Darimana saja hah, lu mau ngilang? Sengaja lu buat gue bersalah hahh!!", bentak Dave dengan kilatan mata yang marah.
Tentu Tere menjadi kelabakan menjawab pertanyaan Dave. Ia tidak berani memandang suaminya yang marah bagaikan singa yang mengamuk. Tapi kenapa harus marah? Toh kalau Tere pergi bukan kah itu suatu keberuntungan untuk Dave?!
"A-a-nu mas i-itu a-aku.... ", belum selesai berbicara, sudah dipotong lagi pembicaraannya oleh Dave
"Ngomong yang jelas, ona anu ona anu. Kemana lu! Mau minggat?!", gertak Dave sekali lagi.
Memang dua jam yang lalu Dave begitu khawatir tentang keberadaan Tere yang tidak pamit dan ponselnya sulit untuk dihubungi. Apalagi di Zurich termasuk kota besar yang jika Dave mencari bakalan susah.
" Maafin aku mas, aku tadi itu, ke rumah teman yang kuliah di Swiss jadi sekalian mampir buat cari udara segar", ucap Tere tanpa bilang jika ia habis bertemu dengan Athur. Bisa bisa dia ditendang kalau bicara soal itu. Hahahaha
"Sebenarnya gue gak peduli sih lu ada dimana. Tapi kalau mama cariin lu dan ternyata lu nya ngilang, habis gue dimarahi mama. Beruntung lu punya mertua yang baik seperti mama gue", ujar Dave ketus
Ya! Memang beruntung mempunyai mertua yang super baik dan mendukung hubungannya pada Dave. Tapi Dave malah menolak.
" Ya sudah dong mas, iya iya aku minta maaf ke kamu ya. Sekarang kita jalan jalan yuk", rengek Tere sambil memegangi lengan Dave. Dave pun langsung menepis.
"Jangan mimpi lu! Terus lu bilang kita? Dih jangan harap. Mimpi banget lu bisa jalan jalan sama gue. Kalau mau jalan, jalan aja sendiri, gue sibuk urus kerjaan", pinta Dave sambil berlalu menuju ke meja kerja dan mulai membuka file file yang dikirim oleh sekretarisnya.
" Yakin aku jalan sendiri? Ntar nyariin lagi mas", ucap Tere sambil mencolek lengan suaminya. Dave mendelik ke arah Tere. Yang di tatap langsung kicep
" Bisa nggak, lu gak ganggu gue. Gue lagi sibuk ngurusin kerjaan"
Memang tipe tipe seperti Dave ini langka hahahaha. Kalau Tere ada di dekatnya malah mengabaikan tapi kalau pergi malah dicari. Susah susah
"Mas, aku bosan loh. Aku duduk di dekat mas ya. Ya sama gapapa dong harusnya? Tenang mas aku nggak ganggu kok. Ya? Boleh ya?", tanya Tere sambil menunjukkan muka melasnya
Dave pun akhirnya mengangguk tak peduli. Yang penting istri palsunya itu tidak menggangu kerjaanya. " Dasar mas Dave, sebenarnya hatinya kutub utara apa gimana sih! Dingin banget, masa honeymoon malah kerja. Mana aku dianggurin. Aku kan pengen jalan jalan sama dia. Kapan lagi coba bisa ke Zurich", batin Tere
Mana mungkin ia berani bicara begitu. Kalau berani pun itu harus mengumpulkan banyak nyali hahaha supaya tidak disemprot oleh suaminya.
Tidak ada pilihan lain, Tere hanya menopang dagunya dengan tangan kanannya dan memandangi pahatan wajah yang tampan dari suaminya. Rahang tegas, tubuh atlestis dan pesonanya begitu nampak. Apalagi sedang serius seperti ini, damage nya makin gak ngotak hahaha
"Ganteng banget sih suamiku. Andai aja dia sayang sama aku. Mungkin aku wanita paling beruntung yang singgah di hatinya. Tapi ya sudahlah, harus usaha ekstra buat menaklukkan hati kutub utara", batin Tere.
