Playing Victim

Sekar memegang pipinya yang terasa panas sekarang. Dia menatap Andre dengan penuh kekecewaan. Sikap Andre sudah kelewat batas. Padahal saat ini mereka berada di depan umum. Apakah Andre tak bisa mengontrol emosinya sedikitpun dan malah menuduh dirinya yang berselingkuh. Dia melirik sekilas pria yang tak di kenal, sedang tertatih-tatih bangkit berdiri.

Sekar tak enak hati jadinya.

“Bunda!” Rena mendongakkan wajahnya ke atas sambil memeluk kaki Sekar. “Kenapa Ayah tampar Bunda?” tanyanya sambil menitihkan air mata seketika.

“Diam kamu!” bentak Andre membuat Rena terkejut. “Pulang kamu ha!” serunya sambil mencengkram kuat pergelangan tangan Sekar dan Rena seketika menuntun mereka masuk ke dalam mobil.

“Lepaskan aku!” teriak Sekar. dia berusaha melepaskan cekalan tangan Andre. Namun, tenaganya kalah.

“Ayah! Hiks,hiks,hiks, lepasin Rena sama Bunda, Rena mau di panti aja,” sahut Rena dengan berderai air mata kemudian menoleh ke belakang sejenak. Melihat si pria sedang berlarian mendekati mereka sekarang.

“Hei stop kamu! Jangan main tangan sama anak dan wanita, aku sama istrimu itu hanya orang asing yang nggak sengaja bersenggolan tadi di supermarket dan kebetulan tadi istrimu menolongku,” sahut si pria sambil menahan tangan Andre saat di dekat mobil.

Andre berdecak sejenak. “Alah alasan kamu! Cuih!” ucapnya sambil meludahi wajah si pria seketika. Lalu mendorong tubuh Sekar dan Rena masuk ke dalam mobil. Namun, sebelum pintu mobil tertutup Sekar bergerak cepat. Sekar langsung mengendong Rena dan keluar dari mobil lalu berlindung di belakang tubuh si pria tadi.

“Sekar!!!” teriak Andre nyaring dengan kedua tangan terkepal kuat.

“Apa? Silakan pergi! Dalam minggu ini surat gugatan akan sampai di tempatmu!” seru Sekar dari belakang tubuh si pria tak di kenal itu.

“Silakan pergi!” seru pria tersebut menimpali sambil membuka cepat sweaternya menampakkan otot-otot yang besar.

Andre menelan salivanya berkali-kali melihat otot-otot pria tersebut. Memilih masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan Sekar dan Rena.

“Maaf, aku benar-benar minta maaf karena kamu jadi ikut terseret ke masalah kami,” ucap Sekar setelah melihat mobil Andre tak nampak di penglihatannya sekarang.

“Tidak apa-apa,aku juga tadi salah sih dekat-dekat kamu, sepertinya suami kamu cemburuan, em tapi aku dengar tadi kamu mau cerai sama dia?” tanya si pria kemudian.

Sekar enggan menanggapi. Dia tak mau terlalu terbuka dengan orang yang baru di kenalnya. “Em sekali lagi aku minta maaf, aku permisi dulu ya, keburu malam,” sahutnya sambil mengusap pelan jejak tangis Rena di pipinya.

Si pria tampak salah tingkah. “Perkenalkan namaku…” Pria itu tak melanjutkan perkataannya lagi saat melihat Sekar berlarian menjauhi dirinya sekarang.

“Oh my! Wanita yang aneh, ah sudahlah lebih baik aku pulang ke rumah,” gumamnya pelan sambil melirik arloji di pergelangan tangannya menunjukkan pukul delapan malam.

*

*

*

Dua hari kemudian.

Di sebuah gedung tinggi menjulang. Andre grasak-grusuk saat melihat surat gugatan cerai berada di tangannya sekarang. Dia sangat tak mau berpisah dengan Sekar karena sampai saat ini ia masih sangat mencintai istrinya itu.

Andre tengah menunggu kedatangan teman kantornya untuk memberitahu di mana Sekar berada, sebab sejak kemarin dia tak dapat berjumpa Sekar dan Rena. Padahal Andre sudah datang ke butik Sekar dan sekolahan Rena. Berharap dapat bertemu mereka. Namun, ternyata anak dan istrinya tak nampak batang hidungnya. Mereka seakan hilang di telan bumi.

“Hai Ndre, aku tahu di mana Sekar dan anakmu,” ucap seorang wanita berpakaian seksi menyelenong masuk ke dalam ruangan Andre.

Andre menoleh. “Hm, di mana? Cepat katakan padaku!” sahutnya sambil menyentuh kedua pundak wanita itu.

“Ini tidak gratis, Ndre,” sahutnya dengan nada manja.

“Ckk! Iya, iya aku tahu, aku akan memberimu uang nanti.”

“Aku tidak mau uang, Ndre.” Wanita itu mengigit bibir bawahnya saat melihat wajah Andre yang sangat seksi menurutnya.

Dahi Andre berkerut kuat. “Lalu kamu mau apa?”

Wanita itu mendekat lalu menempelkan dadanya ke tubuh Andre. “Puaskan aku, Ndre. Suamiku tak bisa memuaskanku selama ini, seperti yang kita lakukan seperti biasanya.”

Andre menghela napas kasar. “Hah.. aku pikir apa, ya sudah ayo kita cari hotel, setelah itu beritahu aku di mana Sekar dan Rena.”

Wanita itu tersenyum sumringah lalu mengecup cepat pipi Andre. “Kamu sangat baik, Ndre. Coba saja burung suamiku besar dan panjang sepertimu, fiuh…”

Andre tersenyum tipis.

“Hm, ayo cepat kita ke hotel,” ucap Andre sambil merem@as buah melon menantang di hadapannya.

Sementara itu. Di sisi lain.

Sejak tadi pagi Sekar kebingungan mengapa dirinya tiba-tiba mual dan muntah. Dia mengira bahwa dirinya stress akibat sepanjang malam memikirkan kehidupan rumahtangganya yang di ambang kehancuran. Dan Sekar dilanda dilema tadi malam. Bagaimana tidak’ semalam secara terang-terangan Rena memintanya untuk selalu bersama Andre.

“Sekar kenapa kamu?’ Rima mengetuk pintu ketika melihat Sekar sangat lama di dalam toilet.

Sekar langsung membasuh mulutnya lalu keluar dari toilet.

“Aku nggak enak badan, Bu.”

“Waduh, Ibu buatin kamu bubur ya,” ucap Rima sambil merangkul tangan Sekar untuk duduk di kursi.

“Nggak usah Bu. Mungkin hanya masuk angin, aku mau istirahat saja di kamar.”

“Sekar, bulan ini kamu sudah datang bulan kan?” Rima memperhatikan Sekar dengan seksama.

Rima mengajukan sebuah pertanyaan yang membuat Sekar membeku di tempat. Sekar teringat jika bulan ini belum menstruasi.

“ Sekar, sebaiknya kamu periksa ya, Bunda mau beli testpack ke apotik sebentar,” ucap Rima mengira Sekar belum datang bulan.

Tak ada sahutan, Sekar hanya mengangguk saja.

Setengah jam kemudian.

“Bu! Aku tidak salah lihat kan?!’ Sekar keluar dari toilet sambil membawa sebuah testpack di tangannya, memperlihatkan dua garis merah. Tak menyangka bahwa dirinya tengah berbadan dua saat ini.

Rima menggeleng. “Iya Sekar, kamu hamil dan kamu tidak bisa bercerai dengan suamimu, Sekar,” ucapnya dengan penuh penekanan.

“Apa! Sekar hamil?” ucap seseorang dari ujung sana.

Sekar menoleh. Kedua matanya terbelalak, melihat Andre ada di panti asuhan sekarang.

Terpopuler

Comments

Lusiana Karangan

Lusiana Karangan

pokokx pisah jangan mau balik sama andre penjahat sela**kangan

2025-02-15

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

hamidun ....

2023-09-09

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

setdah .... murahan .... 🤮🤮🤮

2023-09-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!