Bab 15-- Ingatan Masa Lalu

Elvira memarkirkan mobilnya di halaman sebuah toko. Ia melirik sebentar ke arah papan nama toko tersebut yang bertuliskan Toko Kue Bu Widya.

Tadinya ia sempat berpikir keras sebelum memutuskan ke tempat ini, namun karena nurani yang sangat rindu itu akhirnya ia memberanikan diri.

Elvira langsung turun dari mobilnya dan terus berjalan beberapa langkah. Namun saat sudah hampir tiba di depan pintu kaca itu, ia menahan langkahnya karena ia merasa ragu untuk segera masuk ke dalam.

Akhirnya setelah dua tahun lamanya ia memutuskan meninggalkan keluarga ini, kini hari ini ia kembali menginjakkan kaki di depan tempat ini lagi yang terlihat sudah banyak berubah.

Mulai dari warna cat bangunan, hingga beberapa pot tanaman dan hiasan pajangan yang bertengger di area ini menambah kesan estetika bagi siapa saja yang melihatnya.

“Tokonya masih buka, ada yang bisa saya bantu?” sapa seseorang dari arah belakangnya.

Terdengar suara dari seorang wanita yang ia kenali sekaligus sangat ia rindukan. Hal tersebut membuat Elvira tak kuasa menahan air matanya, saat ini ia hanya merasa takut untuk berpaling menengok ke arah belakang memunculkan wajah di depan wanita itu.

“Permisi, apa perlu sesuatu?” tanya wanita paruh baya itu lagi yang merupakan pemilik toko kue sesuai namanya itu. Sepertinya ia baru kembali setelah pergi keluar.

Ia benar-benar tidak bisa mengenali siapa perempuan yang saat ini ada di depan dengan posisi membelakanginya.

Widya hanya memperhatikan rambut panjang hitam legam yang sedikit bergelombang itu serta betapa bagusnya pakaian yang sedang dikenakan orang ini.

Bahkan wangi pada tubuhnya yang beraroma khas wewangian bunga saja bisa tercium oleh Widya dari jarak beberapa langkah ini.

Elvira lalu perlahan memalingkan diri dan menampakkan wajahnya yang sudah menitikkan air mata ke hadapan Widya. Sontak saja Widya sangat terkejut saat mengenalinya.

“Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Widya dengan nada suara yang sudah terdengar berbeda dari sebelumnya yang sangat ramah.

“Bagaimana keadaan Ibu? Apa Ibu baik-baik saja?” terlihat betapa Elvira sangat mengkhawatirkannya.

“Apa kamu tidak melihat? Aku baik-baik saja. Kalau tidak ada yang ditanyakan lagi, sebaiknya kamu pergi.”

“Aku hanya ingin melihat keadaan Ibu. Tolong perhatikan makan Ibu, jangan sampai sakit.”

“Kamu tidak perlu mengkhawatirkan keadaanku, pulang saja ke rumah suami kamu dan hiduplah dengan baik di sana. Tempat kamu bukan di sini lagi.”

Setelah puas mengatakannya, Widya segera masuk tanpa memedulikan Elvira lagi.

Elvira yang merasa sudah cukup untuk melihat keadaan ibunya walau hanya sebentar saja dan bahkan mendapat penolakan, akhirnya memutuskan untuk segera pergi.

Sedangkan Widya ternyata masih memperhatikannya di balik kaca jendela, ia sebenarnya terharu ketika mendengar kalimat perhatian dari Elvira.

Namun melihat kehidupan Elvira sepertinya baik-baik saja, Widya memilih untuk tetap membiarkan Elvira jauh darinya apalagi saat ini kehidupan mereka sangatlah berbeda.

Elvira jelas telah jauh melangkah memanjat menara kehidupan penuh kekayaan dan kekuasaan, sedangkan ia dan Asty masih terus merangkak bertahan di titik mereka saat ini.

“Kamu lihat Mas Hilman, aku sudah menjaga putri kamu sejauh ini dan dia sudah memiliki kehidupan yang jauh lebih baik daripada saat bersamaku. Aku sudah memenuhi permintaan terakhir kamu. Akan jauh lebih baik baginya jika dia tidak akan kembali ke sini lagi.”

Widya berucap seolah sedang berbicara kepada mendiang suaminya dengan mata yang berkaca-kaca.

...----------------...

Elvira masuk ke dalam mobilnya dengan perasaan penuh sesak di dada, ia sudah mengira jika memunculkan diri lagi di depan wanita yang ia sebut ibu itu akan mendapat sambutan seperti ini.

Apa yang ia ketahui tentang kebenaran tentang dirinya selama ini sungguh sangat menyakiti hatinya, namun ia juga tidak bisa melepaskan begitu saja rasa kasih sayang yang tercipta dalam waktu kebersamaan dua puluh enam tahun lamanya saat bersama mereka.

Meski ia menyadari selama ini hubungannya memang tidak pernah baik dengan Widya dan tidak pernah ada kedamaian yang bersenandung saat mereka bersama.

Awalnya Elvira mengira Widya memang sengaja membedakan perlakuan antara kepadanya dan kepada Asty. Masih teringat jelas dalam ingatannya hampir setiap hari sejak ia kecil hingga dewasa bagaimana perlakuan Widya terhadapnya.

Elvira tidak pernah menjadi anak kesayangan ataupun kebanggaan ibunya, melainkan selalu Asty yang menempati semua itu.

Ibunya bahkan tidak pernah peduli apa saja yang ia perjuangkan termasuk dalam hal prestasi pada pendidikannya, semuanya sedikit pun tidak pernah mendapat perhatian apalagi apresiasi dari Widya. Semua yang dilakukan Elvira selalu ada celanya di mata Widya.

Hingga pada suatu malam, Elvira baru mengetahui sebuah kenyataan pahit tentang masa lalunya yang membuat dunianya seakan luluh lantak dalam sekejap.

“Elvira bukan anakku, aku tidak pernah melahirkannya!”

“Elvira bukan anak kandungku, dia anak dari seorang wanita yang memiliki hubungan gelap dengan ayah.”

“Kehadiran Elvira sejak dulu selalu menjadi duri bagi Ibu. Sejak kamu kecil dia sudah merebut semua yang harusnya jadi milik kamu, Asty!”

Kalimat-kalimat yang diungkapkan dua tahun lalu itu kembali terngiang, ia bahkan masih bisa mengingatnya dengan jelas, meski saat itu ia hanya tidak sengaja mencuri dengar pembicaraan antara Widya dan Asty.

Ia juga mengetahui jika mereka berdua memutuskan untuk menyembunyikan kebenaran itu darinya, namun tetap saja hal itu sangat membuatnya terpukul. Ia jadi mengerti mengapa Widya selalu memperlakukannya berbeda.

Ia kembali terisak mengetahui betapa menyedihkannya dirinya. Mengetahui kenyataan tentang asal usulnya, antara marah, kesal, rasa sesal, semua bercampur jadi satu hingga kekecewaannya sudah tidak berarah.

Tapi di satu sisi ia juga tidak bisa menyimpan kemarahan kepada ibu dan kakaknya. Sejak saat itu, Elvira mulai menutup diri dari keduanya karena ia sadar begitu banyak kebahagiaan mereka yang telah ia renggut dengan keberadaannya di tengah mereka.

Di saat yang bersamaan, Daffin datang dalam kehidupannya menawarkannya sejuta kebahagiaan.

...----------------...

Tiba-tiba ponsel Elvira berbunyi mengalihkan perhatiannya dari keterpurukannya saat ini. Ia memeriksa nama pemanggil yang ternyata adalah suaminya. Elvira buru-buru mengusap air matanya.

“Halo, iya Mas?” jawabnya.

“Sayang, kamu tidak lupa kan hari ini menemaniku menghadiri jamuan makan siang?” Terdengar suara Daffin di seberang telepon.

“Iya, Mas.”

“Ya sudah, sampai ketemu nanti ya.”

“Iya.”

“I Love you, Sayang.”

“Love you too, Mas.”

Elvira menutup teleponnya, lalu segera bersiap menyalakan mesin dan membawa mobilnya segera meninggalkan halaman bangunan tersebut.

...----------------...

Elvira yang baru masuk ke sebuah ruangan langsung melempar tas mahalnya ke sebuah sofa panjang lalu ia duduk di sampingnya.

Raganya sudah berada di sini akan tetapi pikirannya masih saja mengingat dan merindukan wajah ibunya yang tadi melakukan penolakan mentah-mentah saat ia mengunjunginya.

“Astaga, apa ini?”

Seorang perempuan berambut pendek lalu mengambilkan tas tersebut dan segera meletakkannya dengan hati-hati di atas meja.

“Harga satu tas ini saja bahkan bisa untuk membayar gaji semua karyawan di butik ku,” lanjutnya dengan gaya bicara yang terkesan sangat menyayangkan dengan tindakan Elvira yang asal lempar benda berharga mahal tersebut.

“Lily, kamu sudah menyiapkan semuanya?” tanya Elvira yang saat ini terlihat lesu.

