Chapter 9: Festival Atageina

" Hyaat ! "

Cting Ctang Cting

" Oh boleh juga, rasakan ini heut ! "

Sudah 5 bulan sejak aku tinggal di Desa ini, aku baru mengerti mengapa mereka menyuruhku untuk tidak keluar desa selama ini, ya faktor utama nya demi keselamatan karena memang benar pada beberapa bulan yang lalu sekelompok Palladin yang berasal dari Pallantinus yang bertanya mengenai Outlander di area perbatasan Bavaria dan Principality of Shimburnia .

Teknik pedang ku sudah lumayan bagus dari saat itu, Roland  dan saat ini sedang sparing untuk lebih mengasah teknik pedangku. Hari sudah siang karena hal itu Roland memutuskan untuk menyudahi latihan kita hari ini.

" Hah.. hah.. hah.. "

" Oke cukup sampai di situ dulu, tidak kusangka dalam waktu 5 bulan skill berpedang sejauh ini. seperti nya sudah tidak ada yang bisa kuajarkan lagi pada mu.. "

" Hah beneran?, kalau gitu ngomong-ngomong dari mana kau belajar teknik berpedang seperti itu? "

" Hmm dari mana lagi kalau bukan dari pak tua itu. "

" Ehh.., beneran? " tanggap ku dengan tak percaya.

" Yah walaupun dia seperti itu, dia yang menyelamatkan ku dan saudari-saudari ku saat ketika kedua orang tuaku meninggal saat itu, dan aku sangat menghargai nya hingga saat ini seperti aku menganggap dirinya seperti ayah kandungku sendiri. "

" Oh.. maaf jika aku, selalu mengejek nya karena terkadang dia menyebalkan. "

" Haha tak apa, aku juga kadang kesal sendiri sama kelakuan nya. "

" Ya kan?, emang ada-ada aja itu orang haha.. "

Aku dan Roland pada saat beberapa bulan lalu terlihat tidak akrab, namun ternyata kami mempunyai sebuah kesamaan yaitu kami mempunyai saudari yang lucu dan ya dia tipe yang sangat overprotektif.

Yah itu juga berlaku pada ku. Sekarang kami sudah menjadi lebih dekat dari sebelum nya, walaupun sifat agak mirip dengan Toni. Kami pun duduk di dekat pohon beringin ya ada didekat desa. Lalu ada suara langkah kaki yang ternyata suara langkah kaki Charlotte dan Lita.

" Oh kalian, bagaimana latihan nya? "

" Hah, seri lagi.. bisa-bisa nya dia membuat sparing ini menjadi seri dalam waktu 5 bulan saja. "

" Sudah ku bilang aku berbakat bukan?, nggak lah kita latihan hampir setiap hari tiada henti jelas aku tau cara menangkis dan menyerang dengan gaya berpedang mu yang seperti itu. " ujar ku dengan kesal.

" Ya itu kan yang Pak Kepala Desa itu bilang, jadi aku akan menuruti perkataan nya. "

" Memang gila ya, dia bener-bener pingin liat aku mati. "

Lalu Lita mengeluarkan sebuah benda dari tas kulit nya, dia membawa sebuah makanan dan minuman berupa jus jeruk yang segar yang dipersiapkan kepada kami berdua.

" Udah ini makan dulu, debat nya nanti keburu dingin pie apel nya. "

" Oh.. terima kasih Lit, hmm enak sekali, baru pertama kali aku merasakan rasa pie apel yang seperti ini. "

" Sebenarnya Lita membuat pie ini dengan sihir nya, dia berhasil menggambarkan sebuah apel dengan sempurna dari rasa tekstur dan lainnya. hebat sekali bukan? " ujar Charlotte dengan bangga nya.

" Ah ini bukan apa-apa kok hanya sedikit eksperimen saja dari ku. "

Lita, dia setelah 5 bulan memiliki tingkat sihir layak nya monster. Bisa menguasai teknik sihir tingkat menengah serta bisa menciptakan hujan dengan sihir nya,dan setelah itu dia bisa menggunakan teknik healing dan serangan angin dengan mudahnya.

" Oh iya ngomong-ngomong kalian akan mengikuti festival perayaan Dewi Atageina malam ini bukan?, kudengar akan meriah sekali dari orang-orang desa. " Lita nampak bersemangat dan ingin sekali mengikuti festival ini.

Dewi Atageina, merupakan dewi yang melindungi dan dipercayai orang-orang Benua Daemon bagian barat sebagai dewi kehidupan perlindungan. Mereka akan selalu melakukan festival seperti ini setiap pertengahan 4 musim. perayaan ini di peruntukkan bagi nya karena mereka bersyukur bahwa Dewi Atageina selalu memberi mereka tanah subur dan keselamatan dari seluruh marabahaya.

" Ah aku seperti nya akan bersiap-siap untuk menuju Ibukota, karena tidak ada yang bisa aku ajari lagi tentang sihir terutama kamu Lita, kamu seperti nya paham dengan konsep ini. padahal orang-orang pintar pun terkadang tidak paham dengan konsep mana sama sekali. "

" Tunggu kau akan pergi ke Ibukota malam ini? "

" Iya, pihak gereja memanggil ku untuk kembali secara tiba-tiba, kudengar karena ada pasukan yang diserang oleh sekelompok orang di bagian Bavaria jadi aku harus kesana dengan cepat. "

" Bandit? hah mereka berulah lagi disana ? " ujar Roland.

" Mungkin. "

" Bandit?, semoga saja kamu tidak bertemu dengan mereka nanti di tengah jalan. "

" Kuharap pula begitu, tapi jangan sedih aku akan kembali lagi kesini jika urusan ku sudah selesai. "

" Haah, hati-hati dijalan nanti ya.. " ujar kudengan tersenyum pada Charlotte.

" Iya, kamu juga ya.. Lita tolong jaga kedua anak ini mereka terkadang bertingkah seperti anak kecil dan gelud sesuka nya. "

" Ahaha, siap Master. " ujar Lita dengan tertawa gugup.

Charlotte pun berdiri dan ia menyampaikan salam perpisahan pada kamu, dan pergi menuju desa meninggalkan Lita bersama kami.

" Omong-omong Roland, apakah kamu suka Charlotte? "

" Hah pemikiran dari mana itu, mau ku bunuh kau? "

" Nggak maksudku kau nggak demen sama dia kah?, dia lumayan cantik dan yah walaupun dia lebih tua dari mu tapi aku pikir kamu cocok. "

" Hush nggak sopan tau nggak bilang kayak gitu dibelakang nya. "

" Ma-maaf.. "

" Hah kamu ini ya, di bumi sama di sini sama aja. "

" Tuh rasain.. "

" Awas kau ya.. "

Kami semua asik berbincang dibawah pohon beringin itu, membicarakan kejadian selama 5 bulan terakhir. Aku tidak percaya aku sudah berada di dunia selama itu, rasa nya hari keberangkatan karyawisata baru saja seperti kemarin aku dan Lita bersama dalam satu kelompok.

Waktu sudah menunjukan sore hari suasana saat itu berasa sangat damai dan sunyi, aku dan Lita sedang membereskan tempat kami berpiknik tadi.

" Haah, akhirnya sudah selesai beres-beres. "

" Aku duluan ya, aku mau siap-siap buat festival soalnya. "

" Oke dah... "

Lita pergi dengan keranjang piknik nya, kini hanya diriku dan Roland yang berada di bawah pohon itu.

" Jadi kau ikut ke festival? "

" Iya, aku akan membawa adik-adikku kesana mereka sudah tidak sabar menantikan festival ini. "

" Haah andai saja adik perempuan bisa ikut kesini, aku bisa memperkenalkan nya pada mu. "

" Haha, ya walaupun begitu adik-adik ku lah yang paling imut disini. "

" Heh jangan salah adikmu memang imut tapi adikku lebih imut 2 kali lipat nya dari adik mu. "

" Nggak usah debat, mari kita setuju bahwa adik kita memang imut dan harus senantiasa menjaga mereka bagaimana pun keadaan nya. "

" Iya setuju.. hahaha.. "

Namun pada saat kami ingin berjalan menuju ke desa tiba-tiba kawanan burung di sebelah timur terbang secara bersamaan menuju arah sebalik nya, seakan merasakan suatu bahaya dari arah timur desa.

" Arkan.. , kau liat itu kan? " Roland bertanya padaku dengan nada yang khawatir.

" Iya.. , apa itu barusan? "

" Aku punya firasat buruk tentang hal ini, burung-burung itu seharus nya belum bermigrasi ke barat musim ini. "

" Apakah kita harus mengecek nya? "

" Ayo kita kesana.. ! "

Aku dan Roland berlari kearah hutan itu, firasat buruk yang Roland rasakan seakan masuk ke dalam pikiran ku. Namun kami harus berusaha tenang dan fokus pada masalah ini.

" Haah.. haah.. , sudah kuduga. "

" A-Apa ini? bangkai serigala? "

" Bukan sembarang serigala, ini adalah serigala dari timur.. anak-anak Fenrir " Sang Penjaga dari Timur " . Dan panah ini merupakan panah dari Principality of Shimburnia, negara tetangga Bavaria.  Barusan ada seseorang yang kemari. "

Fenrir, merupakan guardian dari Bavaria yang telah menjaga tempat ini dari para monster terkutuk yang terkena element kegelapan sejak lama.

Aku tau dengan sekilas, dari namanya dia adalah makhluk yang kuat nya diluar akal manusia. Itu hanya sebuah mitos, namun dengan perkataan Roland berarti keberadaan Fenrir di bagian timur benar ada nya.

Tapi soal panah dari negara tetangga, aku punya firasat buruk karena hal ini seakan disengaja seperti ada yang ingin mengadu domba diantara 2 negara ini Bavaria dan Shimburnia.

" Principality of Shimburnia?, bukannya negara itu memilki hubungan dekat dengan Pallantinus. tapi mengapa mereka melakukan ini? apa ini suruhan Pallantinus? "

" Aku tidak tahu, tapi ini adalah serigala yang sama pada saat kamu pertama kali kedunia ini 5 bulan lalu. "

" Serigala, pada saat itu?.. apakah kau bercanda? "

" Mereka tampak, mati dan memilki elemen kegelapan di dalam tubuh nya. "

" Elemen kegelapan?, bukannya dia seharusnya berelemen angin? "

" Ada sesuatu, atau mungkin seseorang yang menanamkan ini pada mereka. orang ini jelas berbahaya jika dibiarkan berkeliaran begitu saja.  "

" Jadi apa yang harus kita lakukan? "

Roland menatap kearah ku dengan tatapan nya yang serius, lalu ia menunjuk pedang ku dan berkata.

" Kau harus bersiap-siap malam ini, aku punya firasat jika malam ini akan terjadi sesuatu yang buruk. ada yang berusaha menyabotase kita pada saat festival. Aku akan memperingatkan para penjaga untuk berpatroli ekstra malam ini dan ingat jangan sampai warga lain tau akan hal ini, perhatikan sekeliling mu dan jangan sampai lengah sebelum kita menemukan biang keladi dari peristiwa ini. dan jangan menyebarkan nya pada siapapun kecuali Lita karena dia mungkin bisa membantu kita. Jika mereka tau, akan timbul kepanikan nantinya. "

Aku mengangguk, menuruti apa yang Roland katakan. Dia sebagai ranger dari hutan ini pasti lebih berpengalaman dari ku, oleh karena itu hal terbaik yang dapat dilakukan saat ini adalah mengikuti apa yang ia katakan.

" Ayo kembali, Lita pasti cemas jika kita tidak lekas kembali ke desa. "

" Oke, ayo kembali.. "

Kresek.. Kresek..

Ada suara di balik dedaunan di belakang ku, aku menoleh kebelakang namun tidak ada seseorang disana. Tapi walaupun begitu tetap saja aku masih harus waspada akan apa yang nanti terjadi pada malam ini.

Malam hari pun telah tiba, Festival perayaan Dewi Atageina telah dimulai. dan pada saat festival itu dimulai suasana desa menjadi lebih meriah dan hidup layaknya pasar yang ramai dengan pembeli. banyak anak-anak yang bermain permainan yang di sediakan disana dan ada pula yang menjual makanan-makanan di stan-stan mereka.

Aku dan Lita sedang berjaga di daerah luar desa, karena agar tidak membuat suasana festival tidak buruk para penjaga akan berpatroli diluar teritori desa sementara ada beberapa pasukan khusus yang berjaga didalam desa, pak tua menyuruh para penjaga agar melapor jika menemukan sesuatu yang janggal nanti.

" Hmm.. jadi nya kita tidak bisa menikmati festival karena hal ini. "

Lita nampak kesal dengan keputusan pak tua itu.

" Kita tidak bisa membiarkan warga desa terluka jika ada sesuatu yang terjadi nanti. "

" Kamu apakah kamu tidak takut? jika kejadian seperti 5 bulan lalu terjadi lagi padamu? " tanya Lita dengan datar.

" Tidak, asalkan semua orang selamat dan aku bisa menggunakan pedangku ini melindungi mereka aku tak masalah. Lagian pas itu aku selamat dari mereka jadi tak apa aku akan melawan nya sekarang. " ujarku dengan bercanda

" Apakah kamu tidak takut sedikit pun?, resiko kita mati itu tinggi tau nggak?! " ujar Lita dengan kesal dan cemas.

" Lita, mengapa kau tiba-tiba seperti ini? kau bukan seperti dirimu yang dulu. "

" Aku?, maaf aku hanya.. cemas karena kau selalu memikirkan orang lain ketimbang dirimu sendiri. "

" Aku melakukan hal yang seharusnya aku lakukan. "

" Ini bukan game  Arkan, ini dunia nyata.. tidak ada kesempatan kedua dalam kenyataan yang ada hanya lah penyesalan dan kematian jika kau gagal. sesekali Pikirkan dirimu sendiri."

Perkataan Lita seakan menampar ku, aku tau bahwa semua ini nyata namun sifat naif dan denial ku yang membuatku meremehkan hal ini.

Namun jika mereka tidak terluka, aku tidak masalah. terutama Lita aku harus menjaga nya, apa yang akan ku katakan pada Toni dan Risa jika aku tidak bisa menyelamatkan teman ku sendiri.

" Arkan, mengapa kau selalu mementingkan keselamatan orang lain daripada diri mu sendiri?,kenapa? " ia menatap ku, aku melihat ekspresi muka nya yang nampak takut dan cemas jika kejadian itu terulang kembali padaku. Aku harus jujur kepadanya.

" Lit.. aku.. "

Duaaar !!

" Haah !, desa nya ! "

Desa Riverbond yang pada awal nya cerah akibat lampu lentera yang digunakan untuk menerangi festival malam itu, berubah menjadi lautan api sejauh mata memandang. dan suasana bising festival berubah menjadi teriakan mimpi buruk dan ketakutan yang terdengar sampai sini. Sebuah ledakan terjadi dari dalam desa secara tiba-tiba yang membuat gendang telinga ku berdengung akibat dentuman nya.

"  Ada ledakan di desa, apa yang terjadi ?! "

Auuu !

Terdengar suara lolongan serigala, terlihat serigala bermata merah menyala yang keluar dari hutan dari segala bagian, jumlah nya lumayan banyak sekitar 30 ekor. semua terdiam melihat pemandangan mengerikan itu, namun aku tidak bisa tinggal diam begitu saja.

" Serigala itu, mereka yang menyerang kita saat itu.. " Lita nampak sangat ketakutan setelah melihat kawanan serigala itu, seakan trauma masa lalu nya telah teringat kembali dalam sekejap .

Lita nampak ketakutan, aku tau 5 bulan lalu ia masih mengingat kejadian itu dan aku tau bahwa dia tidak siap untuk bertarung jika hal genting muncul secara tiba-tiba seperti saat ini. Dan aku harus bertindak dengan cepat karena Roland dan orang-orang lainnya masih berada di desa yang terbakar itu.

" Kgh.. sudah kuduga akan menjadi seperti ini.. , Lit.. kamu selamatkan seluruh warga dari sana  aku akan mencari Roland. "

" Tunggu aku tidak bisa membiarkan mu seperti saat itu lagi. apakah kau akan melawan mereka sendirian?! "

" Tidak, tapi jika kamu tidak bisa melawan nya tidak apa Lita,  aku dan Roland yang akan menyelesaikan ini. Kamu tolong evakuasi seluruh warga secepatnya. "

" Tapi.. hei tunggu ! "

Tanpa pikir panjang, Aku berlari menuju desa yang terbakar itu, meninggalkan Lita sendirian di sana dengan para penjaga yang ikut berpatroli di dekat nya.

Aku menarik pedangku dari sarung nya dan siap menyergap masuk kedalam desa yang terbakar itu.

Disisi lain, Lita berbincang dengan para penjaga lainnya.

" Nona Lita, apa yang harus kami lakukan? "

" Kgh.. evakuasi para penduduk desa segera, aku akan menyusul Arkan kesana. "

" Tapi Nona, Tuan Arkan bilang.. "

" Tolong, aku harus kesana dengan nya.. "

Para penjaga itu nampak cemas, namun karena mereka berempati dengan nya dan pada akhirnya mereka mengizinkan Lita untuk pergi. Lita berlari dengan cepat menuju desa, dia sudah mempersiapkan segala demi masa ini.

" Tunggu saja Arkan, aku bukan Lita yang lemah dan tak berdaya lagi,  kali ini akan berbeda dari yang sebelumnya, oleh karena itu .. Sekarang, kini giliranku yang akan melindungi mu. "

Terpopuler

Comments

ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡

ℑ𝔫𝔡𝔦𝔤𝔬 𝔖𝔱𝔞𝔯𝔰𝔢𝔢𝔡

ibu kota dipisah. kalau gak disertakan namanya, pakai huruf kecil aja. 'ibu kota'. kalau pakai nama kotanya, baru pakai huruf besar. 'Ibu Kota Jakarta' .

2023-04-25

1

Ayano

Ayano

Calon calon bisa ngurus suami sama dapur nih 😏

2023-04-17

2

Sagiri

Sagiri

Lita mulai berubah, development nya kerasa.. lanjut keras..

2023-04-17

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 36 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!