Bab 13-- Benalu Lain

Anya yang sedang berjalan menghentikan langkahnya begitu melihat sudah ada Elvira yang rupanya telah datang lebih dahulu dan menunggunya di halaman belakang sebuah kafe yang berkonsep terbuka.

“Duduk lah,” titah Elvira sehingga Anya menurut saja dan kini mereka sudah duduk berhadapan.

“Mau pesan minuman terlebih dahulu?” tanya Elvira basa basi.

“Tidak perlu basa basi. Katakan, ada apa kamu ingin menemuiku?” celetuk Anya dengan nada ketus.

“Jauhi mas Daffin,” pinta Elvira, namun terdengar seperti gurauan di telinga Anya.

“Jangan memintaku melakukan sesuatu yang tidak bisa ku lakukan.”

“Meski kamu tidak bisa, tapi kamu harus melakukannya. Dengar, bukan kah sudah pernah kukatakan jika mas Daffin pasti akan tetap kembali kepadaku. Kami bahkan memulai hubungan yang jauh lebih mesra, jadi tidak akan pernah ada kesempatan untuk kamu. Tolong jangan lagi mengganggu rumah tangga kami.”

“Aku tidak bisa, sekeras apapun hatinya ingin kembali kepada kamu, aku juga akan terus berusaha untuk bisa memenangkan hatinya lagi.”

“Apa yang kamu ingin kan? Uang? Aset? Aku bisa memberikannya kepada kamu.”

“Bagaimana kalau aku menginginkan posisi kamu?” tantang Anya.

“Itu hal yang mustahil!”

“Sama seperti aku yang tidak bisa menjauhinya, itu juga hal yang mustahil.”

“Aku sudah mencoba memberi tawaran dan meminta baik-baik kepada kamu, pikirkan lah. Tidak ada yang bisa kamu harapkan dari mencintai pria yang sudah beristri! Harusnya kamu bersyukur setidaknya tidak langsung dipecat dari pekerjaan kamu.”

“Kalau kamu ingin membuat penawaran denganku hanya karena kamu ingin menutupi perbuatan suami kamu, lebih baik kamu menerima saja kehadiranku di hidup Daffin. Kamu tahu kenapa Daffin masih mempertahankanku bekerja dengannya?" tanya Anya dengan senyum seringai.

"Karena aku memiliki bukti perselingkuhan kami dan itu hal yang bisa menjadikan aku sebagai pelindungnya dari citra buruknya. Kamu paham kan kalau sampai aku mengungkapkan hal ini ke publik? Bagaimana reaksi orang-orang nantinya? Hal ini juga pasti akan berpengaruh terhadap citra perusahaan. Tidak terbayang bagaimana reaksi dari Ibu Dewanti jika mengetahuinya," lanjutnya.

“Perempuan licik! Beraninya kamu!” Elvira berucap sambil menghentakkan tangan ke atas meja, ia mengepal tangannya dengan kuat menahan api amarah yang mulai berkobar.

“Ku peringatkan agar selalu bersikap baik terhadapku kalau kamu tidak ingin terjadi kekacauan pada keluarga kamu dan Arkatama grup.”

Puas memperingatkan Elvira dengan ancaman tersebut, Anya langsung pergi meninggalkannya sendiri yang masih berusaha meredam amarah karena hatinya saat ini sangat dipenuhi oleh gejolak emosi yang tidak beraturan.

Sebagai bagian dari keluarga terpandang dan disegani seperti keluarga Arkatama, membuat Elvira juga harus turut berperan untuk menjaga nama baik keluarganya.

Walau ia harus berperang sendiri dengan rasa sakit hatinya karena ada nama besar keluarga yang harus dijaga, di mana ada banyak titik keringat dan usaha penuh perjuangan dari mendiang kakek mereka untuk meraihnya dulu.

...----------------...

Sementara itu Nevan yang saat itu ternyata sedang berada di kafe yang sama saat ini terlihat asyik mengobrol dengan temannya, ia yang duduk di area dalam kafe tidak sengaja melihat Anya yang sedang berjalan sendiri menuju pintu keluar tempat tersebut. Namun sepertinya Anya tidak menyadari kehadiran Nevan yang melihatnya.

“Oh ya, aku tidak tahu harus bagaimana untuk berterima kasih. Berkat bantuan kamu, akhirnya aku bisa membeli tempat ini. Ternyata membuat kafe di lahan seperti ini lumayan banyak membuat orang-orang tertarik untuk datang ke sini,” ucap seorang laki-laki sebaya dengan Nevan.

“Tidak perlu berlebihan.”

“Kalau begitu, kamu bisa pesan sesuka kamu dan setiap kali kamu datang ke kafe ini, aku kasih gratis.”

“Kamu berlebihan. Oh ya, tunggu sebentar ya. Aku mau memeriksa sesuatu," pamit Nevan pada temannya itu.

Nevan segera bergegas mengikuti Anya yang membuatnya penasaran, namun saat sudah tiba di depan pintu utama kafe, Nevan melihat Anya baru saja naik taksi dan segera meninggalkan tempat itu.

Nevan lalu melayangkan pandangan sebentar ke beberapa arah dan ia baru menyadari ternyata di halaman sudah terparkir mobil milik Elvira.

Nevan hanya berasumsi jika sebenarnya tadi kemungkinan Anya bertemu dengan Elvira, secara dalam sepengetahuan Nevan keduanya sedang memiliki perang batin.

Nevan lalu kembali masuk dan melihat-lihat ke sekitar, namun sama sekali tidak terlihat keberadaan kakak iparnya itu.

Ia pun terus mencari hingga kakinya melangkah sampai ke luar bangunan kafe, tepatnya di sebuah halaman belakang yang terdapat area yang dibuat konsep terbuka dengan beberapa susunan meja dan kursi yang ditata sedemikian rupa.

Di antara salah satu meja, Nevan menemukan keberadaan Elvira yang tampak sedang melamun sendiri dengan di hadapannya ada sebuah minuman yang sepertinya sama sekali belum tersentuh.

Sesaat setelah Nevan menghampirinya, Elvira langsung mengalihkan perhatiannya kepada Nevan yang ternyata menemukannya di sini.

“Nevan? Kamu di sini?” sapa Elvira.

“Iya. Mm, apa kamu habis ketemuan sama Anya? Aku melihat dia tadi baru keluar soalnya.” Nevan kini sudah duduk berhadapan dengannya.

“Iya.”

“Melihat bagaimana sikap kalian di rumah, aku pikir hubungan kalian sudah baik-baik saja, apa Anya masih terus mengganggu kalian?” tanya Nevan yang tidak bisa menyimpan rasa penasarannya kali ini.

“Aku hanya memperingatkannya, tapi dia mengancamku balik,” curhat Elvira.

“Oh ya? Mengancam bagaimana?”

Elvira terdiam sejenak, ia merasa tidak perlu memberitahu detailnya.

“Nevan. Aku mohon, apapun yang kamu ketahui tentang kami, tolong jangan beritahu oma. Aku tidak ingin oma mengetahui semuanya. Bagaimanapun juga aku harus melindungi suamiku dari hal-hal yang akan merusak citra dirinya dan perusahaan.”

“Iya sih, apalagi kak Daffin baru tanda tangan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan besar asing untuk proyek besar yang akan datang, banyak media pasti sedang menyorotnya. Tapi di luar itu, kalian memang baik-baik saja kan?”

“Seperti yang kamu lihat, kami baik-baik saja.”

“Aku tahu kakakku telah melakukan kesalahan yang besar, tapi aku mohon tolong maafkan dia. Tolong beri dia kesempatan,” pinta Nevan dengan tulus.

“Iya.” Elvira mengiyakan dengan sebuah senyum simpul.

...----------------...

Malam itu di sebuah kamar indekos elit. Anya sedang berbaring merasakan tidak enak pada badannya, meski ia sudah merasakan hal serupa sejak tadi siang namun karena bekerja masih mengharuskannya untuk menahannya.

Akan tetapi kali ini ia benar-benar merasa tidak nyaman, baginya ia harus tetap dalam keadaan sehat karena ingin terus bertemu Daffin di kantor.

Anya lalu membuka ponselnya dan melihat jam masih belum terlalu malam, ia segera bangkit dan menguatkan diri untuk pergi ke dokter di sebuah klinik terdekat dengan tempat tinggalnya.

Sesampainya di ruangan dokter, setelah menjelaskan gejala yang dirasakannya, ia berbaring di ranjang rawat dan segera diperiksa. Anya mendapati tatapan penuh arti dari sang dokter perempuan itu saat memeriksanya.

“Bu Anya tidak perlu khawatir, hal yang dirasakan oleh Bu Anya memang normal terjadi pada ibu yang sedang hamil muda,” ujar dokter tersebut.

“Apa? Hamil?” Anya sangat terkejut mendengarnya dan seketika ia merasa sangat lemas mendapati kenyataan ini.

Bagaimana bisa ia berdamai dengan dirinya yang merupakan seorang perempuan yang dikenal orang-orang belum menikah malah sekarang dalam keadaan tengah mengandung sebuah janin dalam rahimnya.

“Iya Bu, usia kandungan Bu Anya sudah memasuki usia lima minggu.”

“Apa?!”

Bagaimana ia bisa lalai dalam mengetahui hal ini, Anya lalu mengingat-ingat jika ia memang sudah terlambat datang bulan tapi ia pikir itu adalah hal yang normal karena memang biasanya ia pernah mengalami hal serupa.

Namun ia melupakan sesuatu jika ia pernah berhubungan badan dengan Daffin saat masih menjalin hubungan terlarang dengan bosnya itu.

“Berbaring lah sebentar, saya akan resepkan obat serta vitamin untuk Ibu ya.” Dokter tersebut segera permisi.

Anya menitikkan air mata dengan penuh rasa penyesalan saat ia mengingat kembali kemesraan bersama Daffin waktu dulu yang membawanya pada sebuah perbuatan terlarang itu.

Akan tetapi saat ia menyadari kenyataan saat ini, Daffin yang sudah memutuskan hubungan mereka membuatnya tidak bisa begitu saja menerimanya. Apalagi saat ini ia sudah terlanjur mencintai pria yang telah memiliki istri itu.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Fatisya

Fatisya

tidaaaaak...
kenapa pake hamil sgala????

2023-07-02

1

😺 Aning 😾

😺 Aning 😾

Haduchhhh dimadu donkkk.... jangannn aku tidak terima 😡😡😡😡

2023-06-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01-- Terbangun
2 Bab 02-- Air Mata Perempuan Lain
3 Bab 03-- Awal Kenyataan Pahit
4 Bab 04-- Sebuah Kenyataan Pahit
5 Bab 05-- Jawaban Dari Keraguan
6 Bab 06-- Salah Paham
7 Bab 07-- Rencana Bertahan
8 Bab 08-- Bertahan Terluka
9 Bab 09-- Memilih Bertahan
10 Bab 10-- Tetap Bertahan
11 Bab 11-- Kebohongan
12 Bab 12-- Memaafkan
13 Bab 13-- Benalu Lain
14 Bab 14-- Menyimpan Rahasia
15 Bab 15-- Ingatan Masa Lalu
16 Bab 16-- Jamuan Makan Siang
17 Bab 17-- Menggenggam Duri
18 Bab 18-- Terungkapnya Kebohongan
19 Bab 19-- Surat Cerai
20 Bab 20-- Rahasia Lain
21 Bab 21-- Usaha Mempertahankan
22 Bab 22-- Peristiwa Duka
23 Bab 23-- Kepiluan Berlipat Ganda
24 Bab 24-- Sisa Kesedihan
25 Bab 25-- Rencana Sang Perusak
26 Bab 26-- Kedatangan Benalu
27 Bab 27-- Acara Perusahaan
28 Bab 28-- Acara Perusahaan (Lanjutan)
29 Bab 29-- Rencana Mama Mertua
30 Bab 30-- Tersesat
31 Bab 31-- Kembali Pulang
32 Bab 32-- Sambutan Dari Elvira
33 Bab 33-- Urusan Pekerjaan
34 Bab 34-- Serumah Dengan Tamu
35 Bab 35-- Menata Hati
36 Bab 36-- Gejolak Perasaan
37 Bab 37-- Keluarga Anya
38 Bab 38-- Menguatkan Hati
39 Bab 39-- Sejenak Melupakan Lara
40 Bab 40-- Penawar Gundah
41 Bab 41-- Debaran
42 Bab 42-- Seseorang Dari Masa Lalu Nevan
43 Bab 43-- Sandiwara Anya
44 Bab 44-- Goresan Masa Lalu
45 Bab 45-- Tumpuan Hati
46 Bab 46-- Mengaku
47 Bab 47-- Tentang Melody
48 Bab 48-- Tentang Asty dan Raldy
49 Bab 49-- Bertamu
50 Bab 50-- Kegelisahan Anya
51 Bab 51-- Undangan Dadakan
52 Bab 52-- Sang Mantan
53 Bab 53-- Kecurigaan Elvira
54 Bab 54-- Awal Kesalahpahaman
55 Bab 55-- Penebar Kesalahpahaman
56 Bab 56-- Pertemuan Kerja
57 Bab 57-- Masalah Lagi
58 Bab 58-- Masalah Lanjutan
59 Bab 59-- Meraih Maaf Oma
60 Bab 60-- Dendam Sesungguhnya
61 Bab 61-- Menghilangkan Kesalahpahaman
62 Bab 62-- Berkunjung Ke Perusahaan
63 Bab 63-- Bertemu Masa Lalu
64 Bab 64-- Teman Lama
65 Bab 65-- Adegan Memalukan
66 Bab 66-- Kemarahan Anya
67 Bab 67-- Acara Universitas
68 Bab 68-- Janji Temu
69 Ban 69-- Kejadian Tak Terduga
70 Bab 70-- Kecemburuan Nevan
71 Bab 71-- Gejolak Perasaan Elvira
72 Bab 72-- Kunjungan
73 Bab 73-- Misi Lain
74 Bab 74-- Karena Cemburu
75 Bab 75-- Kebohongan Anya
76 Bab 76-- Kemarahan Gio
77 Bab 77-- Tamu Hari Ini
78 Bab 78-- Rencana Gio
79 Bab 79-- Kafe Tepi Danau
80 Bab 80-- Peringatan Dari Nevan
81 Bab 81-- Kembali Menggenggam Perih
82 Bab 82-- Permintaan
83 Bab 83-- Rumah Kedua
84 Bab 84-- Tamu Penyusup
85 Bab 85-- Rencana Sang Perusak (Lagi)
86 Bab 86-- Ucapan Terima Kasih
87 Bab 87-- Kejutan Untuk Elvira
88 Bab 88-- Surat Kuasa
89 Bab 89-- Bersiap Pergi
90 Bab 90-- Kejutan Lain
91 Bab 91-- Pengakuan
92 Bab 92-- Memori Lama
93 Bab 93-- Terpaksa Pergi
94 Bab 94-- Dimana Elvira
95 Bab 95-- Mencari Elvira
96 Bab 96-- Diluar Rencana
97 Bab 97-- Kembali Pulang
98 Bab 98-- Dua Keluarga
99 Bab 99-- Kegusaran Anya
100 Bab 100-- Pengunjung Toko
101 Bab 101-- Ke Panti
102 Bab 102-- Menemui Bahaya
103 Bab 103-- Bahaya Tak terduga
104 Bab 104-- Keikhlasan
105 Bab 105-- Jarak yang Tercipta
106 Bab 106-- Sisa Kekecewaan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 01-- Terbangun
2
Bab 02-- Air Mata Perempuan Lain
3
Bab 03-- Awal Kenyataan Pahit
4
Bab 04-- Sebuah Kenyataan Pahit
5
Bab 05-- Jawaban Dari Keraguan
6
Bab 06-- Salah Paham
7
Bab 07-- Rencana Bertahan
8
Bab 08-- Bertahan Terluka
9
Bab 09-- Memilih Bertahan
10
Bab 10-- Tetap Bertahan
11
Bab 11-- Kebohongan
12
Bab 12-- Memaafkan
13
Bab 13-- Benalu Lain
14
Bab 14-- Menyimpan Rahasia
15
Bab 15-- Ingatan Masa Lalu
16
Bab 16-- Jamuan Makan Siang
17
Bab 17-- Menggenggam Duri
18
Bab 18-- Terungkapnya Kebohongan
19
Bab 19-- Surat Cerai
20
Bab 20-- Rahasia Lain
21
Bab 21-- Usaha Mempertahankan
22
Bab 22-- Peristiwa Duka
23
Bab 23-- Kepiluan Berlipat Ganda
24
Bab 24-- Sisa Kesedihan
25
Bab 25-- Rencana Sang Perusak
26
Bab 26-- Kedatangan Benalu
27
Bab 27-- Acara Perusahaan
28
Bab 28-- Acara Perusahaan (Lanjutan)
29
Bab 29-- Rencana Mama Mertua
30
Bab 30-- Tersesat
31
Bab 31-- Kembali Pulang
32
Bab 32-- Sambutan Dari Elvira
33
Bab 33-- Urusan Pekerjaan
34
Bab 34-- Serumah Dengan Tamu
35
Bab 35-- Menata Hati
36
Bab 36-- Gejolak Perasaan
37
Bab 37-- Keluarga Anya
38
Bab 38-- Menguatkan Hati
39
Bab 39-- Sejenak Melupakan Lara
40
Bab 40-- Penawar Gundah
41
Bab 41-- Debaran
42
Bab 42-- Seseorang Dari Masa Lalu Nevan
43
Bab 43-- Sandiwara Anya
44
Bab 44-- Goresan Masa Lalu
45
Bab 45-- Tumpuan Hati
46
Bab 46-- Mengaku
47
Bab 47-- Tentang Melody
48
Bab 48-- Tentang Asty dan Raldy
49
Bab 49-- Bertamu
50
Bab 50-- Kegelisahan Anya
51
Bab 51-- Undangan Dadakan
52
Bab 52-- Sang Mantan
53
Bab 53-- Kecurigaan Elvira
54
Bab 54-- Awal Kesalahpahaman
55
Bab 55-- Penebar Kesalahpahaman
56
Bab 56-- Pertemuan Kerja
57
Bab 57-- Masalah Lagi
58
Bab 58-- Masalah Lanjutan
59
Bab 59-- Meraih Maaf Oma
60
Bab 60-- Dendam Sesungguhnya
61
Bab 61-- Menghilangkan Kesalahpahaman
62
Bab 62-- Berkunjung Ke Perusahaan
63
Bab 63-- Bertemu Masa Lalu
64
Bab 64-- Teman Lama
65
Bab 65-- Adegan Memalukan
66
Bab 66-- Kemarahan Anya
67
Bab 67-- Acara Universitas
68
Bab 68-- Janji Temu
69
Ban 69-- Kejadian Tak Terduga
70
Bab 70-- Kecemburuan Nevan
71
Bab 71-- Gejolak Perasaan Elvira
72
Bab 72-- Kunjungan
73
Bab 73-- Misi Lain
74
Bab 74-- Karena Cemburu
75
Bab 75-- Kebohongan Anya
76
Bab 76-- Kemarahan Gio
77
Bab 77-- Tamu Hari Ini
78
Bab 78-- Rencana Gio
79
Bab 79-- Kafe Tepi Danau
80
Bab 80-- Peringatan Dari Nevan
81
Bab 81-- Kembali Menggenggam Perih
82
Bab 82-- Permintaan
83
Bab 83-- Rumah Kedua
84
Bab 84-- Tamu Penyusup
85
Bab 85-- Rencana Sang Perusak (Lagi)
86
Bab 86-- Ucapan Terima Kasih
87
Bab 87-- Kejutan Untuk Elvira
88
Bab 88-- Surat Kuasa
89
Bab 89-- Bersiap Pergi
90
Bab 90-- Kejutan Lain
91
Bab 91-- Pengakuan
92
Bab 92-- Memori Lama
93
Bab 93-- Terpaksa Pergi
94
Bab 94-- Dimana Elvira
95
Bab 95-- Mencari Elvira
96
Bab 96-- Diluar Rencana
97
Bab 97-- Kembali Pulang
98
Bab 98-- Dua Keluarga
99
Bab 99-- Kegusaran Anya
100
Bab 100-- Pengunjung Toko
101
Bab 101-- Ke Panti
102
Bab 102-- Menemui Bahaya
103
Bab 103-- Bahaya Tak terduga
104
Bab 104-- Keikhlasan
105
Bab 105-- Jarak yang Tercipta
106
Bab 106-- Sisa Kekecewaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!