Selang beberapa menit kendaraan roda empat milik Andre telah sampai di rumah yang lumayan besar. Kepala Andre celingak-celinguk sejenak saat melihat keadaan rumah tampak ramai. Dan berharap Sekar dan Rena ada di dalam.
“Ma,” panggil Andre setelah melihat pintu di buka oleh seorang wanita berambut pendek model bob. Siapa lagi kalau bukan Rika, mamanya Andre.
“Andre, ya ampun, Mama belum mengirimmu pesan . kamu sudah ke sini, ayo masuk Nak,” ucap Rika sembari menarik tangan Andre. Untuk masuk ke dalam rumah.
Andre langsung berpikir bahwa Sekar dan Rena ada di dalam. Ia langsung tersenyum senang. Apalagi melihat banyak tetangga dan beberapa sanak saudaranya berkumpul di sini.
“Kok ramai Ma?” tanya Andre penasaran. Mengapa di kediamaan Mamanya sangatlah ramai.
Rika menoleh lalu mengukir senyuman. “Ini loh ada tamu jauh-jauh datang dari Ausi, teman semasa kecil kamu. Dia baru aja lulus S2,” sahutnya sambil melangkahkan kaki ke ruang tengah.
Andre mangut-mangut saja. Mengikuti langkah kaki Mamanya dari belakang. “Ma, Sekar sama Rena mana?” tanyanya.
Dahi Rika berkerut kuat mendengar perkataan anaknya itu. “Loh kok nanya Mama, aneh kamu ini? Kenapa? Apa Sekar keluyuran lagi? Sampai-sampai mengabarimu?”
Nada Rika terdengar sinis membuat Andre panik seketika sebab Sekar ternyata tak ada di sini. Perasaan khawatir dan cemas melebur menjadi satu sekarang.
“Kalau begitu aku pergi dulu ya Ma, aku harus cari Sekar sama Rena.” Andre hendak membalik badannya.
“Eits! Mau pergi kemana kamu, Ndre. Di sini sebentar, kamu harus ketemu Melani, tadi dia nanyain kamu tuh!” seru Rika sambil menahan tangan Andre.
“Tapi Ma-“
“Andre!”
Perkataan Andre terjeda saat melihat seorang wanita berambut pirang berlarian ke arahnya.
Anjir! Siapa nih cewek? Seksi banget!
Andre terkejut. Melihat wanita yang asing wajahnya berhamburan memeluknya dan menempelkan tubuhnya ke dada bidang Andre saat ini. Secara bersamaan pula di balik celana panjang Andre, adiknya bangkit berdiri seketika. Tubuhnya kaku tiba-tiba. Dia tak membalas pelukan dari sang wanita.
Aduhai. Gimana nih? Si jhony kenapa sih?
“Andre, kok diam?” tanya Rika pada Andre, yang mengerutkan dahi. “Astaga, jangan bilang kamu lupa sama Melani?”
“Jahat banget kamu, Ndre? Lupa sama teman masa kecil dulu ya.” Wanita berambut pirang itu memanyunkan bibirnya.
“Melani? Tunggu dulu, Melani yang mukanya hitam dulu bukan?” sahut Andre kemudian dengan raut wajah serius sambil mengingat-ingat teman masa kecilnya dulu.
“Haha, iya benar!” Pecah tawa Rika dan kumpulan manusia di ruangan.
“Jahat banget sih! Iya, iya ini aku!” seru Melani sambil cemberut.
“Haha! Maafin aku Mel, soalnya kamu sekarang jadi makin cantik,” sahut Andre sambil menelisik penampilan Melani yang berubah drastic 180 derajat. Dan sekarang sangat cantik dan seksi.
“Iya dong!” Melani berjinjit seketika lalu mendekatkan bibir di telinga Andre. “Tapi kecantikan aku nggak ada guna lagi, soalnya kamu udah punya istri sekarang,” sahutnya cepat kemudian memundurkan langkah kakinya.
“Ha? Ngomong apa kamu, Mel?” Andre melonggo sebab tak mendengar dengan jelas perkataan Melani barusan.
Melani mengedikkan bahu sedikit. Enggan untuk mengulangi ucapan. Dia hanya melemparkan senyum manisnya saja.
Aku nggak salah dengarkan? Melani bilang kecantikan dia nggak gunanya lagi karena aku udah punya istri? Argh! Udah ah, sebaiknya aku sekarang cari Sekar dan Rena.
Andre bermonolog di dalam hati sambil membalas senyuman Melani.
“Maaf semuanya, kayaknya aku harus pergi sekarang, Sekar sama Rena nungguin di rumah, hehe, permisi,” ucap Andre cepat lalu berlalu pergi dari ruangan sebelum Rika menahan dirinya di rumah.
“Andre! Itu anak aneh banget ya! Bukannya tadi nyariin Sekar? Eh malah pulang tiba-tiba. Gara-gara si Sekar, Andre jarang banget ke rumah!’ seru Rika jengkel.
“Udah Tante, jangan marah-marah, nanti cepat tua loh,” kelakar Melani sambil merangkul tangan Rika.
Rika mendengus pelan. Lalu melemparkan senyuman ke arah Melani. “Seandainya saja kamu yang jadi menantu Tante, pasti Tante bahagia terus,” sahutnya. Sedari dulu dia ingin menjodohkan Andre dan Melani. Namun, karena Melani mengenyam pendidikan di luar negeri dan Andre yang terlanjur berpacaran dengan Sekar. Rika terpaksa merestui Andre dan Sekar. Sebab status Sekar yang seorang yatim piatu. Membuat dia tidak suka pada menantunya itu.
Sementara itu, di sisi lain.
Sekar memutuskan mengajak Rena untuk pergi ke supermarket terdekat. Membeli beberapa makanan untuk anak-anak yatim dan ingin juga membeli pakaian untuk dirinya dan Rena. Dalam minggu ini ia tak mau berkunjung ke rumahnya. Sebab banyak kenangan ia bersama Andre di sana. Jadi, Sekar memilih untuk membeli pakaian di luar daripada harus terluka saat kembali ke rumah.
“Bunda? Rena boleh ambil ini nggak?” tanya Rena sambil mengangkat snack makanan.
Sekar menoleh dan berhenti mendorong trolinya. “Boleh Sayang, ambil aja dua ya untuk Rena.”
“Yei! Iya, terima kasih Bunda.” Rena langsung mengambil lagi snack makanan di pajangan dan memasukkannya ke troli.
Sekar tersenyum tipis lalu kembali mendorong troli. Namun, tiba-tiba dari arah samping ada seorang pria menyenggol trolinya.
Sekar tersentak karena si pria menimbulkan kegaduhan di lorong tersebut. Dan otomatis para pengunjung supermarket memusatkan perhatian ke arah mereka.
“Oh my! Im so sorry, Miss!” sahut si pria berwajah blasteran sambil menarik troli agar tak bergerak ke depan.
Sekar menghela napas pelan lalu memegang kembali trolinya. “Iya, tidak apa-apa,” balasnya.
“Bunda, nggak kenapa-kenapa?” tanya Rena cemas.
“Bunda baik-baik aja Sayang. Ayo kita ke lorong sebelah,” ucap Sekar cepat lalu menggandeng tangan Rena, menuntunnya berjalan ke arah lain. Meninggalkan si pria blasteran terpaku di tempat, melihat punggung Sekar dan Rena.
“Cantik dan keibuan, aku pikir belum punya anak,” gumamnya pelan.
Lima menit kemudian, Sekar dan Rena sudah selesai berbelanja. Keduanya sedang mengantri di depan kasir sekarang hendak membayar barang-barang. Sedari tadi Sekar menghela napas kasar, menahan sabar karena pembeli di depan cukup lama bertransaksi.
“Sir, apa tidak ada uang cash sepertinya ATM anda di blokir,” sahut pegawai kasir kepada pembeli di depan Sekar.
“Tunggu sebentar, aku cari dulu.” Si pria merogoh-rogoh koceknya sejenak.
Tanpa pikir panjang, Sekar melangkah ke depan dan menyodorkan ATM-nya pada pegawai kasir. “Bayar pakai ini saja Mbak, kasihan di belakang banyak yang ngantri,” sahutnya tanpa berniat melihat si pria di sampingnya yang terkejut melihat kedatangannya barusan.
Pegawai kasir mengangguk lalu mengscan ATM milik Sekar.
Si pria yang ternyata tak sengaja menyenggol troli Sekar tadi dan tidak membawa uang cash itu curi-curi pandang ke arah Sekar. Sekar seakan acuh tak acuh dengan keberadaannya.
Selang beberapa menit, Sekar dan Rena sudah di parkiran hendak menunggu taksi.
“Terima kasih,” sahut seseorang dari samping sambil mengulas senyum tipis.
Sekar menoleh. “Hm, iya sama-sama,”sahutnya lalu mengalihkan pandangan ke depan lagi.
Si pria mengangkat tangannya hendak menjabat tangan Sekar. “Sebelumnya aku minta maaf tadi- Ahk!!”
Bugh!
Pria itu tersungkur ke tanah seketika saat mendapat bogeman di perutnya tiba-tiba.
“Ayah!” seru Rena kala melihat Andre di hadapan mereka sekarang. Namun, Andre tak mengubris anaknya, memilih menatap Sekar dan si pria tak di kenal secara bergantian.
Sekar tersentak. “Apaan-apan kamu, Mas?!”
“Kamu yang apaan-apaan? Oh pantas saja kamu mau langsung cerai! Ternyata kamu selingkuh juga ya di belakangku! Dasar perempuan murahan!” seru Andre kemudian melayangkan tamparan di pipi Sekar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
novi 99
yang kasih tau Sekar si Andre selingkuh itu siapa ya.
terus si Andre kudu di sunat ulang , ada yang salah itu ...🤣
2023-10-02
0
Jasreena
Jhonny nya Andre murahan... sama siapa aja mau...
2023-09-17
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
oh ... ini toh masalah nya ...
ada calon mantu yg gak kesampean...
2023-09-09
0