“Tentu dong, sesuai permintaan dari Bu Elvira, the real pelanggan VIP-ku. Oh ya, aku belum mengucapkan selamat atas pelantikan kamu, apa aku harus mengirimkan bunga? Atau hadiah?”

“Terima kasih, itu tidak perlu.”

“Wah, kamu pasti akan lebih sibuk sekarang karena mengurus yayasan sosial yang besar itu. Terus sekarang apa masih mau menerima tawaran dari produk-produk bermerek itu?”

Elvira hanya menggelengkan kepala merasa ia tidak perlu lagi melakukan hal yang dulu pernah ia sukai saat awal-awal menikmati betapa indahnya hidup dalam kemewahan dan ketenaran menjadi istri orang kaya raya.

Kemudian perempuan muda yang bernama Lily itu menepuk tangannya beberapa kali memberi sebuah kode, segera beberapa orang karyawannya yang ada di ruangan itu langsung menunjukkan beberapa pilihan setelan dress di hadapan Elvira.

“Ini koleksi terbaru, eksklusif. Aku tahu kamu tidak akan perlu lagi melihat harganya kan?”

“Aku sedang tidak bisa berpikir jernih. Lily, tolong kamu pilihkan satu untukku karena siang ini aku harus menghadiri jamuan makan siang dari rekan bisnis suamiku.”

“Hmm, acara jamuan makan siang dengan rekan bisnis? Ini dia,” Lily mengambil sebuah setelan semi formal yang terlihat sangat elegan.

“Oke.” Elvira setuju.

“Yang lainnya mau diambil juga apa tidak? Ini eksklusif loh, aku belum memamerkannya pada pelanggan yang lain.”

“Kamu pandai menjual ya.” Elvira terkesan saat mengomentarinya.

“Harus dong, namanya juga bisnis. Kamu kan juga ahlinya, aku banyak loh membeli produk yang kamu promosikan dulu.”

“Hmm, bungkus saja semuanya.”

“Semuanya?” mata Lily terbelalak mendengarnya.

Elvira mengangguk walaupun masih dengan wajahnya yang lesu.

“Hari ini aku akan membuat siapapun tidak akan bisa memalingkan pandangannya dari kamu. Tapi wajah kamu kok lesu begitu? Lagi ada masalah? Mari kita poles sedikit ya.”

...----------------...

Setelah selesai dari butik milik Lily, Elvira memutuskan untuk langsung pergi lagi menuju kantor suaminya.

Sebuah mobil kini tiba di depan sebuah gedung pencakar langit milik perusahaan Arkatama grup, Elvira baru turun dari mobilnya dan langsung membuat beberapa orang penjaga di depan gedung tersebut terbelalak menyadari jika istri bos mereka tiba-tiba datang.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

kimraina

kimraina

Pasti sedih bgt dlm posisi itu 😿

2023-07-13

1

😺 Aning 😾

😺 Aning 😾

sakit, pasti sakit hati yahhh jd widya... sudah baik dia mau mbesarkan Elvira... klu ak blm tntu mau wkwkkwkwk mski ad pepatah anak tak berdosa. tp ak tidak terima 🤧

