Malam yang dingin begitu sangat mendukung mereka untuk berpelukan erat. Bahkan dengan tidak sadar Tere pun menenggelamkan wajahnya di dada bidang Dave. Begitu pula dengan Dave, memeluk Tere dengan erat seakan tidak ingin melepas
Hingga waktu fajar mulai menyingsing, barulah Tere perlahan mengerjab ngerjab membuka matanya. Dia membulatkan matanya sambil mesem mesem sendiri
"Tuh kan kamu bakalan meluk aku mas, yakin banget sih. Mana bisa kamu anteng kalau tidur", batin Tere sambil mengusap dada bidang suaminya dan sesekali mendongak ke atas. Pahatan yang begitu sempurna terukir di wajah suaminya
" Pantas saja kamu banyak diincari kaum ciwi mas, ternyata kamu emang seganteng itu", batinnya sambil melanjutkan tidurnya. Setelah 30 menit berlalu, Dave bagaikan orang yang paling terkejut melihat pemandangan ini. Langsung dilepasnya pelukan itu. Ia bergidik ngeri
"Woi!! Lu cari kesempatan dalam kesempitan ya! Ngaku deh! Ga punya malu apa jadi cewek!", Dave yang bangun tidur pun hanya mengomel ria sedangkan Tere baru saja membuka matanya.
" Bisa diam gak sih mas? Kamu tuh berisik tau nggak?", ucap Tere mengucek bola matanya. "Diam gimana? Jelas kamu kegatalan pakai peluk peluk gue segala!", sungut Dave. Ia langsung beranjak dari ranjangnya dan mengecek rekaman CCTV di ponselnya
" Lihat aja lu, nih gue bakal putar rekaman CCTV nya. Buat buktikan lu yang kegatalan"
"Buktikan saja mas, siapa takut. Eh tapi sebentar. Sebelum kamu buka rekamannya, ada baiknya kalau kita buat perjanjian aja gimana?", ucap Tere percaya diri
" Perjanjian apa yang lu maksud hah!!"
" Ya perjanjian kalau ada yang ngelanggar bakal ada sanksi dari pihak pemenang. Gimana? Gini aku kasih contoh. Misalnya mas ternyata gak salah, maka mas boleh nyuruh aku apa saja dan sebaliknya", jelas Tere sambil menaikkan alisnya
"Oke gue setuju. Let's see", Dave mulai memutar rekaman CCTV yang ada. Ia pun sangat yakin bahwa ia anteng dalam tidurnya. Setelah beberapa lama melihat, begitu mengejutkan hasilnya. Sampai membuat Dave mati kutu dan melotot. Dalam hatinya ia merutuki dirinya sendiri
" Mampus lah kalau ini", batin Dave kesulitan menelan salivanya sendiri
Di rekaman CCTV tersebut, Dave lah yang pertama kali memeluk Tere dari samping. Terlihat pula Dave begitu nyaman dalam memeluk Tere. Bahkan sebelumnya Tere sudah berusaha menepis tapi Dave mengeratkan pelukannya
"Yeay, berarti mas kalah. Aku bakal minta sesuatu dari mas", ucap Tere genit sambil mengerlingkan matanya
" Minta apa lu? Tas baru? Sepatu baru? Atau baju baru? Atau lainnya? Buruan! Gue gak ada waktu buat ngeladenin lu", Dave terlihat sangat kesal lantaran harus mengakui kekalahannya. Sungguh memalukan. Definisi senjata makan tuan, ya Dave ini
"Aku mau, mas temani aku belanja bulanan di mall", ucap Tere dengan mata berbinar. Ia mengembangkan senyumannya
" Lu gila ya? Jaga batasan lu!! Gak usah jadi cewek yang gatal. Lu nunjukin kesan murahan banget buat deketin gue", Dave mengatakan dengan ketus
"Mas, apa salahnya sih kalau istri minta di antarin dan ditungguin saat belanja bulanan. Biar sekalian orang tahu bahwa kita itu sepasang suami-istri yang harmonis"
Tere sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Dave yang mengatakan bahwa ia murahan dan di cap kegatalan. Persetanan dengan itu semua.
"Aku enggak mau tau ya mas, pokoknya mas harus temani aku. Lagian kan ini hari libur, jadi mas ga bisa ngelak dengan dalih kerja. Oke?"
"Terserah lu aja, cewek tengil, kegatalan, murahan", ucap Dave sambil meninggalkan ranjangnya.
" Awas jatuh cinta mas", seru Tere tidak dihiraukan oleh Dave
*****
Pagi itu, mama Anita sudah ada di dapur untuk memasak. Tere pun segera menyusul. "Maaf ya mah, agak kesiangan jam setengah 6", ucap Tere sembari memegang pisau untuk mengupas bawang.
" Enggak siang kok, masih jam segini. Mau lebih juga gapapa kok", ucap mama Anita. Kali ini mereka akan masak dengan menu yang sama dengan kemarin.
"Mama senang kamu sama Dave rukun gitu", ucap mama Anita tiba-tiba. Tere pun juga kebingungan. " Maksud mama ngomong gitu kenapa ya?", batin Tere. Tidak ada angin tidak ada hujan langsung membahas tentang itu. Saat Tere menoleh ke belakang, ternyata Dave yang sudah keramas dan menuju di bar.
"Pagi mah", ucap Dave sambil mengambil minuman dan menghabiskan sampai tandas
" Pagi sayang, gimana semalam lancar kan?", tanya mama Anita membuat kedua pasangan suami istri palsu itu saling bertatapan bingung
"Maksudnya lancar apa ma?", ucap Dave seakan memang tidak paham arah pembicaraannya.
" Tuh, kamu aja keramas, pasti tahu lah. Apalagi kan ini masih jam 6 pagi hihihihi ", lontar mama Anita cekikikan
Baru dari situlah keduanya paham arah pembicaraan itu. Ditambah kedatangan papa Surya yang tadi jogging juga menambah riwuhnya pembahasan ini.
" Lihat pah, udah on proses ternyata ", mama Anita menunjuk Dave dengan dagunya. Papa Surya langsung menatap rambut Dave yang masih basah itu. Kemudian terkekeh pelan.
" Gimana tadi malam sayang? Kok tidak dijawab sih", ucap mama Anita seakan mencari jawaban dari narasumber
"I-i-itu mah, lancar banget. Apalagi cuaca juga mendukung. Ya kan sayang?", ucap Dave sekenanya dan menatap istri palsunya seakan memberi kode bahwa yang dikatakan benar
Tere pun menjawab sesuai kode yang diberikan Dave. Hahahaha seperti cenayang. " Iya mah, mas Dave mainnya jago banget. Aku sampai kuwalahan", bukannya menjawab singkat, Tere malah menjabarkan hal yang sebenarnya tidak dilakukan oleh mereka berdua
"Syukurlah kalau begitu, mama papa ikut senang dengarnya. Semoga tokcer terus kita bisa dapat cucu ya ma", ucap papa Surya mengembangkan senyumnya. Dan dibalas cekikikan dari mama Anita. Sepasang suami istri itu hanya tertawa palsu. Sungguh memalukan.
Setelah membicarakan hal itu, akhirnya mereka sarapan bersama. Berbagai topik dibahas di meja makan itu. Bahkan soal cucu itu yang paling dibahas. Kedua orang tua Dave sangat menginginkannya
"Dave, kamu jangan kaku sama istrimu. Buat dia senyaman mungkin. Masa Tere sampai kecapekan saat anu", ucapan mama Anita yang random itu mengundang gelak tawa kecil pada Tere.
" Sukurin kamu mas, emang enak", ucap Tere tersenyum penuh kemenangan
"Iya mah, aku ngelakuinnya pelan kok, mamah jangan bahas itu saja, malu mah", Dave pun melayangkan protes pada mamanya
" Iya iya"
"Oh iya mah nanti aku sama mas Dave mau keluar dulu. Mau belanja bulanan dulu. Mamah papah mau ikut kah?", tawar Tere
" Kamu saja sama Dave sayang, mama papa di rumah saja. Pinggangnya sering encok. Ya kan pah? ", ucap mama Anita
" Iya mah, kalian berdua saja", timpal papa Surya. Tere pun mengangguk. Hari ini menjadi hari yang membahagiakan buat Tere. Karena ia untung banyak hahahhaha.
"Sial banget hari ini gue, masa harus nemani bocah tengil ini belanja bulanan. Mau ditaruh dimana muka gue", ucap Dave dongkol
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Lisa Halik
tere masih juga memikat hati suaminya biarpun di ilang kegatalan,murqhan&jijik
2023-05-13
0