Ribuan tahun silam, Raja Han yang sedang bosan akhirnya menciptakan dunianya sendiri. Ia yang sedang berjalan menelusuri hutan dan tanpa sengaja menemukan tempat kosong yang menurutnya cocok untuk membangun dunia sesuai keinginannya. Raja Han mulai menggunakan kekuatannya untuk menciptakan tempat yang sangat indah namun berisi keanehan didalamnya. Ia sengaja membuat pohon yang akan berbuah emas. Buah itu tidak boleh dimakan karena terdapat racun didalamnya. Dan buah itu hanya boleh dipetik satu kali dalam panen nya. Jika lebih satu kali buah itu akan kembali menjadi buah biasa yang tak memiliki harga tinggi.
Namun sangat disayangkan setelah tempat itu berhasil dibuat olehnya. Raja Han mulai sakit-sakitan dan akhirnya meninggal. Tempat itu pun menjadi terbengkalai dan diselimuti oleh beberapa tanaman liar lainnya. Sebelum meninggal, Raja Han sudah membuat portal tempat itu dengan dunia lain. Itu bertujuan agar jika ada orang yang tak sengaja masuk ke tempatnya, ia berharap bisa menjaga tempat itu dengan baik. Raja Han sendiri telah menganggap tempat itu sebagai harta karun miliknya.
Lalu bagaimana dengan keris yang ditemukan kakek Zhang? Keris itu memanglah keris peninggalan Raja Han yang berhasil dicuri oleh saudaranya sendiri. Waktu itu, saudara Raja Han yang bernama Meng Shui diam-diam telah mencuri pusaka kerajaan milih Raja Han pada saat kediaman kerajaan Han tengah sepi. Namun aksinya diketahui oleh para penjaga disana yang tak sengaja melihatnya. Dirinya lalu bersusah payah lari untuk menghindar dari kejaran orang-orang kerajaan. Satu anak panah berhasil mengenai dirinya namun ia terus saja berlari menuju gua yang ada didepannya.
Karena luka panah yang didapatkannya cukup dalam, ia pun langsung masuk ke dalam gua dan bersembunyi disana. Di dalam gua dirinya terus berlari hingga orang-orang kerajaan tak lagi mengejarnya.
"Cari disana! Kita harus tangkap penyusup itu dan dapatkan kembali pusaka kerajaan!" perintah komandan prajurit pada bawahannya.
"Mengerti!" Para prajurit kerajaan mencoba masuk kedalam gua juga dan mencari meng shui disana. Namun hasilnya nihil, mereka lalu kembali ke kerajaan dan melapor.
Di Kerajaan Han
"Apa kalian tak bisa mengejar pencuri itu? Kalian tau itu adalah pusaka kerajaan yang harus di jaga? Kemana saja kalian ini sampai pencuri masuk pun tak tau? Menjaga paviliun kerajaan saja tak becus," marah Raja Han bertubi-tubi pada para prajuritnya.
"Maafkan kami Yang Mulia, kami semua sedang makan-makan karena diajak oleh permaisuri pangeran Meng. Dia memberikan bonus pada kami kerena sudah bekerja keras selama ini," jelas komandan prajurit sambil meminta maaf.
"Sial! Harusnya kalian menolaknya saja atau minimal ada satu atau dua orang yang tetap disana untuk menjaga," kata Raja Han sambil memukul sisi singgasananya.
"Ampun Yang Mulia maafkan kami, kami mengakui kesalahan kami. Tolong jangan hukum kami Yang Mulia Raja," pinta komandan prajurit sambil terus menerus membungkuk guna meminta ampun.
"Diam kalian! Tak ada ampunan untuk perbuatan kalian," tegas Raja Han lalu meninggalkan para prajuritnya disana.
"Hukum mereka!" Perintahnya pada Kasim kerajaan sebelum benar-benar pergi.
Seluruh pasukan kerajaan dimarahi habis-habisan oleh Raja Han karena tak becus menjaga pusaka miliknya. Sebagai hukumannya para prajurit yang bertugas di usir dari kerajaan. Sementara Istri Pangeran Meng ditangkap dan diintrogasi oleh orang kerajaan karena telah membantu suaminya mencuri benda pusaka kerajaan. Meng Shu sendiri diketahui telah mencuri karena plank kerajaan miliknya yang tak sengaja jatuh di pintu masuk paviliun.
Di dalam gua, Meng Shu sedang beristirahat dan kini nyawanya sudah diambang batas. Luka panah yang mengenai tepat di bagian dadanya semakin mengeluarkan banyak darah. Dan mungkin saja lukanya itu sudah tembus sampai ke jantung saat ini.
"Sial aku sudah tak kuat lagi rasanya ini adalah hari akhir ku, shhh," gerutu Meng Shu sambil menahan rasa sakitnya.
Meng Shu yang merasa dirinya akan meninggal memilih menjatuhkan dirinya dari atas tebing Gua. Sebelum itu, barang curiannya ia sembunyikan terlebih dahulu di dalam tanah depan gua dengan susah payah.
Beberapa Tahun kemudian, sekumpulan pencari harta karun telah singgah di Pulau Terlarang. Diantara kelompok itu ada Kakek Zhang disana. Mereka berjalan menelusuri hutan dalam pulau dan naasnya rombongan itu hanya tinggal menyisakan satu orang saja yakni Kakek Zhang. Mereka ada yang mati ditengah jalan, tersesat hilang arah dan masih banyak penyebab lainnya.
Kakek Zhang muda lalu merasa ketakutan kerena hanyalah dirinya yang utuh. Dia namun tak menyerah dan mencoba berjalan hingga pada akhirnya ia menemukan harta Karun tersebut. Kakek Zhang muda tentu sangat senang, ia lalu mengambil isi harta karun itu lalu meninggalkan petinya disana. Saat ingin kembali ternyata dirinya juga kehilangan arah. Ia menjadi bingung dan terjebak di hutan terlarang hingga sekarang yang mengakibatkan kejiwaannya terganggu.
...🧭🧭🧭🧭🧭🧭...
Kembali ke zaman sekarang dimana Cheng Xin dan lainnya sudah sampai di pelabuhan Guangzhou. Nenek Dou Dou dan Profesor Zhou yang melihatnya sangat senang serta bersyukur melihat keluarganya baik-baik saja.
"Dou Dou...," teriak Nenek Dou sangat senang melihat cucunya kembali.
"Neneekkk...." Dou Dou yang melihat neneknya langsung berlari dan memeluknya
Mereka berdua saling berpelukan melepas rindu berbeda halnya dengan Prof. Zhou yang langsung menjewer Miss Fan lebih dulu. Miss Fan yang berniat ingin memeluk sang ayah jadi berhenti karena jeweran ayahnya langsung mengenai telinganya.
"Aduh aduh sakit Yah. Aku kan mau di peluk kenapa malah di jewer," protes Miss Fan sambil cemberut.
"Kamu ya berani nya kabur tanpa beri kabar sama sekali. Bukannya baru datang dari luar negeri ketemu ayah malah langsung melesat pergi begitu saja," jawab Profesor Zhou yang masih menjewer kuping anaknya.
"Duh maaf Yah, Fan Fan gak bermaksud begitu. Fan Fan penasaran soalnya, kalo Fan Fan bilang pasti ayah melarangnya," jelas Miss sambil meminta ampun untuk dilepaskan.
"Dasar gadis bandel," ucapnya makin mengencangkan jeweran nya.
"Sudah sudah Prof kasihan anak Prof kesakitan itu," bela Cheng Xin menyuruhnya berhenti.
"Hufh Xin bagaimana kau baik-baik saja kan?" Profesor Zhou akhirnya melepaskan jeweran nya sambil menghela nafas kasar. Ia lalu bertanya pada Cheng Xin mengenai keadaannya.
"Syukurlah prof kami semua masih dilindungi yang kuasa," jawab Cheng Xin bersyukur.
