Bab 7

Setelah sarapan selesai, mereka pun bersantai ria. Mama Anita dan Tere di taman belakang, sementara Papa Surya dan Dave di ruang tamu membicarakan perusahaan.

Tepat pukul 10 pagi, Tere pun sudah bersolek tipis tipis, ia menggunakan dress selutut dengan motif bunga yang jarang. Menambah kesan feminim dalam dirinya. "Mas, ayo kita ke mall, belanja bulanan dulu", ucap Tere seakan memotong pembicaraan antara papa Surya dan Dave yang tidak ada habisnya

" Hemm oke ayo", ingin rasanya Dave menolak, tetapi itu tidak mungkin, ia juga harus bersikap baik pada Tere. Sungguh membuat Dave tersiksa. Dengan langkah cepat, Dave segera menuju mobil dan tidak lupa Tere berpamitan dengan mertuanya

"Mah, Pah, Tere berangkat dulu ya. Assalamu'alaikum", Tere pun menyalami mertuanya dan bergegas menaiki mobil karena bunyi klakson sudah menggema.

" Mas, gak sabar banget mau jalan jalan sama aku sampai bunyiin klakson banyak banget", ucap Tere genit sambil mencolek lengan kekar suaminya. Yang dicolek malah merah padam

"Dengar ya bocah tengil, jelek, murahan, dan ganjen. Ga usah sentuh gue. Alergi tahu nggak?!! Lu sengaja kan pengen cari perhatian sama mama papa", ucap Dave sambil menjalankan mobilnya. Jika ia mengamuk saat di pekarangan rumah bisa berabe nantinya. Ia bakalan di interogasi

" Mas, jangan marah marah, cepat tua loh. Gantengnya aku kok marah marah", bukannya takut, Tere gencar meledek suaminya. Sepanjang perjalanan, muka Dave sangat kusut. Ia muak melihat wajah Tere yang centil itu

Setelah 20 menit perjalanan, mereka pun akhirnya sampai. "alhamdulillah sampai juga mas, kamu harus ikut mas, dorong troli, aku ga sanggup tanpamu mas", ucap Tere mendayu, membuat Dave menonyor kening istrinya

" Lu itu cuma istri di atas kertas, gak perlu ngatur ngatur gue. Terus satu lagi, gak usah kecantilan. Gue jijik sama lu", ucap Dave segera turun dari mobil meninggalkan Tere. Tere pun tak mau ketinggalan ia segera membuntuti suaminya di belakang sambil mesem mesem sendiri

"Ini caraku mas untuk luluhin hati kamu, jangan marah marah terus ya. love you", batin Tere

" Mas sini loh arahnya, kamu salah arah tuh", Tere menunjuk pusat perbelanjaan. Tapi Dave sama sekali tak menggubbrisnya. Seolah ia sedang jalan sendiri. Tiba tiba terpikir ide brilian dari Tere

"Ya sudah mas, aku telpon mama Anita dulu ya, soalnya mas gak mau nemenin aku belanja", seru Tere sambil mendial nomor mama mertuanya itu. Dan terbukti ampuh. Seketika Dave langsung menghampiri Tere dan merampas ponsel milik istri bohongan nya itu

" Lu ga usah pakai acara ngancam segala, belagu banget lu. Dah sana gue temenin. Jangan lama lama belanjanya", ucap Dave tersungut sungut

"Nah gitu dong, suami idaman kalau gitu", Tere pun terkekeh penuh kemenangan melihat reaksi Dave

Sekarang mereka mulai berbelanja. Dave mendorong trolinya dengan muka datarnya. Dan Tere memilih barang yang akan dia beli. Bagi kaum wanita, saat membeli barang harus lihat harga dan membandingkan antara kualitas dan harga. Nah, itu yang dilakukan Tere

Merasa gusar dengan tingkat Tere yang lama itu karena harus membanding bandingkan, akhirnya Dave menjewer telinga Tere. " Aduh aw aw sakit mas, kenapa sih dijewer", ucap Tere sambil memanyunkan bibirnya. Walaupun jeweran dari suaminya tidak sakit tapi Tere lebih memilih berekspresi kesakitan

"Lebay lu, cepetan. Kalau 10 menit belum terkumpul semua, gue tinggal lu biar naik taksi aja. Gue gak mau ngebuang waktu dia sia sama lu", ucap Dave dengan nada ketus

" Sabar Re, suamimu emang kulkas 100 pintu", batin Tere mengusap dadanya. Tanda ia harus sabar menghadapi Dave

Tepat 10 menit, akhirnya mereka pun selesai berbelanja. Banyak ibu ibu dan kaum ciwi yang melirik Dave. Ketampanan Dave sungguh tidak ada yang denial.

