OMG! Peta Terbelah

Keadaan makin runyam bos Yang terus menghalangi jalan mereka. Cheng Xin pun berusaha berbicara baik-baik padanya. Untuk sekarang peta masih dipegang oleh Cheng Mai. Namun tiba-tiba saja peta itu terlempar kembali dan jatuh. Ternyata itu di sebabkan oleh Dou Dou yang berusaha menghindar dari lebah besar yang tiba-tiba saja mendekati dirinya.

"Tidak...," teriak Cheng Mai terkejut.

"Dou Dou kau," ucap Xia Dan sambil menggeser badan Dou Dou.

"Maaf Cheng Mai maaf," ucapnya sambil merapatkan kedua tangannya.

"Petanya Cheng...," kata Jin Mei memberitahu.

"Gawat...," celetuk mereka bersama.

Cheng Xin pun menengok ke anaknya dan melihat peta itu terlempar. Dengan sigap Cheng Xin langsung mengambilnya begitu juga bos Yang yang juga melihatnya. Peta berhasil didapat oleh keduanya dan terjadilah drama tarik-tarikan peta.

Hap. Peta diambil bersamaan.

"Lepaskan Cheng peta ini aku duluan yang dapat," pinta Bos Yang memaksa.

"Bos Yang tolong jangan begini lepaskan itu," ucap Cheng Xin.

Karena peta yang sudah usang dan lecek malah ditarik kencang. Alhasil peta terbelah menjadi dua. Semua yang di sana terkejut melihat hal itu

"OMG peta terbelah," celetuk Mis Fan langsung menutup mulutnya.

"Ya ampun bagaimana ini?" Mereka semua terkejut dengan apa yang barusan terjadi.

"Haha aku dapat juga. Ayo sing kita pergi dan dapatkan harta itu." Bos Yang tertawa senang. Dirinya lalu mengajak sing untuk segera pergi.

"Tapi Bos," ucap sing enggan meninggalkan Cheng Xin dan lainnya

"Ayo cepat kau akan ku beri setengah dari harta Karun itu untuk mu," ajaknya sambil memberikan penawaran padanya.

"Baiklah Bos," jawab sing menurut.

Bos Yang dan Sing pun pergi meninggalkan Cheng Xin dan lainnya. Mereka berdua cukup senang karena sudah berhasil mendapatkan peta asli tersebut walau hanya sebagian saja. Ya peta asli harta Karun terbelah menjadi dua bagian di tengah. Dan hanya menyisakan letak tanda X yang terbelah.

"Bagaimana ini peta asli telah rusak kita tak bisa melanjutkan nya lagi?" tanya Cheng Mai pasrah.

"Tidak kita masih bisa menemukan nya lihatlah tanda X yang terpotong ini pasti itu letak harta Karun itu sesungguhnya," ucap Miss Fan tiba-tiba sambil menunjuk tanda pada peta yang terbelah.

"Iya aku juga berpikir begitu," timpal Kakek Zhang.

"Baiklah mari kita coba jalan saja mengikuti arah yang masih tertera di peta asli," ujar Cheng Xin.

"Baik Yah, Cheng, Paman," ucap mereka setuju.

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan kembali dengan hanya sebagian peta saja. Arah dan petunjuk nya kurang jelas. namun mereka berusaha untuk berjalan saja.

Sementara Gou Gou dan kedua anak buahnya sudah mulai berjalan sambil mencari Cheng Xin serta lainnya. Gou Gou sangat kesal karena kehilangan jejak mereka.

"Sial mereka pasti sudah berjalan jauh kita bahkan tak bisa menemukan tanda-tanda mereka," gerutu Gou Gou dengan kesal.

"Benar lalu bagaimana sekaran?" tanya Bon Bon padanya.

"Jika bukan karena laba-laba sialan itu aku pasti sudah mendapatkan petanya," katanya.

"Sekarang kita jalan saja dan jika kita menemukan mereka kita langsung tangkap mereka," ujarnya.

"Baiklah Bos." Mereka akhirnya pergi meninggalkan lokasi awal untuk menyusul Cheng Xin dan lainnya. Gou Gou sangat kesal karena tak berhasil mendapatkan apa-apa. Ia memutuskan untuk menangkap rombongan Cheng Xin jika berhasil bertemu.

...🕸️🕸️🕸️🕸️🕸️🕸️...

Di sisi gua yang berbeda Bos Yang dan Sing masih terus berjalan sambil melihat peta. Sesekali mereka berdua bingung karena arah petunjuk nya tak jelas.

"Sial gara-gara peta terbelah kita jadi tak tahu arah." Bos Yang juga sedang mengeluh kesal karena hanya bisa mendapatkan setengah dari peta tersebut.

"Tenang lah Bos yang kita pasti bisa menemukan Harta Karun tersebut," ucap sing berusaha menenangkan Bos nya.

"Lebih baik kita ikuti arah yang tertera pada peta saja siapa tau itu arah yang benar," usul Sing berpendapat.

"Benar kamu sing baiklah aku setuju padamu. Kita harus selangkah lebih cepat dari mereka," kata Bos Yang yang menyetujui usulannya.

"Bos Harta Karun itu kan katanya berisi benda pusaka dari jaman Dinasti Han, apa Harta Karun itu masih ada? Tiba-tiba Sing tentang isi Harta Karun tersebut.

"Iya Sing dan itu jika kita berhasil mendapatkannya dan kita jual kita akan kaya mendadak," jawabnya.

"Tapi bagaimana jika Harta Karun itu sebenarnya sudah tak ada lagian itu sudah lama sekali mungkin sudah ada yang pernah mendapatkannya," pikir Sing ragu.

"Omong kosong itu, ku dengar pulau ini sangat berbahaya kau tak lihat kita sudah beberapa kali menghadapi bahaya." Bos Yang mencoba untuk menyakinkan Sing.

"Iya Bos dah sepertinya kita termasuk yang beruntung," ucap Sing membenarkan.

"Sudah terus jalan saja, ketemu atau tidaknya kita lihat saja nanti," suruh Bos Yang yang tampak menunjukkan kepasrahannya.

Mereka berdua terus berjalan hingga singgah di sebuah sela gua kecil. Mereka berdua memutuskan untuk istirahat sejenak kebetulan di sisi sela gua terdapat mata air yang cukup jernih. Keduanya jadi bisa beristirahat untuk membersihkan diri dan minum.

Sementara Cheng Xin dan lainnya juga sedang beristirahat sambil diskusi mengenai peta yang terbelah itu. Mereka duduk melingkar untuk membahasnya. Mereka dengan seksama memandangi peta yang terbelah itu. Raut wajah mereka tampak lesu sesekali mereka menghela nafas tanda mengeluh. Huh peta terbelah terus letak harta karun itu dimana sebenarnya

"Aku merasa lelah Cheng kita sudah lama tak kembali orang tua kita pasti sudah curiga." Jin Mei tiba-tiba saja mengawali pembicaraan.

"Sama ibu ku pasti akan marah besar kalo tau aku kabur dari rumah," timpal Xio Dan. Mengingat dirinya telah kabur dari rumah sebelumnya. Dan pasti orang tuanya telah tau jika anaknya telah pergi meninggalkan rumah cukup lama.

"Huh...." Mereka berempat menghela nafas bersama. Tak terasa hampir beberapa Minggu mereka keluyuran di pulau terlarang. Sudah mulai pada merasakan rindu rumah dan sebagainya. Jika mereka pulang nanti pasti mereka semua akan mendapat teguran dari orang tuanya.

"Cheng bagaimana menurut mu tentang arah di peta ini?" tanya kakek Zhang pada Cheng Xin yang sedang berpikir.

"Heem jika berjalan ke arah Utara mengikuti peta mungkin kita akan keluar gua dan itulah sepertinya letak harta Karun tersembunyi," jawabnya setelah berpikir cukup lama.

"Salah harta karun itu didalam bukan di luar," sela Mis Fan tiba-tiba.

"Bagaimana kau tau Miss Fan apa kau pernah ke sini sebelumnya?" tanya Cheng Xin yang kaget dan heran mengenai dirinya.

"Eee tidak aku hanya asal iya hanya asal kita semua disini juga tak tau iya kan." Mis Fan seketika tersadar dan langsung memberi alasan yang dipikirnya masuk akal.

"Em Miss Fan aku sedikit penasaran tentang mu. Kau ini kan seorang peneliti dari Amerika, lalu apa tujuan mu datang kesini?" tanya Cheng Xin yang mulai penasaran dengannya.

"Iya aku dari Amerika dan aku kesini tentu saja aku penasaran dengan harta Karun yang ada di Pulau Terlarang ini. Terlebih lagi saat aku melihat ayahku sedang membahas peta ini dengan seseorang," jawabnya panjang lebar.

"Tunggu! Peta? Ayahmu?" Seketika Cheng Xin terkejut ketika mendengar kata peta dan profesornya disebut.

"Apa mungkin kau anak profesor Zhou yang ada di Amerika?" tebak Cheng Xin menduga.

"Iya dia ayahku, memang kenapa?" jawabnya lalu bertanya balik.

"Tidak apa kami berdua sebenarnya sedang mencari orang yang telah membocorkan peta harta karun itu," jawab Cheng Xin polos.

"Oh iya kah soalnya waktu aku mencari ayahku aku tak sengaja melihat beliau sedang berbicara dengan seseorang," tutur Miss Fan jujur.

"Jadi kau ada disana waktu itu," ucap Cheng Xin tak percaya.

"Iya karena penasaran aku mengintip nya dan ternyata peta itu milikmu," katanya.

"Lalu maksud dari perkataan mu...," Cheng Xin tak melanjutkan ucapannya dia malah memilih untuk berpikir sejenak.

"Ya jadi pas ruangan itu sepi aku maju untuk menengok benda yang sedang ayahku dan rekannya perhatikan. Dan ternyata itu sebuah peta. Karena menurut ku itu penemuan langka aku foto benda tersebut dan ku sebarkan di sosial media," lanjut Miss Fan menceritakan semuanya.

"Haa jangan-jangan berita itu beredar Mis fan lagi," bisik Dou Dou pada Xio Dan yang sedang serius menyimak.

"Bisa jadi dan tapi belum tau juga," jawabnya sambil mengangkat bahunya.

"Tapi saat aku ingin menguploadnya tiba-tiba saja ayahku dan rekannya masuk kembali. Aku pun cepat-cepat pergi dari ruangan itu," lanjut Miss Fan lagi.

Miss Fan menceritakan kejadian waktu dirinya tak sengaja melihat Cheng Xin dan ayahnya berdiskusi. Namun waktu itu dirinya setelah mengambil foto peta tersebut, ia langsung pergi begitu saja. Tanpa sadar layar tersentuh dengan sendirinya dan gambar akhirnya ter-upload ke seluruh penjuru. Miss Fan bahkan tak menyadari itu.

"Namun anehnya saat bangun keesokan hari tiba-tiba saja berita peta harta karun tersebar. Entah apa yang terjadi waktu itu aku lupa," kata Miss Fan terus menceritakan kejadian yang sebenarnya waktu itu.

"Miss Fan jadi kau ternyata....," Cheng Xin menghentikan ucapannya kembali

Sebenarnya jangan egois itu bisa membuat diri kita tersesat. Sekarang peta terbelah pencarian harta karun pun terasa sia-sia. Rasa putus asa sudah mulai menghampiri mereka. Kini mereka hanya perlu berpikir keras untuk menemukan harta Karun lewat insting mereka. Dan ada apa dengan Miss Fan sebenarnya?

Bersambung.....🦉🦉🦉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***