Keputusan

Sepulang bekerja aku terus memikirkan tentang kuliahku. Mungkin setelah meminta petunjuk padan-Nya aku akan mendapatkan jawaban yang memangku butuh kan.

Di rumah seperti biasanya Ayah dan Ibu sedang berada di rang tengah, dan adikku ada di kamarnya. Setelah bersalaman dengan orang tuaku aku pun langsung ke kamar untuk berganti pakaian dan lain sebagainya.

Selepas menjalankan kewajiban seorang muslim, aku memutuskan untuk tidur dan mungkin akan bangun saat tengah malam nanti. Memang jika aku tidak tidur terlalu malam atau sedang tidak capek, aku akan bangun dengan sendirinya pada tengah malam dan menunaikan Shalat sunah.

.

.

.

Alhamdulillah aku bisa menunaikan ibadah pada hari ini. Semoga nanti aku mendapatkan petunjuk yang tepat untuk sebuah keputusan yang akanku ambil nantinya, batinku.

Pagi ini aku tak ada mata kuliah yang artinya aku akan langsung pergi ke tempat kerja. Perusahaan seminggu lagi akan mengadakan acara penyambutan Presdir baru, jadi selama seminggu ini kebanyakan karyawan membereskan pekerjaan yang memang belum beres, agar sedikit santai saat acara nanti diadakan.

Kebanyakan para karyawan bertanya-tanya bagaimanakah anak dari Pak Zeroun. Karena menurut mereka Pak Zeroun itu tampan, istrinya pun sangat cantik. Mereka pikir pasti anaknya juga sangat tampan. Aku pun penasaran sebenarnya, tapi rasa penasaranku bukan dia nanti tampan atau tidak, tapi aku penasaran apakah dia akan sebaik Pak Zeroun atau malah sebaliknya?

Entahlah sepertinya itu bukan lingkupnya untuk penasaran atau membandingkan seseorang. Cukup bekerja dengan sebaik-baiknya dan mengabdi pada perusahaan. Itu yang akan ku lakukan. Bagaimanapun karena baiknya perusahaan mau memperkerjakanku aku bisa membiayai kuliahku sampai saat ini.

Hmm.. sepertinya aku tau keputusan apa yang akan ku ambil sekarang. Mungkin ada baiknya aku bekerja dulu disini dan mengumpulkan uang untuk biaya sidang dan lain sebagainya. Karena untuk membuat Tugas Akhir pasti akan membutuhkan uang yang tak sedikit. Sepertinya setelah ujian nanti aku akan langsung mengurus cuti kuliahku.

Ngomong-ngomong ujian, ujian akhir kali ini bertepatan pada acara penyambutan Presdir baru. Dan jika ujian aku akan meminta cuti selama satu minggu pada perusahaan. Tapi jika sudah diganti, apakah aku masih boleh cuti? Sebaiknya aku langsung tanyakan pada Bu Tery.

*ruangan atas*

“Permisi Bu, apa saya mengganggu?”

“Tidak, Kenapa memangnya Sha?”

“Ada yang mau saya tanyakan Bu, apa boleh?”

“Boleh, memang kamu mau tanya apa?”

“Maaf Bu, minggu depan saya ada ujian akhir dan seperti biasanya saya ingin meminta ijin untuk tidak ke perusahaan selama satu minggu. Tapi berhubung saat saya akan ijin nanti Presdirnya sudah ganti, apakah saya masih boleh ijin atau saya harus tetap bekerja?”

“Sebenarnya peraturan perusahaan sama saja dengan Presdir yang sekarang, mungkin bedanya nanti akan jauh lebih disiplin lagi karena saya dengar anak dari Pak Zeroun ini sedikit lebih dingin bahkan tak pernah tersenyum jika bukan bersama orang yang dia kenal atau keluarganya. Tapi beliau orang yang baik dibalik itu semua. Dan untuk ijinmu sepertinya tidak akan kenapa napa, jadi kamu tidak usah khawatir yah,” ucap Bu Tery sambil tersenyum, aku pun lega mendengarnya.

“Berarti kamu tidak akan datang ke acara minggu depan dong? Padahal disini butuh banyak tenaga nanti haha..”

“Iya Bu, kan besoknya saya harus ujian, jadi harus mengulang lagi materi yang sudah-sudah hehe.. kalau soal tenaga mah kan masih ada temen-temen yang lain Bu hahaha..”

“Kamu ini, bisa ajaa hahaha...”

Selesai berbincang dengan Bu Tery aku melanjutkan tugasku yang belum selesai yaitu membersihkan ruangan arsip. Terkadang aku juga menyusun ulang kertas dokumen yang disimpan tidak pada tanggal dan waktu yang tepat. Sekalian aku juga membaca sedikit untuk menambah pengetahuan.