"Totalnya 5.548.800 rupiah kak", ucap sang kasir. Tere langsung melirik Dabe dan menyuruhnya untuk membayar

" Suami saya yang bayar mbak", lontar Tere nyengir kuda. Dave pun tanpa drama drama langsung menyodorkan blackcardnya. Kapan lagi coba, belanja bulanan puas di traktir suami, pikir Tere

Barang belanjaan pun sebagian dibawa Tere dan sebagian dibawa Dave. Merasa kecapean, akhirnya mereka menggunakan jasa angkut barang sampai ke parkiran

Setelah naik mobil, Tere pun mesem melirik ke Dave, yang sejak tadi masih datar tanpa senyum sedikit pun

"Makasih ya mas, udah mau belanjain bulanan kita yang super banyak tadi", ucap Tere bahagia. Dave pun mendengkus

" Belanjain? Gue sebenarnya ga butuh. Lu malak gue, gue bisa apa. Mana depan kasir, harga diri gue jatuh ntar kalau gak bayarin", ucapnya

Tere hanya manggut manggut. Sebenarnya ini waktu makan siang, tapi Dave tidak berinisiatif untuk mampir ke restoran. Alhasil sampai rumah Tere kelaparan.

*****

"Assalamu'alaikum mah, lah, kami pulang", ucap Tere sambil membawa banyak kantong plastik belanjaan mereka. " Waalaikumsalam sayang, udah sampai juga kamu, sini mama bantuin"

"Makasih ma, di luar panas banget cuacanya jadi haus juga", ucap Tere sambil berjalan menuju dapur dan mengambil segelas air putih serta menenggaknya sampai tandas. Mama Anita pun tersenyum. Tiba tiba....

Kruyuk

Bunyi perut keroncongan Tere terdengar sampai ke telinga mama Anita. Mama mertuanya tergelak. "Ya ampun, kamu belum makan sayang?", ucap mama Anita. Tere oun menggeleng

" Makan gimana, orang mas Dave gak peka ", batin Tere. " Aduh, mama sama papa sudah makan tadi, soalnya ada promo di grabfood, jadi langsung aja beli. Emangnya Dave gak mampir ke rumah makan atau apa gitu?", ucap mama Anita keheranan.

"Enggak ma, mungkin mas Dave sibuk", ucap Tere masih menutupi aib suaminya. Hahaha

" Mana si Dave, biar mama jewer dia", ucap Mama Anita tersungut marah

"Dave Dave", seru mama Anita. Yang dipanggil pun segera mendekat ke sumber suara. " Ada apa mah, teriak teriak gitu. Pelan bisa kan mah?", lontar Dave lembut. Ia begitu menyayangi ibunya

"Kalau pelan kamu gak dengar Dave, masa istrimu ini gak kamu kasih makan. Tadi kalian ke mall gak mampir beli makan dulu. Kasian tahu nggak? Peka dong jadi suami", mama Anita melontarkan kekesalannya pada anak semata wayangnya yang memperlakukan menantunya seenak jidat. Sungguh mertua idaman

Dave pun seketika langsung mati kutu, bingung ingin menjawab apa. "Ya sudah, ayo kita makan dulu sayang, maaf ya tadi aku lupa mampir", ucap Dave.

" Oke ayo mas", ucap Tere antusias. Mereka pun segera ke restoran. "Kita ke restoran Pritie ya", Dave pun segera membuat keputusan. Tere pun menggeleng. " Gak mau mas, maunya abang abang bakso yang di dekat taman itu. Tempatnya teduh juga. Baksonya apalagi, beh mantap", Tere malah membayangkan nikmatnya bakso

"Aku ga mau ya, u--", belum selesai Dave bicara mama Anita langsung menyela, " Dave, gapapa turuti istrimu, barangkali dia ngidam, iya kan sayang? Oiya, mamah juga bungkusin ya, papah sekalian. Itu baksonya juara banget rasanya", mama Anita cekikikan.

"Siap ma", ucap Tere. Dave hanya melongo saja. " Tuh kan, sial lagi, kalau mama papa udah pulang, habis kamu Re", batin Dave menatap tajam Tere. Yang ditatap seketika meleyot hahahha

Terpopuler

Comments

Maryam Lyam

Maryam Lyam

seru ceritanya, aku semangat bacanya

2023-09-20

0

Lisa Halik

Lisa Halik

kesian tere di bilang gatal,mueahan&jijik tapi tetap saja di diamin malah aib suami di tutupi biarpun tak di hargai

2023-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!