SELAMAT MEMBACA
Ketika Kara dan Mbok Tuti masih asyik berbincang dari arah belakang Asisten Elang menghampiri mereka berdua dan meminta Kara untuk ke kamar Elang.
Karena sebelum masuk untuk berganti pakaian nya yang basah Elang memberikan perintah untuk meminta Kara datang menemui nya di dalam kamar.
Seketika tubuh kedua nya langsung bergetar hebat,Kara mulai menatap Mbok Tuti dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Mbok..akan temani kamu Ra".Ucap Mbok Tuti.
Namun sebelum Mbok Tuti meneruskan perkataan nya,Asisten Elang langsung memotong pembicaraan mereka.
"Maaf Mbok,Tuan Elang hanya meminta Kara untuk menemui nya seorang diri".Ucap Asisten Dandi
Mbok Tuti dan Kara semakin menegang mendengar perkataan Asisten Dandi,sebelum Kara pergi Kara sempat menarik nafas nya dan menghembuskan kembali secara perlahan,dan saat melihat Mbok Tuti menangis Kara mencoba untuk menenangkan Mbok Tuti dan menyakinkan wanita parubaya itu jika dia akan baik-baik saja.
"Ti..tidak ap...apa Mbok,Kara yakin semua nya kan baik-baik saja".Ucap Kara meskipun jika boleh jujur saat ini jantung gadis itu benar-benar berdetak dengan kencang.
Tak lama Kara langsung pergi dari hadapan Mbok Tuti bersama Asisten Dandi di depan nya menuju kamar Elan,meskipun sebenarnya Jantung Kara terus berpacu dengan cepat menuju kamar Tuan nya itu dan otak nya terus berpikir dengan apa yang akan terjadi di dalam sana.
Langkah demi langkah mereka telusuri menuju ke kamar Elang yang berada di lantai 2, sementara keluarga Wiratama yang lain masih melanjutkan makan mereka dan kebetulan menuju kelantai dua tidak melewati ruang makan jadi keluarga Wiratama tidak mengetahui kalau Kara dan Dandi berjalan menuju kamar Elang.
Sampai didepan kamar Elang,Dandi mencoba mengetuk pintu terlebih dahulu dan ketika mendengar suara Elang menginterupsi dari dalam baru Dandi membuka pintu kamar itu dan meminta Kara masuk kedalam mengikuti nya.
"Tuan ini pelayan yang anda minta sudah datang".Ucap Dandi.
Elang yang saat ini sedang memandang hamparan pepohonan yang ada di dihalaman belakang melalui kaca besar yang berada di dalam kamar pribadinya langsung menoleh kearah m Dandi dan Kara,lalu setelah itu Elang menyuruh Dandi untuk keluar dari kamar nya meninggalkan mereka berdua.
Dandi keluar dari kamar Elang dan menutup pintu kamar tersebut sedangkan Kara yang di tinggal hanya berdua dengan Elang seketika tubuh nya langsung bergetar dengan air mata yang sudah menetes di wajah cantik nya apalagi tangannya sejak tadi sudah saling bertautan.
Elang terus melangkah ke arah Kara,karena memang sejak masuk ke dalam kamar ini Kara sama sekali tidak pernah mengangkat kepalanya.
Gadis itu terus saja menundukkan kepalanya,sedangkan Elang sejak tadi selalu memperhatikan gerak gerik gadis yang sejak tadi hanya menundukkan kepala nya saja dengan tubuh yang bergetar.
"Siapa nama mu?...."Tanya Elang dengan nada yang rendah tepat dihadapan.
Kara masih saja diam membisu mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Elang.
"SIAPA NAMAMU HAH...APA KAMU TULI PEREMPUAN BODOH?JAWAB....".Teriak Elang.
Kara yang mendengar teriakan Elang langsung mencoba untuk menjawab pertanyaan nya itu meskipun dengan tubuh yang bergetar hebat.
"Ka....kkaaa...ra Tu....an".
Elang masih terus menatap dan memperhatikan setiap gerak-gerik Kara.
Elang semakin dekat dan tangan besar nya itu langsung mencoba mengangkat dagu Kara agar gadis itu bisa menatap nya sedangkan Kara yang terpaksa harus mengangkat kepala nya pun mau tidak mau menatap wajah Elang.
"Kamu tau kesalahan apa yang kamu perbuat?...dan pasti kamu juga sudah mendengarnyakan jika aku sangat tidak suka ada pekerja yang ceroboh dan bodoh seperti mu".Ucap Elang dengan penuh penekanan sambil terus menatap kedua bola mata Kara yang terlihat berkaca-kaca.
"Mmaaafkan..sa...ya Tuan saya tidak sengaja melakukan nya".Ucap Kara.
"Kamu tau,kalau setiap kesalahan bisa di maafkan dengan mudah..Apa gunanya ada aparat polisi dan penjara?..".Ucap Elang sambil melepaskan cengkraman di dagu Kara dan setelah itu Elang duduk di sofa kerja nya sambil terus menatap Kara.
Ada rasa tak bisa di jabarkan yang dirasakan oleh Elang saat dekat dan menatap bola mata gadis itu,entah kenapa jantung nya sejak tadi berdegup sangat kencang melihat bola mata gadis itu apalagi aroma parfum di tubuh gadis itu sungguh membuat dia tenang.
Elang mencoba menarik nafas panjang nya lalu kemudian dia hembuskan.
"Bawakan aku makanan ke kamar ku sekarang".Ucap Elang dengan lembut.
Kara yang mendengar itu hampir tak percaya dan dia mencoba menatap Elang.
"Apa kamu tuli?dengan Apa yang aku katakan kepada mu barusan?".Ucap nya kembali.
"Ba..baik Tuan".Ucap Kara dan dia pun langsung pergi dari kamar itu untuk mengambilkan Elang makan.
Sementara Mbok Tuti terlihat sangat gelisah dan seolah ingin menghampiri Kara di kamar Elang namun dia sendiri tidak berani dan akhir nya saat melihat Kara masuk ke dapur Mbok Tuti langsung menghampiri Kara.
"Bagaimana Ra?Apa kamu tidak di apa-apa kan oleh Tuan Elang?dia tidak menyakiti mu kan Ra".Tanya Mbok Tuti dengan nada cemas.
"Tidak Mbok alhamdulillah,aku tidak di apa-apa kan oleh Tuan Elang dan sekarang Beliau meminta ku untuk membawakan makanan ke kamar nya karena Beliau ingin makan dikamar nya".Jawab Kara.
Mbok Tuti sempat bingung dengan ucapan Kara pasalnya setiap pegawai yang melakukan kesalahan tidak sedikit yang berakhir tragis dan pemecatan.
"Mbok..lauk apa saja yang aku harus siap kan untuk makanan Tuan Elang".
"Biarkan Mbok yang menyiapkan semua nya...kamu duduk saja nanti setelah sudah siap kamu yang mengantarkan nya kembali ke kamar Den Elang.Ucap Mbok Tuti yang langsung menyiapkan makanan untuk Elang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Yunita Indriani
lanjut
2023-08-28
0