Nasha kembali dari danau setelah mengistirahatkan pikirannya. Jarak dari danau ke tempat dia bekerja tidak terlalu jauh, hanya memerlukan waktu 20 menit jika berjalan kaki. Tapi kali ini dia sedikit datang terlambat karena ke asikan merenung haha.
“Nasha dari mana saja kamu sebenarnya? Kamu terlambat 15 menit. Apa kamu sudah tak ingin lagi bekerja disini hah?!” ucap Bu Eno senior dikantornya.
“Iyaa bu.. maaf.. saya tadi ada perlu dulu sebentar buat ngurusin admin kampus, janji deh lain kali gaakan telat-telat lagi," Ucap Nasha sambil mengangkat tangan berbentuk huruf V. Sebenarnya Bu Eno itu baik hanya saja dia tegas pada rekan rekannya sesama Office girl/boy karena memang dia sudah lama bekerja disini dan dia juga tau bagaimana atasannya, karena dia satu satunya orang yang membersihkan lantai paling atas alias ruangan direktur utamanya. Alasan itu juga yang membuat kami segan padanya, selain dia tegas dia juga seperti seorang ibu yang menjaga anak anaknya agar tidak melakukan kesalahan dan akan menegur jika memang apa yang dikerjakan itu kurang tepat.
“Ya sudah sekarang kamu kembali bekerja. Oh ya, hari ini kamu jadi lembur atau ngga?”
“Ah iya Bu. Sepertinya saya jadi untuk lembur karena besok ada seminar dikampus dan dimulainya dari jam 7 pagi, jadi saya tidak bisa ke kantor. Saya juga ijin dari sekarang ya Bu, takut besok lupa hehe,”
“Oke, saya akan ijin kan. Dan untuk hari ini kamu tak perlu lembur sampai larut malam. kalau jam 8 sudah selesai lebih baik langsung pulang saja. Perempuan tak baik pulang malam-malam,” ucap Bu Eno sembari mengingatkan Nasha agar tak pulang malam.
Setelah selesai berbicara dengan Bu Eno, Nasha mulai kembali bekerja untuk membersihkan ruangan atau membantu sedikit karyawan yang membutuhkan bantuannya disana. Nasha memang sering membantu untuk sekedar fotokopi dan merapikan halamannya, terkadang juga ada yang memintanya untuk mengoreksi suatu dokumen.
Nasha memang mempunyai otak yang cukup cerdas. Maka dari itu dia mudah memahami sesuatu yang baru saja di pelajarinya. Tak jarang hasil kerjanya dipuji karena rapi, tak ada kesalahan dan banyak pujian lainnya.
*Ada yang memuji tentu juga ada yang membenci. Itu memang hukum alam. Dan memang itu dirasakan oleh Nasha. Memang banyak orang yang mendukungnya, terlebih dia banyak membantu. Tapi juga ada beberapa orang yang hanya memanfaatkan atau juga bersikap baik di depan padahal di belakang banyak pembicaraan yang tak mengenakan jika didengar. Hati manusia memang tak ada yang tau, hanya menurut Nasha cukup kita berbuat baik dan menilai semua orang baik, walau nanti banyak yang tak sama seperti yang terlihat tapi usahakan tak membalas. Jika sudah marah cukup diam dan tenangkan diri, sesudahnya cobalah untuk memaafkan.
Terkadang juga kita tidak sadar jika apa yang kita lakukan akan berbalik juga pada diri kita sendiri. Seperti berprasangka buruk pada orang lain, bisa jadi juga orang lain beranggapan begitu pada kita. Membicarakan orang juga sama, jika kita bisa membicarakan orang lain dengan mudah maka kita juga harus menerima jika ada yang membicarakan kita di belakang kita. Memang kadang kita egois, tak mau disakiti tapi tanpa sadar kita juga menyakiti. Sulit memaafkan tapi ingin mudah dimaafkan. Ingin dimengerti tapi tak ingin mengerti.
Menurutku jika memang apa yang orang lain lakukan sedikit melenceng atau menjadi kebiasaan buruk bagi orang tersebut, apa salahnya kita menegurnya. Menegur juga bukan berarti menjudged, beritau dengan halus tanpa membuat orang yang kita tegur tersinggung. Tapi terkadang juga orang tak mau jika dikritik dan hanya ingin mengkritik. Hahaha manusia memang seperti itu. Tapi bagaimanapun orang tergantung pada pola pikir dan juga lingkungan. Banyak pepatah mengatakan jika ingin menjadi baik maka berkumpullah dengan orang -orang baik, dan itu memang benar pola pikir tergantung dari lingkungan sekitar kita.
