Bab 5

Mimpi apa Tere semalam sampai Dave memanggilnya dengan sebutan 'sayang'. Sungguh keajaiban dunia hahaha. Kemudian Tere mengambilkan lauk pauk komplit dan diberikan pada Dave

Papa Surya dan Mama Anita tersenyum bahagia melihat anaknya sudah bisa menerima perjodohan ini. Yang nyatanya itu hanyalah kepalsuan. Menurut Tere, walaupun hari ini masih kepalsuan, ia yakin bahwa suatu saat ia bisa meluluhkan hati suaminya

Masakan Tere begitu lezat sampai dipuji puji oleh papa Surya dan mama Anita. "Masakan kamu enak banget Re, papah mau nambah aja, ini terlalu enak", ucap papa Surya sambil menyendokkan gulai singkong dan lauk lainnya.

" Iya sayang, ini kelewat enak sih. Ya Allah menantuku pintar sekali memasak. Kalau kaya gini caranya, mama papa mau dong dimasakin ini lagi besok", pinta mama Anita

Kedua mertuanya bergantian memuji Tere membuat Tere mengembangkan senyumnya. Tak kalah dari mama papanya, Dave pun ikut menyanjung masakan istrinya itu walaupun itu memang kenyataan atau kepalsuan

"Iya mah, pah, masakan Tere emang seenak itu, aku saja kalau makan pasti nambah. Apalagi nasi goreng seafood buatan Tere enak banget", bual Dave

Tere pun menoleh ke arah Dave yang masih memujinya, ia mengernyitkan dahinya. " Ini orang lagi panas apa gimana ya? Ga ada angin ga ada hujan tiba tiba muji gitu. Terus soal nasi goreng, emang dia makan? Orang dia tepis kok", batin Tere dongkol

Melihat ekspresi Tere yang aneh, Dave segera memberi kode dengan mengerlingkan matanya. Tanda dia harus setuju dengan pendapat Dave. Tere pun paham dan mengangguk ke arah Anita dan Surya

"I-iya mah, pah, mas Dave sering nambah, apalagi nasi goreng seafood, masa sewajan dia sendiri yang habisin", Tere membual

Bualan Tere terkesan berlebihan dan membuat Dave yang mendengar menjadi tersedak

Uhuk

Uhuk

Uhuk

" Ya Allah mas, hati hati kalau makan, nih minumnya", ucap Tere yang khawatir segera menyodorkan segelas air putih pada Dave. Dave meminumnya dengan tandas.

"Alhamdulillah mama papa senang dengernya. Kalian rukun dan bahagia gini", ucap mama Anita sambil tersenyum

" Bahagia gimana, orang gue kesiksa gini dijodohin sama cewek tengil ini", batin Dave

*****

Seusai sarapan pagi, mereka pun bersantai ria. Dan rencananya pas nanti malam akan barbeque an. Ini rencana papa Surya dan mama Anita

"Sayang, kalau nanti kita barbeque an mau nggak?", ucap mama Anita yang tengah bersantai dengan Tere di taman belakang rumah

" Mau kok mah, kebetulan, bahannya juga ada"

"Oiya kamu sama Dave bahagia beneran kan sayang?", mama Anita perlu memastikan itu

" Bahagia kok mah, emang kenapa? Ga kelihatan ya?", ucap Tere memvalidasi pernyataan sang mama mertua

"Kelihatan sayang, kamu begitu tulus melayani dan mencintai suamimu. Terima kasih ya sayang", mama Anita pun memeluk Tere dengan erat

Tere yang merasa bersalah atas pernyataan palsunya itu. Tapi untuk menutupi aib rumah tangganya, ia lakukan. Kebetulan Dave dan papa Surya juga nyamperin Tere dan mama Anita di taman

Mereka berbincang hangat. "Kamu harus bisa bahagiain istri kamu Dave, perlakukan istrimu sebagai ratu bukan pembantu", kata kata papa Surya seakan mengandung sindiran untuk Dave yang menganggap Tere sebagai pembantu

" Pah, kok ngomongnya gitu. Aku enggak memperlakukan Tere sebagai pembantu ya"

Seakan tersindir dengan perkataan papanya, Dave segera menyangkal hal itu. Ia tidak mau jika orang tuanya mengetahui fakta sebenarnya. Itu akan membuat mereka sedih. Itu pikiran Dave

"Ya bagus kalau gitu, jangan kalah sama papa mama, tua tua gini saling menyayangi ya mah?", ucap papa Surya. Mama Anita hanya mengangguk

*****

Tiba di malam hari tepatnya habis isya, mereka siap siap untuk barbeque an. Memang sesederhana mungkin. Karena tujuannya juga buat ngumpul ngumpul saja.

