Keesokan harinya sebelum fajar menyingsing, Tere sudah bangun seperti biasanya. Baju baju juga sudah ia kemasi dengan rapi. Hanya tinggal pengangkutan ke kamar suaminya saja.
"Kali ini aku mau bikin menu masakan ala nasi padang kaya gitu deh, mama papa soalnya suka banget nasi padang", ucapnya bermonolog sambil segera mengeksekusi bahan yang ada.
Dengan menu yang beragam, Tere bisa menyelesaikan sendiri. Walaupun berpeluh keringat. Dan tepat 1 jam lebih 20 menit, ia sudah selesai masak.
"Alhamdulillah akhirnya selesai juga, semoga mereka suka", batin Tere sambil memindahkan masakan ke wadah wadah dan meletakkan di meja.
" Masa mas Dave belum bangun sih, ini kan udah jam 6 lebih 20 menit, nanti kalau aku samperin dia malah mencak mencak, ya sudah kau tinggal nyapu dulu lah", Tere tidak mau cari masalah lagi dengan suaminya
Tap
Tap
Tap
Terdengar deru langkah dari tangga, siapa lagi kalau bukan Dave. Hari ini adalah hari Sabtu, tentu Dave meliburkan dirinya. Penampilan layaknya masih bangun tidur dan acak acakan
"Hai Mas, udah bangun? Liat mas, aku masak banyak hari ini, menu ala nasi padang gitu, nih ada ayam bumbu lengkuas, ada gulai singkong, ada rendang, ada sambal ijo, ad---"
Belum selesai Tere menjelaskan menu masakannya, Dave sudah memotongnya terlebih dahulu. "Lu, pagi pagi ga usah berisik bisa hmmm? Gue pening dengernya", ucap Dave malas malasan
Yang diomeli hanya nyengir kuda, " Hehehe maaf lah mas, kan aku jelasin", sangkal Tere sambil melanjutkan menyapu
"Ayo angkat barang barang lu, gue ga mau angkat angkat barang lu sendiri", ucap Dave terlihat ketus. Tere pun mengangguk dan mengikuti langkah suaminya.
" Iyi ingkit biring biring li sindiri ", ucapnya Tere menirukan perkataan Dave tapi diplesetkan jadi vocal 'i'. Tentunya dengan nada yang lirih supaya Dave ga denger. Tapi yang namanya manusia punya telinga, ya pasti kedengeran
" Ngomong apa lu? Lu nyindir gue?", ucap Dave menoleh ke arah Tere dengan tatapan nyalang. Yang ditatap pun mati kutu
Setelah sampai di kamar Tere, mereka pun mengangkut barang barang termasuk perintilan seperti foto dll. "Yakin baju lu cuma ini?", tanya Dave sambil menarik koper ukuran sedang. Tere pun mengangguk. " Miskin banget lu, baju cuma ini. Ntar deh gue kasih lu gaji", ucap Dave, terlihat sangat aneh. Masa ngasih istri kok ngasih gaji? Hahahaha
"Kok gaji mas?", ucap Tere keheranan. Dave pun menghela nafas panjang. " Ya gaji lah, lu udah gue anggap sebagai pembantu. Jadi lu gak usah GR dulu. Lu cuma gue anggap sebagai pembantu dan istri di atas kertas. Ga lebih. Paham lu?", lontar Dave penuh penekanan
Ada denyut nyeri yang dirasakan oleh Tere. Sebegitunya Dave menganggap Tere sebagai istri di atas kertas dan lebih parahnya menganggap pembantu. Sungguh miris. Ia pun menyeka sudut matanya secara cepat. Bulir bening dari pelupuk matanya sudah tidak bisa menampung dan akhirnya lolos begitu saja
"Astaghfirullah kuatkan hamba ya Allah", batin Tere mengelus dada juga. Akhirnya mereka memindahkan semua barang Tere ke kamar Dave dengan waktu yang singkat.
Suasana kamar Dave memang maskulin banget. Walaupun cowok, ia tetap rapi dalam penataan kamar. "Ya udah lu bisa keluar dulu dari kamar gue, eneg gue lihatnya", usir Dave. Namun nahas, Tere malah terpeleset, entah karena apa dan hebatnya Dave menangkapnya
Seperti adegan adegan di film Korea. Hahahaha. Hati Tere berdegub kencang saat berdekatan dengan Dave. Dengan buru buru ia langsung bangkit dari tangkapan Dave. Dave sendiri cuma berwajah datar dan dingin. Sungguh tidak ekspresif.
"M-m-maaf mas, ga sengaja", ucap Tere menetralisir rasa gugupnya. " Ga sengaja lu bilang, jelas jelas lu kepleset di depan gue. Pasti sengaja lah biar bisa deket sama gue kan?", ucap Dave melenggang mendahului Tere yang masih terbengong
"Bilang aja mas, kamu juga mau deket sama aku", seru Tere cekikikan sambil menutup pintu kamar Dave.
*****
Tepat jam 8, akhirnya mama Anita dan papa Surya datang ke rumah baru mereka. " Assalamu'alaikum ", ucap mertua Tere. Tere pun kemudian menyambut mereka dengan suka cita dan pastinya sudah bersolek ria
" Waalaikumsalam mah, pah, ayo masuk", ucap Tere sambil menyalami keduanya. "Iya sayang, oiya ngomong ngomong si Dave mana? Kok nggak kelihatan?", ucap mama Anita keheranan
Tere baru ingat bahwa Dave sedang mandi. " Oh mas Dave nya sedang mandi aku panggilin dulu ya mah, pah. Mungkin sudah selesai mandinya"
Tere pun izin untuk ke kamar Dave, mengecek suaminya apakah sudah siap menemui orang tuanya itu. Tere pun langsung masuk saja. Namun, saat ia melenggang di walk in closet, mencari Dave, malah penampakan tubuh atletis Dave yang terpampang nyata dengan handuk yang melilit di pinggang
Sontak saja Tere menjerit. "Aaaaaaa mas kok kamu masih telanjang gitu", ucap Tere terkejut. Dave pun segera membekap mulut istri di atas kertasnya itu.
" Lu jangan teriak teriak. Gila apa! Ntar dikirain lu gue apa apain", ucap Dave terus membekap
mulut Tere
Aroma sabun yang maskulin sangat menteruak di hidung Tere. Sungguh memabukkan. Rasanya ingin di dekatnya terus. "Mendingan lu keluar aja, ntar gue samperin sendiri ke bawah", ucap Dave sambil melepaskan bekapannya. Tere yang masih engap dengan bekapan itu pun, kembali di engapkan oleh pemandangan tubuh atletis suaminya.
" Ya ampun, ganteng banget sih suamiku. Aduh bisa mabuk kalau gini terus", bukannya cepat keluar, Tere malah asyik melamun.
"Woi, lu denger gue gak sih. Lu keluar dari sini. Cepet!!!!!", bentak Dave penuh penekanan. Yang dibentak pun juga terlonjak. Akhirnya Tere keluar menemui mertuanya
" Maaf mah, pah, mas Dave masih ganti. Nanti dia menyusul kok", ucap Tere tersenyum manis
Sambil menunggu Dave, Tere pun menunjukkan kamar yang akan ditempati oleh mertuanya. "Ayo mah, pah, Tere tunjukin kamarnya. Sini mah, aku bawa kopernya", Tere pun segera menyambar koper mama Anita. Ada perasaan hangat di hati mama Anita menerima perlakuan manis dari menantunya
" Makasih ya sayang", ucap mama Anita tulus. Dan akhirnya sampai di kamar yang akan ditempati oleh mertuanya. "Ini mah tempatnya, maaf ya berantakan gitu", ucap Tere merendah. " Berantakan apa orang ini rapi banget. Makasih sayang"
****
Setelah itu mereka kembali ke bawah dan Tere mempersilahkan untuk sarapan terlebih dahulu. Berbarengan dengan itu, Dave pun muncul dengan pakaiannya yang casual santai. Ia langsung menyalami kedua orang tuanya
"Mamah Papah udah lama?", ucap Dave. " Belum Dave, baru aja. Tadi ke kamar dulu naruh barang", jelas mama Anita. "Ya sudah mah, pah, ayo kita makan dulu", Tere pun mempersilahkan mertuanya untuk makan. Di meja makan sudah tersedia aneka lauk pauk yang menggiurkan
" Masak sendiri sayang?", ucap mama Anita antusias. Ia pun membalikkan piring dan segera mengambil nasi. Terlebih dahulu menyiapkan untuk suaminya.
"Iya mah, masak sendiri, maaf nanti kalau rasanya kurang enak", ucap Tere. Dengan sigap Tere pun mengambilkan nasi untuk suaminya. " Mas, mau lauk apa?", ucap Tere lembut. Dave juga akan pura pura bahagia.
"Lengkap dong sayang", ucap Dave terlalu manis. Hahahaha. Tere pun langsung mesem mesem sendiri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Yani
Sayang" palamu peyang Dave
2023-05-30
1
Lisa Halik
sabarlah tere
2023-05-13
0
Sunarti
sayang" aja klo orng tuanya yg datang habis itu di tendang
2023-05-04
1