SELAMAT MEMBACA
Elang masuk kedalam kamar yang di tempati oleh sang Nenek dan tidak lupa laki-laki itu mengunci kamar dimana sang Nenek berada agar tidak ada yang menganggu nya ketika mengobrol dengan sang Nenek.
Elang selalu menyempatkan diri setiap tiga hari sekali untuk mengunjungi sang Nenek dan jika sudah di hadapan Jenazah sang Nenek Elang pasti akan selalu menceritakan apapun yang di alami nya setiap hari nya kepada sang Nenek seperti waktu kecil dulu.
Elang berjalan menghampiri ranjang dimana sang Nenek berbaring dengan tenang,setelah sampai di hadapan sang Nenek,Elang langsung menjatuhkan pantat nya untuk duduk disamping ranjang sang Nenek.
...Dengan mata yang berkaca-kaca Elang menatap sang Nenek. ...
"Nek....".Ucap nya sambil menggenggam tangan sang Nenek yang nampak dingin seperti es.
"Nenek tau hari ini ingatan menyakitkan itu datang lagi Nek,(air mata Elang sudah mengalir dari mata nya)kenapa ingatan itu harus datang lagi dan tidak pernah hilang Nek hiks.. hiks..hiks..padahal Nenek tau kan anak nenek itu sudah mati hi..hi..hi..(suara tangisan Elang berubah menjadi kekehan geli yang keluar dari bibirnya).
"Nenek...nanti Elang akan pergi sebentar ya...tapi Nenek tenang saja disini Nenek akan aman karena ada perawat dan beberapa penjaga yang menjaga Nenek,Nenek baik-baik disini bersama perawat itu dan beberapa anak buah Elang,jika saat Elang tidak ada mereka nakal sama Nenek..katakan saja pada Elang ya Nek".Ucap Elang sambil memeluk tubuh sang Nenek dan tidak lupa juga dia mencium pipi sang Nenek yang terasa sangat dingin seperti es.
Elang berdiri dari duduk nya dan langsung melangkahkan kaki nya untuk keluar dari kamar dimana sang Nenek berada namun sebelum benar-benar menutup pintu kamar itu Elang sempat menoleh sebentar ke arah sang Nenek yang berada di atas ranjang dengan tatapan mata yang berkaca-kaca.
Setelah itu Elang mengumpulkan semua anak buah nya yang berada di rumah ini untuk memerintahkan kepada seluruh anak buah nya untuk menjaga sang Nenek terutama perawat parubaya yang saat ini tengah menunduk dengan tangan yang bergetar ketakutan.
"Kau...(tunjuk Elang kepada perawat itu dan seketika perawat itu langsung mengangkat kepala nya dengan susah payah seolah ada batu besar yang dia bawa di atas kepala nya)Dengar...jaga Nenek ku dan rawat Nenek ku dengan baik kalau sampai ada debu atau kotoran sedikit pun di tubuh Nenek ku ...aku pastikan nyawa mu yang akan menjadi bayaran nya..MENGERTI TIDAK..."Teriak nya dengan sorot mata yang tajam.
Seketika tubuh Perawat itu langsung bergetar hebat,kemudian menganggukan kepala nya tanpa bersuara.
Sedangkan Elang yang melihat itu tidak suka...karena laki-laki itu merasa jika perawat itu menyepelekan nya,dengan langkah tegap kaki nya langsung dia langkah kan kehadapan sang perawat itu dan seketika saja Elang langsung menarik rambut wanita Perawat itu agar kepalanya mendongak keatas untuk menatap nya dan mau tak mau perawat itu akhir nya menatap Elang dengan wajah yang sudah pucat dan berlinang air mata.
"JAWAB PERTANYAAN KU DENGAN KATA-KATA BUKAN DENGAN BAHASA TUBUH MU....ATAU KAU MAU AKU BUAT AGAR TIDAK BISA BERBICARA LAGI UNTUK SELAMA NYA HAH".Teriak Elang tepat di wajah Perawat itu .
Dan seketika Perawat itu langsung menggelengkan kepala nya sambil berkata.
"Ti...tidak Tu..an..Ma..ma..maaf..kan sa..ya maaf hiks..hiks...hiks..".Ucap Perawat itu.
Sementara Anak buah Elang yang berada disana tidak ada yang berani membantu Perawat itu meskipun mereka sangat kasian Dnegan perawat itu,yang mereka lakukan hanya saling pandang satu sama lain.
Mereka tidak ada yang berani membantah perintah Tuan nya itu karena mereka tahu dan melihat sendiri bagaimana menakut kan nya Tuan mereka ketika marah dan kejam dalam menghukum siapapun yang membantah perintah nya bahkan di belakang rumah ini terdapat beberapa makam tanpa nama yang tidak lain adalah para pekerja di rumah ini yang melanggar dan melawan perintah Tuan nya itu.
Jika di lihat dari luar rumah ini akan nampak seperti rumah pada umum nya bahkan rumah ini terlihat sangat sejuk dipandang mata apalagi di depan gerbang menuju rumah ini terdapat pohon-pohon besar yang sangat rindang serta danau buatan dan taman bunga yang terbentang luas tapi jika menelisik lebih dalam lagi baru terlihat jelas keanehan dan keseraman di dalam nya.
Contohnya saja seperti kamar yang mereka selalu jaga dengan ketat,tidak ada yang tahu seperti apa wajah Nenek Tuan nya itu karena selain Tuan Elang,Asisten Dandi dan juga perawat yang bertugas mengurus kamar itu yang bisa masuk kedalam.
Kalau mendengar dari mulut ke mulut para pekerja disini kamar itu adalah kamar Nenek Tua nya hanya saja hampir seluruh pekerja disini bilang tidak tau wajah sang Nenek dari Tuan nya itu dan mereka hanya diperintahkan oleh Tuan Elang maupun Tuan Dandi untuk menjaga kamar itu bahkan sang Nenek Tuan nya itu sama sekali tidak pernah keluar dari dalam kamar untuk sekedar berjalan santai atau menghirup udara segar.
Para pekerja disana hanya menurut saja meskipun banyak kejanggalan dan keanehan yang terjadi di dalam rumah itu karena takut dengan kekejamanan Tuan Elang ketika Marah,Namun dibalik kekejaman Tuan nya...Tuan Elang juga terkenal begitu sangat baik pada mereka karena selain gaji yang besar yang mereka dapatkan karena berkerja disana Tuan Elang juga sangat perhatian kepada keluarga mereka contohnya seluruh biaya anak-anak mereka sekolah semua nya sudah di tanggung oleh Tuan Elang bahkan sampai dengan keperguruan tinggi namun dengan catatan bila ingin berkerja disini hanya cukup menurut dan menjalankan perintah sesuai tugas mereka.
Dan yang paling penting jangan pernah ingin tau dan menceritakan keanehan yang mereka lihat atau alami yang terjadi di rumah itu jika itu mereka langgar,bukan hanya nyawa mereka yang akan di habisi tapi juga seluruh keluarga mereka akan dihabisi tanpa tersisa.
Dan semua perjanjian itu tertulis di surat kontrak kerja mereka sebelum Mereke berkerja di rumah ini mereka harus menyetujui dan menandatangani surat perjanjian itu terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments