Happy reading...
Sudah hampir satu jam Sagara menunggu model cewek yang menjadi pasangannya dalam pemotretannya kali ini.
"Harus berapa lama lagi aku menunggu cewek songong itu!" dengus Sagara.
Dahlan hanya bisa menjawab dengan mengangkat bahunya.
"Kemana Aura?" tanya Sagara mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Kebiasaan!" kesal Sagara semakin memuncak.
Sagara tidak henti-hentinya menggerutu pada Dahlan. Tapi, saat tatapannya tertuju pada gadis tinggi semampai. Jantungnya berhenti persekian detik, matanya tak berkedip barang sekejap.
Sagara masih memperhatikan gadis itu dari tempatnya berdiri. Otaknya sempat blang sesaat. Pesona wajah cantik gadis itu telah menghipnotis kesadaran Sagara Bumi Samudera hingga goyangan Dahlan pada lengannya menyadarkan Sagara dari lamunan indahnya.
"Woiii..! Sadar! Kayak lihat hantu aja!" pekik Dahlan tepat di telinga Sagara.
Bukannya marah, tapi sebaliknya jawaban Sagara membuat Dahlan mengetok kening mulus milik Sagara yang dia rawat dengan sepenuh hati. "Aku mau kalau hantunya cantik seperti dia!" kata Sagara tetap tidak berpindah dari posisinya dan juga tak mengedipkan matanya. Sayang kalau dilewatkan pemandangan seelok ini.
Sagara kagum! Tentu saja jawabannya adalah 'iya'! Pria sedunia yang mengganggap dirinya normal, pasti akan terpesona dengan kecantikan Maidina Aurora. Memiliki wajah tirus dengan sepasang mata bulat berpupil coklat juga terbingkai dengan kelopak mata berbulu lentik, hidung berdiri tegak dan tajam di ujungnya ditambah bibir yang merah merona. Suatu anugerah terindah dari Sang Pencipta-Nya. Wajah asli, tidak dari hasil oplas. Memiliki warisan bentuk wajah dari kedua orang tuanya, Maidina Aurora pantas menjadi khayalan para pria yang memandangnya. Tapi bukan untuk diobral. Cukup dilihat sekilas, kalau lama-lama takutnya pingsan kemudian. Kasihan perawat di rumah sakit, bakalan repot merawat pasien dadakan yang tepar akibat pesona Maidina Aurora.
Gadis tinggi semampai yang telah di make over oleh tangan-tangan bertalenta, membuat semakin bersinar wajah cantiknya. Dengan memakai maxi dress pantai backless off shoulder smock pinggang sifon memperlihatkan lengannya yang mulus tanpa celah dengan rona kemerahan. Ditambah lagi dengan sepasang stilleto high heels sepuluh senti yang mempercantik kaki jenjangnya, sesekali mengintip dari balik belahan dress setinggi pahanya.
Nuansa glam nude make up yang terpoles di wajah kalem Maidina begitu serasi dengan tatanan rambut ikal bergelombang sepanjang punggungnya. Sangat pas perpaduannya jika nanti di waktu pengambilan gambar ada kipas angin besar yang menyorot tepat ke arah tubuh Maidina akan memberikan efek yang sangat sensasional dan sexy.
Seketika memory Sagara kembali berputar arah ke beberapa jam yang lalu. Ia masih mengingat jelas kejadian di pagi hari tadi. Di saat Maidina masuk menumpang mandi di kamar mandinya karena kamar mandi di luar sedang bermasalah dengan krannya.
Keraguan sempat hinggap di hati Maidina. Dia sudah berdiri di ambang pintu kamar Sagara, dengan jemari lentiknya sudah menggenggam gagang pintu. Tapi dia menarik kembali nafas panjangnya. Kemudian dia membuka pintu perlahan dan memasuki kamar Tuan tampannya.
Kamar tidur yang sangat besar, terdapat walk in closet dengan deretan lemari kaca untuk menyimpan koleksi pakaian Sagara. Juga terdapat beberapa rak bertingkat untuk koleksi sepatu.
Ranjang empuk yang super besar membentang tepat di tengah ruangan yang bercat warna gelap khas favorit Sagara.
"Uupssttt..! Bisa ternodai mata suciku!" gumam Maidina ketika bola matanya terpaku pada sosok tubuh yang bertelanjang dada sedang terpejam dengan memamerkan dada bidangnya yang nyaman untuk dipeluk.
Maidina menelan salivanya kasar, ingin segera memalingkan wajahnya tapi sangat mubazir, rezeki pagi hari menyejukkan mata. Namun, cepat-cepat Maidina melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, tujuan awal dirinya untuk numpang berwudlu dan segera melaksanakan sholat subuh sebagai kewajiban seorang muslim.
"Huuh, untung segera sadar kau, Maidina! Kalau terlalu lama memandang bisa-bisa setan gentayangan akan memperdaya otakmu!" Maidina ngedumel sendiri.
Sagara tahu jika Maidina masuk ke kamarnya dengan berjinjit agar tidak mengeluarkan suara dan menganggu tidurnya. Tapi keadaan tidak berpihak pada Maidina.
Tiba-tiba alarm pagi Sagara berbunyi di waktu yang tidak tepat. Perutnya terasa sangat mulas dan harus segera dia tuntaskan. Hajat besar yang tidak bisa ditunda lagi bagi Sagara pagi itu, membuat kepanikan tersendiri bagi gadis yang tengah menikmati mandi paginya. Tubuh telanjang Maidina masih tertutup busa sampo dan sabun. Namun gedoran di depan pintu kamar mandi tersebut semakin lama semakin kencang disertai dengan suara-suara teriakan yang memekatkan telinga Maidina.
Sumpah demi apa pun, jika itu bukan Sagara Bumi Samudera sudah dipastikan bibir itu sudah disumbal busa oleh Maidina.
Sumpah serapah yang keluar dari bibir Sagara membuat pening kepala Maidina. Dua ratus derajat berbanding berbalik dengan tampangnya yang tampan. Mulut Sagara bisa mengalahkan mulut emak-emak kompleks yang pedasnya di atas rata-rata. Sok sombong, sok angkuh, sok dingin, sok egois, sok cues dan masih seabrek lagi kata buat Sagara yang bisa dilontarkan dari bibir Maidina, jika mengingat sifat asli Sagara. Ehh, atau mungkin itu semua hanya topeng buat Sagara agar terlihat garang di depan Maidina.
"Buka pintunya!" pekik Sagara sembari terus menggedor pintu dari luar kamar mandi.
"Iya sebentar!" teriak Maidina dari dalam.
"Satu!"
"Dua!"
"Tiga!"
Suara Sagara menggema dalam ruangan yang bernuasa hitam gelap.
Secepat kilat Maidina menyambar handuk yang menggantung tanpa melihat warna apa handuk itu. Karena Maidina belum sempat membilas tubuhnya.
"Sabar napa, Bos!" ucap Maidina tak bersalah.
Tapi suara bariton itu lebih mengagetkan Maidina hingga membuat reflek yang membuat keduanya memancarkan warna kemerahan di masing-masing wajah keduanya.
"Woii.. Jangan pakai handukku itu!" pekik Sagara dengan spontan menarik cepat handuk yang membalut tubuh ramping Maidina.
Tentu saja membuat Maidina kaget dan berusaha mempertahankan handuk itu untuk tetap menutup tubuh polosnya.
Terjadilah adegan tarik menarik handuk yang melekat di tubuh Maidina, hingga terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan keduanya, apalagi Maidina Aurora, seorang gadis yang sangat menjaga harga dirinya.
"Jangan ditarik!" Maidina mempertahankan handuk itu. Namun dengan tenaga yang kuat Sagara menarik kembali handuk itu, hingga Maidina limbung tidak bisa berdiri dengan sempurna dan akhirnya.
"Aaahhh.." lengkingan suara Maidina beradu dengan suara jatuh ke lantai.
Bughh..
"Auwww..!" Sagara meringis kesakitan, punggungnya menghantam lantai putih di kamarnya.
Sepasang tangan kekar melingkar sempurna di pinggang ramping Maidina.
Dag.. Dig.. Dug.. Der..
Jantung Maidina berpacu cepat dan hampir saja lompat dari singgasananya. Begitu pula dengan Sagara, jantung yang terpompa tidak seperti biasanya ditambah kedua matanya yang membulat sempurna dengan pemandangan yang sangat indah juga menyejukkan jiwanya.
Keadaan Sagara yang hanya memakai boxer menutupi Murainya, dan bertelanjang dada.
"Bila ingin melihat ikan di dalam kolam. Tenangkan dulu airnya sebening kaca," terdengar suara seseorang dari luar kamar Sagara.
"Bila mata tertuju pada gadis pendiam. Caranya tak sama menggoda dengan yang onoh," kembali Dahlan bersenandung sambil menyandarkan tubuhnya di dinding.
Sagara segera meraih handuk yang terlepas dari tubuh Maidina dan menutupkan pada tubuh polos gadis dalam pelukkannya itu, agar tak terlihat oleh mata nakal Dahlan.
"Jangan, jangan dulu. Jangan main coblos dulu. Biarkan saja, biar nyaman di dada bidang itu," suara Dahlan semakin berisik.
"Tutup mata kamu, Dahlan!" pekik Sagara.
"Senyum, senyum dulu. Tium, tium dulu. Hai baru gaspoll!" kekehan Dahlan membuat emosi Sagara memuncak.
"Aku pending aliran ke rekeningmu bulan ini, Dahliaaaaa!"
"Ampun Bos! Ampun, aku tidak melihatnya, sumpah! Tapi kalau ngintip bolehkan?" goda Dahlan sambil berlalu dari depan kamar Sagara.
"Dahliaaaaaa!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
🤣🤣🤣🤣🤣🤣dasar dahlan
2023-05-14
2
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ᙏᴼᙏ'ˢᎯ📴
sagara juga sih gak punya hati hanya handuk saja kudu ribut dan berebut ngalah sama cewek napa bang ganteng🙈
2023-05-05
3
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦 ᙏᴼᙏ'ˢᎯ📴
wwkkwwk... dahhhliiiaaaa bunga dong😁😁😁
2023-05-05
3