Antara Aku, Kamu, Dan Masa Lalu
Disebuah danau yang jauh dari keramaian terlihat seorang gadis berumur 20 tahun sedang duduk berselonjor dibawah pohon. Tak ada yang dilakukannya disana, hanya duduk diam dan merenungi sesuatu? mungkin.
Gadis itu bernama Zaina Arfha Nashafa. Dia seorang kaka dari 1 adiknya yang bernama Cheryl Sausan Putri. Perbedaan usia antara Nasha dan Ucan (panggilan keduannya saat dirumah) sekitar 2 tahun.
Mereka bukan dari keluarga berada, tapi juga tidak dibilang tidak punya. Mereka hidup dalam keluarga sederhana. Ayah nya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di salah satu instansi pemerintah, dan Ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Terbiasa dengan kesederhanaan karena memang keduanya tidak dibiasakan untuk menghambur, terkadang mereka lebih banyak diam dirumah ketimbang pergi untuk berbelanja atau apapun itu. Kesederhanaan itu memang melekat pada nasha, bahkan penampilannya pun kelewat cuek, apalagi dia sekarang sedang kuliah dijurusan yang memang jarang ada perempuan, jadilah dia tidak terlalu mementingkan penampilannya karena faktor lingkungan.
Sebenarnya tanpa sepengetahuan orang tuanya dia juga bekerja sebagai office girl di salah satu perusahaan besar yang ada di kota tersebut. Bukan tanpa alasan dia melakukan itu, mungkin memang orang tuanya masih mampu untuk membayar uang kuliah dan juga uang jajannya. Tapi dia ingin mencoba meringankan beban kedua orang tuanya tersebut. Uang dari mereka memang dia ambil, tapi dia menyimpannya dalam tabungan yang terpisah sendiri agar tidak dia sentuh. Kurang lebih sudah 2 tahun dia bekerja disana, karna dia mulai bekerja saat semester 3 awal dan sekarang dia sudah semester 6 akhir.
Nasha memang sering datang ke danau jika pikirannya sedang kalut atau teringat seseorang di masalalu saat ia masih kecil dulu. Mungkin bagi orang lain saat sedang anak anak memang terbiasa bermain dengan siapa saja, namun nasha kecil tidak terlalu bisa berbaur dengan yang lain. Bisa dibilang dulu dia sering dibully, dan juga memang karna nasha anak pertama jadi orang tuanya kurang bisa mengontrol emosi masing-masing. Karena setiap dia melakukan kesalahan maka orang tuanya akan marah, terkadang juga sampai memukul kaki atau mengguyur dengan air dingin.
Dari sana dia mungkin terlalu berhati hati agar tidak melakukan kesalahan, dan jika ada yang membentak dia tidak tau harus berbuat apa. Dan seorang anak lelaki yang lebih tua kurang lebih 5 tahun darinya, datang dan membuatnya merasa aman dari teman teman yang sering membullynya karena anak itu akan berada didepan nasha kecil untuk menghadapi mereka semua sampai tidak ada lagi yang berani membullynya.
Mereka sering bermain bersama disebuah taman yang sedikit jauh dari rumahnya masing masing. Nasha tidak tau dimana rumah anak itu dan begitu pula sebaliknya. Pernah suatu hari anak lelaki ini marah pada nasha karena saat akan hujan nasha tidak mau pulang dan memilih diam ditaman itu, bahkan nasha menyuruh anak itu pulang sendiri saja karena nasha masih ingin disana sebab jika dia pulang dan hujan sudah turun maka dia akan dimarahi lagi oleh orang tuanya jadi dia memilih diam disana sampai hujan sedikit reda tapi dia hanya billang ingin tinggal di saung itu sebentar dan setelah hujan turun baru dia akan pulang. Anak laki-laki itu tak sengaja membentaknya dan reaksi nasha hanya diam menutup matanya dengan badan gemetar menahan tangis karna takut jika dia marah seperti orang tuanya yang marah dan akan memukulnya. Kejadian itu tak luput dari perhatian anak itu, karna memang anak itu lebih tua darinya dan bahkan sudah akan masuk sekolah menengah pertama sedangkan nasha masih kelas 2 sekolah dasar. Anak itu terdiam sejenak dan saat ia bertanya pada nasha ada apa, barulah dia bercerita jika dia takut akan seorang yang marah, dan nasha pikir semua orang yang sedang marah akan memukulnya, maka dari itu dia akan terdiam sambil menutup mata bersiap jika harus dipukul. Dari sana anak itu tidak lagi membentak atau marah pada nasha, dia akan bersikap lembut dan akan memberitahu pelan-pelan jika memang nasha melakukan kesalahan.