Mengganti setiap penutup tirai dan juga memasangnya kembali, membersihkan debu, dan lain sebagainya. Pekerjaan yang tak terlalu mudah tapi juga tak sulit haha.

.

.

.

Alhamdulillah pekerjaan hari ini berlalu tanpa ada halangan yang berarti. Rasa syukur selalu ku panjatkan agar setiap jalan yang ku lalui mendapatkan pahala dan juga rahmat-Nya. Setiap tantangan yang kulewati, selalu mendapatkan jalan keluar atas kebaikan-Nya. Hidup dengan dipenuhi rasa syukur akan jauh lebih mudah dilewati ketimbang hidup dengan diiringi keluhan dan perasaan kekurangan. Melihat ke bawah lebih indah daripada melihat ke atas. Mungkin melihat ke atas juga indah, namun keindahan itu hanya sesaat.

Huh.. salah satu keputusan yang berat bagiku karena aku memutuskan sepihak perihal pekerjaan ini. Aku ingin berbicara, hanya saja terkadang tak setiap orang bahkan orang terdekat pun yang mau mendengarkan. Mendengarkan orang lain berbicara memang lebih sulit ketimbang berbicara itu sendiri.

Kadang manusia egois. Dan karena aku pun manusia jadi aku juga ingin egois. Mencoba hal yang menurut mereka pekerjaan yang dilakukan orang rendahan. Padahal jika dipikir lagi mereka pasti melakukan pekerjaan yang dilakukan ku sekarang. Tapi mereka tetap pada pemikirannya. Memang aneh manusia manusia itu. Dihujat tapi melakukan juga. Haha..

Oke sekarang aku harus bersiap untuk pulang dan mempersiapkan ujianku yang sebentar lagi ini, karena besok aku harus bekerja juga. Semoga apa yang aku perjuangkan ini membuahkan hasil yang memang aku butuhkan bukan hanya karena itu keinginanku saja. Amin.

Sebelum pulang aku ingin pergi ke taman yang dulu sering aku datangi bersama Kak Arza. Terkadang memang rasa rindu datang terlalu berlebihan. Dan caraku untuk mengatasinya dengan mendatangi tempat yang memang bisa mengurangi rasa rindu itu. Terlalu berharap memang tak baik sebenarnya, tapi mau bagaimana hatiku sudah terikat padanya, dan aku tak mbiisa mengubah itu walau aku ingin. Aku hanya berdoa agar kami diberikan jalan yang terbaik, entah bersama atau tidak. Tapi jika memang berpisah adalah yang terbaik, maka aku akan mencoba mulai menerima siapapun nanti yang menjadi imamku aku akan menerimanya dengan ikhlas.

***

hai semua, salam kenal dariku..

mohon maaf jika masih banyak kesalahan dalam penulisan,

makasihh buat yang udah baca..

Episodes
1 Perkenalan Cerita
2 Kembali Kerja
3 Kampus
4 Rutinitas (kuliah&kerja)
5 Keputusan
6 Taman
7 Ujian Akhir Semester
8 DiSh’S Cafe (part 1)
9 DiSh’S Cafe (part 2)
10 Kembali Bekerja
11 Pengganti Pak Zeroun
12 Jadi Sekertaris?
13 Menguping
14 Diminta Ikut Meeting
15 Diel Menjemput Nasha
16 Diel Menyebalkan
17 Serba salah
18 Klien Sekaligus Sahabat
19 Hukuman Atau...
20 Diantara 2 Pilihan
21 Sedikit Reward
22 Bertemu Keluarga
23 Bertemu Keluarga . . . (2)
24 Garden Party
25 Menginap
26 Sarapan
27 ARCHA MALL
28 Pulang, Nonton, Masak.
29 Wedding day
30 Wedding day 2
31 Sarapan dan sedikit perdebatan
32 Aneh?
33 Bertemu Acha?
34 Paviliun
35 Ke RS yang hampir gagal
36 Jadi Ke RS
37 Kembali ke Mall
38 Penjelasan Farzan
39 Memberitahu
40 Supermarket dan jajanan
41 Tidur terus
42 Pergi lagi
43 Cengeng
44 Bertemu seseorang
45 Ternyata!?
46 Rumah Sakit
47 Kondisi Nasha
48 Kekacauan Di Perusahaan
49 Dijenguk adik?
50 Rasa Sakit
51 Panik
52 Pergi?
53 Sahabat
54 Makan Bersama
55 Kepanikan
56 Mimpi?
57 Menyadari semua hanya mimpi
58 Siapa?!
59 Mual Di Pagi Hari
60 Emosi yang tidak stabil
61 Membaik
62 Masih kepikiran wanita itu
63 Rumah Sakit
64 Bertemu Reno
65 Akhirnya mengetahui
66 Pemilik perusahaan?
67 Mansion Lakeswara
68 Kabar kehamilan Nasha
69 Makan malam
70 Susah Tidur
71 Lapar tengah malam
72 Membuatnya bahagia itu mudah~Farzan
73 Bandel
74 Kumpul
75 Menjelaskan pada mereka
76 Mengobrol
77 Mual dan sedikit keluhan
78 Zupa Soup
79 Drama Pagi ini
80 Ijin Pergi Main?
81 Mall
82 Kaget, Marah dan Kepanikan
83 Tidak mau ditinggal
84 Mama dan Papa Reno
85 Baby boy again
86 Perdebatan seperti biasa
87 Kedatangan Zetta dan Zeroun
88 Danish Adelard Adinatha
89 Bosan dan rengekan
90 Mansion Lakeswara
91 Supermarket
92 Pulang dari supermarket
93 Pasta Buatan Para Uncle
94 Ngidam Jajan Malam Hari
95 Masih Seputar Ngidam dan Makan
96 Bangun Kesiangan
97 Teman arisan yang julid
98 Acara dan Tangisan Nasha
99 Lebih banyak diam
100 Part 100
101 Rencana Liburan
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 110
111 111
112 112
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Perkenalan Cerita
2
Kembali Kerja
3
Kampus
4
Rutinitas (kuliah&kerja)
5
Keputusan
6
Taman
7
Ujian Akhir Semester
8
DiSh’S Cafe (part 1)
9
DiSh’S Cafe (part 2)
10
Kembali Bekerja
11
Pengganti Pak Zeroun
12
Jadi Sekertaris?
13
Menguping
14
Diminta Ikut Meeting
15
Diel Menjemput Nasha
16
Diel Menyebalkan
17
Serba salah
18
Klien Sekaligus Sahabat
19
Hukuman Atau...
20
Diantara 2 Pilihan
21
Sedikit Reward
22
Bertemu Keluarga
23
Bertemu Keluarga . . . (2)
24
Garden Party
25
Menginap
26
Sarapan
27
ARCHA MALL
28
Pulang, Nonton, Masak.
29
Wedding day
30
Wedding day 2
31
Sarapan dan sedikit perdebatan
32
Aneh?
33
Bertemu Acha?
34
Paviliun
35
Ke RS yang hampir gagal
36
Jadi Ke RS
37
Kembali ke Mall
38
Penjelasan Farzan
39
Memberitahu
40
Supermarket dan jajanan
41
Tidur terus
42
Pergi lagi
43
Cengeng
44
Bertemu seseorang
45
Ternyata!?
46
Rumah Sakit
47
Kondisi Nasha
48
Kekacauan Di Perusahaan
49
Dijenguk adik?
50
Rasa Sakit
51
Panik
52
Pergi?
53
Sahabat
54
Makan Bersama
55
Kepanikan
56
Mimpi?
57
Menyadari semua hanya mimpi
58
Siapa?!
59
Mual Di Pagi Hari
60
Emosi yang tidak stabil
61
Membaik
62
Masih kepikiran wanita itu
63
Rumah Sakit
64
Bertemu Reno
65
Akhirnya mengetahui
66
Pemilik perusahaan?
67
Mansion Lakeswara
68
Kabar kehamilan Nasha
69
Makan malam
70
Susah Tidur
71
Lapar tengah malam
72
Membuatnya bahagia itu mudah~Farzan
73
Bandel
74
Kumpul
75
Menjelaskan pada mereka
76
Mengobrol
77
Mual dan sedikit keluhan
78
Zupa Soup
79
Drama Pagi ini
80
Ijin Pergi Main?
81
Mall
82
Kaget, Marah dan Kepanikan
83
Tidak mau ditinggal
84
Mama dan Papa Reno
85
Baby boy again
86
Perdebatan seperti biasa
87
Kedatangan Zetta dan Zeroun
88
Danish Adelard Adinatha
89
Bosan dan rengekan
90
Mansion Lakeswara
91
Supermarket
92
Pulang dari supermarket
93
Pasta Buatan Para Uncle
94
Ngidam Jajan Malam Hari
95
Masih Seputar Ngidam dan Makan
96
Bangun Kesiangan
97
Teman arisan yang julid
98
Acara dan Tangisan Nasha
99
Lebih banyak diam
100
Part 100
101
Rencana Liburan
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
110
111
111
112
112

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!