Bertemu dan Di Tahan Perompak

Di luar Gubuk.

Gou Gou bangun dari tidurnya. Ia merasa ada yang mengganjal di  pikirannya. Gou Gou merasa ada sesuatu yang hilang tapi entah itu apa itu. Lalu Gou Gou meraba saku celananya dan sadar bahwa peta asli yang direbutnya hilang entah kemana. Untuk membenarkan hal itu Gou Gou bertanya pada anak buahnya.

“Bon Bon.... Ban Ban.... sini kalian!” teriaknya memanggil.

“Bon Bon.... Ban Ban....cepat kemari!” panggil Gou Gou lagi.

“Si-si-siaap Boss a-ada a-apa?” tanya Ban Ban terbata-bata.

“Mana peta itu?” tanya Gou Gou.

“Peta apa Bos?” tanyanya balik sebab tak mengerti.

“Dasar bodoh mana peta harta karun itu?” minta Gou Gou memaksa.

“Maaf Bos tapi petanya tidak di kami melainkan di Bos,” sela Bon Bon memberitahu.

“Benarkah! Perasaanku memang peta itu ada padaku tapi kenapa tak ada,” ujar Gou Gou.

“Benarkah tidak ada bersama kalian?” tanyanya kembali karena belum yakin.

“Benar Bos tak ada," jawab Ban Ban. Mungkin jatuh kemarin di lumpur,” sambung Bon Bon menduga.

“Benar juga. Sial aku menjatuhkannya. Sekarang bagaimana kita bisa sampai ke tempat harta karun itu,” sesal Gou Gou.

Gou Gou akhirnya terdiam karena menyesal.

“Tapi ya sudahlah,” ucap Gou Gou seperti menyerah.

“Oh iya Bos bukankah Kakek itu ingin ke gua. Ayo kita antar Kakek itu. Kita bisa mengantarkannya ke mereka lalu kita paksa kakek itu untuk memanggil teman-temannya itu. Saat mereka keluar kita todong mereka dan meminta mereka untuk memberikan peta yang dia punya. Bagaimana Bos?” jelas Bon Bon mengutarakan idenya itu.

Gou Gou berpikir sejenak. “Hem.... setelah dipikir-pikir boleh juga ide kau ini. Tak sangka ternyata kau cukup pintar juga. Tak salah aku memilihmu,” puji Gou Gou padanya.

“Terimakasih. Terimakasih Bos,” ucap Bon Bon senang karena usulnya disetujui oleh Gou Gou.

“Ok kita jalankan rencana ini,” instruksi Gou Gou.

“Baik Bos. Siapp!” jawab mereka serentak.

“Apa Kakek itu sudah bangun?” tanya Gou Gou memastikan.

“Su-dah Bos dari tadi” jawab Ban Ban.

“Ayo kita masuk! Kita antar Kakek itu,” ajaknya senang. Gou Gou merasa rencana ini bakalan sempurna.

Di dalam Gubuk.

Pagi sudah datang. Kakek Zhang terbangun dan mendapati dirinya sudah ada di gubuk dengan keadaan terikat. Kakek Zhang berusaha melepaskan ikatan talinya tapi tidak bisa karena terlalu kuat dan juga tenaga Kakek Zhang yang masih lemas. Miss Fan yang disebelahnya mulai merasa kasihan.

“Kek sudah, kakek masih lemah, tak ada gunanya juga melepaskan ikatan itu,” ucap Miss Fan pasrah.

“Tapi kakek harus pergi ke gua menemui teman kakek,” suara Kakek Zhang terdengar serak.

“Jangan paksakan diri Kakek!” pinta Miss Fan merasa kasihan.

Tiba-tiba Gou Gou datang.

“Gimana Kek? Sudah baikan?" tanyanya. "Ayo pergi ikut saya!" ajak Gou Gou pada Kakek Zhang.

“Sudah, tapi ikut kemana?” jawab Kakek Zhang lirih sambil bertanya balik.

 Gou Gou mendekat ke telinga Kakek Zhang. “Kakek akan saya antar ke tempat teman kakek berada,” bisiknya. Kakek Zhang mengangguk untuk ikut pergi bersama dengannya.

“Mau kau bawa kemana kakek itu?” teriak Miss Fan mendadak karena khawatir pada Kakek Zhang.

“Kek, jangan percaya padanya,” suruh Miss Fan.