Hari berlalu berganti dengan bulan juga tahun. Kini anak itu sudah akan memasuki sekolah menengah pertama akhir dan nasha kelas 5 sekolah dasar. Saat sebelum ujian mereka masih bermain bersama. Namun setelah hari mendekati ujian anak lelaki itu sudah jarang bermain ditaman lagi, bahkan sampai satu minggu. Nasha tetap datang ke taman karena dia yakin jika akan bertemu lagi dengan anak itu. Tepat hari ke 7 anak itu datang ke taman dengan wajah sedihnya, nasha tidak tau jika itu hari terakhir mereka bertemu karena anak itu akan pindah keluar kota bersama kedua orang tuanya.
“Ku harap kita akan bertemu lagi suatu saat nanti,” Ucap anak itu.
“Bukankah kita selalu bertemu setiap hari ka?” ucap nasha.
“Iya.. mungkin,” Ucap anak itu sedikit ragu.
“Maksudnya ka? Kaka kenapa sih ko aneh,” Ucap nasha bingung.
“Kamu gaperlu ngerti sekarang, yang harus kamu tau, sampai kapanpun itu aku akan terus mengingatmu dan jika saatnya tiba nanti aku akan kembali untuk mencarimu dan aku akan membuatmu menjadi milikku seutuhnya. Sampai saatnya tiba nanti ku harap kamu akan selalu menungguku,” Ucap anak itu.
“Mm.. iya ka, aku akan selalu menunggumu,” Ucap nasha walaupun masih bingung.
Sepenggal percakapan terakhir itu selalu nasha ingat sampai saat ini. Awalnya dia tidak menyadari jika itu adalah kalimat perpisahan dari anak itu. Tapi lama kelamaan saat dia datang ke taman dan anak itu tak lagi muncul, dan seiring bertambahnya usia dia baru menyadari jika memang anak itu tak lagi bersamanya. Dan nasha pun jarang datang ke taman itu lagi setelahnya.
Waktu terus berputar, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Nasha kecil sudah berubah menjadi gadis yang cantik. Ditambah dengan jilbab yang dia kenakan semakin membuatnya terlihat cantik.
Selama ini hari yang dilaluinya tersa berat, mungkin orang lain yang melihatnya akan biasa saja karena dai memang pandai menutupi kesedihanya. Gadis yang dikenal ceria itu sebenarnya sangatlah rapuh. Disaat sedih dia akan datang ke sebuah danau atau taman tempat dia mengenang masa lalunya.
Sampai usianya saat ini yang baru akan memasuki angka 21 tahun, dia sama sekali belum pernah menjalin suatu hubungan dengan lawan jenis. Orang tuanya memang tidak melarang untuk dekat dengan lawan jenis, dalam hal agama pun keluarganya tak terlalu kental, dengan sedikit ilmu yang diketahui mengenai Al-Quran dan Hadits.
Tak sedikit pula yang terkadang datang padanya mengajak berkenalan, tapi memang dasarnya Nasha tidak peka untuk mengartikannya jadilah orang-orang itu dianggap hanya temannya saja. Ditambah tembok tinggi yang dia pasang untuk hatinya membuat ia tidak melihat maksud lain dari mereka itu.
Jika ditanya dia peka atau tidak memang dia peka pada suasana hati teman atau keluarganya. Dia selalu menjadi pendengar bagi mereka yang berkeluh kesah. Tapi masalah hati sendiri tentu saja jawabannya tidak, karena hatinya sudah terisi oleh anak lelaki yang sering membantunya dulu jadilah dia tak ingin tau jika ada yang mendekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Ufika
hy kak aku mampir ya☺
2022-05-09
0
Mimira
up
2022-04-29
0
Sucy Rahayu
aku mampir kak author
2022-04-26
1