Setelah berhasil menyalin skill dari staff tersebut, Zen pun langsung menuju ke aula utama.
Saat Zen telah berada di aula utama, terlihat sebuah aula yang sangat besar mungkin dapat menampung puluhan ribu orang, dan disana terdapat tiga kubu yang disendirikan.
Ada 3 banner bertuliskan Mage, Knight, Support yang cukup besar, dan Zen langsung tahu kalau itu adalah pemilihan kelompok atau kelas yang akan ia ambil di akademi ini.
Diantara 3 kelompok, Mage adalah yang paling banyak peminat, disusul oleh Support, dan yang terakhir Knight.
Zen pun langsung menuju ke arah kelompok Knight. Tak peduli apapun, Zen tetap akan memilih menjadi seorang ksatria karena itu adalah cita-citanya dari dulu saat masih di bumi, mana mungkin ia akan melewati kesempatan ini.
Saat ia berada di kelompok knight, ada seseorang yang mengajaknya bicara.
"Permisi."
Zen pun menoleh kearah suara tersebut. Dan ia melihat seorang anak seumuran dirinya namun jauh lebih pendek, tentu saja itu adalah hal yang wajar, karena Zen memiliki tinggi yang terlampau jauh dengan anak-anak seusianya.
"Ada apa?" Ucap Zen.
"Apa kau benar-benar berumur 6 tahun?"
"Hm? Memangnya kenapa?"
"Woahh, luar biasa, perkenalkan aku hans semoga kita bisa menjadi teman baik."
"Zen, aku berharap sama."
"Kau pasti akan menjadi seorang ksatria yang sangat kuat, dilihat dari tubuhmu saja tak ada siswa lain disini yang bisa menyamai tubuhmu."
"Itu karena aku olahraga, memangnya ada cara lain untuk memperkuat tubuh selain dengan berolahraga."
"He? Apa kau bercanda? bisanya seorang ksatria akan berlatih memperkuat badan dengan cara menyerap energi bernama Ki, atau jika para penyihir disebut mana.
Bagaimana kau membentuk tubuh seperti itu tanpa pelatihan Ki?"
"Apa kau bisa merasakan mana atau Ki?"
"Tentu saja, meskipun masih pemula aku bisa merasakan Ki dan mana yang ada diudara."
'Eh, kenapa aku sama sekali tak bisa merasakannya?'
Merasakan kejanggalan, Zen pun melihat status Hans menggunakan mata kebenaran.
_________
[Nama] : Hans
[STR 5 AGI 4 INT 6 VIT 4]
[Class] : Ksatria(Putih)
[Skill] : Pelapisan Ki(D)
__________
[Syarat menyalin keterampilan]
Berkata kepada Hans, "Kau terlihat cukup tampan."
___________
'melihat dari statistik milik Hans, ia memiliki stat int yang lumayan, sedangkan aku tak punya sama sekali, mungkin karena itu aku tak bisa merasakan mana.'
Saat Zen melihat syarat untuk menyalin keterampilan milik Hans, ia terkejut, marah, dan merasa sangat jengkel.
'Skill baj*ngan!! Apa kau menyuruhku untuk perlahan menjadi kaum pelangi!?'
"Huftt." Zen menghela nafas.
"Hans, tubuhmu memang belum terlatih, dan kamu tak terlihat kuat. Mungkin satu-satunya kelebihanmu adalah kau terlihat cukup tampan, mungkin banyak cewe yang akan tertarik denganmu."
'Berhasil lah tolong.'
[Ding, syarat penyalinan telah terpenuhi, berhasil menyalin keterampilan pelapisan Ki(D)]
"EHH!, benarkah, ayah dan ibuku juga sering mengatakan hal itu, jadi benar ya, kalau aku memang cukup tampan, mungkin itu satu-satunya hal yang tak kau miliki Zen," Kata Hans dengan bangga.
'Ha? Jadi bocil ini mengatakan kalau aku jelek?'
"Yah terserah dirimu."
Tiba-tiba muncul seorang lelaki berambut merah yang terbang diudara, dan berkata.
"Selamat datang kalian para permata mentah, disini kalian akan dilatih untuk menjadi seorang yang kuat dan bisa diandalkan sesuai dengan kelas yang kalian pilih," Kata pria berambut merah dengan sangat keras, hingga seluruh orang yang ada di aula mendengarnya.