Tiba tiba orang tua Dave menyinggung soal cucu. "Pah, kita kan makin tua ya, kapan ya dikasih cucu", sindir mama Anita cekikikan

Yang disindir pun saling menatap. Bingung mau jawab apa. " Iya mah, Dave kamu usahanya yang ekstra ya, bikinin kita cucu. Pengen nimang nimang cucu gitu"

Tak kalah dari mama Anita, papa Surya pun juga tertawa sambil nyindir Dave. Dave pun kelimpungan mencari jawaban

"I-i-itu mah, pah, kita masih usaha ya sayang? Kita buatnya hampir setiap hari kan?", ucap Dave sambil merangkul lengan istrinya. Yang dirangkul melotot kaget

" Eh i-iya pah, mah, yang sabar dulu ya. Masih on process ini. Ga bisa langsungan seperti bikin kue bolu", ucap Tere mengundang gelak tawa mertuanya

"Ya sudah, habis ini kalian siap siap ya, mungkin minggu depan kami akan hadiahkan sesuatu untuk kalian", ucap mama Anita sambil melirik papa Surya. Sepertinya mereka sudah merencanakan sesuatu.

****

Setelah acara barbeque an selesai, mereka pun segera memasuki kamar. Tiba tiba Tere memposisikan dirinya di ranjang tepatnya di samping Dave yang sedang sibuk mengecek email di macbook nya.

"Ngapain lu naik ke ranjang. Siapa yang suruh", ucap Dave menatap tajam Tere.

" Mas, kamu mikir gak sih? Kalau kita tidurnya pisahan nanti yang ada mama papa curiga. Udahlah terima aja napa. Jijik banget ke aku", ucap Tere memanyunkan bibirnya

"Emang gue jijik sama lu, ya sudah. Ini batas kita ya. Guling ini jadi pembatas. Awas aja lu masuki wilayah teritorial gue", ucap Dave sambil menempatkan posisi guling di tengah.

" Oke, siapa takut. Mas pikir aku bakal takut gitu, jangan harap", ucapnya tak kalah ketus

Dave juga sengaja pasang CCTV mini untuk memantau pergerakan tidur mereka.

"Lu, agak sana tidurnya. Minggir, gue alergi dekat sama lu", ucap Dave bergidik ngeri

" Awas kamu mas, enak aja aku dibilang kaya gitu. Aku buktikan nanti kalau tidurku gak pindah posisi. Dasar om om nakal", batin Tere mendelikkan matanya

"Ngapain lu ngelihatin gue kaya gitu, gue paham kok kalau ganteng. Gak usah sok ganjen ngeliatin gue", ucap Dave dengan percaya diri

" Idih, siapa juga yang ngelihatin, situ aja kali yang ke GR an", ucap Tere sambil merebahkan bobotnya ke ranjang dengan posisi memunggungi Dave. Tak lama kemudian, ia mendengkur halus.

"Lah, udah pulas saja cewek tengil", ucap Dave lirih. Jam menunjukkan pukul 23.30. Dia juga capek. Akhirnya mereka berdua terlelap di ranjang yang sama dengan posisi saling memunggungi.

Awalnya mereka sama sama antengnya. Tapi 3 jam kemudian, entah kenapa Dave malah secara tidak sadar mengalihkan guling ke dasar lantai. Dan memeluk tubuh Tere. Yang dipeluk pun juga anteng anteng saja. Dave makin mengeratkan pelukannya, mengingat di luar ternyata hujan lebat. Jadi cuaca pun mendukung mereka untuk bersatu hahahaha

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Kalau Tere ya tulus ikhlas bener ga kaya anak mmh tu kepalsuan

2023-05-30

0

Lisa Halik

Lisa Halik

huhuhhuhu..

2023-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!