TERJEBAK TOXIC BOS

TERJEBAK TOXIC BOS

Lambang Keteduhan

Happy reading..

Seorang lelaki berahang tegas dengan mata elangnya yang memiliki sorot tajam siap merobek lawannya. Urat-urat tangannya pun menyembul di permukaan kulit, seiring dengan cengkraman erat pada setir bundar mobil SUV silver yang melaju kencang di atas aspal hitam.

Kuda besi yang dikemudikan pria tampan itu masih tetap melaju kencang menembus jalanan berbaur angin sepoi-sepoi yang menemani malam. Sunyi sepi hanya deru mesin mobil yang menemani. Jangan ditanya lagi bagaimana ekspresi wajahnya saat ini.

Suasana terasa tegang di dalam mobil SUV silver yang dikendarai Sagara sang pemilik kendaraan.

"Aduh Cin, aku masih ingin hidup! Ngopi-ngopi santai, Cin!" omel Dahlan, sobat kental Sagara sekaligus Managernya yang bergenre Janeta (sejenis double klip Jantan Betina).

"Berisik!" jari kokoh Sagara menyentil jidat sang Manager.

"Sakit, Cin!" pekik Dania.

"Makanya DIAM DAHLAN!" bentak pria tampan yang sudah diliputi emosi tinggi.

"DANIA, Cin! DANIA! NO DAHLAN! YOU KNOW!" Pria kemayu yang duduk di kursi penumpang samping kursi kemudi itu memonyongkan bibirnya hingga berbentuk lancip.

"Nggak usah monyong itu bibir, tambah jelek kayak brutu ayam!" oceh Sagara tanpa melihat ke arah muka Dania.

"Muka cantik bagaikan Dewi-dewi di kayangan gini, dikatakan brutu ayam!" sewot Dania seraya memutar bola matanya, malas.

"Berhenti ngoceh atau turun di sini!" suara bariton Sagara mulai memenuhi dalam mobil.

"Ampun, Cin! Siap 69!" seketika Dania menutup mulutnya yang omes agar tidak keceplosan ngomel terus menganggu konsentrasi Bos nya.

"** 1*! Sialan! Kemana perginya si Belinda!" Sagara memukul stir bundar nya.

Dua mobil yang terlibat adegan kejar-kejaran. Saling menyalip ingin menangkap basah penumpang mobil yang berada di depannya. Namun, sayang usahanya gagal gara-gara fokusnya terpecah dengan suara cempreng wanita jadi-jadian yang sedari tadi mengeluarkan sumpah serapahnya pada laki-laki tampan yang duduk di belakang kemudi. Ya, Sagara Bumi Samudera pria tampan yang lagi mengejar mobil kekasihnya bersama selingkuhannya.

GATOT!

Belum sempat niatnya terlaksana, mobil SUV silver yang dikemudikan Sagara berhenti mendadak.

Cekiiiiiiitttttt Bragggg

'Tuhan jika takdir hidupku menyakitkan, lebih baik aku pergi!'

Seorang gadis mengenakkan mini dress berwarna merah maroon, terlihat berdiri di pinggir jembatan. Gadis dengan surai yang tergerai sebahu tertiup angin melambai. Memejamkan mata, pupus sudah harapannya. Gadis yang tak pernah jatuh cinta pada lawan jenisnya semasa sekolah. Dia hanya patut pada kedua orang tua nya, hingga saat dia mengetahui bahwa laki-laki yang dijodohkan dengannya telah berselingkuh dengan saudara sepupunya.

"Maafkan, Maidina. Ma, Pa! Maidina belum bisa buat bahagia kalian, belum bisa mengabulkan permintaan Mama, Papa! Aku tak sanggup jika dia berkhianat! Aahhh...!" teriak Maidina pasrah atas kematiannya. Sudah tak ada lagi harapan untuknya hidup setelah ini.

Gadis itu memejamkan mata rapat, hanya buliran kristal yang mengalir di kedua sudut mata nya yang indah, hingga hilang terbang terbawa angin malam.

'Terima aku, Ya Alloh. Aku tak mau jadi arwah gentayangan yang ingin mencekik leher Robby dan Maria!'

Tubuhnya terasa melayang, ringan terbang semakin meluncur bebas jatuh hampir menghantam aspal hitam yang dingin.

Tapi..

Kenapa tubuh Maidina tak terhempas di aspal, melainkan melayang.

'Ya Alloh, apakah aku sudah mati? Aku melayang? Terbang? Siapa dia?'

Maidina membuka sedikit matanya. Ia melihat wajah tampan yang diterangi cahaya rembulan malam, sangat memukau hatinya.

"Ahhh! Apa dia malaikat pencabut nyawa? Ataukah jodoh yang dikirim oleh Alloh dari Surga untukku? Ohh.. Tampan sekali!" teriak Maidina ketakutan bercampur dengan rasa kekaguman.

"Kita terbang ke mana?" lirih Maidina panik sambil memejamkan matanya kembali.

"Ke Surga!" suara merdu menggema di rungu Maidina, seakan menghipnotis otak gadis itu.

Hingga secara reflex gadis itu merangkulkan kedua lengan ke leher kokoh pria tampan yang menggendongnya.

"Surga?" tanya Maidina tak percaya. Gadis itu ingin membuka kelopak matanya, tapi rasa takut atas kenyataan bahwa dirinya sudah mati, mengurungkan niatnya.

"Ya, Surga. Tetaplah pejamkan matamu. Nanti saatnya kamu membuka mata, jika kita sudah berada di Surga."

"Surga? Kau Bidadara Surga?"

Suara lembut yang mengalun dari bibir sexy pria tampan itu, benar-benar menghipnotis pikiran Maidina. Dia memejamkan mata rapat-rapat. Berharap pria tampan yang diyakini jodohnya yang dikirim oleh Alloh untuknya. Karena dia bukan Superman yang bisa terbang untuk menyelamatkan seseorang seperti yang ada di film-film biasa dia lihat.

"Semoga dia adalah jodohku. Jodohku!" gumaman gadis itu, seolah mantra yang terucap dari bibir ranumnya.

*

*

*

"Aargh!"

Mengusap wajah resah, seraya menelan salivanya kasar. Sagara lantas kembali menatap gadis cantik yang masih saja memejamkan matanya rapat. Semakin lama dipandang semakin tak membosankan. Itulah pikiran Sagara saat ini. Masalah perselingkuhan Belinda yang terendus oleh Sagara menguar begitu saja dalam pikirannya, tergantikan oleh wajah teduh Maidina.

Tak ada emosi lagi yang terlihat di wajah tampannya, senyum tipis terbit di sudut bibirnya.

'Sialan! Kenapa aku yang jadi salah tingkah begini?' gerutunya sambil mengacak-acak rambut hitamnya frustasi.

Ya Tuhan.

GILA!

What happen?

Sagara menarik nafas panjang. "Astagfirullah, kuatkan imanku, Ya Alloh," Sagara menekan nada bicaranya.

Walaupun dunia entertainment yang digeluti selama ini telah menyuguhkan surga dunia di depan matanya. Tapi, Sagara tidak menganut pacaran dengan s3x bebasnya. Gaya pacarannya masih dalam taraf biasa saja, hingga dia dijuluki oleh teman-teman seprofesi nya. Pria Jadul!

Sedangkan pikiran alam bawah sadar Maidina terbang melayang menikmati mimpinya.

Gadis itu semakin merapatkan pelukannya ke dalam dada pria tampan yang menjadi jodohnya. Menghirup bau parfum yang menguar dari tubuh pria yang membawanya terbang.

Jari jemari Maidina merayap ke dada Sagara. Membuat dirinya terkesiap.

Ia mengigit bibirnya kuat. Menahan jantungnya yang berdegup kencang. Napasnya memburu, ia berusaha melepaskan pelukan kuat sang gadis yang tak dikenalnya itu, yang membuat tubuhnya bergetar hebat.

Deg.

Ya Alloh.

Dug dug dug!

Ini bukan tabuhan genderang perang melawan seribu musuh dalam perang Dunia. Melainkan detak jantung Sagara yang kian tak terkendali akibat tarikan magnit yang kuat dari gadis yang terpejam.

Ooh.. No!

Oh My Good!

Ohh.. Bulat!

Bulat? No, ini lonjong!

Astaga, Ya ampun...

Jangan!

Tidak!

Ini tidak benar!

Lambang keteguhannya seketika berdiri tegak.

Sagara meremas rambutnya frustasi sambil menggeleng pelan.

"TOWER OH TOWER! Pilihanmu pintar sekali!"

Sagara menghela nafas panjang. Berusaha keras menahan sesuatu primitif nya yang sudah terbangun tegak lurus ingin segera ditidurkan kembali.

Pusing! Pening!

Di luar kamar, Dahlan seketika berteriak kencang. "Reaksi pagi hari tidak dapat dibohongi! Cap cus, tancap gas poll!"

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🍁ѕαηтι❣️𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

🍭ͪ ͩ🍁ѕαηтι❣️𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

berarti sinyal ini sangat kuat sekali ya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-05-04

6

🍭ͪ ͩ🍁ѕαηтι❣️𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

🍭ͪ ͩ🍁ѕαηтι❣️𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

wah aku salut sama kamu sagara jos gandos pokok e👍👍👍👍

2023-05-04

6

🍭ͪ ͩ🍁ѕαηтι❣️𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

🍭ͪ ͩ🍁ѕαηтι❣️𝐀⃝🥀ᴳ𝐑᭄

aku membayangkan brutu ayam yang mlecur🤣🤣🤣

2023-05-04

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!