Pesta yang dilakukan Azura, Basti dan Ifa berakhir setelah mendengar penuturan Azura. Ketiganya pun memutuskan untuk makan malam, Makan malam dj keheningan malam
Ifa sangat tidaj nyaman dengan suasana Makan malam saat ini beberapa kali dirinya menatap Azura dan Basti.
Butuh waktu untuk mencairkan suasana seperti beberapa waktu lalu.
"Ehem ehem"Ucap Ifa
"Kenapa jadi canggung gini sih"Ucap Ifa kembali
"Aku cuma gak mood bicara"Ucap Azura
Basti pun melirik Ifa dan mencoba memberikan kode kepada sahabatnya.
"Aku tau gimana perasaan mu Ra, Aku sama Basti juga gak menyalahkan keputusan mu, Kita berdua khawatir kamu masuk lubang buaya lagi, Kisah mu beberapa tahun lalu yang bikin kita berdua khawatir, apalagi kamu Suami kamu ini menikah tanpa ada rasa cinta, Aku sama Basti minta kamu tetap menjalani hari seperti biasa,lakukan apa pun yang kamu mau lakukan, Luapkan semua emosi mu, dan jangan sampai terlena"Ucap Ifa yang mendapatkan tatapan berkaca-kaca dari Azura.
"makasih ya kalian selalu ada dan selalu jadi support system terbaik ku"Ucap Azura
"Sama-sama"Jawab Ifa dan Basti, Mereka pun kini menikmati makan malam.
***
Gelapnya malam kini tlah berganti menjadi terang, mentari pagi pun mulai menampak dirinya, Setelah semalaman berpesta membuat Azura kelelahan hingga tertidur pulas, ia terbangun pukuk 6.30 dimana itu jam kematian untum Azura, Bagaimana tidak ia harus bekeja pukul 7.00 sementara saat ini sudah pukul 6.30.
Azura yang terkejut melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 6.30 pun segera bergegas mandi dan bersiap ke kantor, Hari ini hari pertamanya bekerja setelah cuti tiga hari.
Ifa dan Basti sudah pulang sejak pukul satu malam.
"Sial....Aku terlambat"Gumam Azura
Dengan rambut yang hanya diikat dengan jedai dan lipstik tipis, Azura segera berangkat kerja menggunakan motor matic kesayanganva. Berbeda dengan Hafiz yang masih tidur pulas dikasur kontrakan.Meski pun Hafiz terlahir dari keluarga kaya, Tidak membuat Hafiz hidup dengan kemewahan.
"Fiz Bangun jam sembilan kamu harus ketemu dosen"Ucap Angga yang membangunkan sang sahabat
"Aku mau terbang"Ucap Dhika dengan mata yang masih terpejam,Sontak saja itu membuat Angga cukup terkejut dan tertawa kecil
"Terbang kemana?"Tanya Angga mencoba menjahili Dika
"Ke Pluto"Ucap Dika yang kembali tertidur
"Fiz bangun"Ucap Angga kembali
"Hmm...lima menit lagi lah"Jawab Hafiz
"Hp kamu bunyi terus tuh"Ucap Angga yang berhasil membuat Hafiz terbangun dan segera mengecek Ponselnya, dan benar saja tersaoat sepuluh panggilan tak terjawab dari sang Papa, Handoko
"Sial....Kenapa lagi orangtua ini"Ucap Hafiz yang kini sudah tersadar
Ia pun segera menelpon Handoko kembali.
"Kenapa Pa?"Tanya Hafiz
"Bagus....Bisa-bisanya kamu membiarkan istri mu pergi kerja naik motor"Ucap Handoko yang membuat Hafiz bingung
"Apa kamu gak bisa menyiapkan sopir pribadi buat Azura, Atau kamu justru gak tau kalau istri kamu itu nyaris tertabrak"Ucap Handoko kembali
"Papa gak mau tau kamu harus lebih hati-hati menjaga istri mu itu,Jangan biarkan dia berkendara sendirian"Ucap Handoko sebelum menutup panggilan
Hafiz cukup bingung ia benar-benar tidak mengetahui kabar apa pun mengenai Azura,
"Dia hampir ditabrak mobil, Gimana bisa"Gumam Hafiz
"Siapa yang si tabrak Mobil?"Tanya Angga
"Azura"Jawab Hafiz
"Terus gimana sekarang keadaannya, Kamu harus pulang ke Balikpapan Fiz"Ucap Angga yang terlihat begitu khawatir
"Kenapa kamu yang heboh"Ucap Hafiz
"Jelas aku heboh, Azura itu istri mu jadi aku sama Azura juga udah bestie kok"Ucap Angga
Hafiz tak menjawab ucapan Angga melainkan segera pergi menuju kamar mandi, tak mau terlalu memikirkan Azura membuatnya bersikap biasa saja, Berbeda dengan Angg yang segera menghubungi Azura melalui Direct Messenger.
"Asli sih Hafiz bisa-bisanya dia biasa saja"Gumam Angga tak habis pikir dengan sikap dingin Hafiz
Azura terlihat sedang menjalani perawatan di Klinik perusahaan, Ia beberapa kali meringis setiap kali Luka di sikutnya diberi obat.
"Gimana ceritanya sih Ra kamu bisa sampai kaya gini?"Tanya dokter Arum
"Sayajuga gak paham Dok"Jawab Azura
"Lah gimana sih, kan gak mungkin kamu tiba-tiba jatuh"Ucap Dokter Arum
"terus itu diluar siapa?"Tanya Dokter Arum kembali
"Sahabatnya Bapak"Jawab Azura
Handoko masih setia menunggu Azura dengan wajahnya yang begitu khawatir.
"Untungnya aja aku menghindar Dok, Coba enggak mungkin ceritanya udah beda"Ucap Azura
"Masalahnya Ra kamu tuh terlalu sering jatuh dari motor"Ucap Dokter Arum
"Hahahah iya juga ya dok, ini yang terakhir deh"Ucap Azura yang masih bisa tertawa tanpa merasa sakit
"Ini udah selesai, Jangan sampai kena air dulu ya"Ucap Dokter Arum
"siap dok, Makasih banyak ya dok nanti siang aku traktir Kopi"Ucap Azura
"Siap Bos ku"Jawab Doktee Azura
setelah selesai mengobati lukanya,Azura pun segera menemui sang Mertua yang masih setia menunggu dirinya.
"Pa..."Ucap Azura yang terlihat masih canggung dan kaku
"Gimana, Ada yang patah gak Ra, atau mau kerumahsakit aja"Ucap Handoko
"Gak papa kok, cuma luka kecil aja"Jawab Azura
"Hafiz benar-benar keterlaluan biarkan istrinya berkendara sendiri, Apa dia sudah menghubungi mu"Ucap Handoko yang segera dibalas gelengan kepala oleh Azura
"Keterlaluan"Ucap Handoko yang terlihat begitu geram
"Hafiz ada bimbingan Skripsi Pa, Biarkan dia fokus sama skripsinya"Ucap Azura
"Papa ke kantor aja, Azura gak papa kok"Ucap Azura kembali
"Kamu yakin gak papa?"Tanya Handoko
"Iya Pa"Jawab Azura
*Flasback*
Azura meninggalkan rumah dengan sedikit terburu-buru akibat mendapatkan informasi mendadak mengenai Rapat dengan para managerial. Azura melajukan motor maticnya membelah kota Balikpapan.
Ditengah kemacetan tak membuat Azura menyerah, dengan lihai Azura menyelip setiap kendaraan yang menghalangi jalannya. Tanpa Azura sadari sebuah mobil berwarna putih menyelip dirinya yang membuat Azura cukup panik dan banting setir ke kiri yang membuatnya terjatuh, Mobil putih tak menyadari kesalahannya dan melaju kencang.
Sementara Azura dan para mengendara yang lain berhenti.
Keramaian yang terjadi membuat Handoko penasaran terlebih ia seperti melihat sosok Azura diantara kerumunan.
Handoko yang penasaran pun mencoba menghampiri kerumunan.
"Mba gak papa kan?"Tanya seorang pengendara Pria
"Gak papa Mas"Jawab Azura
"Azura..."Ucap Handoko yang membuat Azura dan para pengendara menatap Handoko
"Papa"Ucap Azura
"Anaknya mau ditabrak mobil Pak, Tapi syukurnya gak kenapa-kenapa"Ucap seorang Ibu
"Azura gak papa kok Pa"Ucap Azura
"Maaf ya mba mas pak Bu udah buat keramaian seperti ini, Saya Baik-baik saja kok"Ucap Azura
"yakin gak mau kerumahsakit Mba?"Tanya seorang Bapak paruh baya
"Gak perlu Pak, Terimakasih"Jawab Azura
"gimana ceritanya kamu bisa kaya gini?"Tanya Handoko
"Azura agak kaget aja kok Pa"Jawab Azura
"Yaudah kamu Papa antar aja, Biar motor mu dibawa sama Sopir"Ucap Handoko menuntun Azura kedalam mobil
"Tangan kamu berdarah Ra"Ucap Handoko yang melihat Sikut Azura berdarah
"Hahaha iya Pa,Ini gak papa di kantor ada Klinik nanti di obatin disana aja"Jawab Azura
*Flasback Off*
Handoko meninggalkan kantor Azura, Sementara Azura yang sudah terlambat lima menit pun segera bergegas menuju ruang meeting, Semua managerial tampak begitu kaget saat melihat Azura yang baru saja tiba dengan perban di lengannya.
"Jatuh lagi?"Tanya Dayat sang Atasan Azura
"maaf Pak saya terlambat"Ucap Azura
"Kamu kenapa sih Ra langganan betul sama Aspal"Sahut rekan kerja Azura yang lain
"Maaf ya Mba jadi diundur rapatnya gara-gara aku"Ucap Azura
"Gak papa, kamu lain kali hati-hati gak usah buru-buru"Ucap Dayat
"Siap Pak"Jawab Azura
Azura pun mulai membuka Rapat, Dirinya menampilkan presentasi membahas mengenai laba selama tiga bulan terakhir.
Ditengah rapat Azura cukup terkejut setelah membuka pesan yang ia abaikan sejak satu jam lalu.
"Apa dia gila"Ucap Azura tanpa sadar terdengar para managerial yang lain
"Maaf"Ucap Azura kembali
"Kamu Gak papa?"Isi pesan Hafiz untuk pertama kalinya ia mengirim pesan ke Azura
Bagaimana Azura tidak terkejut, Hafiz selama ini tidak pernah mengirim pesan untuk dirinya bahkan menelpon saja tidak pernah, Keduanya berkomunikasi melalui Bayu. Walaupun Azura terkadang mengirim pesan untuk Hafiz, Namun tak ada satu pun pesan yang mendapatkan respon dari Hafiz, Dan Hari ini untuk pertama kalinya Azura menerima pesan dari Hafiz.
...****************...
Maaf yaa gusy baru sempat Update 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments