"Rena," panggil Andre seketika setelah keluar dari ruangan bersama Wati.
Rena dan Shakila mengalihkan pandangan ke sumber suara. Melihat Andre dan Wati melangkah cepat mendekati mereka.
"Itu Ayahmu?" Shakila berbisik tiba-tiba.
Rena mengangguk cepat.
Shakila nampak mangut-mangut sejenak sambil turun dari kursi kala memperhatikan Andre sepertinya akan berjongkok di hadapan Rena.
"Nak, maafkan Ayah ya, Rena jangan takut, Ayah nggak akan teriak-teriak lagi, Ayah sayang banget sama Rena." Andre membawa tubuh munggil Rena ke dalam pelukan. Setelah berpikir dia akan berusaha untuk tidak membuat keributan di hadapan Rena.
Rena hanya diam saja. Kedua matanya malah fokus memperhatikan Shakila yang sekarang tengah berlarian menuju seorang pria sepertinya Daddy Shakila. Rena dapat melihat Shakila tengah di cium pipinya oleh Daddynya. Kini Shakila dan pria itu nampak melangkah cepat menuju mobil.
"Rena, Ayah ke kantor dulu, baik-baik ya di sini,' ucap Andre sambil melepas pelukan.
Rena menarik napas pelan, enggan menanggapi Andre.
Mau tak mau Andre harus pergi ke kantor karena atasannya tadi sempat menelepon dia saat berada di ruangan BK tadi.
"Saya permisi dulu Bu Wati, sepertinya istri saya sebentar lagi sampai."
Wati melemparkan senyuman. "Oh ya baik Pak, silakan."
Selepas kepergian Andre, Rena mengedarkan pandangan di lorong, mencari keberadan Shakila sejenak.
"Rena cari apa?" tanya guru BK tersebut sambil mengikuti pandangan mata Rena.
Rena menoleh."Shakila, Bu."
"Shakila?" Wati mengulangi perkataan Rena dengan kening berkerut kuat.
Dalam sepersekian detik, dari arah depan, Sekar melangkah cepat, menghampiri Rena dan Wati.
"Bunda!" teriak Rena sambil berlarian mendekati Sekar.
Sekar merentangkan kedua tangan dan memeluk Rena seketika. "Kamu kenapa Nak?" tanyanya cemas. Sebab ketika di butik, mendapat panggilan tiba-tiba dari guru BK. Tentu saja Sekar sangat mencemaskan keadaan putrinya itu.
Rena tak membalas. Dia memeluk Sekar dengan begitu erat. Dan tanpa permisi cairan bening nampak menetes di pipinya seketika.
Sekar panik kala di bagian perutnya terasa basah.
"Rena, kamu kenapa Nak?" tanyanya was-was dan panik. Namun, Rena diam saja.
"Permisi Bu Sekar, saya guru yang menghubungi anda tadi, mari kita bicara di ruangan," ucap Wati. Sedari tadi memperhatikan interaksi Ibu dan anak itu.
Sekar mengangguk. "Oh iya baik, ayo Nak, ikut Bunda," sahutnya sambil menggandeng tangan Rena.
"Rena di sini saja Bunda, mau nunggu Shakila." Akhirnya Rena membuka suara.
"Shakila? Siapa sayang?" Sekar mengerutkan dahi.
"Teman baru Rena, Shakila tadi ketemu sama Daddynya. Bunda masuk saja ya, Shakila pasti sebentar lagi ke sini."
"Baiklah, jangan kemana-mana ya Sayang."
Dengan terpaksa Sekar menuruti permintaan anaknya. Dia pun bergegas masuk ke ruangan bersama guru BK. Setelah di beri penjelasan oleh Wati, Sekar sangat menyesal dan merasa begitu egois karena tak memikirkan perasaan Rena. Dia pun berencana akan membawa Rena ke psikiater nantinya.
Saat keluar dari ruangan, Sekar begitu terkejut melihat Rena tertawa pelan bersama seseorang.
"Rena," panggil Sekar seketika sambil mendekati keduanya.
"Bunda, ini teman Rena, namanya Shakila." Rena memperkenalkan Shakila pada Bundanya.
Shakila melebarkan mata saat melihat wanita di hadapannya adalah wonder woman yang pernah dilihatnya di butik.
"Wow wonder woman," gumam Shakila pelan namun dapat di dengar Sekar dan Rena.
"Wonder woman?" tanya Sekar balik, keheranan.
"Hehe, maaf," sahut Shakila.
Sekar tersenyum hangat. Lalu mengalihkan pandangan ke arah Rena. "Baguslah, Rena memiliki teman, Bunda minta maaf ya, gara-gara Bunda, Rena ketakutan, Bunda janji nggak akan buat Rena ketakutan lagi, sekarang Rena sekolah ya, nanti siang Bunda jemput."
"Iya Bunda, hati-hati Bunda, Rena tunggu ya"
Rena tersenyum tipis.
*
*
*
Selesai dengan urusan sekolah, Sekar memutuskan untuk pergi ke kantor Andre, hendak membicarakan permasahan Rena. Dengan pelan Sekar mengendarai kendaraan roda empatnya membelah jalan perkotaan.
Sesampainya di tempat berkerja Andre, Sekar meminta izin pada teman kantor suaminya untuk masuk ke ruangan Andre.
"Semoga saja dia tidak sibuk," Sekar bergumam-gumam saat masuk ke dalam lift.
Di lantai tiga, Sekar langsung melangkah ke ruangan Andre sambil melemparkan senyum tipis kepada teman kerja suaminya itu.
Dada Sekar bergemuruh seketika. Kala baru saja membuka pintu ruangan, sudah disuguhi pemandangan yang membuat dirinya merasa jijik.
Andre dan seorang wanita tengah berhubungan badan di atas meja kerja. Keduanya belum menyadari kedatangan Sekar. Mereka tengah menikmati permainan dengan mata terpejam.
"Binatang!" seru Sekar sambil menutup pintu dengan sangat kuat.
Andre tersentak kala mendengar suara Sekar. Dia kalang kabut, secepat kilat mencabut rudalnya dari tubuh si wanita.
"Sa-ya-ng, aku bisa menje-laskannya," sahut Andre sedikit terbata-bata ketika melihat Sekar menatap datar ke arahnya sambil melipat tangan di dada.
Beberapa jam lalu, Andre mendapatkan sekretaris baru dari kantor pusat. Saat karyawan baru itu masuk ke ruangan. Adik Andre langsung menegang karena kemeja yang dikenakan wanita tersebut sangatlah ketat dan tipis, hingga menampakkan tali bra-nya yang berwarna merah.
Sekar enggan menanggapi. Dia malah menoleh ke arah wanita muda yang tadi digauli suaminya.
"Pakai cepat bajumu, apa kamu tidak malu mempertontonkan badanmu itu padaku, sepertinya kamu orang baru di sini, siapa namamu?" tanya Sekar sambil menelisik penampilan wanita tersebut.
Wanita itu tampak salah tingkah. "Maaf saya terkejut tadi, saya anak baru Mbak, nama saya Ewita, baru saja masuk hari ini, saya nggak tahu kalau Pak Andre sudah punya istri, saya minta maaf, Mbak," ucapnya sambil memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai dan memakai pakaian tersebut.
"Hm, saya cuma mau ingatkan, besok periksakan dirimu ke puskesmas, siapa tahu saja kamu terkena penyakit kelamin atau apa, suamiku bermain dengan banyak wanita, mungkin sudah lebih dari 30 orang atau bahkan lebih," ucap Sekar dengan tenang.
Ewita ketakutan.
"Sekar! Apaan-apaan kamu! Apa kamu menyumpahiku ha?!" Andre mulai tersulut emosi.
Sekar tak mengubris sama sekali Andre. Dia malah menyuruh Ewita untuk keluar dari ruangan.
"Sekar! Lancang kamu ya! Menyumpahi suamimu sendiri!" bentak Andre setelah melihat Ewita keluar.
Sekar menatap sinis Andre. "Cih! Suami? Masih pantas kamu di sebut seorang suami? Menjijikan! Aku tidak menyumpahimu, aku hanya memperingatkan saja! Lagipula kamu sudah sering bergonta-ganti pasangan kan, jadi ya tidak ada salahnya aku memperingatkan wanita itu! Dia harus tahu, kasihan dia, bisa meninggal karena ulahmu!"
"Kamu!" Andre hendak mendekati Sekar.
"Stop! Jangan sekali-kali mendekatiku Andre atau kamu mau aku tendang seperti biasanya. Kamu nggak usah marah, karena memang itu kenyataannya, nikmati saja sekarang tapi nanti kamu akan terkena getahnya, aku ke sini cuma menyampaikan tentang Rena. Kalau kamu memang sayang sama anakmu sendiri. Malam ini dan seterusnya jangan ke rumah dulu Andre, kasihan Rena," ucap Sekar dengan nada rendah.
Amarah di hati Andre langsung mereda saat mendengar nama Rena disebut.
"Aku pergi dulu, pakailah celanamu Andre! Aku masih berbaik hati, tidak melaporkan kelakuan bejatmu ke atasanmu!" Sekar bergegas keluar dari ruangan tanpa mendengarkan jawaban Andre.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Endang Oke
saya kerja di kantor dr bawah jd staff accounting skrg jd manager Accountinh dan finance. sdh 25 thn. tdk ada tuh karyawan msupun msnager zinah di kantor! itu kantor apa prostitusi.
di ksntor dipasang cctv sebsnyak 125 titik.
ada toilet yg tdk dipasang.
2024-02-28
0
novi 99
atasan Andre mana ya .
soalnya dari kelakuan Andre yang gonta ganti wanita bukan rahasia umum lagi di kantor sepertinya .
wajar klo Andre kena penyakit kelamin sesuai kelakuannya
2023-10-02
1
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
mudah2an di ruangan Andre ada cctv..
gosah di laporin juga, suatu saat boss besar bakalan tau ...
ato ya liat sendiri live show ...secara pintu gak dikunci spt tadi ...
dan mudah2an boss besar juga bersih ... bukan player ..
2023-09-09
1