"Seperti yang kalian tahu, di akademi ini ada 3 jurusan atau kelompok, Mage, Knight, dan Support. Aku yakin kalian telah tahu tentang ketiga kelas ini dan telah menentukan pilihan kalian.
Setiap orang akan diuji bakat dan statusnya, dan hasil dari pengujian ini akan menentukan kalian tinggal dikelas mana. Ada 3 kelas pada masing-masing jurusan, kelas normal, kelas menengah, dan kelas Upper.
Kalian akan diuji dan dikelompokkan sesuai dengan bakat dan keterampilan kalian masing-masing."
'Hmm, akan gawat kalau mereka melihat statusku yang memiliki skill mata kebenaran dan body refinement.'
Setiap kelompok, ada seorang pengawas yang mendampingi pengetesan, dan para pengawas mulai memanggil satu persatu anak di setiap kelompok, dan menyuruh mereka untuk meletakkan tangan mereka disebuah bola kaca.
"Seperti yang kalian tahu ini adalah bola pengukur, pengetesan ini kalian akan menyentuh bola itu dan tingkat kekuatan kalian akan muncul, dari yang terlemah. Putih, Kuning, Orange, Biru, Hijau, Merah, Ungu, Emas, Hitam Rainbow.
Minimal kalian harus bisa menyentuh warna putih sepenuhnya, jika putih redup atau transparan, maka kalian gagal, dan otomatis kalian akan dikeluarkan dari akademi," Jelas sosok berambut merah.
Setiap anak mulai maju dan melakukan pengetesan, dan beberapa saat kemudian, waktunya Zen untuk maju kedepan.
Saat maju kedepan, ia mendengar notifikasi.
[Ding, misi terdeteksi]
_________
Misi : Tantang pengawas untuk melakukan duel.
Berhasil membuat pengawas menyerah : +5 INT, 200 coin.
Kalah dalam duel : +3 INT, 200 coin.
__________
'Oh, jadi begini cara meningkatkan status. Kalau begitu mari lihat status pengawas itu.'
Zen pun menggunakan mata kebenaran kepada pengawas, dan menampilkan status pengawas.
_________
[Nama] : Dirijen
[STR ?? AGI ?? INT 20 VIT ??]
[Class] : Ksatria(???)
[Skill] : ???
__________
[Syarat menyalin keterampilan]
Kalahkan pengawas dalam duel satu lawan satu.
Note : akan menyalin skill random dari pengawas karena perbedaan kekuatan yang signifikan.
___________
'A-apa? Aku bahkan tak bisa melihat seluruh statusnya karena perbedaan kekuatan? Namun jika aku bisa mengalahkannya, itu seperti sekali dayung, dua pulau terlampau,' batin Zen melihat status pengawas.
"Hey! Apa yang kamu tunggu, cepat maju kedepan."
"Baik."
Zen pun maju kedepan, dan meletakkan tangannya ke bola pengukur, dan ketika Zen menyentuhnya, bola tersebut mengeluarkan warna putih transparan yang berarti ia tak lulus.
"Sayang sekali, padahal tubuhmu terlihat cukup baik sayangnya kau tak lulus."
"Tunggu sebentar pak."
"Hm? Ada apa? Aku tak akan meloloskan mu bahkan jika kau menangis."
"Ah, tenang saja, aku tak berniat menangis. Namun aku berniat menantang anda, jika aku menang, maka loloskan aku."
"Bhahahahaha, kau? Mau melawanku? Baiklah tak perlu mengalahkanku, jika kau bisa menahan 3 serangan dariku maka aku akan meluluskanmu."
"Setuju."
Mereka pun pergi ketempat kosong di aula untuk duel, yang ditonton oleh seluruh siswa baru diakademi dengan pengawas lain menjadi wasit.
"Apa kalian siap?" Ucap pengawas yang menjadi wasit.
Setelah keduanya siap, duel pun dimulai. Namun lawan Zen tak bergerak dari tempatnya.
"Apa yang anda lakukan?"
"Aku akan membiarkanmu menyerang ku 3 kali, baru aku akan menyerangmu."
'hmm, tingkat kemenangan itu 0%, namun itu jika aku bertarung dengan cara biasa, jika ada celah, maka akan menunjukkan spesial movement yang bahkan tak pernah kupakai dibumi karena terlalu jahat.'
Bersambung>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments