Primodial Quest
Hari ini merupakan hari yang kutunggu, karena setelah capek nya melakukan ujian sekolah selama 2 minggu. Akhirnya sekolah mengadakan karyawisata untuk pertama kali nya di tahun ini. seluruh anak sangat antusias dalam mengikuti karyawisata ini.
Namaku Arkan Wijaya, Bisa di panggil Arkan. aku bersekolah di SMA Cipta Karya yang berada di Malang. Hari kami sedang berada di perjalanan karyawisata menuju Yogyakarta. aku sangat senang karena ini pertama kali nya setelah pandemi berlangsung kita boleh keluar kota tanpa melakukan tes swab.
" Hah akhirnya liburan juga kita. "
" Iya sih, capek banget habis ujian . "
Aku mendengarkan obrolan teman sekelas ku yang ada di belakang kursi, memang setelah ujian yang cukup panjang dan melelahkan kami akhir nya bisa bersantai dengan tenang. Aku memandang kearah luar jendela sambil melihat pemandangan alam di saat perjalanan itu. Lalu ada seseorang yang menyentuh pundak ku.
" Arkan, ini makanan nya dari bu Yenni buat bekal nanti. "
" Oh ya makasih.. "
Hari ini merupakan hari yang kutunggu, karena setelah capek nya melakukan ujian sekolah selama 2 minggu. Akhirnya sekolah mengadakan karyawisata untuk pertama kali nya di tahun ini. seluruh anak sangat antusias dalam mengikuti karyawisata ini. jadi sistem karyawisata kali ini adalah membentuk kelompok berisi 4 orang.
Ini adalah teman sekelas ku, Risa. Dia memiliki rambut coklat yang di kuncir ke belakang, cantik juga jadi ciri khas yang dia punya dan sering di panggil dengan julukan bunga kelas. dia cukup pintar di sekolah oleh karena itu dia menjadi wakil sekolah dan sering mengikuti banyak olimpiade. Inti nya dia cukup pintar dari rata-rata anak di kelas nya.
" Nih buat kamu Say. "
" Oh makasih say. Kamu baik banget "
“ sama-sama sayang. “
Lalu Risa duduk di sebelah Toni sambil bermesraan di hadapan ku yang membuat ku agak sedikit kesal.
“TERUSIN AJA, tau ada yang jomblo malah asik gombalin.didepan muka gue serasa dunia milik sendiri. Pingin digedik kepala nya apa ini anak. “ ujar ku dalam hati.
Ini Toni, dia adalah kapten dari ekskul sepak bola sekolah dan sering menjuarai perlombaan di tingkat kota dan provinsi. Muka nya ganteng sih tapi masih gantengan aku. Sifat nya baik sama perhatian tanpa pandang bulu. Makanya para cewek-cewek sekolah naksir banget sama dia. Ironis nya lagi ini anak itu sahabat dekatku yang sifat nya kebalikan dari ku.
“ Sialan, dunia nggak adil.. hiks* “ ujar ku dalam hati sambil menahan air mata.
“ Kamu kenapa Kan, ngeliatin aku? Ngefans ya. “
“ Ngefans matamu, kalau pacaran liat tempat lah njir. “
“ Iya maaf-maaf hehe.., oh iya kenalin ini pacar ku Risa- “
“ Udah tau.. “ ujar ku dengan menyela.
“ Lah tau dari mana? “
“ Satu sekolah geger pas itu, soalnya baru pertama kali kamu punya pacar . “
“ Oh sampai segitu nya, hehe jadi malu. “
“ Sumpah beneran pingin digedik kepala nya ini. “ ujar ku dalam hati sambil menahan emosi.
“ Aku udah kenal sama si Arkan, dia bantuin aku pas lagi rapat osis pas itu. Ya kan?“
“ Oh iya, pas itu inget-inget. “
Kami berbincang-bincang setelah itu, tidak ada hal yang menarik yang terjadi. Tapi seseorang datang kearah bangku kami. Seorang siswi cantik menghampiri kami dengan tatapan dingin nya
“ Permisi, aku mau duduk. “
“ Eh iya, silahkan. “
Aku menengok kearah siswi tersebut, dan dalam hati aku ingin menyapa nya namun mulutku seperti tidak bisa mengeluarkan kata-kata apapun, entah karena canggung atau takut jika siswi tersebut mau menyapa balik atau tidak. Ironis nya dia adalah teman sekelas ku yang duduk tidak jauh dari ku namun masih terasa asing seperti
ini pertama kali nya kita bertemu. Hubungan kita bisa dianggap teman, tapi masih terasa jauh dari kata dekat.
“ Lita, sikap nya selalu dingin seperti ini pada semuanya. “ gumam ku.
Dia Lita, teman sekelas ku yang tidak sengaja terpilih jadi salah satu anggota kelompok kami pada saat pemilihan kelompok dalam karyawisata.
Sifat nya dingin kebalikan dari si Risa, cantik dan dia sering dijuluki Primadona sekolah dan Ratu dingin karena kecantikannya dan sifat nya yang dingin seperti es. Rambut Panjang nya yang halus seperti sutra dan kilauan rambutnya membuat kesan yang elegan dari siswi-siswi yang lain yang ada di dalam bus ini.
Sama seperti Risa, Lita merupakan orang yang disiplin dan selalu menjadi rangking satu saat ujian sekolah sampai banyak Lembaga yang menawarkan beasiswa pada nya.
“ Habis dari mana Lit? “ tanya Risa.
“ Dari depan, nanti aku disuruh sama bu Yenni ngatur anak-anak pas sudah sampai di penginapan nanti. “
“ Ketua kelas banyak kerjaan sih, makanya aku nggak mau jadi pas itu. “
“ Haah siapa juga yang milih aku pas itu, kamu kan yang ngajuin bukannya? “
“ Hehe, maaf aku cuman pingin liat kamu jadi ketua kelas soalnya kamu disiplin sama
bertanggung jawab banget orangnya. “
Lita menatap kearah ku sambil memberi sebuah absensi.
“ Arkan, nanti aku minta tolong kamu absensi anak-anak yang hadir di karyawisata ini pas kita sudah turun di penginapan. Bisa? “
“ Bisa, tenang aja.. “
“ Dibanding sama Lita kamu sebagai wakil kelas nggak ada charisma nya
sama sekali. “ kata Toni dengan meledek.
“ Diem aja dah, orang beda-beda sifat nya jangan disamain. “
“ Ih baperan banget sih, canda doang kok. Ya kan Lit? “
Lita terdiam sebentar dan lalu menatap kearah Toni.
“ Aku nggak terlalu suka orang yang bercanda nya berlebihan, kamu harus liat tempat sama waktu kalau mau bercanda kayak gitu. “ ujar nya dengan dingin dan tegas.
“ Hey canda doang Lit, Canda. “ Toni panik setelah mendengar perkataan dari Lita.
Aku menatap kearah Lita, berusaha menenangkan Lita yang marah kepada Toni.
“ Lit, gapapa dia cuman bercanda aja kita sering kayak gini kok. “
“ Haah kadang kamu itu, entah terlalu baik atau naif banget nggak tau lagi aku. Aku padahal lagi bela kamu yang sering digituin sama orang lain. “ ujar Lita dengan kesal.
Aku adalah wakil ketua kelas, seperti yang Lita katakan, dan Lita menjabat sebagai Ketua kelas. Kami selalu berbicara tentang acara kelas bersama di waktu isthirahat. Jujur aja semua orang selalu iri pada ku karena Lita merupakan orang yang susah di dekati tapi dengan mudah nya aku bisa mengobrol dengan nya dengan santai, dan Lita juga yang sering membantu ku disaat anak kelas lain menyuruhku untuk melakukan tugas piket mereka, dibalik sifat nya yang dingin dan cool dia adalah anak yang baik dan perhatian kepada teman sekelasnya. Jadi aku punya semacam respect kepada nya.
