19

Dengan tubuh yang bergetar hebat semua para pelayan dan perawat itu berkumpul di salah satu ruangan yang tepat berada di paling belakang rumah itu bahkan di sekeliling nya sudah banyak sekali alat-alat penyiksaan dan ruangan itu juga sudah di desain menjadi ruangan kedap suara jadi apapun yang terjadi didalam sana tidak akan satu orang pun yang akan tau dan dengar.

Setelah mendengar pertanyaan dari Elang,Dandi langsung memberitahukan keberadaan perawat itu dan Elang pun langsung bergegas meninggalkan kamar sang Nenek menuju ruangan dimana perawat itu berada.

Sementara Dandi langsung mengikuti langkah kaki Elang menuju ruangan penyiksaan.Sampai tepat di depan pintu salah satu anak buah Elang langsung masuk mempersilakan Tuan nya itu untuk masuk.

Seketika para pelayan dan perawat semakin di buat ketakutan bagaimana tidak seolah mereka sudah tau apa yang akan terjadi kepada kehidupan mereka saat ini,apalagi saat ini mereka bisa melihat jelas wajah tampan Tuan mereka yang terlihat dingin sekaligus menyeramkan itu.

Setelah masuk kedalam Elang langsung mendekat ke arah wanita yang memang sudah dia incar sejak awal siapa lagi kalau bukan perawat itu.

Tubuh perawat itu langsung bergetar hebat dan menangis saking ketakutan nya saat melihat sosok Tuan nya tepat berada di hadapan nya itu.Seketika Elang langsung menarik dengan keras rambut sang perawat itu sehingga wajah perawat itu mendongak ke atas.

Sorot mata nya begitu tajam seolah sedang mencabik-cabik tubuh sang perawat itu.

..."SUDAH AKU KATAKAN PADA MU...JANGAN PERNAH BERMAIN-MAIN DENGAN KU TAPI APA YANG KAU PERBUAT SUNGGUH SUDAH SANGAT FATAL".ucap Elang dengan suara yang lantang dan penuh penekanan....

Sementara Perawat yang mendengar Perkataan Elang hanya bisa menangis dan mengucapkan kata maaf dengan tubuh yang bergetar hebat.

Namun bukan Elang nama nya kalau dia mau memaafkan setiap kesalahan orang-orang yang sudah bermain-main dengan nya.

Dengan kasar Elang menarik rambut perawat itu menuju salah satu ruangan,perawat itu menjerit dan meraung mendapatkan perlakuan itu dari Tuan nya sementara para pelayan dan anak buah Elang yang mendengar teriakan dan raungan dari perawat itu tidak bisa berbuat apa-apa bahkan saat ini semua para pelayan itu begitu ketakutan saat mendengar dan melihat sendiri kekejaman Tuan mereka.

Jeritan demi jeritan kesakitan terdengar mengema di ruangan yang dimana Elang dan perawat itu berada.

Tak lama Elang keluar dengan tangan yang berlumuran darah bahkan saat melihat itu para pelayan semakin di buat ketakutan.

Elang langsung mencuci tangan nya dan tak lama Elang langsung memerintahkan kepada anak buah nya itu memotong semua lidah dan mencongkel kedua mata para pelayan yang berada di sana agar mereka semua tidak akan berani membuka mulut tentang apa yang mereka alami dan lihat.

Teriakan permintaan maaf dan tangisan dari para pelayan langsung mengema di ruangan itu,tapi mereka tidak bisa berbuat aoapun yang bisa mereka lakukan hanya pasrah dengan nasib mereka saat ini dan para anak buah Elang yang sudah di perintahkan oleh Elang langsung segera melakukan eksekusi kepada mereka semua sementara Elang dan Dandi langsung segera meninggalkan ruangan penyiksaan dan eksekusi itu.

Para pelayan yang sudah di siksa akan di bawa ke sebuah pulau terkecil dan di sana mereka akan dibiarkan hidup dengan kondisi yang cacat fisik.

Elang langsung pergi ke kamar nya yang berada di rumah itu sementara Dandi langsung bergabung bersama anak buah mereka untuk memastikan semua nya berjalan sesuai dengan yang di ingin kan Tuan nya.

Sementara itu Wiratama dan beberapa anak buah nya yang baru saja sampai di Kota itu langsung mendapatkan info tentang apa yang baru saja terjadi.