2023-06-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01-- Terbangun
2 Bab 02-- Air Mata Perempuan Lain
3 Bab 03-- Awal Kenyataan Pahit
4 Bab 04-- Sebuah Kenyataan Pahit
5 Bab 05-- Jawaban Dari Keraguan
6 Bab 06-- Salah Paham
7 Bab 07-- Rencana Bertahan
8 Bab 08-- Bertahan Terluka
9 Bab 09-- Memilih Bertahan
10 Bab 10-- Tetap Bertahan
11 Bab 11-- Kebohongan
12 Bab 12-- Memaafkan
13 Bab 13-- Benalu Lain
14 Bab 14-- Menyimpan Rahasia
15 Bab 15-- Ingatan Masa Lalu
16 Bab 16-- Jamuan Makan Siang
17 Bab 17-- Menggenggam Duri
18 Bab 18-- Terungkapnya Kebohongan
19 Bab 19-- Surat Cerai
20 Bab 20-- Rahasia Lain
21 Bab 21-- Usaha Mempertahankan
22 Bab 22-- Peristiwa Duka
23 Bab 23-- Kepiluan Berlipat Ganda
24 Bab 24-- Sisa Kesedihan
25 Bab 25-- Rencana Sang Perusak
26 Bab 26-- Kedatangan Benalu
27 Bab 27-- Acara Perusahaan
28 Bab 28-- Acara Perusahaan (Lanjutan)
29 Bab 29-- Rencana Mama Mertua
30 Bab 30-- Tersesat
31 Bab 31-- Kembali Pulang
32 Bab 32-- Sambutan Dari Elvira
33 Bab 33-- Urusan Pekerjaan
34 Bab 34-- Serumah Dengan Tamu
35 Bab 35-- Menata Hati
36 Bab 36-- Gejolak Perasaan
37 Bab 37-- Keluarga Anya
38 Bab 38-- Menguatkan Hati
39 Bab 39-- Sejenak Melupakan Lara
40 Bab 40-- Penawar Gundah
41 Bab 41-- Debaran
42 Bab 42-- Seseorang Dari Masa Lalu Nevan
43 Bab 43-- Sandiwara Anya
44 Bab 44-- Goresan Masa Lalu
45 Bab 45-- Tumpuan Hati
46 Bab 46-- Mengaku
47 Bab 47-- Tentang Melody
48 Bab 48-- Tentang Asty dan Raldy
49 Bab 49-- Bertamu
50 Bab 50-- Kegelisahan Anya
51 Bab 51-- Undangan Dadakan
52 Bab 52-- Sang Mantan
53 Bab 53-- Kecurigaan Elvira
54 Bab 54-- Awal Kesalahpahaman
55 Bab 55-- Penebar Kesalahpahaman
56 Bab 56-- Pertemuan Kerja
57 Bab 57-- Masalah Lagi
58 Bab 58-- Masalah Lanjutan
59 Bab 59-- Meraih Maaf Oma
60 Bab 60-- Dendam Sesungguhnya
61 Bab 61-- Menghilangkan Kesalahpahaman
62 Bab 62-- Berkunjung Ke Perusahaan
63 Bab 63-- Bertemu Masa Lalu
64 Bab 64-- Teman Lama
65 Bab 65-- Adegan Memalukan
66 Bab 66-- Kemarahan Anya
67 Bab 67-- Acara Universitas
68 Bab 68-- Janji Temu
69 Ban 69-- Kejadian Tak Terduga
70 Bab 70-- Kecemburuan Nevan
71 Bab 71-- Gejolak Perasaan Elvira
72 Bab 72-- Kunjungan
73 Bab 73-- Misi Lain
74 Bab 74-- Karena Cemburu
75 Bab 75-- Kebohongan Anya
76 Bab 76-- Kemarahan Gio
77 Bab 77-- Tamu Hari Ini
78 Bab 78-- Rencana Gio
79 Bab 79-- Kafe Tepi Danau
80 Bab 80-- Peringatan Dari Nevan
81 Bab 81-- Kembali Menggenggam Perih
82 Bab 82-- Permintaan
83 Bab 83-- Rumah Kedua
84 Bab 84-- Tamu Penyusup
85 Bab 85-- Rencana Sang Perusak (Lagi)
86 Bab 86-- Ucapan Terima Kasih
87 Bab 87-- Kejutan Untuk Elvira
88 Bab 88-- Surat Kuasa
89 Bab 89-- Bersiap Pergi
90 Bab 90-- Kejutan Lain
91 Bab 91-- Pengakuan
92 Bab 92-- Memori Lama
93 Bab 93-- Terpaksa Pergi
94 Bab 94-- Dimana Elvira
95 Bab 95-- Mencari Elvira
96 Bab 96-- Diluar Rencana
97 Bab 97-- Kembali Pulang
98 Bab 98-- Dua Keluarga
99 Bab 99-- Kegusaran Anya
100 Bab 100-- Pengunjung Toko
101 Bab 101-- Ke Panti
102 Bab 102-- Menemui Bahaya
103 Bab 103-- Bahaya Tak terduga
104 Bab 104-- Keikhlasan
105 Bab 105-- Jarak yang Tercipta
106 Bab 106-- Sisa Kekecewaan
