Chapter 1: Dunia lain

“ Ugh, berat sekali tubuhku.. ”

Whuush..

Terdengar suara angin yang sangat pelan di telinga, dan hembusan nya menggelitik muka ku

Aku merasakan sesuatu di tangan ku, sebuah tangan yang sangat lembut dan halus bagaikan bulu domba . Aku membuka mataku yang ku lihat pertama kali adalah langit sore yang  indah. Aku terkejut karena mengingat kejadian yang barusan aku alami tadi.

“ Haah hampir mati aku gila.. “

Aku mengingat kejadian sebelum itu, ya sinar itu membuat kami panik dan tidak bisa berbuat apa-apa. Yang terakhir aku ingat adalah aku menarik Lita dari jendela karena sesuatu dan aku tidak tahu apa itu rasa nya ingatan ku samar akan hal itu.

Aku menengok kearah  kananku, dan aku terkejut bahwa tangan ku telah memegang  tangan nya Lita selama ini., Aku terkejut bukan main ketika melihat wajah Lita yang agak dekat dengan wajahku.

“ Waaah.. ! “

Aku pun melepas genggaman tangan ku dari Lita dan menjauh sedikit dari nya.

“ Aduh deket banget sumpah.. “ ujar ku malu.

Sontak Lita pun ikut terbangun karena suara ku yang keras itu. Dan dia pun melihat sekeliling nya lalu menatap ke arah ku.

“ Arkan? Itu kamu? “

Dia seperti sedang mengigau setelah tersadar dari kejadian sebelumnya.

“ Lita, kamu gapapa kan? “

“ Ugh agak pusing sih.. “

“ Hah syukur kamu nggak apa, takut nya kamu kena serpihan kaca tadi. “

“ Tunggu karyawisata nya?! “ Lita terbangun dari tempat nya.

“ Eh ini ada dimana? “

“ Aku juga nggak tau apa-apa soalnya hal ini, bukannya tadi kita di dalam bus? “

“ Iya gimana ya, aku bangun-bangun sudah kayak gini. “

Lalu Lita berkeliling di sekitar tempat itu, kita ternyata ada di sebuah hutan yang kita tidak ketahui asal nya dari mana?

“ Kamu tau dimana Risa sama Toni? “

“ Enggak tau, tadi aku juga liat sekeliling tapi nggak ada tanda-tanda dari mereka. “

Aku berfikir dengan keras, alasan ku sama Lita bersamaan disini dikarenakan sebelum cahaya itu mengenai kami aku memegang perut nya Lita karena pecahan kaca bis yang akan mengenai Lita. Berarti jika teori ku benar Toni sama Risa juga ikut terbawa ke sini tapi titik pemanggilan nya berbeda dari kami. Ini adalah dunia lain atau biasa disebut dengan Isekai oleh kalangan umum. Lalu aku mendinginkan pikiran ku sejenak sambil mencari tempat untuk berlindung sementara.

“ Yaudah kalau gitu kita cari tempat untuk singgah terlebih dahulu, karena hari mulai malam dan takutnya tempat ini saat malam bisa saja akan menjadi sangat dingin. “

“ Mhm oke aku akan ikut dengan mu. “

Ini pertama kali nya aku mendengar kata itu dari Lita, biasanya dia adalah seseorang yang selalu bisa diandalkan semua orang di sekolah dan sekarang Lita yang kukenal malah meminta tolong kepadaku seakan dia tidak berdaya sama sekali.

“ Heheh sebagai cowok aku harus menjaga seorang cewek bukan?, oke Arkan tunjukkan skill Pramuka mu yang kau pelajari itu selama SD dan SMP. “ ujar ku dalam hati.

“ Kenapa muka nyengir gitu Arkan? “ ujar Lita dengan wajah yang polos.

“ Enggak apa kok, cuman hati kepikiran hal yang lucu.. “

" Hiih jijik banget. "

Jleb, sakitnya hati ini dibilang seperti itu oleh seorang cewek cantik..

" Kalau ngejek ya nggak gitu juga kali mbak. " ujarku dalam hati.

Kami memutuskan untuk berjalan memasuki hutan itu dan menemukan sebuah ladang yang cukup luas dan ada sebuah gua didekat nya.

" Sebaik nya kita singgah di sini dulu, sambil isthirahat karena kita jalan lumayan jauh. "

" Oke, aku akan siapkan api unggun di gua setelah ini. "

Baru beberapa saat kita berbicara, aku mendengar suara lolongan serigala dari kejauhan, seperti hendak mendekati kami dari dalam hutan.

“ Arkan, Itu suara serigala bukan? “

“ I-iya bener juga. “

" A-A-Arkan?, i-itu.. "

Lita nampak gemetar karena suara itu, dan dia memegang tangan kananku dengan erat. Dan muncul seekor serigala yang besar dan matanya berwarna merah menyala menatap kearah kami.

“ I-Itu beneran serigala? “ ujar Lita dengan gemetar.

“ Serigala normal harus nya badan nya nggak sebesar itu. “

Lalu serigala itu seperti singa yang hendak mengigit mangsa nya yang ada dihadapan nya.

“ Gimana ini Arkan? “

“ Ki-kita harus cepat pergi dari sini ! ke gua itu ! “

Aku menarik tangan Lita dan bergegas lari menuju suatu gua di dekat situ. Namun tiba-tiba dari semak-semak ada serigala yang keluar dari sana dan hendak menyerang ku dan Lita.

“ Lit, awas samping mu ! “ ujarku sambil mendorong Lita ke arah depan ku.

Lita terjatuh, dan serigala itu tepat berada di tengah-tengah kami. Ia hendak mengincar Lita karena jarak antara Lita dan serigala tersebut cukup dekat.

“ Sialan, aku harus mencari cara untuk membuat serigala itu pergi dari Lita. “

Lalu aku melihat sebuah batu, dan dengan cepat aku melemparkan nya ke arah serigala itu.

“ Oy anjing besar sini maju.. ! “

“ Njir. Njir, Njir takut banget aku sumpah.. mana mungkin menang lawan dia bodoh banget aku. “ ujarku dalam hati.

“ Arkan ngapain kamu !? “

“ Lit, masuk aja ke gua jangan keluar !“

Serigala tersebut menengok kearah Lita dan memalingkan pandangan nya dari ku akibat suara teriakan  Lita dari gua yang menggema.

“ A-Arkan to-tolong aku.. “

Lita nampak takut bukan main sampai-sampai ia tidak bisa berdiri karena saking gemetar nya dia.

“ Cih, gawat harus ku alihkan perhatian buat Lita untuk kabur. “

“ Oy anjing besar !, liat aku sini aja lawan kok lawan cewe kalau cowok maju sini ! “

Lalu aku melempar batu lagi ke serigala tersebut, namun tanpa di duga-duga muncul kawanan serigala lain yang hendak menyerang ku juga.

“ Duh mampus aku, aku harus nya tau kalau serigala main circle parah. “

Tanpa pikir panjang aku langsung berlari menjauhi gua tempat Lita berada, semakin dalam ke hutan. Waktu berjalan dan hari mulai malam, tubuhku sudah mencapai batasnya karena berlari sejauh itu. Kawanan serigala itu mengejar ku dengan cepat walaupun aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk berlari sekencang mungkin.

Sratt !

Punggung ku terkena cakaran serigala itu dan membuat jalan ku menjadi lebih lambat dari biasa nya.

“ Kgh.. ahh, sa-sakit ugh.. “

Lalu serigala kedua hendak menyerang ku dari sisi kanan, namun beruntung nya aku berhasil menghindar walaupun cakaran itu tetap mengenai tangan kanan ku.

Sratt !

“ Ugh, hampir saja .. a-aku harus cepat !  “

Lalu aku berlari sampai pada akhirnya yang ada hanyalah jalan buntu yang tidak menuju manapun.

“ Ayolah, pasti ada jalan kan ?! “

Aku berusaha mendaki bukit yang tebing yang curam itu namun alhasil aku malah terjatuh dan membuat kaki ku terkilir. Aku bersandar di dinding tebing itu dan memegang kaki ku yang terkilir.

