Sekar melangkah cepat menuju mobilnya sambil menggendong Rena yang sedang tertidur pulas. Dia hendak pulang ke rumah.
Sekar tak peduli lagi jika memergoki Andre dan Melani di rumah nanti. Rasa marah dan kecewanya terhadap Andre tak dapat diungkapkan lagi dengan kata-kata.
Sekar mengecup pelan kening Rena setelah membaringkan anaknya di kursi belakang. Lalu masuk ke kursi kemudi.
Selang beberapa menit, Sekar sudah sampai rumah, tak ada tanda-tanda mobil Melani, hanya ada mobil Andre yang terparkiran di halaman rumah.
"Cih! Dia pikir aku bodoh apa?" gumam Sekar pelan sambil mengangkat tubuh Rena perlahan-lahan.
"Dari mana saja kamu!" teriak Andre tiba-tiba. Begitu pintu terbuka, Andre berdiri di hadapan Sekar, melayangkan tatapan tajam.
Sekar tak langsung membalas. Dia malah melengoskan muka dan melangkah cepat melewati Andre, hendak ke kamar Rena.
Andre menahan sabar. Dia pun mengekori Sekar dari belakang. Setelah melihat Sekar membaringkan Rena melalui sela-sela pintu kamar, Andre menyelenong masuk ke dalam dan menarik paksa tangan Sekar untuk keluar.
Pintu Rena tampak tak tertutup rapat.
"Jawab aku, Sekar! Dari mana kamu!?" Dengan napas memburu Andre bertanya.
Sekar langsung menghempas tangan Andre. "Dari butik, apa ada masalah?" tanyanya dengan mimik muka datar.
"Pembohong! Pasti kamu berselingkuh kan! Dasar perempuan murahan!"
Tak ada angin dan tak ada hujan Andre malah menuduh Sekar. Tentu saja Sekar mendengus kasar.
"Maling kok teriak maling, di mana Melani?" tanya Sekar dengan tenang.
Andre terpaku sejenak. Niatnya ingin membuat Sekar naik pitam, malah tak berhasil. Dia mengira jika Sekar juga berselingkuh darinya karena perubahan sikap istrinya itu. Dan sepertinya Sekar mengetahui kalau Melani ada di sini tadi.
"Melani siapa? Jangan asal tuduh kamu! Malah mengalihkan pembicaraan!" Andre berseru dengan mengebu-gebu.
Sekar memutar mata malas. "Andre, Andre, kamu tidak usah memutar balikkan fakta, sudahlah aku malas berdebat sama kamu, terserah kamu mau tidur dengan banyak wanita di luar sana, aku tidak peduli lagi, aku mau tidur di kamar Rena saja," ucapnya datar.
Melihat tak ada kecemburuan yang terpancar dari bola mata Sekar, Andre tersulut emosi. Dia langsung menarik rambut Sekar.
Sekar terkejut. Akan tetapi secepat kilat mengelak Andre dan melayangkan bogeman kuat di perut suaminya itu seketika.
"Argh!" teriak Andre sambil mundur beberapa langkah kala mendapat pukulan dari Sekar barusan. Dia tersentak dengan gerakan Sekar yang gesit itu. Andre tak menyangka ternyata istrinya seperti singa jika sedang murka. Pasalnya selama berumahtangga, Sekar jarang sekali marah-marah.
"Berani kamu sama aku ha! Kamu mau melukai bayiku!" teriak Sekar menggelegar. Lalu melangkah cepat ke dekat pintu. Menyambar penyapu dan mendekati Andre seketika.
Bugh! Bugh! Bugh!
Sekar memukul Andre dengan gagang penyapu. Pria itu tak berkutik sama sekali sekarang, sebab Sekar seperti orang kesurupan.
"Aduh, aduh, ampun Sayang, aku minta maaf, aku nggak sengaja tadi! Ampun! Ahk!!!" raung Andre sambil berusaha melindungi tubuhnya.
Di dalam kamar, sedari tadi Rena mengintip kedua orangtuanya melalui sela-sela pintu. Dia menutup kedua telinganya saat mendengar suara teriakan Andre.
Tubuh Rena nampak bergetar pelan dan tak mampu lagi membendung air matanya, yang kini tengah mengalir pelan di pipi bulatnya.
Rena sangat ketakutan dan sedih. Mengapa akhir-akhir ini, Ayah dan Bundanya selalu berdebat.
"Hiks, hiks, hiks.... Ayah, Bunda jahat, nggak sayang lagi sama Rena, hiks, hiks...." lirih Rena dengan memeluk lututnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
kasian Rena liat semua
2025-03-18
0
Dewa Dewi
gagang sapu bukan penyapu
2023-08-21
0
Meriana Erna
ih parah andre ni,KASIHAN réna,
2023-08-13
3