2. Penolakan

"Azura pikirkan dulu"ucap Azura

"Besok kita pergi ke Dokter ya Bu"Sambungnya kembali

"Ibu gak papa Ra, Ibu minta kamu pikirkan perjodohan mu Jangan pikirkan Ibu"Ucap Ajeng

"Gimana bisa Ajeng gak mikirin Ibu, Ibu tuh sakit, Nikah bisa kapan aja"Ucap Azura

"Jadi kamu benaran mau tunggu Ibu mati dulu baru mau nikah"Ucap Ajeng dengan nada cukup tinggi

"Bukan gitu Bu"Jawab Ajeng

"Terserah kamu Ra, Kamu memang egois hanya memikirkan diri kamu sendiri, apa kamu gak kasihan sama Adik mu yang terpaksa menunda pernikahan karna menunggu mu"Ucap Ajeng, Kini ia benar-benar marah dengan anak sulungnya

"Mba Aku juga mau nikah, Please"Ucap Bagas dengan puppy eyes nya

"Pikirkan ini matang-matang Bapak tunggu keputusan mu besok Siang"Ucap Bambang, Lalu ia pergi meninggalkan anak dan juga istrinya

Sementara di sebuah Rumah Mewah tengah terjadi perdebatan yang cukup tegang.

Handoko tak henti berdebat dengan anak bungsunya,Hafiz. Bahkan seluruh Pengawal Handoko dan asisten rumah tangga tak berani mendekati keduanya.

"Menikah atau kamu Papa Coret dari Ahli Waris"ucap Handoko dengan suara yang tinggi

"HAFIZ GAK PEDULI"jawab Hafiz dengan nada yang tak kalah tinggi dan penuh penekanan

"Kalau Papa mau cucu minta lah ke Abang jangan ke Hafiz, Satu lagi Hafiz gak berminat meneruskan Bisnis Papa"Ucap Handoko

"Oke Kalau memang itu mau mu"Ucap Handoko

Keduanya pun meninggalkan ruang tengah dengan amarah yang masih menggebu-gebu.

"Kamu blokir semua Fasilitas Hafiz, Termasuk kartu kredit dan yang lain"Titah Handoko yang terdengar cukup serius

"Baik Pak"Jawab Bayu sang asisten Pribadi yang sudah bekerja selama lima tahun mengganti sang Paman yang tlah meninggal dunia.

Bayu pun segera menjalankan tugasnya.

Hafiz yang berada didalam kamar tak mengetahui perihal Tindakan Handoko, Ia masih bisa menelpon para sahabatnya dan mengajaknya bersenang-senang.

"Okey Bro ketemu di club"Ucap Hafiz mengakhiri panggilan

Layaknya anak muda yang masih memiliki jiwa-jiwa bebas, Setiap malam yang dilakukan Hafiz adalah bermabuk-mabukan, Memghabiskan hanya untuk bersenang-senang dengan para wanita bayaran

Malam ini setelah pertengakaran dengan sang Ayah, Hafiz memutuskan mengunjungi salah satu club malam yang begitu terkenal di kota Balikpapan, Ia bersama para sahabat memesan berbagai alkohol baik harga murah atau pun mahal.

"Gila Kamu Fiz, kuliah belum selesai tapi bisa-bisa masih sesantai ini"Ucap Dika dengan nata yang sedikit berteriak

"Santai bro, Kuliah cuma formalitas aja"Jawab Hafiz

"Tapi aku lagi stres ini, Papa ku menjodohkan aku dengan wanita yang jauh lebih tua dari ku, aku rasa orangtua itu sudah gila"ucap Hafiz sedikit mabuk

Semua teman Hafiz tertawa mendengar penuturan dirinya

"Jangan bercanda Fiz, Ini jaman moderen sudah gak jaman perjodohan"Ucap Dika

"Tuh Betul apa kata Dika"Sahut Haris

"Papa ku semakin tua semakin Gila"Ucap Hafiz Sebelum ia pingsan akibat terlalu mabuk

Dika dan Haris pun membawa Hafiz pulang.

Didalam rumah Handoko sudah menunggu kepulangan sang anak Bungsu, Dika dan Haris di buat terkejut begitu melihat Handoko yang tlah berdiri di tengah ruangan dengan tatapan tajam

"Om..."Ucap Keduany

"Apa kalian gak punya tujuan hidup setiap malam mabuk-mabukan saja yang dilakukan"Ucap Handoko

"Hehehe Stres mikirin skripsi om jadi butuh hiburan"Jawab Haris

"Turunkan Hafiz di sofa, Dan kalian berdua pulang sekarang, Sebelum saya menghubungi orangtua kalian"aancam Handoko

"I...iya Om, Kita pulang sekarang"Ucap Dika

"Assalammualaikum"Teriak Haris dan Dika berlari meninggalkan sang sahabat yang tergeletak begitu saja di Di sofa

"Bayu..."Panggil Handoko

"Iya Pak"Jawab Bayu yang sudah berdiri di samping Handoko

"Bawa anak inj kedalam kamar"Titah Handoko

Bayu pun membopong Hafiz kedalam kamar yang terletak di lantai dua.

