SELAMAT MEMBACA
Setelah kejadian itu Polisi pun datang dan membawa Elang untuk dimintai keterangan sementara Jenazah Jefri langsung dibawa oleh petugas Rumah Sakit dengan menggunakan mobil Ambulance.
Nenek Ratmi memohon kepada polisi agar dirinya bisa ikut mendampingi Elang dalam menjalani pemeriksaan karena sejak tadi Elang hanya diam dengan pandangan yang kosong serta mata yang berkaca-kaca.
Siapapun yang melihat wajah Elang saat ini pasti akan ikutan bersedih.
Nenek Ratmi sangat begitu tersayat hati nya ketika melihat tatapan mata Elang yang terus saja menoleh kearah nya dengan mata yang berkaca-kaca dibalik kaca mobil seolah Elang meminta dirinya untuk menemaninya.
Mobil polisi yang membawa Elang pun pergi meninggalkan desa tempat tinggal Elang,dan saat Nenek Ratmi masih menetap ke arah mobil yang sudah membawa cucu nya itu hingga hilang di tikungan.
Tokoh masyarakat setempat langsung menghampiri Nek Ratmi saat melihat wajah Nenek tua itu menangis dalam diam.
"Nek...mari biar kami yang antarkan Nenek ke kantor polisi".Ucap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Nek Ratmi langsung menatap salah satu tokoh masyarakat yang berbicara pada nya.
"Terima kasih Pak hiks...hiks..hiks.."Ucap Nek Rahmi
Akhirnya dengan di dampingi oleh tokoh masyarakat setempat Nenek Ratmi pergi kekantor polisi tempat dimana Elang berada yang saat ini sedang melakukan pemeriksaan.
Elang bersama anggota polisi akhir nya sampai di kantor,kemudian Elang di giring ke sebuah ruangan pemeriksaan lalu saat itu juga kepolisian langsung mengintrogasi Elang namun Elang tidak berani berbicara apapun menanggapi pertanyaan polisi,beberapa kali anggota polisi bertanya kepada Elang namun Elang tetap bungkam.Sudah dua jam anggota polisi melakukan pemeriksaan namun hasilnya tetap nihil akhir nya kepolisian memberi waktu Elang untuk beristirahat terlebih dahulu.
Kepolisian benar-benar belum bisa mendapat keterangan apa-apa karena Elang sama sekali tidak mau menjelaskan apapun tentang peristiwa kejadian itu,bibir nya terkunci rapat dengan tatapan kosong namun air mata bocah itu terus meluncur dengan bebas diwajah kecil.
Sekitar 20 menit Nenek Ratmi akhir nya sampai di kantor polisi dengan langkah yang terburu-buru Ratmi masuk kedalam untuk menuju ruangan dimana Elang berada.Sampai di ruangan tersebut Ratmi langsung memeluk tubuh Elang dengan air mata yang terus mengalir,Awal nya Elang sempat menoleh karena terkejut ketika tubuh nya di peluk dan saat melihat jika itu adalah Sang Nenek,Elang langsung membalas pelukan Nek Ratmi dengan sangat erat.
"Ne...nek Elang mau pulang Nek...." Ucap Elang.
Ratmi yang mendengar permintaan Elang mulai menenangkan Elang dengan sentuhan lembut di punggung bocah itu.
"Kamu harus kuat dan sabar ya sayang,Nenek yakin kamu pasti akan bisa bebas dari sini dan Nenek juga akan selalu ada disni untuk kamu sayang".Ucap Ratmi kepada Elang secara berulang-ulang sampai Elang tenang dan akhir nya tertidur.
Sementara Polisi meminta Nek Ratmi untuk menghampirinya karena ada yang akan di bicarakan tentang kondisi Elang.
Saat mendengar salah satu polisi memanggilnya akhirnya Nenek Ratmi menghampiri polisi tersebut.
ketika Nenek Ratmi sudah berada di hadapannya polisi yang menangani kasus ini langsung mengatakan keadaan Elang yang belum stabil maka dari itu dari pihak Kepolisian memutuskan untuk mendatangkan Psikiater untuk mendamping Elang selama proses pemeriksaan besok paginya,dan untuk malam ini pihak kepolisian meminta Elang untuk menginap di sini dahulu.
