Bab 3

Lu, ke atas!!!! Ngapain!!!!!!", bentak Dave membuat Tere terlonjak.

"A-a-aku hanya menyiapkan untukmu mas, aku ngira kamu bakalan capek banget buat nyiapin itu. Jadi aku inisiatif nyiapin. Emmm ayolah, tak apa aku menyiapkan itu. Kamu terlihat lelah", ucap Tere menormalkan rasa gugupnya.

" Sekali lagi lu nginjakin kaki lu di kamar gue, gue ga akan segan segan untuk berbuat kasar sama lu, camkan itu", Dave pun marah dengan penuh penekanan. Tere hanya menunduk sambil menghela nafas panjangnya. "Sabar, sabar", Tere mengusap dadanya sambil mengikuti Dave dari belakang karena ia membawa tas Dave

Merasa diikuti, Dave pun menoleh, " Kenapa masih ngikutin gue hah!! Belum puas gue bentak hah!!", tatapan Dave begitu tajam tapi tak membuat gentar Tere. Ia malah mengabaikannya

"Lu punya kuping ga sih! Kenapa ngikutin!", Dave masih tak sadar jika tas kantornya dibawa oleh Tere

" Mas, satu hari aja ga marah marah, bisa? Aku bawain tas kamu loh mas. Ini tas kamu ada di aku, ya mangkanya aku ngikutin kamu", jelas Tere membuat Dave malu. Ia langsung menyambar tas kantornya dan mengusir Tere

"Pergi lu, ga usah ngintilin gue", usir Dave, Tere hanya memutar bola matanya malas. " Ya udah dong, kan aku juga mau naik ke kamarku, napa sih sensian? PMS ya?", ledek Tere sambil nyengir kuda

Dave pun tak mengindahkan pernyataan Tere, ia melenggang ke kamar. " Dasar cewe aneh", batin Dave

Sesampainya di kamar, ponsel Tere bergetar. Ternyata ada panggilan dari mama Dave-Mama Anita. Tere pun mengembangkan senyumnya. Ia lantas mengangkat panggilan telepon itu

"Assalamu'alaikum ma", ucap Tere mengawali dengan salam

" Waalaikumsalam sayang. Maaf ya ganggu waktu istirahat kamu. Kamu apa kabar sayang?", Anita pun menanyakan kabar dari menantu kesayangannya. Anita sangat dekat dengan Tere. Bahkan Tere layaknya anak sendiri

"Alhamdulillah baik mah, Mama sendiri gimana kabarnya?", Tere kembali menanyakan kabar pada mama Anita.

" Emmm baik kok sayang, oiya gimana suka nggak rumah yang mama papa kasih buat hadiah pernikahan kamu sama Dave?", ucap Anita ingin mengetahui penilaian dari mantunya

"Bagus banget mah, makasih ya. Desainnya Tere suka", ucapnya antusias. Memang rumah baru itu di desain langsung oleh arsitek ternama.

" Syukurlah kalau suka, trus sama Dave gimana? Masih kaku nggak tuh anaknya? Mama tau banget, anak mama itu modelannya kaku gitu", tanya mama Anita. Ia mengkhawatirkan jika Dave masih bersikap dingin pada Tere, secara mereka menikah karena dijodohkan

" Emm i-itu mah, aku bahagia kok sama mas Dave. Mas Dave baik banget, perhatian juga. Aku ngerasa beruntung punya suami kayak dia mah", ucap Tere berbohong

Mungkin bohong kali ini bisa dibenarkan untuk menutupi aib rumah tangganya dengan suaminya yang masih kacau. Bahkan adanya surat perjanjian kontrak itu membuat Tere risau akan kelangsungan pernikahannya

"Oiya, besok mama mau nginep ke rumah kamu ya, kamu bilangin sama Dave, pasti dia seneng banget. Ya mungkin nginep 2-3 hari aja",

Ucapan mama Anita membuat Tere terlonjak. Ia takut pernikahannya yang palsu itu segera terbongkar. " Mampus aku", batin Tere

"Emm nginep ya mah, aku bilang mas Dave nanti, mamah kesini jam berapa besok, biar Tere jemput. Kasian mama papa bawa barang banyak"

" Nggak usah sayang, mama papa gapapa, ntar kita kesana mungkin ya jam 8 lagi. Secara kan rumahmu sama rumah mamah lumayan jaraknya. Memakan waktu hampir satu jam buat kesana", ucap Mama Anita terlihat riang

"Iya mah, aku tunggu kedatangan mamah sama papah ya", Tere pun masih bingung dengan situasi itu, secara dia masih pisah kamar dengan suaminya

Seusai berbincang hangat lewat telepon akhirnya Tere dan mama Anita mengakhiri panggilan telepon itu. Tere masih berpikir keras bagaimana caranya untuk bilang ke Dave soal mama papa yang menginap di rumah mereka

******

Sementara itu di kamar sebelah, Dave sangat risau, karena mama dan papanya bakal menginap di rumah barunya. "Aduuh mampus gue, kenapa sih pake acara nginep segala. Kan ga mungkin gue pisah kamar sama si gadis tengil itu", gusar Dave sambil mengusap wajah dengan kasar

" Ngomong gak ya sama gadis tengil itu, tapi gue gengsi gini. Ya kali gue nyamperin dia", Dave terus bermonolog

Dengan segala pertimbangan yang ada, akhirnya Dave memberanikan diri untuk mengetok pintu kamar Tere

Tok

Tok

Tok

Dave mengetuk pintu kamar Tere dengan sedikit kasar. Tere yang sudah berselimut pun akhirnya harus bangun membukakan pintu. " Apa ada sih malem malem Dave ngetuk pintu kenceng amat", ucapnya sambil mengucek matanya. Dengan langkah gontai, ia pun membukakan pintu untuk Dave. "Ada apa mas???", ucapnya sambil menutup mulutnya karena menguap. Karena jam menunjukkan pukul 11 malam.

" Lu, siap siap, pagi bakal pindahin barang lu ke kamar gue. Gue ga mau nyokap bokap ngeliat kita pisah kamar", ucap Dave sambil melayangkan tatapan nyalang pada istrinya. Pernyataan yang dilontarkan Dave membuat Tere yang semula ogah ogahan membuka matanya, jadi membulatkan matanya. Ia bahkan tadi masih memikirkan cara untuk membujuk Dave supaya sekamar, tapi Dave untuk mengajaknya duluan

"Mas, serius!!!! Kita sekamar mas??!!", ucap Tere antusias, ia hendak memeluk Dave tapi Dave malah menghindar. " Lu ga usah GR dulu. Ini demi nyokap gue. Gue ga mau nyokap gue sedih", ucap Dave. Ia sangat menyayangi mama Anita. Bahkan ia tak berani membantah lebih lanjut soal perjodohan itu

"Masa sih mas? Bukannya kamu pengen sekamar sama aku ya??", ledek Tere sambil melayangkan senyum genitnya. Yang disenyumi malah melengos

" Udah ya, lu ga usah drama drama kek gitu. Lebih baik lu siapin semuanya, termasuk baju lu buat diangkut ke kamar gue. Gue mau pagi udah beres. Mamah kesini mungkin jam 8/9. Inget. Lu harus jadi orang paling bahagia menikah dengan gue", ancam Dave membuat Tere mesem mesem sendiri

"Aku memang bahagia mas bisa nikah sama kamu, tanpa kamu suruh drama bahagia, aku dah bahagia", ucap Tere kegenitan

" Lu ga usah mandang gue kayak gitu, dah sono. Gue eneg liat muka lu yang jelek itu", ucap Dave meninggalkan Tere yang masih diambang pintu

"Awas jatuh cinta mas", seru Tere yang tak digubris oleh Dave. Dan Tere pun dengan semangat mengemasi barangnya. " Nah, gue harus nyiapin buat pindah ke kamar suami tercinta hihihi", ucapnya cekikikan. Kalau boleh jujur ia sangat menginginkan sekamar dengan suaminya dan menjadi istri seutuhnya. Tapi entahlah itu akan terjadi atau tidak

"Tunggu aku maw, aku bakalan buat kamu jatuh cinta", ucapnya sambil mengemasi barangnya

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Semangat Tere buat Dave bertekuk lutut

2023-05-30

0

Sunarti

Sunarti

awkwkwk mantab Tere lawan trs aja si Dave lama" akan bosen sendiri

2023-05-04

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!