Merasa diperhatikan oleh Tere, Dave akhirnya mendongakkan kepalanya menatap nyalang Tere. " Ngapain lihat lihat!", ucapnya ketus
"Gapapa mas, kamu gak tanya aku ketemu sama sahabatku yang mana", Tere malah mengalihkan pembicaraan. Dave tidak menanggapinya lagi
" Jadi mas, aku tadi itu pengen keluar buat cari angin segar. Terus gak sengaja ketemu kakaknya sahabatku. Dia juga mau ke apartemen adeknya. Aku sekalian aja ikut. Terus jadi ngobrol asyik sampai akhirnya udah dua jam aja. Jadi aku pulang, terus --"
Tere berinisiatif untuk menceritakan peristiwa tadi pada suaminya. Tapi sudah di potong oleh Dave
"Lu kalau dongeng jangan disini. Gue gak fokus ngerjain ini", ucap Dave meletakkan tabletnya dan mencoba menghampiri Tere. Dave pun memangkas jarak yang cukup dekat dengan Tere.
Tiba tiba saja jantung Tere berdisco ria saat Dave berada di dekatnya. Sangat dekat. Tere dengan percaya dirinya langsung memejamkan mata. Mengira nantinya ia akan dicium oleh suaminya. Dave hanya tersenyum smirk.
" Jangan jadi cewek tengil dan bawel", ternyata itu ungkapan Dave tepat berada di dekat telinga Tere. Bahkan hembusan nafas hangat Dave bisa dirasakan Tere. Tere jadi malu saat mengira bahwa suaminya aku menciumnya. "Aduh, pikiranku kotor banget sih", batin Tere menahan rasa malunya. Nyatanya Dave hanya mengeluhkan Tere yang bawel
" Apaan sih mas, ya terserah aku dong. Kamu kan suamiku tercinta, aku harus cerita semuanya tentang kehidupanku. Yakin gak mau dengar. Oiya kakak sahabatku itu cowok loh mas, kamu nggak cemburu kah?"
Tere mencoba memancing reaksi Dave, tapi hasilnya nihil. Karena memang Dave belum tahu saja siapa lawannya hahahaha, Athur Atmajaya. Yang notabene terlihat menyukai Tere.
"Terserah lu mau gimana saja, gue gak peduli. Lu mau temanan sama cewek atau cowok terserah. Bahkan di perjanjian kontrak nikah emang udah tertera. Jadi lu gak udah khawatir gue bakal cemburu. ITU GAK AKAN PERNAH", ujar Dave penuh penekanan.
Lagi berdebat ria, ada panggilan telepon dari ponsel Dave. Dan itu adalah mama Anita.
" Siapa mas?", Tere kepo. "Mama", ucap Dave singkat dan segera mengangkat panggilan itu.
" Assalamu'alaikum ma, mama apa kabar?", ucap lembut Dave. Sangat berbeda jika berbicara pada Tere. Yang manggilnya saja masih lu gue
"Waalaikumsalam salam sayang, mama tadi mau video call tapi malah salah pencet telepon biasa. Mama ubah dulu ya panggilannya", ucap Mama Anita antusias. Ia harus memastikan bahwa Dave dan Tere menikmati honeymoon nya
" Woi, lu cepetan sini. Mama mau video Call. Ingat harus mesra. Lu jangan bilang aneh aneh sama mama", ancam Dave. Tere pun menurut. Mereka akhirnya mengangkat video call dari mama Anita
Terlihat mama Anita dan papa Surya yang ikut nimbrung dalam video call itu.
"Assalamu'alaikum ma", ucap Tere penuh kegembiraan. Ya jelas lah, karena Dave merangkulnya. Padahal rangkulan palsu hahaha
" Waalaikumsalam sayang, ya Allah kalian mesra sekali, maaf ya ganggu kalian honeymoon. Mau nanya aja kok gimana di Swiss? Suka nggak?", tanya mama Anita
"Suka banget dong ma, pemandangannya indah terus kamar hotelnya mewah banget ma", Tere yang menjawab
" Kok gak jalan jalan sih Dave? Kamu gak jalan jalan ya hari ini sama Tere?", sambung papa Surya. Karena jam segini harusnya mereka masih jalan jalan.
" Aduh ma, pa, maaf ya. Dave sama Tere masih kecapekan karena habis itu loh, kegiatan anu anu", ucap Dave ambigu. Tere pun langsung melotot ke arah Dave.
"Anu anu apaan coba", batin Tere
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments