"Miss Fan kau ternyata...," kata Cheng Xin terhenti.
"Apa ada apa?' tanyanya heran.
"Kau lah penyebab rumor peta harta karun tersebar," tuduh Cheng Xin.
"Haa iya kah apa mungkin layar ponsel ku meng-upload sendiri sehingga tanpa disadari itu tersebar dengan sendirinya," ucap Miss Fan sambil mengingat kejadian waktu itu.
"Bisa jadi kau menaruh ponsel mu dengan cepat karena takut ketahuan oleh kami waktu itu kan," ucap Cheng Xin membantu mengingatkan kembali.
Ternyata eh ternyata tanpa di duganya Miss Fan lah orang dibalik tersebarnya rumor tentang peta tersebut. Mengenai Miss Fan sendiri dia adalah anak dari seorang profesor di Pusat Penelitian Institut Relik Budaya Arkeologi yang bernama Zhou Ling. Nama asli Miss Fan adalah Zhou Fan yang mengikuti marga ayahnya. Di waktu itu dirinya baru tiba dari Amerika dan langsung menuju ke laboratorium milik ayahnya. Tak disengaja dirinya melihat ayahnya dengan seseorang. Zhou Fan yang ingin menghampiri ayahnya pun jadi tak jadi dan memilih untuk menguping karena penasaran.
Dan sekarang, Miss Fan masih berpikir tentang kesalahannya itu. Miss Fan sedikit lupa-lupa ingat kerena malam itu dirinya juga minum. Jadi patut saja kalo sebagian ingatannya hilang di pagi hari dan sampai sekarang masih samar-samar ingatannya.
"Kau tau gara-gara dirimu seluruh kota Guangzhou gempar bahkan gara-gara tersebarnya peta itu semua jadi penasaran dan menginginkannya," marah Cheng Xin tiba-tiba.
"Kau juga jadi memancing para perompak keluar dari sarangnya untuk berburu. kau tau peta itu sangat penting tak boleh tersebar. Untung aku mempunyai ide untuk membuat salinannya," lanjutnya.
Cheng Xin mendadak jadi kesal dengan mis Fan karena ulah dirinya semua orang jadi dalam bahaya. Anaknya yang masih remaja bahkan jadi korban terjebak dalam peta yang ditemukannya. Walau yang ditemukan anaknya adalah peta yang sebenarnya, tapi tetap saja itu bukan hal yang baik. Terlebih lagi Cheng Mai mengambilnya secara diam-diam waktu itu.
"Kau kenapa jadi menyalahkan ku? Aku kan sudah bilang aku tak sengaja," protes Miss Fan tak terima disalahkan.
"Miss Fan, apa kau pernah memiliki peta asli juga?" tanya Kakek Zhang memastikan. Kakek Zhang memastikan apa yang ia dengar dari para perompak benar atau tidak mengenai Miss Fan yang memiliki peta asli juga. Ya waktu itu Kakek Zhang tak sengaja mendengar obralan perampok saat di gubug tempat mereka berdua disekap dulu. Namun pendengaran samar-samar jadi dirinya belum yakin mengenai itu.
"Iya tapi itu sudah hilang karena jatuh ke dalam lumpur waktu diriku ditahan Gou Gou," jawabnya.
"Kau ternyata juga memiliki peta asli itu," ucap Cheng Xin terkejut karena mengetahui kesalahan Miss Fan yang lain.
"Iya karena aku juga penasaran ya aku ambil saja salinan peta asli yang ada di meja. Harusnya kalian berterima kasih padaku karena meng-upload peta palsu bukan yang asli," jelasnya sambil membanggakan diri.
"Sudah sudah lah kita fokus ke peta saja, baiklah jadi kalau kita jalan ke timur dan akan bertemu batu besar letak harta Karun itu," sela Kakek Zhang menghentikan mereka. Dirinya lalu menjelaskan arah kemana peta tersebut.
Semua orang yang disana mulai berjalan lagi dan lagi. Semoga ini adalah perjalanan terakhir bagi mereka. Bahaya mungkin akan datang menghampiri mereka lagi. Karena semakin dalam mereka berjalan akan semakin banyak pula jebakan-jebakan alam yang tak terduga. Mereka semua harus benar-benar extra hati-hati jangan sampai ada yang terluka lagi.
...💰💰💰💰💰💰...
Sementara di kota Guangzhou di sebuah laboratorium pusat penelitian arkeologi. Tampak profesor Zhou yang sedang mencoba menghubungi para anggotanya dan juga Cheng Xin. Tapi sudah hampir satu bulan dirinya tak berhasil menghubunginya dan tak mendapatkan kabar apapun. Ditambah lagi putrinya juga menghilang setelah pulang dari Amerika. Profesor Zhou tak tahu kalau anaknya sekarang juga sedang bersama Cheng Xin mencari keberadaan harta karun itu.
"Lu Shan apa sudah ada kabar dari Cheng Xin?" tanya Prof. Zhou pada muridnya.
"Belum prof sepertinya sinyal di hutan terlarang terganggu," jawabnya.
"Sepertinya begitu, jadi kita sulit untuk berkoneksi dengan mereka," kata prof Zhou mengerti. "Lalu bagaimana dengan putri ku apa kau mendapatkan kabar tentang nya?" tanyanya tiba-tiba mengenai putrinya. Prof. Zhou juga penasaran tentang anaknya yang mendadak hilang setelah kepulangannya waktu itu.
"Putri Prof katanya sudah sampai di apartemennya waktu itu tapi di pagi harinya dirinya telah pergi meninggalkan apartemennya," jelas Lu Shan, murid Prof. Zhou.
"Kemana kira-kira anak kurang ngajar itu belum juga ketemu ayahnya sudah main hilang saja?" pikirnya kesal.
"Dari salah seorang penghuni apartemen melihat putri prof keluar dengan membawa peralatan penjelajah," tutur Lu Shan menjawab.
"Apa jangan-jangan anak itu pergi ke pulau terlarang juga?" pikirnya sambil berjalan.
"Siapkan kapal besok kita coba pergi menyusul mereka ke sana," suruhnya tiba-tiba pada muridnya itu.
"Baiklah Prof, segera laksanakan," katanya lalu pergi meninggalkan Laboratorium.
Profesor Zhou dan beberapa muridnya akan mencoba menyusul dan mencari Cheng Xin di Pulau Terlarang. Kapal akan dipesan oleh muridnya dan kemungkinan besok pagi mereka semua akan berangkat ke sana.
Sementara di tempat berbeda Ibu Xio Dan dan Ibu Jin Mei kembali mendatangi kantor polisi. Kali ini mereka berdua mendapatkan kabar baik karena sudah ada cara untuk menemukannya.
"Gimana caranya Pak?" tanya Bu Feng langsung.
"Tim kami akan mencoba untuk menuju pulau terlarang untuk mencari mereka," jawab Pak Petugas Kepolisian.
"Apa kami boleh ikut Pak?" pinta Bu Feng tiba-tiba.
"Bu Feng," panggil ibu Jin Mei kaget tak percaya.
"Apa? Bukannya kita sebagai orang tua harus turut ikut serta juga," katanya.
"Iya tapi pulau itu berbahaya," ucap Ibu Jin Mei ragu.
"Tenang Ibu Ibu kami tak akan masuk ke dalam hutan kami hanya sampai di bibir pulau saja, tim kami akan menggunakan drone untuk mencari keberadaan mereka," jelas Pak Petugas Kepolisian menenangkan mereka.
"Baiklah saya ikut kalo begitu," ucap Ibu Jin Mei setuju untuk ikut.
"Semoga drone bisa berfungsi dengan baik disana," harap petugas polisi pada mereka berdua.
Tidak lama lagi tim kepolisian akan bertindak. Mereka sudah menyerahkan anak buahnya untuk pergi ke lokasi. Mereka semua berharap bisa menemukan semua orang-orang itu dalam keadaan selamat. Begitu juga dengan Feng dan Lin, Ibu Jin Mei. Mereka ingin anak-anak mereka selamat.
Di Gua para Perompak Timur sedang mendapatkan masalah, pasalnya arah yang dilewatinya malah menuju tempat para lintah raksasa. Tanpa disadari ternyata di sela gua terdapat pintu gua lagi yang sangat aneh, seperti pintu ke dimensi lain. Para perompak yang kewalahan akhirnya memilih untuk masuk menuju ke pintu aneh tersebut untuk berlindung. Ternyata gua ini aneh juga di dalam gua masih ada gua, sungguh tak masuk diakal.
"Hey hey Bos lewat sini lihat ada pintu gua lain," tunjuk Bon-Bon sambil berlari.
"Woke kita lari kesana agar kita terbebas dari lintah lintah ini," kata Gou Gou setuju.
Mereka bertiga lari dan masuk ke dalam pintu gua aneh itu, setelah mereka masuk seketika pintu itu tertutup dan tak terlihat lagi. pintu apa itu sebenarnya dan kearah mana mereka akan dibawa? Kita beralih dulu ke Cheng Mai dan lainnya. Akhirnya mereka sampai di lokasi harta Karun. Setelah sekian lama waktu mencari akhirnya tiba saatnya juga. Mereka sangat senang setelah sampai di tempat yang terdapat tanda X di tanah.
"Apa kita sudah sampai apakah ini tempatnya?" tanya Dou Dou dan yang lainnya.
"Iya kalau menurut peta ini adalah lokasinya," jawab Kakek Zhang.
Mereka pun mengeluarkan alat gali untuk mengeruk tanah tersebut. Setelah semuanya siap, mereka mulai menggali. Mereka menggali dan menggali semakin dalam hingga tiba-tiba alat gali berhenti. Seperti ada sesuatu yang mengganjal nya hingga membuat alat galinya tertahan. Ternyata saat di gali lebih dalam lagi, barulah kelihatan sebuah peti harta Karun. Peti itu lalu di angkat oleh Cheng Xin. Ketika akan membukanya ternyata, Bos Yang dan Sing datang.
"Tunggu dulu serahkan Harta Karun itu," cegah Bos Yang yang tiba-tiba muncul.
"Bos Yang, Sing, kalian sudah sampai juga," ucap Cheng Xin terkejut.
"Ya kami akhirnya sampai tapi sangat disayangkan kami keduluan dengan tim mu, maka serahkan peti itu cepat," katanya sambil menyuruh paksa mereka. Bos Yang dan Sing kembali mengeluarkan pistol untuk menakut-nakuti mereka kembali.
"Tidak, sini cepat." Cheng Xin menahan peti itu, namun berhasil direbut oleh Bos Yang.
Rombongan Ceng Xin mengangkat tangan semua karena Sing dan Bos Yang menodongkan pistolnya ke mereka. Peti akhirnya berhasil direbut. Bos Yang dan Sing sangat gembira dan senang.
"Akhirnya kita mendapatkan nya juga," ucap Bos Yang senang sambil menjujung tinggi peti harta Karun tersebut.
"Buka Bos buka aku penasaran," suruh sing tak sabar.
Deng Deng.... Deng Deng.... Deng Deng Deng....
Bos Yang dengan raut muka gembira perlahan membuka tersebut, bah....eng i eng.... muka Bos Yang dan Sing yang gembira tadi mendadak melongo saking terkejutnya. Apakah isinya bongkahan emas permata? Tidak-tidak harusnya sebuah keris peninggalan Dinasti Han. Tapi jangan tertipu mereka berdua terkejut bukan karena dua macam itu, melainkan peti itu kosong. Haa kok bisa??? Entah lah sepertinya itu sudah di gali sebelum nya dan sudah ada orang yang berhasil menemukannya lebih dulu.
Kira-kira siapa orang pertama tersebut? Perjalanan Cheng Mai dan lainnya sia-sia dong karena pada akhirnya tak dapat apa-apa.
"Kenapa dengan kalian berdua sekarang kalian puas kan?" tanya Cheng Xin sedikit heran dengan ekspresi mereka berdua.
"Bos kemana isinya?" tanya Sing padanya.
"Heh kalian pasti diantara kalian sudah ada yang mengambil nya dan menyembunyikannya, cepat serahkan itu." Bos Yang seketika langsung menuduh rombongan Cheng Xin telah mengambil isi petinya.
"Apa maksudmu Bos Yang? Tidak ada diantara kami semua yang mengambil atau bahkan menyembunyikannya," jawab Cheng Xin masih bingung.
"Iya betul kata ayah kami semua bahkan belum membukanya," timpal Cheng Mai menyakinkan mereka.
"Emang ada apa dengan isinya?" tanya Xio Dan pada mereka.
"Kalian tau isinya.... hilang," kata Bos Yang sambil menunjukkan peti kosong pada mereka semua.
"Apa??? Hilang???" Mereka semua terkejut berbarengan.
Bersambung....⚓⚓⚓⚓
..."Awalnya jangan pernah berharap dengan sesuatu atau pada akhirnya tak mendapatkan apa-apa"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•
maksudnya Miss Fan mabuk ya..
2023-11-04
0
Ney🐌🍒⃞⃟🦅
wahh cape2 harta karun ny kosong🤦♀️🤭
2023-10-14
0
🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я
lah lah main nuduh aja Cheng Xin aja belum membukanya baru dirimu seorang bos Yang jangan ngadi ngadi lah
2023-10-11
1