Ya, aku disekolah sering dijadikan Errand Boy sama orang lain, entah karena aku terlihat lemah atau terlalu baik sehingga orang-orang selalu meminta tolong kepadaku mengenai banyak hal walaupun hal tersebut kadang
menyusahkan ku tapi selagi orang lain bahagia aku pun juga bahagia.
“ Sudah-sudah nggak usah berantem, kalian berdua. “ Risa berusaha melerai kami berdua yang sedang berargumen.
Namun tiba-tiba siswa-siswa lain menjadi ramai secara tiba-tiba, sambil menunjuk kearah langit dari jendela bus.
“ Eh itu apaan, kayak pusaran angin. “
“ Eh itu beneran pusaran angin? “
Siswa-siswa lain ikut melihat keluar jendela yang membuat Lita berdiri dan menanyakan apa yang terjadi.
“ Semuanya ada apa bergerombol disini, harap Kembali ke tempat duduk nya masing-masing. “
Semuanya tidak menghiraukan perkataan Lita yang menyuruh mereka Kembali. Karena penasaran aku pun ikut menengok keluar jendela dan terkejut tentang apa yang aku lihat.
“ Lit, sebaiknya kamu liat ini. “
Lita berjalan kearah sisi ku dan ikut melihat apa aku lihat.
“ Apa-apaan itu? “
Sebuah pusaran angin raksasa berwarna merah yang berada di atas kami, dari wujud nya yang besar tersebut seperti nya akan ada badai besar yang akan datang sebentar lagi. Tapi seperti nya praduga ku salah tentang hal itu.
“ Heh pusaran angin nya ngeluarin cahaya ! “
“ Eh bener dong, lah kok bisa?! “
Semua orang mematung melihat pusaran itu, lalu tiba-tiba cahaya tersebut mengenai bus kami yang sedang berjalan. Lalu tiba-tiba sebuah angin kencang menerpa bus kami.
Prang!
Kaca-kaca bus yang kami tumpangi pecah secara tiba-tiba, siswa lain tampak panik dan berlarian Kembali kearah bangkunya masing-masing.
“ Anak-anak Kembali ke tempat duduk nya masing-masing sekarang! “ ujar bu Yenni dengan tegas.
“ Apa yang, ugh angin nya.. “
“ Arkan, Lita duduk cepet ! “ ujar Risa dengan panik.
" Arkana tiarap cepet ! " ujar Toni yang mengkhawatirkan kami.
Aku menengok kearah Lita, yang sedang shock dengan kejadian saat ini. dengan reflek aku menarik Lita kebelakang agar tidak terkena pecahan kaca yang sedang berhamburan tepat di depan nya.
“ Lita, awas ! “
Lalu sinar itu terus menerang dan mengeluarkan cahaya yang membuat pandangan mataku sakit dan hampir tidak bisa melihat apapun.
“ Kgh, silau banget.. “
Silau, ya silau sekali sampai-sampai aku tidak bisa melihat apapun selain cahaya terang dari langit itu, lalu semua nya menjadi sunyi.., aku pun hanya bisa melihat warna putih di sekeliling ku karena begitu terang nya cahaya itu dicampur dengan angin yang sangat kencang sampai-sampai aku jadi tidak sadarkan diri.
Silau sekali sampai-sampai aku tidak bisa melihat apapun selain cahaya terang dari langit itu, lalu semua nya menjadi sunyi..
Setelah kejadian itu, kehidupan ku yang biasa saja ini menjadi tidak sama seperti yang dulu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Sena Fiana
😀😀😃😄😄
2023-09-26
0
salah ketik, ketika mengingatkan ada yang salah ketik.
2023-05-25
0
Souma Kazuya
Kunjung balik ya kak juga di karyaku
Pangeran Vampir Terjebak Menjadi Hunter 😊🙏
2023-05-21
0