Kita memang tidak bisa memilih dari mana kita berasal, dari keluarga yang mana, tapi setidaknya jangan keluar dari jalur yang telah ditentukan, walaupun terkadang jalan yang lurus lebih banyak durinya dibandingkan jalan berkelok yang aman.
Kadang orang jahat juga mempunyai alasan mengapa dia berbuat seperti itu, entah faktor ekonomi, kasih sayang, trauma, dan masih banyak lagi. Walau kesal pada orang yang seperti itu, tapi jangan juga menghakimi, untuk bela diri tak apa, tapi untuk balas dendam lebih baik jangan.
Sedikit intermeso selagi menunggu Nasha bekerja hehe.*
Sekarang waktu sudah menunjukkan angka 7.50 p.m. yang artinya sepuluh menit lagi Nasha sudah bisa pulang. Berhubung pekerjaannya juga sudah selesai semua jadi dia akan bersiap untuk pulang. Nasha juga sudah memberitahu orang rumah jika dia akan pulang terlambat karena akan mengerjakan tugas bersama sahabatnya. Sahabat Nasha bernama Rumi dan juga Dariel . Jika Dariel yang selalu membantu dalam hal pelajaran di kampus, maka Rumi yang paling dekat karena dia perempuan juga menjadi teman yang sering pergi bersama dengannya. Dia memang tak terlalu sering pergi bersama teman lelakinya, dari dulu juga dia hanya sering bepergian dengan sahabat dari SMP atau saudaranya saja. Dan Nasha juga jarang pergi-pergi karena kebanyakan temannya laki-laki, jadi dia sangat jarang menghambur uangnya untuk suatu barang yang tak dia butuh kan. Tapi jika soal makanan maka dia akan semangat untuk pergi ke tempat-tempat yang baru untuk mencoba berbagai macam makanan.
Waktu tempuh kantor dan rumah Nasha sekitar 35-45 menit. Tapi jika angkutan umum sudah jarang maka waktu yang dia gunakan akan lebih lama lagi. Jika dari rumah ke kampus akan berganti angkot sebanyak 2 kali, maka dari kantor ke rumah akan berganti angkot sebanyak 3 kali, dan dari kampus ke kantor hanya akan naik 1 angkutan umum saja, karena letak kampus dana kantor yang strategis jadi banyak angkutan umum yang akan melewati jalanan terseebut.
*Rumah*
“Assalamualaikum,” ucap Nasha ketika baru membuka pintu.
“Wa ’alaikumsalam,” ucap Ayah, Ibu dan Uca serempak karena mereka sedang berkumpul di ruang tamu sambil menonton TV. Nasha pun bersalaman dengan Ayah dan Ibunya, ketika melewati adiknya dia hanya menepuk jidat adiknya saja.
“Baru pulang Sha? Gimana belajarnya beres?” tanya Ibu.
“Baru pulang Sha? Kalau besok pulang malem lagi kasih tau Ayah aja nanti dijemput,” ucap Ayah juga.
“He’em Bu, alhamdulillah beres. Iya Yah, insyaallah nanti kalo pulang malem ngasih tau Ayah, Makasih Yah. Oh iya Bu besok aku ada seminar jam 7.30, ingetin yah takut lupa hehe,” ucap Nasha diakhiri dengan cengiran khasnya.
“Halah bisa bangun juga kagak. Palingan besok telat hahaha,” ucap Uca meledek.
“Heh kalo ngomong enak banget sih. Aku tuh bangunnya pagi terus tau, Cuma kalo emang gaada kerjaan ya aku tidur lagi aja hahaha,” ucap Nasha membalas ledekan Uca.
“Halah halah alasan aja kamu uuuuu,” balas Uca sambil menyoraki.
“Serah dah serah bocah mah selalu menang,” balasku lagi.
“Udah-udah gausah ribut, cape tau dengerin kalian berantem mulu. Kaliann mah aneh kalo jauh nyariin, kalo deket malah ledek-ledek kan gini. Udah sana kamu ganti baju, udah makan belum? Kalo belum langsung makan aja sana,” ucap Ibu menengahi mereka yang memang selalu begitu saat bersama dan menyuruh Nasha ganti baju.
“Oke nanti aku makan, sekarang ke kamar dulu ya Bu, Yah, Ca,” ucap Nasha sambil berlalu menuju kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Mimira
semangat thor
2022-04-29
0