"Hafiz Hafiz sejak putus cinta kenapa kamu jadi urak-urakan begini sih"Gumam Bayu

Bayu membantu Mengganti Pakaian Hafiz, setelah itu ia kembali menemui Handoko yang tlah menunggunya

"Bayu, Saya mimta tolong sama kamu Bantu Hafiz menerima perjodohan ini"Ucap Handoko

"Tapi Pak, Hafiz sangat susah diatur apalagi menuruti perkataan saya"Ucap Bayu

"Tenang...Kamu satu-satu yang dekat dengannya pasti dia akan mendengarkan mu"Ucap Handoko

"Baik Pak"Jawab Bayu

***

Azura duduk melamun di rooftop Dengan secangkir kopi di tangannya, Pikirannya masih memikirkan setiap perkataan yang dilontarkan sang ibu.

"Apa salahnya kalau aku tidak menikah?"Gumam Azura

"semua Pria itu sama hanya bisa menyakiti wanita"Ucapnya kembali

"Menikah dengan Hafiz tidak akan membuat mu menderita Ra, Dia laki-laki baik, Saat ini dia memang belum menyelesaikan pendidikannya, tapi Ibu Yakin dia akan jadi suami yang baik buat kamu"

Ucapan Ajeng terus terputar di telinga Dan ingatan Azura.

"Anak nakal itu benar-Benar nakal sampai diusianya sekarang, Kuliah pun belum rampung, kalau aku menikah sama dia yang ada aku yang menafkahi dia"Ucap Azura mengkhawatirkan masa depannya

"Tapi ..Bagaimana kalau ini permintaan terakhirnya"Gumamnya kembali ia mengacak-acak rambutnya hingga terlihat sedikit berantakan

Handoko memimpin rapat pertemuan para pemegang saham, Seluruh pemegang saham menuntut dirinya untuk segera mencarikan Hafiz pasangan agar Hafiz dapat segera menggantikan dirinya, Atau Pilihan paling buruk CEO diambil alih oleh pemegang saham terbanyak.

"Para Hadiri dirapat kali ini, Saya juga ingin menyampaikan Kabar baik mengenai Putra Bungsu saya yang akan melangsungkan Pernikahan Minggu depan, Saya harapkan kehadiran para Bapak dan ibu"Ucap Handoko

Bayu yang mendengar penuturan Handoki tampak begitu terkejut.

Setelah menyelesaikan Rapat, Bayu pun di berikan tugas untuk membujuk Hafiz hingga sang anak menyetujui.

Siang itu Bayu menemui Hafiz di sebuah Mall setelah ia mendapatkan telpon dari Hafiz.

"Kenapa semua kartu ku gak bisa di pakai?"Tanya Hafiz yang terdengar seperti sebuah Protes

"Apa ini ulah ku dan ulah Papa?"

"aku akan menghidupkan semua fasilitas mu kembali asalkan kamu memenuhi permintaan Pak Handoko"ucap Hafiz

"Kamu lama-lama menyebalkan ya"Ucap Hafiz

"Aku tau alasan kamu menolak perjodohan ini, Kamu masih trauma dengan kisah percintaan mu selain itu dengan perselingkuhan Ibu"Ucap Bayu membuka luka lama Hafiz, Hafiz yang mendengar pun mengepalkan kedua tangannya

"Perusahaan membutuhkan mu, Aku harap kamu memikirkan itu"ucap Bayu kembali

"Saya bayar semua barang yang dia beli"Ucap Bayu kembali meninggalkan Hafiz yang masih berdiam menatap dirinya dengan penuh kemarahan

"Kalau kamu mau pukul aku, Pukul saja, Tapi bukannya itu kenyataan yang selama ini kamu tanggung"Ucap Bayu kembali

"Tutup mulut mu atau aku akan benar-Benar menghajar mu"Ucap Hafiz penuh penekanan

"Pak Handoko sudah membuat pengumumam mengenai pernikahan kalian berdua, dia melakukan untuk mempertahankan Hak waris mu, Pak Handoko butuh bantuan mu Fiz"Ucapmya kembali

"Sial"Umpat Hafiz yang memilih meninggalkan Toko sepatu

Hafiz pergi entah kemana, Ia menggunakan motor Ninjanya dengan kecepatan penuh ia membelah kota Balikpapan.

Hafiz berhenti tepat di depan pintu masuk Rumah sakit, Ia segera berjalan menuju ruangan Sang ayah yang terletak di lantai sepuluh. Dengan sekali dobrakan Ia berhasil membuka pintu dengan kasar.

"Batalkan Pernikahan itu"Ucap Hafiz dengan nafas menggebu-Gebu

"tidak akan"Jawab Handoko keduanya saling memberikan tatapan tajam

"Mau tidak mau kalian akan tetap menikah"Ucap Handoko kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!