“ Ahhh, ka-kaki ku… “

Aku melihat disekitar ku, terlihat sekawanan serigala itu sudah mengepung ku dari segala arah, aku tidak bisa menemukan ruang untuk bisa kabur dari mereka.

“ Ugh, sialan ya kalian.. , jadi gini akhirnya ada-ada saja. “

Optimisme yang  tadi ku tunjukkan  hilang secara mendadak, seakan aku sudah tau takdir yang akan datang.

“ Tuhan apakah aku akan mati disini?, tapi setidak nya mati karena melindungi teman sekelas itu tidak buruk juga.. walaupun aku baru saja ingin mempererat hubungan dengan Lita. Sebagai seorang teman. “

“ Lita, aku harap kau selamat.. , maafkan aku jika aku tidak bisa melindungi mu setidak nya ini adalah pilihan terbaik agar kamu bisa melarikan diri. “

Serigala itu mulai lari ke arahku, aku memejamkan matamu karena pasrah dengan apa yang akan terjadi kepadaku. Lalu hal yang tak terduga terjadi.

JLEB..

“ Hah ?! “

Tiba-tiba muncul suara seperti anak panah yang melesat dan  anak panah itu  tertancap di salah satu kepala serigala itu seketika membunuh serigala itu seketika, Anak panah lain muncul dan menyerang kelima serigala itu dan akhirnya membunuh seluruh kawanan mereka.

“ A-Apa yang..anak panah? . “

Lalu aku mendengar langkah kaki dari dari arah depan ku dan muncul sesosok wanita dan seorang pemuda yang berlari kearah ku dan memegang tubuh ku dan ternyata itu adalah Lita dan seorang pria yang membawa panah.

“ Arkan !, Arkan ! kamu tidak apa !?. “

“ Huh, Li-Lita? “

“ Astaga Arkan, ka-kamu.. “

Lita seakan terkejut karena melihat kondisi tubuhku yang parah akibat serangan serigala tersebut.

“ Hei kamu baik-baik saja? “ ujar pemuda itu.

“ Si-siapa kau? “

“ Arkan,tolong berikan dia perban buat luka nya ! “

“ Oke, ini tolong perbankan dia. “ ujar pemuda tersebut sambil memberi perban kepada Lita.

Namun luka yang selama ini ku tahan menjadi lebih sakit dan membuatku berteriak kesakitan.

“ Ughh.. perih aahh.. “ ujar ku sambil mengerang kesakitan.

“ Ma-maafkan aku, seharusnya aku membantu mu  tadi. tapi tubuhku tidak bisa bergerak sama sekali.  “ ujar nya khawatir sambil memegang tangan ku dan dari mata nya keluar air mata yang sangat indah bening dan berkilau terkena cahaya bulan.

Aku lega karena Lita ternyata dalam kondisi yang baik.

“ Ti-tidak apa Li-Lita Syu-Syukurlah kau selama- “

Bruk..

Aku terjatuh karena menahan rasa sakit yang parah ini, seakan tubuhku seperti dicabik-cabik oleh sesuatu. Aku seperti tidak bisa menggerakkan tubuhku.

“ Arkan?!, Arkan?!.. “

Aku mendengar suara Lita yang panik memanggil namaku, Setelah itu aku pun tidak sadarkan diri, karena menahan rasa sakit yang parah ini.

“ Apakah aku akan mati? “

Terpopuler

Comments

Kita_Yama

Kita_Yama

"...kejadian yang barusan aku alami tadi."

Kalimatnya agak rancu kak, bacanya jadi kurang enak. Mending diganti lebih simple lagi.

"Kejadian yang barusan aku alami."
atau
"Kejadian yang tadi aku alami."

Jangan masukkan kata barusan dan tadi bersamaan dalam satu kalimat, karena dia kata itu memiliki arti yang berbeda.

2023-05-04

0

Pisces

Pisces

loh dipikir-pikir iya bisa 😂

2023-05-03

0

Amuba Jogging

Amuba Jogging

tolong kalau mau manggil Lita pake kata 'si' jangan sampe disingkat kek gini, oke?😭

2023-05-03

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 36 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!