“Diam kamu. Itu bukan urusanmu,” bentak Gou Gou padanya.

Gou Gou keluar bersama Kakek Zhang lalu menoleh ke arah Miss Fan. “Oh iya kau juga ikut," suruhnya santai. “Bon Bon... Ban Ban bawa dia!” suruh Gou Gou pada anak buahnya sambil menunjuk Miss Fan.

“Siapp Bos!” jawab Bon Bon mewakili sambil memberi hormat pada Gou Gou tanda mengerti.

Anak buah Gou Gou melepaskan Miss Fan dengan keadaan diikat tangannya saja dan menariknya. “Ayo jalan!” suruh Bon Bon kasar sambil mendorong Miss Fan agar bisa jalan.

“Cepat jalan!” suruh Ban Ban yang juga terus mendorong Miss Fan supaya jalan.

... 💰💰💰💰💰💰...

Di dalam Gua.

Cheng Mai dan lainnya kini sudah bangun. Dirinya beranjak dan langsung menghampiri ayahnya.

“Ayah ayo kita pulang!” ajaknya tiba-tiba.

“Kenapa?” tanyanya lembut.

“Aku kangen rumah," jawab Cheng Mai manja.

“Tapi ayah tidak bisa pulang karena ayah masih ada urusan yang harus diselesaikan disini," tolak Cheng Xin pada anaknya.

“Urusan apa Yah?" tanyanya ingin tahu.

“Ayah tidak bisa jelaskan padamu. Akan ayah jelaskan nanti,” elaknya. Ia tidak ingin anaknya tahu tentang rencananya.

"Tapi...." Cheng Mai memilih tak melanjutkan ucapannya sebab dirinya faham kalau itu bukanlah urusannya.

“Kira-kira kemana ya perginya Kakek Zhang?” tanya Cheng Xin mengganti topik.

“Oh iya benar Kakek kemana ya kenapa tidak datang pada kita?” ujar Cheng Mai sadar bahwa Kakek Zhang semalam belum juga tiba.

“Jangan-jangan Kakek Zhang kenapa-napa lagi,” duga Dou Dou yang tidak-tidak.

“Jangan sembarang bicara kamu,” tukas Xiao Dan tak terima sambil menoyor kepala Dou Dou.

“Maaf....maaf,” ucap Dou Dou pada semuanya sambil mengusap kepalanya yang sakit karena dipukul.

Teman-teman Cheng Mai ingin mengetahui pendapat Cheng Mai tentang keputusan mereka yang ingin pulang. "Gimana Cheng Mai kamu jadi ingin pulang?” tanya Xiao Dan mewakili pembicaraan.

“Aku bingung tapi aku ingin bersama Ayah selama bersamanya aku tak akan risau,” kata Cheng Mai pelan.

“Kamu benar, tapi jika kami pulang meninggalkanmu kami juga tak tahu arah jalan pulang karena tidak ada Kakek Zhang yang mengantar kami,” kata Xiao Dan.

“Jadi kami memutuskan tidak akan pulang meninggalkanmu selama Kakek Zhang belum kembali,” tambah Jin Mei.

Cheng Mai tersenyum melihat teman-temannya mendukung keputusannya. “Terimakasih kalian memang teman terbaikku,” ucapnya sambil memuji teman-temannya.

Cheng Mai dan teman-temannya tidak jadi pulang karena Cheng Mai telah bertemu ayahnya. Teman-teman Cheng Mai juga tidak bisa pulang karena tidak ada yang memandunya untuk keluar dari pulau.

Tiba-tiba dari luar gua ada yang memanggil manggil nama mereka. Ya itu Gou Gou dan anak buahnya yang membawa Kakek Zhang. Mereka sudah sampai didepan mulut gua dan memaksa Kakek Zhang untuk memanggil mereka keluar.

“Kakek, kita sudah ada didepan gua, ayo panggil teman kakek untuk keluar,” bujuk Gou Gou pada Kakek Zhang.

“Tapi.... Kalian kenapa masih disini?” tanya Kakek Zhang bingung.

“Dasar Kakek tua,” gumamnya lirih. Gou Gou lalu tersenyum pada Kakek Zhang agar tidak curiga.

“Kami juga ingin berkenalan dengan teman kakek," ucap Bon Bon membantu bosnya untuk beralasan.

Miss Fan hanya bisa menggelengkan kepalanya. “Jangan! Biarkan mereka pergi dulu, jangan panggil mereka, dia penipu,” larang Miss Fan.

“Jangan dengarkan dia, panggil lah,” suruh Gou Gou kembali dan menyuruhnya mengabaikan perkataan Miss Fan.

Kakek Zhang lalu memanggil temannya yang tidak salah lagi adalah Cheng Mai. “Cheng Mai.... Chenggg Maiii! Apakah kalian masih disana? Ini Kakek Zhang,” teriak kakek Zhang dengan suara seraknya.

“Aku sudah tak sabar,” gumam Gou Gou senang. “Panggil yang keras,” suruhnya lagi.

"Cheng....Mai...," Kakek Zhang berhenti memanggil karena Cheng Mai sudah keluar. Ia keluar sendiri tanpa ada orang dibelakang. Cheng Mai meminta pada ayahnya untuk menjemput kakek Zhang sendiri karena ia yakin tidak akan ada apa-apa.

... ⚓⚓⚓⚓⚓⚓...

Sebelum Cheng Mai keluar.

Cheng Mai dan lainnya sedang berbicara tentang Kakek Zhang yang tidak kunjung datang menemui mereka. Berapa saat setelah lama berbincang tiba-tiba terdengar suara dari luar gua yang membuat Cheng Mai antusias ingin keluar dan memeriksanya.

“Ayah itu pasti Kakek Zhang aku akan menjemputnya!” serunya antusias.

“Aku temani,” tawar Xiao Dan mendadak karena merasa khawatir.

“Tidak usah aku bisa sendiri lagi pula itu kan Kakek Zhang,” tolak Cheng Mai yakin dan percaya bahwa itu kakek yang ditunggu-tunggunya.

Ayah Cheng Mai bangga akan keberanian anaknya untuk keluar sendiri. Cheng Xin pun menyetujui hal itu, “Baiklah! Hati-hati!” pesan Cheng Xin pada anaknya.

Cheng Mai sudah keluar namun ia bingung kenapa Kakek tidak sendirian. Dirinya diam sebentar, “Kakek, siapa mereka? Kenapa Kakek bisa bersama mereka?” tanya Cheng Mai tampak heran dan bingung.

Kakek Zhang belum menjawabnya. Gou Gou sudah kembali bertanya. “Apakah kamu Cheng Mai?” tanya Gou Gou ingin tahu.

“Kalian siapa?” tanyanya balik yang masih tampak bingung.

“Aku Gou Gou perompak yang menyelamatkan kakekmu,” ucap Gou Gou bangga diri.

“Kau pasti orang jahat dan kenapa wanita itu diikat,” duga Cheng Mai curiga.

(Meludah) "Dasar bocah tengik aku sudah menolong kakekmu kamu malah bilang aku jahat,” marah Gou Gou tak terima.

“Kakek kemari lah ayahku sudah menunggumu,” suruh Cheng Mai. Kakek Zhang akan menghampiri Cheng Mai tapi tiba-tiba Gou Gou menarik dan mengarahkan parangnya ke leher Kakek Zhang.

“Apa yang kamu lakukan? Lepaskan Kakek Zhang!" perintah Cheng Mai karena terkejut.

“Kenapa kau mencekal ku. Ku pikir kau orang baik karena telah mengantarku. Ternyata kau hanya jadikan aku umpan untuk mereka” sesal Kakek Zhang karena sudah dibodohi olehnya.

“Ha-ha-ha-ha....” Gou Gou tertawa mengerikan. “Dasar Kakek bodoh. Aku hanya menipumu bagaimana mungkin? Aku ini menolong mu. Kau hanya ku jadikan pancingan bagiku,” ucapnya kasar pada Kakek Zhang.

“Aku bilang lepaskan kakek itu!” bentak Cheng Mai. Ia lalu mengatai Gou Gou karena tak terima “Dasar perompak licik berani-beraninya kau menipu Kakek Zhang.”

“Kurang ajar, tangkap gadis itu!” suruh Gou Gou marah pada anak buahnya.

Miss Fan melihat ke arah Cheng Mai dan mengarahkan kepalanya tanda kode pada Cheng Mai untuk lari. Ia malah bingung karena melihat Miss Fan, karena seperti orang yang tidak asing baginya. Ia terlalu lama melamun memikirkan Miss Fan melamun sehingga menjadi tertangkap dan dibawa masuk kedalam gua oleh anak buah Gou Gou.

“Dasar gadis bodoh,” ejek Gou Gou senang. Ia menyuruh anak buahnya untuk memaksa sanderanya masuk ke gua untuk bertemu yang lainnya. Gou Gou sengaja menjadikan Cheng Mai sebagai sandera supaya ia dengan mudah mengancam yang lainnya. “Bawa mereka masuk!” suruh Gou Gou pada anak buahnya.

... 🕷️🕷️🕷️🕷️🕷️🕷️...

Sudah hampir lima belas menit Cheng Mai keluar tapi tak kunjung kembali. Ayah Cheng Mai, Xiao Dan dan semuanya mulai merasa khawatir. “Cheng Mai kenapa lama ya bukannya hanya menjemput Kakek Zhang,” keluh Jin Mei karena lelah menunggu.

“Sepertinya ada yang tidak beres aku akan menyusulnya,” ujar Xiao Dan karena khawatir.

“Aku ikut aku juga takut terjadi apa-apa pada putriku,” tawar Cheng Xin karena merasa khawatir juga.

“Baiklah,” ucap Xiao Dan sambil mengangguk.

“Kalian tunggu disini!” suruh Cheng Xin pada lainnya.

Belum sempat keluar, Gou Gou dan anak buahnya sudah mau masuk kedalam gua sambil menarik kakek Zhang dan juga Cheng Mai, oh ya Miss Fan juga masih di ikat oleh Gou Gou. Mereka mendorongnya menggunakan senjatanya. Cheng Xin dan Xiao Dan kaget karena melihat Cheng Mai dicekal lehernya dengan senjata tajam.

“Mundur kalian atau ku bunuh!” suruh Gou Gou mengancam sambil menodongkan senjatanya.

Cheng Xin dan Xiao Dan mundur perlahan. “Apa yang kau lakukan pada mereka?” tanya Cheng Xin. Suasana jadi tegang seketika melihat Cheng Mai disandera oleh perompak keji seperti Gou Gou. Semua orang yang tersisa di dalam gua langsung berkumpul menjadi satu karena terkejut. Mereka bertanya-tanya sebenarnya ada apa in?.

“Lepaskan Cheng Mai!” suruh Xiao Dan.

“I-iya lepaskan mereka!” suruh Dou Dou lagi memberanikan dirinya.

“Jangan sakiti temanku! Lepaskan mereka!” suruh Jin Mei tak tahan melihat teman baiknya disandera.

Gou Gou tepuk tangan gembira karena melihat orang-orang sangat mempedulikan sanderanya itu. “Kalian sepertinya ingin aku melepaskan gadis bodoh ini,” ucap Gou Gou sambil mengejek Cheng Mai.

“Siapa yang kamu bilang bodoh? Aku tak bodoh tahu,” protes Cheng Mai tak terima.

“Diam kau!” tukas Gou Gou marah padanya. Cheng Mai seketika langsung diam karena ujung parang mulai mengenai lehernya.

“Jika kalian ingin aku lepaskan gadis ini, serahkan peta yang ada padamu itu!” tawar Gou Gou pada Cheng Xin dan lainnya.

“Lepaskan Kakek Zhang juga!” tambah Xiao Dan keras.

“Maksudmu kakek tua ini, baiklah aku akan lepaskan mereka berdua tapi serah kan peta harta karun itu padaku," pinta Gou Gou. “Dasar kurang ngajar teganya kau melakukan ini pada kami,” ucap kakek Zhang pelan. Gou Gou mengabaikan ucapan kakek Zhang padanya sambil menyeringai.

“Kau ingin peta ini kan!” seru Cheng Xin sambil mengangkat peta tersebut.

“Ya benar peta itu. Serahkan padaku!” suruh Gou Gou.

“Kamu gila Cheng itu peta kita,” tolak Bos Yang tidak setuju.

Cheng Xin tak menghiraukan perkataan mereka karena itu adalah pilihan terbaiknya. “Baiklah akan ku serahkan tapi ada syaratnya,” pinta Cheng Xin pada Gou Gou.

“Itu peta kita satu-satunya apa kau sudah memikirkannya matang-matang Cheng Xin?” tanya Sing pada temannya untuk menyakinkan apa yang dilakukan olehnya adalah hal benar.

“Kamu gila Cheng kamu.... kamu tak memikirkan kita,” kata Bos Yang tak percaya.

“Diam lah ini semua demi putriku dan demi kita semua,” bentak Cheng Xin

“Bos, Cheng benar jika kita serahkan peta itu kita selamat,” bisik Sing kepada bosnya.

“Tapi.... Sudahlah terserah dia saja aku jadi pusing,” ujar Bos Yang menyerah dan merasa kecewa akan keputusan Cheng Xin yang tak masuk akal.

“Aku percaya pada ayah Cheng Mai jangan khawatir,” ucap Xiao Dan yakin.

“Aku juga,” Jin Mei dan Dou Dou. Mereka jadi berdiskusi sendiri tanpa memikirkan ada Gou Gou dan nyawa Cheng Mai. Setelah lama berdebat mereka semua akhirnya setuju dengan keputusan yang diambil Cheng Xin adalah yang terbaik bagi semuanya. Sepertinya Cheng Xin memiliki rencananya sendiri.

“Diam kalian malah ribut sendiri," bentak Gou Gou. Mereka semua kaget dan langsung berhenti berdiskusi karena bentakan Gou Gou." Sepertinya kalian tak menginginkan mereka berdua lagi,” ujar Gou Gou pada Cheng Xin dan lainnya

“Iya mending kita bunuh mereka berdua,” usul Bon Bon kejam. Anak buah Gou Gou semakin menekan ujung parangnya ke leher mereka berdua.

“Tunggu dulu tunggu bisa kan,” cegat Cheng Mai. “Ayahhh..., kamu ingin putrimu menyusul ibu,” candanya. Cheng Xin kembali fokus pada Gou Gou lagi.

“Iya Cheng Mai. Maaf maaf kamu jangan bilang seperti itu,” ucap Cheng Xin meminta maaf pada putrinya karena telah mengabaikannya. “Pak perompak, Tolong jangan sakiti mereka. Kasihani merekalah,” pinta Cheng Xin pelan.

“Baiklah!” ucap Gou Gou setuju. Anak buah Gou Gou akhirnya menurunkan senjatanya. "Apa syarat mu tadi?" tanya Gou Gou tentang syarat Cheng Xin.

“Baik kalau begitu syaratnya kau serahkan mereka padaku dulu lalu aku akan memberimu peta ini,” jelas Cheng Xin. “Apakah kau setuju?” tanyanya.

“Baiklah aku setuju. Kita akan barter, kita akan lakukan bersama,” ucap Gou Gou. “Kita akan kaya bos,” ucap Bon Bon dan anak buah lainnya senang. Gou Gou tertawa karena mereka akan berhasil. “Dengan adanya mereka pasti kita bisa dengan mudah mendapatkannya,” ucap Gou Gou bangga dengan dirinya. Cheng Mai pun akhirnya dilepaskan namun apa yang terjadi?

 

Bersambung......⚓⚓⚓

 

 

...“Tolong menolong lah dengan keikhlasan hati, jangan menolong orang karena ada maksud tertentu”...

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Ya ampun pakai acara hilang peta lagi, mana asli. Nanti kalau gak tau petunjuk berakhir salah jalan bisa gas wat ya kan, hadeh...

2023-11-24

2

Aku kamu tak terpisahkan

Aku kamu tak terpisahkan

Gou Gou kamu yang menghilangkan peta itu bukan anak buah kamu

2023-11-24

1

@Yayang Risa Saling 💖❣️💗💕💞

@Yayang Risa Saling 💖❣️💗💕💞

Rasakan tuh peta harta karunnya hilang makanya jangan jadi orang licik

2023-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 SINOPSIS CERITA DAN PENGENALAN TOKOH
2 Peta Rahasia
3 Cerita Pulau Terlarang
4 Tiba Di Pulau Terlarang
5 Memulai Perjalanan
6 Sumur Beracun dan Hutan Bambu Ilusi
7 Masa Lalu Cheng Mai Dan Penyesalan Xiao Dan
8 Tim Pemburu Kecil Menyerah Dan Bertemunya Cheng Mai Dengan Ayahnya
9 Bertemu dan Di Tahan Perompak
10 Menelusuri Gua
11 Terpisah Kembali
12 Pertolongan Datang
13 Para Orang Tua Mulai Curiga
14 Peta Asli dan Peta Palsu
15 Pengkhianatan Sing Dan Bos Yang
16 OMG! Peta Terbelah
17 Miss Fan Ternyata Penyebar Rumor Peta Palsu
18 Isi Harta Karun Hilang Kemana? Pulang Atau Melanjutkan Mencari
19 Rahasia Cheng Xin dan Pulau Terlarang
20 Cerita Harta Karun Pulau Terlarang Sebenarnya
21 Kembali Ke Sekolah
22 Berkunjung Ke Museum
23 Tujuan Cheng Xin Ke Museum
24 Kelas Cheng Mai Akan Dibongkar
25 Benda Berkilap Milik Pak Kepala Sekolah
26 Keberadaan Harta Karun Di Sekolah
27 Buku Langka Nan Unik
28 Buku Unik Penemuan Cheng Mai
29 Camping Di Nanchang, China
30 Ikut Pergi Ke Nanchang
31 Tiba Di Desa Loufen
32 Liu He Dan Makam Dua Ratus Koin
33 Gao Ting Menjadi Kaka Cheng Mai
34 Pergi Mendaki Rame-rame
35 Karya Seni Tertua di Dataran Tinggi Tibet
36 Artikel Fan Fan Viral
37 Gao Ting Bertemu Vivian
38 Penampakan Gou Gou di Stasiun
39 Dua Bersaudara Akhirnya Bertemu
40 Bos Yang Penggila Harta Karun
41 Tamu Di Kantor Bos Yang
42 Hukuman Untuk Bos Yang dan Sing
43 Nasib Buruk Bos Yang dan Sing
44 Lonceng Emas Pengabul Kuil Dafo
45 Terbongkarnya Lonceng Palsu
46 Ujian Sekolah Menengah Pui Ying Di Mulai
Episodes

Updated 46 Episodes

1
SINOPSIS CERITA DAN PENGENALAN TOKOH
2
Peta Rahasia
3
Cerita Pulau Terlarang
4
Tiba Di Pulau Terlarang
5
Memulai Perjalanan
6
Sumur Beracun dan Hutan Bambu Ilusi
7
Masa Lalu Cheng Mai Dan Penyesalan Xiao Dan
8
Tim Pemburu Kecil Menyerah Dan Bertemunya Cheng Mai Dengan Ayahnya
9
Bertemu dan Di Tahan Perompak
10
Menelusuri Gua
11
Terpisah Kembali
12
Pertolongan Datang
13
Para Orang Tua Mulai Curiga
14
Peta Asli dan Peta Palsu
15
Pengkhianatan Sing Dan Bos Yang
16
OMG! Peta Terbelah
17
Miss Fan Ternyata Penyebar Rumor Peta Palsu
18
Isi Harta Karun Hilang Kemana? Pulang Atau Melanjutkan Mencari
19
Rahasia Cheng Xin dan Pulau Terlarang
20
Cerita Harta Karun Pulau Terlarang Sebenarnya
21
Kembali Ke Sekolah
22
Berkunjung Ke Museum
23
Tujuan Cheng Xin Ke Museum
24
Kelas Cheng Mai Akan Dibongkar
25
Benda Berkilap Milik Pak Kepala Sekolah
26
Keberadaan Harta Karun Di Sekolah
27
Buku Langka Nan Unik
28
Buku Unik Penemuan Cheng Mai
29
Camping Di Nanchang, China
30
Ikut Pergi Ke Nanchang
31
Tiba Di Desa Loufen
32
Liu He Dan Makam Dua Ratus Koin
33
Gao Ting Menjadi Kaka Cheng Mai
34
Pergi Mendaki Rame-rame
35
Karya Seni Tertua di Dataran Tinggi Tibet
36
Artikel Fan Fan Viral
37
Gao Ting Bertemu Vivian
38
Penampakan Gou Gou di Stasiun
39
Dua Bersaudara Akhirnya Bertemu
40
Bos Yang Penggila Harta Karun
41
Tamu Di Kantor Bos Yang
42
Hukuman Untuk Bos Yang dan Sing
43
Nasib Buruk Bos Yang dan Sing
44
Lonceng Emas Pengabul Kuil Dafo
45
Terbongkarnya Lonceng Palsu
46
Ujian Sekolah Menengah Pui Ying Di Mulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!