Wiratama sungguh sangat syok atas apa yang baru saja dia dengar,tubuh nya seketika oleng dan para anak buah nya yang ikut dengan nya langsung sigap membantu Wiratama untuk Duduk dan memberikan Wiratama air mineral itu menetralkan tubuh nya.

..."Apa yang sudah kamu perbuat Nak".Ucap nya dengan nada frustrasi dan meneteskan air mata nya....

..."Maafkan abang de,yang belum bisa menjaga dan membimbing Elang hiks..hiks...".Ucap nya lagi yang seolah-olah sedang berbicara kepada mendiang adik nya....

Setelah Wiratama cukup tenang,Wiratama langsung turun dari mobil untuk masuk kedalam kediaman Elang.Dandi yang saat itu baru saja mengetahui kedatangan Wiratama langsung saja terkejut,dengan wajah terkejut Dandi segera memberikan hormat kepada Wiratama.

..."Dimana Elang?.."Ucap nya Dengan tegas....

..."Tu...Tuan Elang sedang istirahat di kamar nya Tuan".Jawab Dandi....

..."Lalu dimana kalian menyembunyikan Jasad Nek Ratmi?.."...

Deg...

Tiba-tiba saja jantung Dandi langsung berdetak lebih cepat mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Wiratama.Dandi langsung mencoba menetralkan rasa terkejutnya dari Wiratama tapi Wiratama sudah melihat wajah terkejutan nya Dandi yang coba dia tutupi,walaupun Dandi tau Wiratama tidak mudah di bohong.Tapi Dandi masih mencoba tenang saat menjawab pertanyaan Wiratama.

..."Tidak ada Jasad siapapun disini Tuan apalagi Jasad Nek Ratmi"....

..."Kamu jangan lupa siap aku Dandi".Ucap Wiratama dengan tatapan sinis nya....

Wiratama langsung memerintahkan seluruh anak buah nya untuk menggeledah seluruh ruangan yang ada di rumah ini.

Dandi yang mendengar perintah Wirataman kepada anak buah nya membuat dia kelimpungan.

..."Tuan sebaiknya saya panggilan Tuan Elang terlebih dahulu dan jangan seperti ini Tuan saya tidak mau Tuan Elang murka kembali".Ucap Dandi....

Dandi mencoba untuk bangkit namun beberapa anak buah Wiratama sudah berada tepat di depan nya dan sudah mengarahkan pistol tepat di kening nya sehingga pistol itu seolah akan siap kapan saja untuk meledakkan kepala nya.

Anak buah Wiratama langsung segera mengeledah semua ruangan yang ada di rumah ini.

Dan setelah menemukan salah satu ruangan yang dimaksud,anak buah Wiratama langsung memberitahukan Wiratama,dan Wiratama langsung berjalan menuju salah satu ruangan yang ditemukan oleh salah satu anak buah nya.

Saat pintu itu di buka udara dingin yang berasal dari dalam langsung menyeruak keluar dan segera salah satu anak buah Wiratama mencari tombol untuk mematikan pendingin udara itu,sementara Wiratama langsung masuk kedalam dan betapa terkejutnya saat dia melihat Jasad Nek Ratmi yang masih utuh berada di atas ranjang yang terbuat dari balok Es.

..."Astagfirullah al azim".Ucap nya....

Wiratama sungguh sangat syok dengan apa yang sudah dilakukan oleh Elang.Dan segera Wiratama memerintahkan kepada para anak buah nya untuk mengangkat Jasad Nek Ratmi dan segera membawa nya ke salah satu rumah sakit yang sebelum nya sudah di kabari oleh Wiratama dan rumah sakit itu adalah salah satu rumah sakit milik nya.

Sementara Elang yang barus saja selesai membersihkan diri dan duduk di atas ranjang nya sambil menatap CCTV yang tersambung di laptop pribadi nya langsung terkejut melihat beberapa anak buah Wiratama berjaga di depan kediaman nya.

"HAI PARA PEMBACA MAAF SUDAH LAMA BARU UPDATE KARENA BEGUTU BANYAK PEKERJAAN YANG SAYA MILIKI DI KEHIDUPAN NYATA MEMBUAT SAYA JADI JARANG UPDATE DI CERITA INI".

TERIMA KASIH YANG MASIH MENDUKUNG DAN SETIA MEMBACA CERITA SAYA....

INSYA ALLAH AKAN LEBIH SERING UPDATE LAGI DI CERITA INI...

SELAMAT MEMBACA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!