Terpaksa Nikah

Terpaksa Nikah

1. Pertemuan Dua Sahabat Lama

Bambang Wicaksono seorang pensiunan Tentara Nasional Indonesia, Dengan pangkat Terkahir sebagai Kapten.

Ia menikah dengan wanita asal Jawa Tengah bernama Ajeng Kartini, Dan memiliki dua anak, Satu anak Laki-laki dan Satu Anak Perempuan.

Anak Pertama Bernama Azura Laras Wicaksono, Berusia dua puluh sembilan tahun, Dan anak kedua berusia Dua puluh lima tahun, keduanya masih berstatus lajang.

Siang ini Pria paruh baya itu menikmati secangkir kopi panas, Di sudut ruangan sebuah cafe yang terletak di tengah kota. Matanya begitu bersinar ketika melihat kehadiran sosok pria paruh baya yang di dampingin dengan dua orang pengawal berbadan tinggi besar.

"Bang Handoko...."Teriak Bambang begitu melihat Handoko memasuki Cafe, ia segera memeluk sang sahabat dengan mata yang berkaca-kaca

"Bambang" Balas Handoko ia membalas pelukan Bambang

"Sudah lama kita gak ketemu,Bagaimana kabar Anak dan Istri mu"ucap Handoko, Ia memberika kode pada kedua pengawalnya untuk meninggalkan dirinya

""Alhamdulillah Baik, Kabar keluarga mu bagaimana"

"Ya beginilah seperti yang kamu lihat"Jawab Handoko

"Apa sekarang kamu Tinggal disini?"Tanya Handoko

"Sejak pensiun aku memutuskan pulang ke Balikpapan, Anak Pertama ku juga sudah lima tahun tinggal disini"Jawab Bambang

"Benarkah?kenapa kamu tidak memberitahu ku kalau anak mu sudah lama tinggal disini"Ucap Handoko

"Maafkan aku Bro, Aku hanya tak ingin merepotkan mu"ucap Bambang

"sampeyan ini seperti dengan orang asing aja"Ucap Handoko

"Bicara mengenai anak perempuan mu, apa dia sudah menikah?"Tanya Handoko

"Belum, Aku bahkan belum pernah melihat anak itu bersama laki-laki"Ucap Bambang

"Usia anak ku sudah dua puluh sembilan tahun, Setiap kali aku dan istri ku membahas pernikahan selalu berakhir dengan pertengkaran"Sambung Bambang

"Anak mu apa sudah menikah?"Tanya Bambang

"Kuliahnya aja belum kelar, Gimana mau nikah"Ucap Handoko

"anak bungsu ku ini sangat berbeda dengan abang dan Kakaknya, Dia benar-benar membuat ku sakit kepala setiap waktu"Ucap Handoko

"Ini anak bungsu yang dulu berbadan gempal itu kan?"Tanya Bambang

"Iya siapa lagi, Dia sekarang tumbuh jadi pria maskulin tapi ya itu sangat pemalas dalam segala hal, Padahal dia satu-satunya harapan ku buat mewarisi bisnis Rumahsakit dan Pabrik Rokok"Jelas Handoko

"Abangnya hanya mau mengurus Perkebunan Teh, sementara Adiknya hanya mau menjadi Mode dan Dokter Kandungan, sedang Sih Bungsu setiap hari hanya sibuk berfoya-foya, Apa yang harus aku lakukan dengan anak itu Bam"Ia memijat keningnya yang terasa pening

"Nikahkan aja anak mu siapa tau dengan menikah dia punya pemikiran yang terbuka"Usul Bambang

Handoko menatap Bambang dan tersenyum begitu lebar

"Kamu benar, aku harus menikah dia"Ucap Handoko

"Dengan anak mu bagaimana?"Tanya Handoko

"Anak ku jauh lebih tua dari anak mu Bang, Cari saja wanita lain, Anak perempuan ku ini sangat berbeda"Ucap Bambang

"Itu bukan masalah, umur hanya angka"Jawab Handoko

"Jadikan pertemuan kita hari ini sebagai bentuk kemajuan dari hubungan persahabatan kita Bam, Bujuklah anak mu agar mau menikah dengan anak ku, Hafiz"ucap Handoko

"Setelah Hafiz wisuda S1, Dia akan segera ku berikan tanggungjawab mengelola Rumahsakit, untuk saat ini aku hanya memberinya bimbing kecil, Aku butuh bantuan mu Bam"Ucap Handoko

Bambang tampak diam, ia mencoba memikirkan ucapan Handoko yanh terdengar cukup serius

"Aku akan mencoba membicarakan ini dengan Anak ku dulu Bang"ucap Bambang

Handoko dan Bambang pun menikmati secangkir kopi dengan berbagai kisah keduanya selama tak bertemu, Bambang banyak menceritakan kisah perjuangannya selama menjabat sebagai Tentara nasional Indonesia, Sementara Handoko banyak menceritakan perjuangannya dalam merintis bisnis hingga sukses seperti saat ini.

Pertemuan keduanya ditutup setelah Handoko menerima panggilan dari Rumahsakit mengenai Rapat bulanannya yang sempat tertunda.

"aku tunggu kabar baik mu Bam"Ucap Handoko

Kedua pengawalnya pun tlah berdiri di samping Handoko.

"Kita ketemu lagi, lusa ditempat yang sama"Ucap Handoko sebelum meninggalkan Bambang

Setelah kepergian Handoko, Bambang tampak merenungkan ucapan Handoko, Ia memikirkan bagaimana caranya menyampaikan ke anak Perempuannya, Azura.

Terlebih sang anak memiliki watak yang sedikit Keras kepala dan sulit di luluhkan jika perihal perjodohan, ia sudah pernah mencobanya satu tahun lalu, tepatnya ketika Azura mendapatkan Promosi kenaikan jabatan sebagai HRD.

jam dinding terus berputar tak terasa Sudah lima jam Bambang menghabiskan waktu di Coffee Shop ini, ia pun memutuskan kembali kerumah setelah pertemuannya dengan sahabat lama.

Bambang kembali kerumah dan menjelaskan Segalanya kepada sang Istri.

Ajeng merima semuanya dengan senyuman yang begitu bahagia, bagaimana Tidak, ia Akan segera memiliki menantu dan Cucu, Membayangkan Azura menikah saja sudah mampu menaikan moodnya.

"Nanti setelah makan malam, Kita bahas ini Pak"Ucap Ajeng

"Aku tidak sabar melihat anak itu menikah dan memberi ku Cucu"Ucap Ajeng

"Bapak sama Ibu yakin, Mba Zura bakal setuju sama perjodohan kalian?"Tanya Bagas yang sejak tadi menguping

"Makanya kamu bantuin bujuk mba mu itu, Biar kamu cepat juga nikahi sih Nada"Ucap Ajeng

"Hm.. Betul juga"Ucap Bagas

"Kalau Mba Zura nolak gimana?"Tanya Bagas

"Kamu pikirkam sudah rencana apa yang harus kamu lakukan"Ucap Bambang

"Ini Mba Zura mau dijodohkan sama anaknya Om Handoko yang seumuran aku itu Pak?"Tanya Bagas mencoba memastikan

"Iya, Kamu ingat kan? Dulu kamu pernah jatuh dari sepeda waktu main sama dia, Makanya jidat mu itu ada bekas jahitan"Ucap Bambang

"Pasti aku ingat, Anak nakal itu yang bikin wajah ganteng ku ini jadi punya codet, Tapi gak papa bekas luka ini makin buat aku makin tampan"Ucap Bagas penuh kepercayaam diri

Bambang dan Ajeng memilih mengabaikan ucapan Bagas.

Malam Hari setelah makan malam, Bambang memanggil Azura yang baru saja menyelesaika cuci piring.

"Kenapa Pak?"Tanya Azura

"Bapak sama Ibu mau bicara sama kamu"Ucap Bambang

Azura memilih duduk disebrang Bambang dan Handoko, Ia duduk sejajar dengan Bagas.

"Kamu ingat Om Handoko gak Ra?"Tanya Ajeng

"Om Handoko...."Ucap Azura mencoba mengingat-ingat

"Oh Teman Bapak itu yang kenal karna Bapak menolongnya waktu nyaris ketabrak Mobil itu Ya Pak"Ucap Azura

"Iya betul, Tepatnya teman SMA Bapak"Jawab Handoko

"Kamu ingat Anaknya yang laki-laki yang dulu jatuh dari sepeda berdua sama Bagas?"Tanya Ajeng

"Bapak sama Ibu bisa bicara langsung ke inti, Azura gak suka kalau bertele-tele"ucap Azura

"Oke...Bapak sama Om Handoko berniat menjodohkan mu dengan anaknya, Hafiz"Ucap Bambang dengan wajahnya yang cukup serius

"APA...DIJODOHKAN?"Pekik Azura yang tak percaya dengan apa yang ia dengar

"Iya, Usia mu sudah tidak muda lagi Zura, Mau sampaikan kamu melajang, mau tunggu Bapak sama ibu mu ini di benam didalam tanah baru kamu mau menikah"Ucap Ajeng

"Azura gak setuju"Ucap Azura ia hendak meninggalkan seluruh keluarganya namun Ucapan Bambang membuatnya kembali Duduk

"Ini riwayat pemeriksaan Ibu mu"Ucap Bambang memberikan hasil pemeriksaan Lab sang Istri

"Ibu sakit?"Tanya Azura

"Azura gak suka ya kalau sudah metode kaya gini, Kalau Ibu sakit ayo kita pergi ke rumahsakit sekarang, Kita cari dokter terbaik"Ucap Azura

"dibaca dulu hasilnya Mba baru ngomel"Ucap Bagas yang merasa gemas dengan tingkah sang kakak

Azura pun membaca setiap hasil lab.

"Jantung....Selama ini ibu Sakit Jantung, Dan menyembunyikan ini semua dari ku?"Protes Azura

"Bapak dan Ibu Harap setelah membaca ini kamu memikirkan keinginan kami"Ucap Bambang

"Kita dokter bu, Azura carikan Dokter terbaik berapa pun akan Azura bayar asalkan Ibu Sehat"Ucap Azura dengan mata berkaca-kaca

"Ibu Gak papa, Ibu Cuma mau melihat kamu menikah, Ibu pengin cucu Ra"Ucap Ajeng

Azura kembali terdiam mendengar keinginan sang Ibu. Ia hanya bisa menunduk dan memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil.

***

***Hai Ini cerita Baru ku, mohon dukungannya yaa caranya gampang kok

tambahkan ke favorite Cerita Terpaksa Nikah lalu tinggalkan jejak dengan memberi like

Semoga kalian suka yaa ❤***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!