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Bab 01-- Terbangun
2
Bab 02-- Air Mata Perempuan Lain
3
Bab 03-- Awal Kenyataan Pahit
4
Bab 04-- Sebuah Kenyataan Pahit
5
Bab 05-- Jawaban Dari Keraguan
6
Bab 06-- Salah Paham
7
Bab 07-- Rencana Bertahan
8
Bab 08-- Bertahan Terluka
9
Bab 09-- Memilih Bertahan
10
Bab 10-- Tetap Bertahan
11
Bab 11-- Kebohongan
12
Bab 12-- Memaafkan
13
Bab 13-- Benalu Lain
14
Bab 14-- Menyimpan Rahasia
15
Bab 15-- Ingatan Masa Lalu
16
Bab 16-- Jamuan Makan Siang
17
Bab 17-- Menggenggam Duri
18
Bab 18-- Terungkapnya Kebohongan
19
Bab 19-- Surat Cerai
20
Bab 20-- Rahasia Lain
21
Bab 21-- Usaha Mempertahankan
22
Bab 22-- Peristiwa Duka
23
Bab 23-- Kepiluan Berlipat Ganda
24
Bab 24-- Sisa Kesedihan
25
Bab 25-- Rencana Sang Perusak
26
Bab 26-- Kedatangan Benalu
27
Bab 27-- Acara Perusahaan
28
Bab 28-- Acara Perusahaan (Lanjutan)
29
Bab 29-- Rencana Mama Mertua
30
Bab 30-- Tersesat
31
Bab 31-- Kembali Pulang
32
Bab 32-- Sambutan Dari Elvira
33
Bab 33-- Urusan Pekerjaan
34
Bab 34-- Serumah Dengan Tamu
35
Bab 35-- Menata Hati
36
Bab 36-- Gejolak Perasaan
37
Bab 37-- Keluarga Anya
38
Bab 38-- Menguatkan Hati
39
Bab 39-- Sejenak Melupakan Lara
40
Bab 40-- Penawar Gundah
41
Bab 41-- Debaran
42
Bab 42-- Seseorang Dari Masa Lalu Nevan
43
Bab 43-- Sandiwara Anya
44
Bab 44-- Goresan Masa Lalu
45
Bab 45-- Tumpuan Hati
46
Bab 46-- Mengaku
47
Bab 47-- Tentang Melody
48
Bab 48-- Tentang Asty dan Raldy
49
Bab 49-- Bertamu
50
Bab 50-- Kegelisahan Anya
51
Bab 51-- Undangan Dadakan
52
Bab 52-- Sang Mantan
53
Bab 53-- Kecurigaan Elvira
54
Bab 54-- Awal Kesalahpahaman
55
Bab 55-- Penebar Kesalahpahaman
56
Bab 56-- Pertemuan Kerja
57
Bab 57-- Masalah Lagi
58
Bab 58-- Masalah Lanjutan
59
Bab 59-- Meraih Maaf Oma
60
Bab 60-- Dendam Sesungguhnya
61
Bab 61-- Menghilangkan Kesalahpahaman
62
Bab 62-- Berkunjung Ke Perusahaan
63
Bab 63-- Bertemu Masa Lalu
64
Bab 64-- Teman Lama
65
Bab 65-- Adegan Memalukan
66
Bab 66-- Kemarahan Anya
67
Bab 67-- Acara Universitas
68
Bab 68-- Janji Temu
69
Ban 69-- Kejadian Tak Terduga
70
Bab 70-- Kecemburuan Nevan
71
Bab 71-- Gejolak Perasaan Elvira
72
Bab 72-- Kunjungan
73
Bab 73-- Misi Lain
74
Bab 74-- Karena Cemburu
75
Bab 75-- Kebohongan Anya
76
Bab 76-- Kemarahan Gio
77
Bab 77-- Tamu Hari Ini
78
Bab 78-- Rencana Gio
79
Bab 79-- Kafe Tepi Danau
80
Bab 80-- Peringatan Dari Nevan
81
Bab 81-- Kembali Menggenggam Perih
82
Bab 82-- Permintaan
83
Bab 83-- Rumah Kedua
84
Bab 84-- Tamu Penyusup
85
Bab 85-- Rencana Sang Perusak (Lagi)
86
Bab 86-- Ucapan Terima Kasih
87
Bab 87-- Kejutan Untuk Elvira
88
Bab 88-- Surat Kuasa
89
Bab 89-- Bersiap Pergi
90
Bab 90-- Kejutan Lain
91
Bab 91-- Pengakuan
92
Bab 92-- Memori Lama
93
Bab 93-- Terpaksa Pergi
94
Bab 94-- Dimana Elvira
95
Bab 95-- Mencari Elvira
96
Bab 96-- Diluar Rencana
97
Bab 97-- Kembali Pulang
98
Bab 98-- Dua Keluarga
99
Bab 99-- Kegusaran Anya
100
Bab 100-- Pengunjung Toko
101
Bab 101-- Ke Panti
102
Bab 102-- Menemui Bahaya
103
Bab 103-- Bahaya Tak terduga
104
Bab 104-- Keikhlasan
105
Bab 105-- Jarak yang Tercipta
106
Bab 106-- Sisa Kekecewaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!