Azura begitu bahagia ketika berhasil mendapatkan kunci yang selama ini ia cari. Tanpa menunggu lama setelah menyelesaikan tugas-tugasnya Azura pun bersiap untuk membuka ruangan yang selama ini menjadi target utamanya, Azura yang memiliki sifat selalu ingin tau memang tak bisa lupa begitu saja. Sekali penasaran akan terus penasaran sampai ia mendapatkan jawaban.
Azura melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul dua siang, Ia pun segera menuju halaman belakang dan dengan hati-hati Azura mencocokkan satu persatu kunci yang ia miliki.
"Lagian kenapa juga sih kuncinya sama semua"Gumam Azura yang tak henti mencoba
"Ini pas"Ucapnya
Klik
Pintu pun berhasil di buka oleh Azura, Dengan hati-hati Azura masuk kedalam ruangan itu yang gelap gulita dan terasa pengap, Mungkin karna kurangnya oksigen yang masuk.
pertama-tama Azura mencari tombol lampu dan menyalakan Lampu yang membuat ruangan ini menjadi terang, Ruangan yang dihiasi dengan berbagai barang seni terlihat begitu menawan di mata Azura.
"Gila ruangan ini ternyata kumpulan seni lukis"Gumam Azura
"Waaaaahhh cantik banget"Sorot mata Azura menangkap lukisan seorang wanita yang terlihat begitu cantik, Ia pun berlari mendekati karya lukisan itu dan tak henti kagum
"Siapa yang melukis semua ini"Ucap Azura
"Gak mungkin Hafiz kan, Anak itu terlihat gak punya bakat selain jadi beban orangtua"Ucap Azura
Azura Tertarik dengan sebuah Foto yang terpajang di dinding, Ia sangat penasaran foto siapa yang di pajang, Dengan rasa penasarannya yang begitu tinggi ia pun melakukan berbagai cara untuk menggapai Figura foto itu.
"Ini terlalu tinggi"Ucapnya yang tak berhasil mengambil Figura
Azura pun menggunakan kursi kecil untuk ia naiki.
Mata Azura begitu takjub melihat foto-foto wanita yang tersusun membentuk sebuah Wajah yang begitu cantik.
"Ternyata ini kumpulan foto-foto yang dibuat jadi karya seni, Kreatif banget"Gumamnya
"Ehh aku kan mau ambil foto yang lain"Ucapnya kembali
Tangan Azura pun menggapai Figura yang berukuran cukup kecil.
"Yaa dapat"ucapnya ketika berhasil menggapai Figura yang membuatnya penasaran
"AAAAAAAAAA"Teriak Azura saat seekor cicak keluar dari persembunyiaannya yang membuat Azura oleng dan
BRUK
Tubuhnya terjatuh ke lantai dengan tangan yang masih setiap memegang Figura, Namun anehnya Lantai ruangan ini terasa begitu empuk bahkan Azura tak merasa sakit pada tubuhnya.
"Berdiri"Suara seseorang yang membuat Azura kebingungan
"AZURA BERDIRI"Ucapnya kembali dan Azura pun segera tersadar tubuhnya yang kecil rupanya terjatuh diatas tubuh Hafiz, Wajar saja tidak terasa sakit
"Ko..Ko kamu ada disini"Ucap Azura yang terlihat sedikit panik
"Harusnya aku yang tanya, ngapain kamu disini"Ucap Hafiz
"Bukannya kamu besok baru pulang"Ucap Azura
"Hari ini"Ucap Hafiz
"Apa yang kamu lakukan disini"Tanya Hafiz dengan tatapannya yang tajam, Hafiz sesekali memijat pinggang dan bahunya yang terasa ngilu akibat menahan Tubuh Azura
"Aa... I..Itu"
"Aku sudah pernah bilang kan jangan masuk keruangan ini, Apa kamu tuli"Ucap Hafiz
"Aku cuma penasaran"Jawab Azura
"Kamu belum menjawab pertanyaan ku kenapa kamu ada disini"Ucap Azura
"Kamu bilang besok baru pulang, Kenapa ....kenapa sekarang malah muncul didepan ku"Ucap Azura
Tak
Hafiz berhasil menjitak kepala Azura, Ia benar-benar dibuat kesal dan marah inilah alasannya kembali lebih awal karna dirinya merasa khawatir dengan kondisi rumah, Apalagi Sejak jam sepuluh pagi tadi Azura tak henti bolak balik mencari sesuatu hingga membuatnya curiga.
Pulang lebih awal justru membuatnya semakin tak menyukai tindakan Azura yang cukup lancang.
"Keluar sekarang"Ucap Hafiz tatapannya masih tajam hanya saja suaranya masih rendah
"Aku cuma tidur tiga jam aja sih tadi, Terus bangun jam dua siang lalu kesini terus kapan dia datangnya"Gumam Azura yang masih bertanya-tanya
Hafiz mengunci kembali ruangan rahasia miliknya dan membawa Azura keruangan tengah, Ia menatap lurus kearah Azura hingga membuat Azura salah tingkah.
Tatapan Hafiz begitu tajam dan dingin, Pikiran Azura pun sudah berlari kemana-mana ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
"***Diluar dugaan"Batin Azura
"Sialan anak kecil ini benar-benar bikin keringat dingin"Batin Azura***
"Apa yang kamu lakukan diruangan tadi?"Tanya Hafiz
"Aku sudah memperingati mu bukan,Apa kamu gak bisa bahasa manusia?"Ucap Hafiz sedikit menyinggung Azura
"Hei Aku paham, Enak aja sembarangan kalau bicara"Ucap Azura
"Kalau kamu paham kenapa masih melanggar, Aku belum mengecek barang-barang didalam ada yang rusak apa enggak, Kalau ada yang rusak itu artinya hutang kamu bertambah"Ucap Hafiz
"Frame foto itu sini"Ucap Hafiz
"Aku belum lihat fotonya"Ucap Azura
"Sini"Ucap Hafiz dingin
"Kamu gak berhak tau"Ucap Hafiz mengambil frame foto dari tangan Azura
"Untuk saat ini aku maafin kamu"Ucapnya ia berdiri dari sofa dan hendak meninggalkan Azura
"Wanita cantik itu apa dia pacar mu?"Tanya Azura yang membuat Hafiz menghentikan langkah kakinya dan menatap Azura
"Bukan urusan mu"Ucap Hafiz
"Wajahnya tidak asing"Ucap Azura yang lagi-lagi membuat Hafiz menatap dirinya
"Aku seperti pernah melihat dia ,Tapi lupa dimana"Ucap Azura
"lebih baik kamu diam dan siapkan aku makan"Ucap Hafiz
"Sialan memangnya aku ini pembantu mu"Ucap Azura
"kamu numpang disini jangan kurang ajar"Sahut Hafiz
Hafiz merebahkan tubuhnya diatas kasur dan membuang Frame foto kesembarang arah.
"Harusnya aku memang gak pernah ketemu sama dia"Ucapnya penuh penyesalan
Bayangan Hafiz kembali berputar memutar kenangan yang sangat memyakitkan untuk dirinya, Sialnya Hal itu membuat Mood Hafiz kembali rusak.
Hafiz melempar bantal ke sembarang arah, Wajahnya berubah menjadi merah padam emosinya memuncak namun tak bisa ia lampiaskan, Selain umpatan kasar yang keluar dari mulutnya
"Anjing"Ucap Hafiz
"Bajing*n"
"Lihat saja aku akan menemukan mu dan membalas semua perbuatan mu"
Azura .asih berkutik didapur ia hanya memasak seadanya saja, Bagi Azura masak itu butuh mood yang baik, Namun Moodnya kali ini tidak baik.
Azura memilih memasak mie nyemek dan telur mata sapi, Setelah menyelesaikan tugasnya ia pun mengetuk pintu Hafiz.
"Sudah ada di meja makan"Ucap Azura
Hafiz mendengar ucapan Azura namun memilih mengabaikannya, ia keluar kamar dan segera menyantap masakan yang sudah di buat Azura untuk dirinya.
"Enak"Ucap Hafiz
"Pintar juga dia masak"Gumamnya kembali
Sore pun berganti malam, keheningan begitu terasa si kediaman Hafiz dan Azura, Keduanya memilih bersantai di kamar masing-masing, Tanpa memperdulikan satu sama lain.
Azura yang sibuk dengan dunia drama koreanya sementara Hafiz yang sibuk dengan skripsinya yang harus ia selesaikan segera mungkin.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Nurmawati Sari
siapa cewe itu cibta lama hafis...lnjut thoor 💪💪
2023-05-31
1