Happy reading..
Dengan buru-buru Daniel memakai boxernya, lantas meraih tangan Maidina yang hendak membuka pintu apartemen.
"Maafkan aku, Din. Aku benar-benar khilaf, tidak ada cinta di antara kami. Kejadian itu begitu saja terjadi. Entahlah siapa yang mendahuluinya, tiba-tiba saja kami sudah_," kalimat pembelaan diri yang dilakukan oleh Daniel langsung dipotong Maidina.
"Hahaha.. KHILAF!" Maidina mentertawakan ucapan Daniel begitu keras. "Khilaf yang ke berapa kali, Abang Daniel?" senyum sinis Maidina tiba-tiba berubah tatapan tajam ke dalam netra pria yang berdiri bertelanjang dada di depannya.
Dengan bersusah payah Daniel menelan salivanya, bahkan sangat terasa sudah habis dalam kerongkongannya. Dia tidak menyangka akan melihat calon istrinya semurka ini. Tampak jelas raut wajah Maidina yang merah menyala bak kobaran api yang siap mencabik-cabik mukanya. Tapi tidak berlaku pada diri Daniel. Walaupun jelas-jelas dia sudah melakukan kesalahan berselingkuh dengan Keysa saudara sepupu Maidina.
"Aku hanya manusia biasa, Maidina. Tak luput dari salah dan khilaf!" tutur Daniel yang tetap tidak mau disalahkan.
Sedangkan Keysa memilih menutup dirinya dengan selimut yang hanya memperlihatkan kepalanya saja. Berusaha bersikap seolah-olah dirinya hanyalah sebagai korban yang teraniaya. Bukan seorang pelakor yang jelas telah merusak hubungan Daniel dengan Maidina.
"Ohh, manusia biasa? Biasa melakukan perselingkuhan, begitukah?" tanya Maidina dengan menyipitkan sebelah matanya. "Khilaf, manusia biasa, maaf. Hanya kata itu yang kau punya untuk kau andalkan jadi senjatamu, jika ketahuan selingkuh?" kata Maidina mencibir. "Tapi jika khilaf dan tidak ada cinta di antara kalian! Kenapa kalian tadi saling menikmati! Saling meneriakkan nama masing-masing! Bahkan kalau tidak salah, kalian saling menyebutkan kata sayang, cinta! Berarti itu benar adanya kan!"
"Wajarlah kata-kata itu yang keluar! Kita kan mengekspresikan apa yang kita rasakan, Maidina! Kamunya saja yang tidak bisa berekspresi karena tidak pernah merasakan namanya SURGA DUNIA !" ejek Daniel.
"Ohh, SURGA DUNIA! Top banget! Good!" sahut Maidina.
"Jangan sok munafik!" balas cepat Daniel.
"Siapa yang munafik?"
"KAMU! SOK SUCI! Zaman sekarang kok masih mempertahankan keperawanan buat pasangan halal! MUSTAHIL BIN MUSTAJAB!" sarkas Daniel.
"Tutup mulut kotormu itu, Daniel!" bentak Maidina.
"Kenapa? Kaget? Salah kamu sendiri tidak mau melayani aku! Giliran aku meminta pada Keysa, kamunya sewot! Sok nunggu sampai halal dulu baru melakukan malam pertama! Sudah nggak zaman! Dasar kamunya itu cewek jadul, kampungan, sok agamis!" cerca Daniel.
PLAKK.. PLAKK..
Tamparan di pipi kanan dan kiri Daniel, seketika menyisakan panas yang menjalar ke seluruh tubuh.
"Brengsek kamu, Din! Dibiarkan malah ngelunjak! Aku itu laki-laki normal! Kena sentuhan begitu ya langsung on fire! Aku juga punya n4f su! Iya kalau kamu--,"
"Aku apa? Apa? Ayo, cepat katakan!" tantang Maidina yang sudah tak bisa menahan emosinya lagi.
"Kamu nggak punya g4i r4h hot! Cuma Keysa yang bisa memuaskan aku! Camkan itu!" Daniel meninggikan suaranya.
"Memuaskan? Hebat sekali kalian berdua! Pantas jika kalian berdua disebut pemain film bl ue, gratisan!" cibir Maidina seraya menggelengkan kepalanya. "Sayang sekali, kedua orang tua kalian membesarkan sampah seperti kalian berdua! Sampah yang menjijikan tidak ada manfaatnya sama sekali! Lebih baik sampah itu dibuang jauh-jauh daripada menyebarkan virus!" Maidina akan melangkahkan kakinya kembali, tapi dia teringat sesuatu. "Oh, ya baru ingat aku. Katakan pada orang tua kamu, pernikahan kita diBATALKAN!" ucap Maidina dengan nada tinggi sambil menunjuk muka Daniel. "Karena aku tidak ingin mempunyai suami PECUNDANG seperti kamu!"
Daniel terkejut dengan mulut menganga, tidak percaya Maidina akan membatalkan pernikahan yang telah diatur oleh kedua orang tuanya.
Disaat Daniel akan mengejar kembali Maidina, tapi tiba-tiba Keysa menangis begitu kencang dan berkata. "Maafkan aku Maidina, bukan Kak Daniel yang salah, aku lah orang yang patut kamu salahkan dalam masalah ini. Aku sudah jahat pada kalian. Aku rela kamu sebut pelakor! Hiks.. Hiks.. Huuuuuu.. Haaaa," Keysa semakin mengencangkan tangisannya untuk merebut perhatian Daniel agar tidak mengejar Maidina yang akan pergi dari apartemen Daniel.
"TOP MARKOTOP, akting kamu sungguh luar binasa, Keysa! Bakat yang menurun dari Mak kamu yang hobby jadi pelakor juga!" setelah mengucapkan kata-kata itu, Maidina pergi dari hadapan kedua sampah yang tak berani guna itu.
Keysa melengkungkan senyuman tipis di bibirnya. 'akhirnya kemenangan ada padaku, Maidina! Akulah pemenang hati Daniel! Akulah yang patut menjadi istri Daniel bukan kamu! Karena hanya aku yang bisa memuaskan Daniel! Apa yang aku inginkan, harus aku dapatkan!' ucap Keysa dalam batinnya seraya memakai kembali pakaiannya yang tercecer di lantai.
*
*
Hati Maidina sudah hancur berkeping-keping, dia mempercepat langkahnya untuk sampai ke parkiran mobil.
Sesampainya di dalam mobil, dia menangis sejadi-jadinya sambil memukul-mukul setir bundar yang tak bersalah.
Maidina menyugar kasar rambutnya yang tergerai. "Aku tidak akan diam begitu saja Daniel! Akan kubalas perbuatan kalian berdua! Apalagi kau Keysa, sejak kecil kamu selalu mengambil barang milikku! Bahkan setiap ada cowok yang mendekatiku, kamu selalu saja mengacaukannya dengan segala cara licikmu. Dengan menjelekkan aku di depan mereka! Tapi kali ini aku tidak akan mengalah lagi! Tunggu saja pembalasanku!"
Maidina menghidupkan mesin mobilnya, kemudian meninggalkan tempat yang sudah membuat dirinya kecewa dan sakit hati. Dikhianati oleh calon suaminya dan juga saudara sepupunya.
Flashback off.
*
*
Maidina terbangun, perlahan membuka kedua matanya menetralkan penglihatannya. Dia memandangi langit-langit kamar.
Bingung?
'Aku di mana ini? Apa aku sudah sampai ke surga dalam semalam?'
"Hai, bangun juga akhirnya kamu," suara bariton yang mengagetkan Maidina.
"Siapa kamu?" Maidina menyambar selimut yang ada di dekatnya, lantas ditutupinya sekujur tubuh dengan selimut itu.
"Aku yang mau nanya kamu itu siapa?" pria tampan itu mendekat ke arah Maidina.
"Stop! Berhenti di situ saja!" cegah Maidina dengan rasa takut yang tinggi.
"Kenapa jadi kamu yang merintah aku? Ini kamar aku! Ini ranjang aku! Suka-suka aku dong, mau ngapain!" ucap pria yang tak dikenal Maidina, tiba-tiba mendaratkan tubuhnya tepat di sampingnya.
"Eiitthh, mau apa kamu?" Maidina melotot ke arah pria yang sedang tersenyum devil. Memandang lurus ke dada Maidina.
"Iihhh... Otak mesum!" Maidina menjitak kening pria tampan yang meringis kesakitan.
"Tangan kamu enteng juga, ya? Main jitak jidat orang," omel Sagara semakin merapatkan tubuhnya.
"Aahh..!" teriak Maidina. "Dasar mesum! Geser sana!"
"Ssstt.. Jangan teriak! Nanti dikirain aku ngapa-ngapain kamu lagi! Tapi, kalau ngapa-ngapain nggak apa-apa juga kan!" Sagara menaik turunkan alis tebalnya.
"Enak aja! Aku masih tung tung, ya!"
"Ohh, iya kah? Asyik dong! Ngincip dulu, boleh dong!" Sagara semakin menggoda Maidina.
"Iddihh.. Nyosor aja kayak SOANG!" Maidina mengangkat tangannya hendak menjitak kembali kening bening milik Sagara. Namun, dengan cepat Sagara menangkis tangan Maidina.
"Aduuhh..! Kenapa jadi jebakan Batman begini!" rutuk Maidina karena posisi tubuhnya sekarang ada di atas tubuh Sagara.
"Horeee.. Menang banyak!" pekik Sagara.
BUGH..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
💫 R⃟
khilaf yang di sengaja...
2023-05-08
1
яσяσ мєη∂υт
khilaf kok keterusan itu namanya ketagihan krn enak2 ya kudanil
2023-05-05
4
🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ
lah baru kenal sudah main jitak kening aja nih maidina
2023-05-04
1