"Eh itu siapa Xin?" Tanya Profesor Zhou karena melihat Kakek Zhang yang berdiri tepat dibelakang Cheng Xin.
"Ah dia adalah orang yang pernah hilang dulu, dia yang selama ini menjaga kami di Pulau Terlarang Prof," jelasnya.
Profesor Zhou memandangi kakek Zhang begitu dalam. Ada perasaan kalau dirinya pernah melihat dan mengenalnya. Kakek Zhang yang di pandangi menjadi malu-malu dan menutup mukanya dengan dua bola miliknya.
"Zhang, Lou Zhang itukah dirimu?" Profesor Zhou sangat terkejut dan memanggilnya memastikan.
"Iya aku Lou Zhang kau....siapa ya?" jawabnya lalu berbalik tanya dengan ekspresi bingungnya.
"Ini aku Zhou Ling adik dari Zhou Lang teman mu," jawab Profesor Zhou sambil mendekat dan langsung memegang tangannya.
Haa. Kakek Zhang memiringkan kepalanya dan masih tampak bingung karena memang ia tak bisa mengingatnya.
"Ternyata ada yang selamat kupikir semuanya hilang," lanjut Profesor Zhou.
Tanpa diketahui ternyata Kakek Zhang adalah teman kakaknya Profesor Zhou yang ikut hilang di Pulau Terlarang dulu. Zhou Lang sendiri adalah kakak yang sangat baik kepada adiknya, Zhou Ling. Namun sekarang dirinya telah lama tiada karena ikut menjadi korban tragedi beberapa tahun lalu.
"Maaf Profesor karena kejadian itu, Kakek Zhang jadi mengalami gangguan kejiwaan. Ia tak mengingatnya dengan betul. Tapi dia lah orang yang telah berhasil menemukan harta karun tersebut," sela Cheng Xin menjelaskan.
"Hoo begitu, kasihan juga. Apa boleh kakek Zhang aku rawat? Biar dia pulih seperti sedia kala," pinta profesor Zhou karena merasa iba.
"Haa yang benar Prof itu akan sangat membantu baginya, terima kasih." Cheng Xin yang mendengar itu merasa sangat senang karena profesornya mau menolong Kakek Zhang yang tak tahu asal-usulnya.
Mereka semua lalu beranjak pergi meninggalkan pelabuhan untuk kembali ke kediamannya masing-masing.
...⛵⛵⛵⛵⛵⛵...
Sementara di dalam hutan yang penuh dengan keajaiban. Gou Gou, sang perompak kejam kini tengah menikmati hasil yang sangat berlimpah yakni buah mas. Karena Gou Gou terkenal dengan keserakahannya, ia dan anak buahnya hampir setiap hari memetik apel mas dan di jual ke pasar yang ada di daerah tersebut. Ya kehidupan disana masih ada dan hanya beberapa desa saja yang hidup.
Dan kejadian tak terduga pun terjadi, tempat yang indah bernuansa merah muda itu akhirnya kembali menjadi hutan biasa. Bahkan pohon yang semula berbuah emas kini tak lagi. Gou Gou dan anak buahnya yang baru saja menjual buah emas terakhirnya hingga pergi makan-makan untuk merayakan hasilnya itu, tiba ke tempat rahasia nya. Mereka sangat terkejut bahkan tak mengenali bahwa itu adalah hutan ajaib yang ditemukannya. Semua sudah berubah total seperti sedia kala.
"Kita pulang dan mulai panen lagi ha-ha-ha." Gou Gou dan anak buahnya berjalan sambil membusungkan dadanya tertawa senang.
"Tunggu Bos, apa kita salah tempat?" cegat Bon Bon kerena merasa ada yang salah.
"Apa maksudmu? Kita di tempat yang benar," tanya Gou Gou heran.
"Tapi lihatlah Bos kemana pohon merah muda berbuah emas, semuanya berubah hijau kembali. Kita beneran enggak nyasar kan bos?" Imbuh Ban Ban sambil melihat sekeliling.
"Apa-apaan ini kemana pohon berbuah emas ku? Ahhhh kenapa tiba-tiba hilang?" Gou Gou tampak marah dan tak percaya dengan semua yang terjadi disana. Dirinya berteriak frustasi.
Disaat Gou Gou dan anak buahnya frustasi, tiba-tiba muncul suara entah darimana yang menasehati mereka.
"Terimalah atas pembuatan kalian, ku pikir kalian akan menjaga tempat ku dengan baik. Tapi ternyata aku salah, kalian sungguh tamak dan tak puas. Untuk hukuman kalian, aku Raja Han akan membuat kalian tak bisa pulang dan terjebak selamanya disini hahaha." Suara arwah Raja Han muncul dengan tawanya diakhir.
"Siapa kau? Raja Han? Kau pemilik hutan ini kah?" tanya Gou Gou sambil menatap ke langit dan terus mencari dimana asal suara itu.
"Hee... jawab aku...," teriaknya karena tak dapat jawaban dari suara tadi. Suara Raja Han sudah menghilang begitu saja setelah pesannya selesai.
"Bos suara tadi mengatakan emang ini tempatnya," kata Ban-Ban memperjelas.
'Iya aku juga dengar,' timpal Bon Bon.
"Lalu..." Ban-Ban berpikir yang langsung dipotong oleh Gou Gou.
_Ah berisik kalian, jadi kita tak bisa apa-apa lagi ini hah, kita tak bisa keluar dan untuk apa kita disini semuanya sudah hilang," kesal Gou Gou semakin frustasi.
"Entahlah Bos, mungkin ini memang hukuman untuk kita, ujar Bon Bon sambil mengangkat bahunya. Sementara Ban Ban hanya menimpalinya dengan anggukan.
"Ahhh...," erangan Gou Gou sampai memenuhi seisi hutan
Gou Gou bener-bener frustasi dibuatnya. Ya itulah untuk hukuman orang yang tamak seperti kau, Gou.
Semua sudah selesai, harta karun Pulau Terlarang sudah ditemukan. Gou Gou dan anak buahnya mendapatkan hukuman yang setimpal untuknya. Sementara Cheng Xin kini memilih resign dari pekerjaannya dan memilih fokus mengurus Cheng Mai dirumah. Ia akan menjadi ayah sekaligus ibu yang baik untuk anaknya.
Sementara Xia Dan diberikan hukuman oleh ibunya untuk belajar terus sampai liburan selesai. Ia bahkan dilarang keluar bermain bersama teman-temannya dan keluar hanya di area rumahnya saja. Xia Dan pun menerimanya karena memang dirinya telah bersalah. Berbeda dengan Jin Mei yang makan bersama untuk merayakan kepulangan dirinya. Dou Dou juga sedang berbahagia kerena pada akhirnya ia bisa bertemu dengan ayahnya kembali. Karena kejadian itu membuat keluarganya terkumpul kembali hingga sang ibu yang sudah pergi meninggalkannya pun turut datang karena khawatir padanya.
Bagaimana dengan kakek Zhang? Dia sekarang sudah tinggal bersama profesor Zhou dan Fan Fan, anaknya. Kondisinya pun mulai membaik setiap harinya. untuk harta Karun yang berhasil ditemukan oleh para pemburu hebat yakni berupa keris pusaka peninggalan Dinasti Han, kini sudah di museumkan di Museum Umum Kota Guangzhou.
Selesai....🧭⛵🧭
Et tunggu dulu kisah ini bukan selesai beneran ya karena akan ada kisah selanjutnya mengenai Cheng Mai dan teman-temannya dalam berburu harta karun pastinya. Stay terus walau up lama 😁
Say Goodbye next episode 👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
maka nya jangan serakah, ilang dech buah emas nya.
2023-11-09
1
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
ohh kakek zhang dr muda di hutn terlarang😲😲
2023-11-03
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
wkwk ilang kan serakah sih kena karma tuh
2023-10-21
1