Di ruang makan...
Saat Zen masuk kedalam ruang makan, ia melihat bahwa keluarganya telah duduk dikursinya masing-masing, total ada 8 orang, ayah, ibu, dan istri lain ayahnya.
Ayah Zen memiliki 3 istri, ibunya adalah istri pertama, Callista Arai, ia memiliki 2 anak yaitu Brafito dan Zen.
Istri kedua bernama Emily Arai yang juga memiliki anak tunggal bernama Claire Arai yang merupakan anak tertua kedua setelah Brafito.
Dan istri ketiga bernama Fiona Arai, ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Natan Arai yang merupakan anak ke tertua ketiga setelah Brafito dan Claire, dan setelah itu baru Zen yang merupakan anak ke-4 sekaligus yang termuda.
Zen pun segera duduk dikursinya.
"Kamu sedikit terlambat Zen," Kata kakaknya Brafito.
"Ahaha, maaf kak, aku tadi sedikit olahraga, jadi sedikit telat."
"Hahh, kamu selalu saja seperti itu, tak perlu memaksakan diri, kamu baru berusia 6 tahun."
"Iya, makasih kak Fito."
"Yah, karena semuanya sudah datang mari mulai sarapan." Ucap kepala keluarga tak lain adalah ayah Zen.
Beberapa saat kemudian, setelah semuanya selesai makan, ayah Zen berkata.
"Zen, kamu kan sudah berusia 6 tahun, sebentar lagi kamu mungkin akan masuk ke akademi."
"Begitu ya." Jawab Zen dengan wajah datar.
"He, kau tak sedih, mungkin kita tak akan bisa berkumpul seperti ini untuk waktu yang lumayan lama."
"Emm, tak apa kok, aku juga cukup bersemangat untuk pergi ke akademi."
"Kalau begitu syukurlah, jadi kelompok akademi mana yang ingin kamu masuki? Ada tiga jenis kelompok di akademi, ada kelompok yang berfokus pada pengembangan sihir, jika kamu mau menjadi seorang penyihir maka kamu bisa masuk kesana.
Ada juga kelompok ksatria, disana akan lebih diajarkan mengenai teknik bertarung jarak dekat menggunakan pedang, tombak atau senjata yang kau pilih.
Dan satu lagi kelompok healer, dimana kamu akan belajar mengenai sihir penyembuh, disana dikhususkan untuk seseorang yang ingin menjadi seorang healer.
Ayah sarankan kamu untuk masuk antara kelompok sihir atau ksatria, untuk healer ayah tak terlalu menyarankan, meskipun masa depanmu akan terjamin jika menjadi healer yang bisa menghasilkan banyak uang, keluarga kita lebih mengkhususkan di bidang bertarung daripada support." Jelas ayah Zen panjang lebar.
"Ayah tak perlu khawatir, aku tidak akan memilik kelompok healer, aku akan menjadi seorang ksatria seperti ayah dan kak Fito."
"Baguslah kalau begitu."
Beberapa minggu kemudian...
Hari ini adalah hari dimana Zen akan pergi ke akademi untuk pengetesan. Ia melakukan perjalanan cukup jauh, jadi ia harus berangkat jauh hari sebelum pengetesan dimulai.
Kediaman keluarga mereka berada di barat kerajaan Androgini, sedangkan akademi tempat Zen berada di utara, tepatnya di ibukota kerajaan.
Setahu Zen, di benua ini, ada 4 kerajaan yang menguasai dataran. Anggap saja benua ini berbentuk kotak, dimana setiap sisi benua dikuasai oleh kerajaan yang berbeda.
Untuk kerajaan Androgini, berada sisi sebelah kanan atas, bersandingan dengan kerajaan elf, dan kerajaan dwarf.
***
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, selama beberapa hari, Zen akhirnya sampai di ibukota tempat akademi berada.
Tak menunggu lama, ia langsung menuju ke akademi untuk melihat tempat yang akan menjadi tempat tinggalnya hingga ia berumur 12 tahun, tepatnya ia akan berada di akademi selama 6 tahun.
Berbeda dengan bumi, dimana minimal seseorang untuk menikah saat berusia 18 - 22 tahun, didunia ini minimal usia untuk menikah hanya 15 tahun.
Meskipun jarang yang menikah diusia tersebut, jika bukan karena perjodohan politik atau sesuatu yang sejenis.
Setelah Zen tiba didepan akademi, ia pun langsung turun dari kereta kuda miliknya, dan ia melihat sebuah bangunan yang sangat besar, juga mewah yang tidak lain adalah akademi.
'Ho, aku tak mengira akademinya akan semewah ini.'
Setelah itu, Zen pun beranjak pergi bersama pelayannya masuk kedalam akademi, dan saat masuk mereka pergi ketempat administrasi akademi, dan menunjukkan lencana khusus keluarga arai.
Zen pun diberi sebuah kunci kamar, dan ia diantar oleh staff disana untuk menunjukkan dimana kamarnya berada.
Untuk menuju ke kamarnya, Zen butuh waktu 15 menit lebih untuk berjalan sangking besarnya tempat tersebut. Dan saat ia tiba di kamarnya, Zen langsung melompat keatas kasur dan tertidur lelap.
Saat sedang enak-enak tidur, Zen dikagetkan dengan suara seperti seorang berbicara menggunakan speaker yang terdengar keras di telinganya.
"Perhatian para calon siswa akademi, dimohon untuk pergi ke aula utama untuk pengetesan bakat, dan status."
"Apa-apaan itu? Apa didunia sihir ini ada alat seperti speaker? Bagaimana suara itu bisa sekeras ini.
Ngomong-ngomong sepertinya pengetesan bakat dan status sudah dimulai, aku penasaran bagaimana statusku."
[Ding membuka status]
_________
[Nama] : Zen Arai
[STR 9 AGI 7 INT 0 VIT 10]
[Class] : -
[Skill] : Mata Kebenaran(EX)
[Spesial ability] : Body Refinement(1%)
[Coin] : -
[Shop]
_________
"He!? Layar apa ini?"
Zen cukup terkejut setelah melihat layar yang tiba-tiba muncul didepan wajahnya, namun ia segera tersadar bahwa layar didepannya itu adalah layar statusnya sendiri.
"Eh, bukannya ini statusku? Bagaimana aku bisa melihat statusku tanpa menggunakan alat? Oh, jangan-jangan ini termasuk hadiah yang dewa itu berikan."
Setelah melihat lebih detail, Zen melihat bahwa ia memiliki 1 skill di menu skillnya. Ia pun menekan skill tersebut dan menampilkan deskripsi dari skill Mata Kebenaran.
[Mata Kebenaran]
Rincian : Dapat melihat jendela status orang lain, dan dapat menyalin kemampuan tertentu dengan menyelesaikan sebuah misi atau tantangan yang diberikan. Dapat mendeteksi bohong atau jujurnya kata seseorang(3x/1h).
"Wow, bukankah kemampuan ini yang terbaik? Mungkin aku bisa memiliki skill tak terbatas dengan kemampuan ini, sepertinya dewa itu memang sangat dermawan," Ucap Zen sambil tersenyum puas.
"Kalau begitu mari kita coba kepada seseorang."
Zen pun langsung beranjak dari tempat tidurnya menuju ke aula utama, kebetulan aula utama hanya berjarak sekitar 5 menit dari kamarnya, jadi ia bisa santai sambil mencari target untuk mencoba skill miliknya.
Tak lama setelah ia berjalan-jalan di sekitar kamarnya ia melihat seorang staff yang sedang bertugas membawakan makanan untuk para siswa diaula utama.
Zen pun langsung menggunakan Mata Kebenaran miliknya untuk melihat status milik staff tersebut.
_________
[Nama] : Natalia
[STR 6 AGI 7 INT 12 VIT 8]
[Class] : Fire Mage(Kuning)
[Skill] : Elemen api(C)
__________
[Syarat menyalin keterampilan]
Tumpahkan makanan dan minuman yang ia bawa, lalu minta maaf.
___________
Zen yang melihat hal tersebut pun tersenyum.
'Hahh, saatnya menunjukkan skill aktingku yang sudah aku latih untuk menyembunyikan jati diri disekolah dulu.'
Zen pun berlari kearah staff tersebut dengan ekspresi sedang terburu-buru dan dengan sengaja menabrak staff tersebut.
Brukk!
"Ehh, saya minta maaf, apa kakak tidak apa-apa."
"Aduhh, ya aku tidak apa-apa, namun kenapa kau menabrak ku?"
"Maaf, aku tadi terburu-buru karena ada pengumuman tadi, aku pikir aku akan telat jika tidak segera pergi kesana," Ucap Zen sambil membantu staff tersebut berdiri.
"Aku akan membantu membersihkan ini."
"Ahh, sudahlah kamu sedang terburu-buru kan, jadi tak perlu dipikirkan, namun lain kali kamu harus lebih hati-hati."
"Benarkah? Terima kasih lain kali aku akan berhati-hati."
[Ding, syarat penyalinan telah terpenuhi, berhasil menyalin keterampilan Elemen api]
Bersambung>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
mario82
hehehe
2023-06-10
0
Nino Ndut
diawal bakalan keren nih novel..smoga aj yak
2023-05-30
0
Lonayma
kenapa gk aizen ae?🗿
2023-05-12
1