Demi kemanusiaan Perwira Polisi itu memberikan ruangan untuk Elang dan Nenek Ratmi beristirahat sementara para tokoh masyarakat yang mengantar Nenek Ratmi langsung pulang kerumah mereka masing-masing.
Perwira polisi itu memandang sendu melihat kondisi Elang saat ini,ada rasa kasihan dan tidak habis pikir jika anak sekecil itu harus menghadapi hukuman hanya karena membela dirinya dan sang Nenek.
Entah mengapa sejak awal melihat Elang Perwira polisi itu merasa jika Elang memiliki trauma serta tekanan hidup yang amat sangat berat selama ini.Dan juga entah mengapa dia merasa punya ikatan batin kepada bocah itu apalagi saat menatap mata nya,jantung Perwira polisi itu langsung berdetak lebih kencang.
Dan tidak lama Perwira polisi yang di ketahui bernama Wiratama atau biasa dipanggil Tama langsung meninggalkan ruangan dimana Nenek Ratmi dan Elang berada.
🌼🌼🌼🌼
Tak terasa pagi pun tiba,burung berkicau merdu di dahan-dahan pohon dan pagi ini Elang sudah mandi dan berpakaian bersih,karena pakaian yang semalam sudah sangat kotor dengan keringat dan darah Jefri.Dengan telaten Nenek Ratmi menyuapi bubur ayam yang di berikan oleh polisi wanita.
Meski dengan perlahan Elang mau menerima bubur itu,suapan demi suapan yang diberikan Nenek Ratmi kepada Elang akhir nya habis juga.
Dan saat Nenek Ratmi memberikan segelas air putih untuk Elang tiba-tiba saja Elang langsung memeluk sang Nenek dengan Erat.
"Nek..Nenek jaga diri baik-baik ya karena beberapa tahun kedepan Elang enggak akan bersama-sama dengan nenek lagi...Elang harus disini untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah Elang lakukan ke ayah".Ucap Elang.
Nenek Ratmi hanya bisa menangis dalam diam mendengar perkataan dari cucu nya itu,sesungguhnya dia tidak mau berpisah dari Elang..tapi mau bagaimana lagi hukum tetap harus di tegakkan,Apa masih ada keadilan untuk orang kecil seperti mereka.
Nenek Ratmi hanya bisa berdoa kepada tuhan yang memiliki kehidupan agar menunjukkan suatu keajaiban untuk Cucu nya itu.
Tak lama Tama dan beberapa orang datang ke ruangan interograsi dan mau tidak mau Nenek Ratmi harus keluar dan sebagai satu-satu nya orang yang berada di TKP Nenek Ratmi juga di minta untuk menjadi saksi kunci atas kejadian itu.
Sementara Elang di dalam ruang interograsi di temani oleh seorang perempuan yang berprofesi sebagai psikolog dan juga Tama selaku perwira kepolisian yang menangani kasus ini.
Awal nya Elang tidak mau berbicara sepatah kata pun namun ketika Salsa yang berprofesi sebagai dokter kejiwaan itu terus memberikan semangat dan obrolan-obrolan ringan agar Elang nyaman akhir nya secara perlahan Elang mau menceritakan semua kisah pahit nya kepada Salsa dan Tama tanpa di tutup-tutupi dan bahkan dia juga menceritakan semua peristiwa yang kemaren terjadi sebelum dia akhir nya melakukan penusukan itu kepada Jefri yang nota bennya adalah Ayah kandung nya sediri.
Dan untuk melengkapi berkas perkara dan juga bukti-bukti anak buah Tama juga mencari bukti lain untuk mengungkap semua peristiwa ini salah satu nya menyusuri jejak kehidupan Jefri,Elang dan Nenek Ratmi selama ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments