik bu Eza."

"Begitu ya, jika kamu sudah sembuh sepenuhnya boleh kah aku ikut latihan? Aku cukup bosan jika hanya dikamar sepanjang hari setelah jam akademi selesai."

"Apa kamu tak punya teman yang ikut kamu kesini?"

"Ah, kalau itu jangankan teman disini, aku bahkan tak punya teman ditempat asalku karena selalu sibuk berlatih dengan ayahku..." Kata Rina lesu.

"Kamu tak diperbolehkan berteman?"

"Ya, itu karena bisa menganggu latihanku, juga karena aku adalah anak tunggal, jadi aku adalah penerus keluarga selanjutnya, jadi aku terus-terusan berlatih agar suatu saat aku bisa mempertahankan posisi keluargaku agar tak kalah dengan keluarga Agakure."

"Keluarga Agakure?"

"Ah, itu merupakan nama keluarga saingan keluargaku, jadi keluarga Mahendra dengan Agakure selalu terjadi konflik kecil-kecilan, yah bisa dibilang kita ini rival.

Namun akhir-akhir ini keluarga Agakure melahirkan seorang putra yang sangat berbakat sebagai seorang ahli pedang, sedangkan keluargaku melahirkan aku, meskipun aku juga berbakat, namun perbedaan gender masih berlaku, dia pria sedangkan aku wanita.

Itulah kenapa masa depan keluarga Agakure dianggap lebih cerah dibandingkan keluargaku, jadi ayahku melatihku sangat keras untuk mengimbangi keluarga Agakure. Dan karena itu aku tak memiliki teman satu pun..."

"Tenang saja Rina, aku akan menjadi temanmu kok, ada Aaron dan Alicia juga, sekarang jangan pernah menundukkan wajahmu seperti itu kepada orang lain. Kamu calon kepala keluarga Mahendra kan?"

"Emm, makasih Zen. Ini pertama kalinya aku punya seorang teman."

Bersambung>>

Terpopuler

Comments

Muhammad Mk

Muhammad Mk

tol0l kalau itu benaran dari earth lu juga ketahuan goblk

2024-07-25

0

Lonayma

Lonayma

ente lebih curang,ente punga skill yg bisa salin skill dan ente bilang protagonis masih curang?🗿

2023-05-12

4

Äï

Äï

kau pun sm we jari tengah buat lu 🖕

2023-05-03

2

lihat semua
Episodes
1 Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2 Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3 Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4 Chp 4 : Menantang Pengawas
5 Chp 5 : Makhluk Misterius
6 Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7 Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8 Chp 8 : Dua Rekan Baru
9 Chp 9 : Time Space Mage
10 Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11 Chp 11 : Sakit
12 Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13 Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14 Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15 Chp 15 : Babak Kedua
16 Chp 16 : Zen Vs Rina
17 Chp 17 : Ksatria Emerald
18 Chp 18 : Ancaman?
19 Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20 Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21 Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22 Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23 Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24 Chp 24 : Time Skip
25 Chp 25 : Perpisahan
26 Chp 26 : Ujian Kelulusan
27 Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28 Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29 Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30 Chp 30 : Poin Tertinggi
31 Chp 31 : Efek Samping?
32 Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33 Chp 33 : Perekrutan
34 Chp 34 : Duel Langit Bumi
35 Chp 35 : Rencana Pulang
36 Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37 Chp 37 : Sekte Sesat
38 Chp 38 : Pulang
39 Chp 39 : Raid Sarang Semut
40 Chp 40 : Sosok Bertudung
41 Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42 Chp 42 : Berkumpul
43 Chp 43 : Tes Singkat
44 Chp 34 : Divisi ke-10
45 Chp 45 : Tingkat SSS
46 Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47 Chp 47 : System Upgrade
48 Chp 48 : Natural Skill
49 Chp 49 : Misi Penting
50 Chp 50 : Perang Dimulai
51 Chp 51 : Evolusi Rina
52 Chp 52 : Alter Ego
53 Chp 53 : Ring Of Immunity
54 Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55 Chp 55 : Desa Kabut Malam
56 Chp 56 : Kejanggalan
57 Chp 57 : Jack
58 Chp 58 : Lake Demon
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Chp 1 : Kemalangan Atau Keberuntungan?
2
Chp 2 : Akademi Dan Hadiah Dari Dewa?
3
Chp 3 : Tes Masuk Akademi
4
Chp 4 : Menantang Pengawas
5
Chp 5 : Makhluk Misterius
6
Chp 6 : Terlalu Banyak Gangguan
7
Chp 7 : Aku Bisa Terus Berkembang
8
Chp 8 : Dua Rekan Baru
9
Chp 9 : Time Space Mage
10
Chp 10 : Kekuatan Time Space Mage
11
Chp 11 : Sakit
12
Chp 12 : Swordmage Mana Circulation
13
Chp 13 : Praktek Tahapan Qi
14
Chp 14 : Pengetesan Perpindahan Kelas
15
Chp 15 : Babak Kedua
16
Chp 16 : Zen Vs Rina
17
Chp 17 : Ksatria Emerald
18
Chp 18 : Ancaman?
19
Chp 19 : Menjadi Murid Time Space Mage
20
Chp 20 : Slime Dari Kerajaan Monster
21
Chp 21 : Mimpi Dan Tujuan
22
Chp 22 : Sedikit Petunjuk
23
Chp 23 : Pertarungan Nyata Pertama
24
Chp 24 : Time Skip
25
Chp 25 : Perpisahan
26
Chp 26 : Ujian Kelulusan
27
Chp 27 : Zen Vs Fire Appo
28
Chp 28 : Kekuatan Inazuma Raizen
29
Chp 29 : Rahasia Kekuatan Raizen?
30
Chp 30 : Poin Tertinggi
31
Chp 31 : Efek Samping?
32
Chp 32 : Kelulusan Dan Hadiah
33
Chp 33 : Perekrutan
34
Chp 34 : Duel Langit Bumi
35
Chp 35 : Rencana Pulang
36
Chp 36 : Duel Kedua Kalinya
37
Chp 37 : Sekte Sesat
38
Chp 38 : Pulang
39
Chp 39 : Raid Sarang Semut
40
Chp 40 : Sosok Bertudung
41
Chp 41 : Akibat Terlalu Meremehkan
42
Chp 42 : Berkumpul
43
Chp 43 : Tes Singkat
44
Chp 34 : Divisi ke-10
45
Chp 45 : Tingkat SSS
46
Chp 46 : Kekuatan Wakil Kapten
47
Chp 47 : System Upgrade
48
Chp 48 : Natural Skill
49
Chp 49 : Misi Penting
50
Chp 50 : Perang Dimulai
51
Chp 51 : Evolusi Rina
52
Chp 52 : Alter Ego
53
Chp 53 : Ring Of Immunity
54
Chp 54 : Bertemu Dengan Dewi
55
Chp 55 : Desa Kabut Malam
56
Chp 56 : Kejanggalan
57
Chp 57 : Jack
58
Chp 58 : Lake Demon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!